Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Ikhsan Sabri
"Tahap perencanaan atau disain pada proyek bangunan gedung sering kali tidak berjalan optimal yang berdampak pada banyaknya pemborosan dan biaya tidak perlu pada tahap pelaksanaan konstruksi bangunan gedung sehingga upaya penerapan VE bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan nilai manfaat (worth) sekaligus mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu pada sebuah proyek bangunan gedung. Disamping itu fenomena keuntungan kontraktor bangunan gedung di Indonesia yang sangat minim menjadi ancaman bagi keberlangsungan bisnis kontraktor bangunan gedung di Indonesia. Disinilah peran VE diharapkan bisa memberi kontribusi bagi peningkatan kinerja biaya proyek- proyek bangunan gedung di Indonesia khususnya PT X sebagai Badan Usaha Milik Negara. Penerapan VE pada tahap pelaksanaan konstruksi bangunan gedung di PT X yang belum optimal tidak akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kinerja proyek konstruksi bangunan gedung. Penelitian dimaksudkan untuk menyediakan saran bagi pengoptimalan penerapan VE pada tahap pelaksanaan. Penelitian dilaksanakan melalui survey kuesioner. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa penerapan VE belum optimal. VE belum dipahami dengan benar, dan belum diterapkan belum sesuai standar internasional. Kualitas Tim VE, Manajemen pada fase Job Plan, dukungan top manajemen perusahaan dan dukungan dari eksternal menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan VE di PT X.

Abstract
Stage in project planning or design of buildings often do not run optimally impacting on the amount of waste and unnecessary costs on the stage of the construction of buildings so that the application of VE effort could be a solution to optimize the value of the benefit (worth) while reducing the costs of unnecessary on a building project. Besides, the phenomenon of profit building contractor building in Indonesia is very minimal threat to the sustainability of the building contracting business in Indonesia. This is where the role of VE is expected to contribute to improving the cost performance of building projects in Indonesia, especially PT X as a State Owned Enterprise. Application of VE at the stage of the construction of buildings in PT X is not optimal will not provide significant benefits for the performance of building construction projects. The research is intended to provide suggestions for optimizing the application of VE in the implementation stage. The experiment was conducted through a survey questionnaire. The results identified that the application of VE is not optimal. VE has not been understood properly, and has not been implemented yet according to international standards. Quality of the VE Team, Management Job Plan phase, top management support and support from external companies became the criticcal factor in the successful application of VE PT X."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28601
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Harry S.
"Biaya konstruksi saat ini semakin lama semakin menanjak dengan cepat, maka kontraktor dituntut untuk dapat menekan biaya konstruksi seminimal mungkin yaitu dengan melakukan Value Engineering (VE). Value Engineering mempunyai rencana kerja yang merupakan suatu rencana yang pasti dari langkah-langkah atau tahapan yang tersusun secara sistematik untuk mempermudah melakukan studi VE. Tahapan dalam proses penerapan terdiri dari 7 tahap yaitu tahap pemilihan tim, pengumpulan informasi, sumbang saran, evaluasi alternatif-alternatif, mengembangkan alternatif-alternatif, rekomendasi dan implementasi.
Pada penelitian ini dilakukan analisa variabel-variabel yang terdapat dalam masing-masing tahapan terhadap kinerja biaya proyek dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.1 untuk melihat korelasinya.
Kinerja biaya proyek memiliki korelasi dengan variabel-variabel pengetahuan / keahlian anggota tim VE dalam mengembangkan ide-ide VE (tahap pemilihan tim), membuat alternatif-alternatif dari metode konstruksi yang dapat menghemat biaya (tahap sumbang saran). Terbukti variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sangat kuat dengan kinerja biaya dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain. Variabel lain yang belum teridintifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya adalah variabel pemilihan alternatif-alternatif yang mempunyai kemungkinan besar dalam penghematan biaya (tahap evaluasi alternatif-alternatif).
Pengetahuan / keahlian anggota tim dalam mengembangkan ide-ide VE adalah sangat penting, karena salah satu kunci keberhasilan dari VE adalah bagaimana keahlian (Expert) seseorang dalam mengembangkan ide-ide.

Performance Cost Of Industrial Building in Jabotabek AreaConstruction cost increases rapidly recent days. It demands contractor to reduce construction cost as minimize as it can by doing value engineering. Value engineering has certain job plan which include systematic phases to easier to study VE, steps of application process consist of seven phase which are team selection, information gathering, brainstorming, evaluating alternatives.
Research is done to analyze variables in every phase to project cost performance by using computer program SPSS 10.1 to assist the correlations.
Project cost performance has correlations to variables like VE team knowledge to develop VE ideas (team selection phase) and making alternatives from construction method which reduces cost (brainstorming phase). It has proven that the two above variables has strongly linear relation to correlations to cost performance compared to another variables. Another variable which has not identified yet but influence cost performance is evaluating alternatives variable which has big probability to reduce cost (evaluating alternatives phase).
Team member knowledge to develop VE ideas is very important because one of the succeed VE key is team member expertise to develop ideas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustiadi Prakoso
"Kebutuhan suatu perusahaan untuk meningkatkan mutu dari suatu produk atau jasa serta kepuasan pelanggan semakin besar akibat terbukanya perdagangan bebas dalam era globalisasi yang terjadi belakangan ini. Namun dalam prosesnya seringkali timbul berbagai masalah yang dapat dirangkum sebagai masalah dana atau biaya. Dalam penelitian - penelitian sebelumnya masalah - masalah yang timbul lebih dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang dapat disebut biaya yang tidak diperlukan (unnecessary cost) dalam suatu proyek konstruksi. Dari hasil penelitian dengan metode studi kasus maupun melalui pengamatan, diketahui bahwa metode VE dapat menghemat biaya dari suatu proyek. Meskipun terjadi perubahan atau penggantian komponen dalam melakukan metode tersebut, namun dari aspek kualitas hal tersebut juga menjadi perhatian. Jadi metode VE bukanlah suatu usaha menghemat dengan hanya mengganti komponen menjadi lebih murah dan bukan pula suatu usaha mengoreksi desain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Arifatul Fatimah
"Globalisasi memaksa industri manufaktur untuk mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus mempunyai keahlian untuk melakukan inovasi produk yang dihasilkan, menekan biaya serendah mungkin dengan tetap mempertahankan kualitas produk dan tetap berorentasi pada keuntungan yang diinginkan. Salah satu konsep untuk memastikan bahwa sebuah produk cukup untung ketika diluncurkan adalah memfokuskannya pada target costing.
Pencapaian target costing secara efektif dapat diperoleh dengan beberapa pendekatan, yaitu Quality Function Deployment I digunakan untuk mengidentifikasi dan menterjemahkan Voice of Customer ke dalam customer requiremet dan technical requirement. Value Engineering digunakan untuk menetapkan performance produk lebih baik/sama dengan biaya Iebih rendah, dan Fuzzy Logic digunakan untuk merepresentasikan ketidakpastian karena kuantitas pemesanan, fluktuasi permintaan, kondisi pasar dan fluktuasi nilai tukar/kurs.
Penelitian ini dilakukan pada sebuah industri manufaktur klakson PT Hamaden. Target costing ditetapkan berdasarkan ketentuan penurunan harga jual produk lama sebesar 2%, dengan nilai target cost sebesar Rp 15.752. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan QFDI. Value Engineering dan Fuzzy Logic diperoleh usulan rancangan komponen produk diameter nut 6mm, ketebalan nut 4,5mm, diameter core 6mm, panjang core 14,5mm dengan total biaya produk sebesar Rp 15.699. Dari penelitian ini, total biaya poduk usulan lebih rendah dari pada target cost ini brrarti bahwa target costing dapat tercapai.

Globalization forces manufactures to stay emulation on tight competition. Organization must have an expertise to make product innovation, to decrease product cost as low as possibly with maintaining the quality of product and remain oriented for desired profit. One way to ensure that products are profitable when launched is focusing it to target costing.
Achievement of target costing effectively can be obtained with view approach, which are Quality Function Deployment, which usually is used to identify and translate Voice of Customer into Customer Requirement and Technical Requirement. Value Engineering is used to speciiy performance of better/equal product to lower cost, and fuzzy logic is used to present uncertainty because ordering, demand fluctuation, market condition and foreign exchange fluctuation.
This research is conducted to industry of manufacture horn PT Hamaden. Target costing is specified based on selling price of old product equal to 2%, with target cost achieved Rp 15.752. After analysis of product component by QFDl, Value Engineering and Fuzzy Logic, the proposal of product component design is determined is as follow : nut diameter is 6mm, nur thickness is 4,5mm, core diameter is 6mm, core length is 14,5mm, and the total cost of product is achieved equal Rp 15.699. From this research, the total cost of product less than target cost, it?s mean that the target costing can be achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zulkarnain
"Proyek pembangunan kereta api ekspres bandara Soekarno Hatta sebagai proyek KPS yang melibatkan pihak swasta, memerlukan biaya investasi yang sangat besar. Hal ini menyebabkan kurangnya minat pihak swasta, sehingga perlu upaya inovatif dan kreatif dalam perencanaan pembangunan agar diperoleh hasil yang dapat menarik minat investor untuk ikut serta dalam pembiayaan proyek. Salah satu upaya adalah dengan melakukan pemilihan teknologi perkeretaapian untuk mendapatkan konsep desain yang optimal. Teknologi yang akan diterapkan dalam pembangunan infrastruktur kereta api ekspress bandara dapat memberikan dampak terhadap proses dan biaya pada saat pembangunan itu sendiri ataupun kemudahan proses dan biaya perawatan dan operasional yang diperlukan pada masa konsesi dan sesudahnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis teknologi dan melakukan kajian terhadap teknologi yang akan yang akan dipilih untuk digunakan dalam pembangunan kereta api ekspres Bandara Interasional Soekarno Hatta. Metode yang digunakan adalah value engineering dengan analisa life cycle cost untuk mengetahui dampak pemilihan teknologi terhadap optimasi biaya investasi. Hasil dari penelitian ini adalah teknologi komponen infrastruktur yang dipilih memberikan dampak nilai NPV dan IRR yang paling besar diantara pilihan teknologi lainnya.

Express railway construction projects Soekarno Hatta airport as PPP projects involving private parties, requires a very large investment costs. This leads to lack of interest of private parties, so we need innovative and creative efforts in development planning in order to obtain results which can attract investors to participate in financing the project. One of the efforts is to conduct selection of railway technology to obtain optimal design concept. The technology will be applied in the construction of the airport express railway infrastructure can have an impact on the process and cost during the construction process itself, nor the ease and cost of maintenance and operations needed in the concession period and thereafter. This study aimed to identify the types of technology and a review of the technology that will be selected for use in the construction of an express railway of Soekarno Hatta International Airport. The method used is value engineering with the life cycle cost analysis to determine the impact of technology on the selection of the investment cost optimization. The selected infrastructure components technology impact the NPV and IRR of the most substantial among other technology options."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T39021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanzil Maharsi
"Proyek Rusunami merupakan proyek rumah susun yang ditujukan untuk kalangan menengah bawah sebagai realisasi kepedulian pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak, sehat dan terjangkau bagi masyarakat. Konstruksi bangunan ini menggunakan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 6 sampai 20 lantai. Dalam proses pembangunannya, pelaksana proyek menggunakan metode pracetak untuk konstruksi kolom, balok, pelat lantai dan tangga.
Berangkat dari hal diatas maka kontraktor atau investor diharapkan dapat menekan biaya seminimal mungkin dalam rangka pemenuhan kebutuhan Rusunami tersebut disesuaikan dengan kerangka kebijakan pemerintah. Hal ini mutlak dilakukan tanpa harus mengorbankan kualitas dan fungsi dari proyek. Walaupun potensi yang sangat besar tetapi risiko investasi pada proyek ini masih terlalu tinggi. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk melakukan studi value engineering pekerjaan arsitektur proyek Rusunami Pulogebang yang dilakukan dengan pedekatan pasar.
Dalam penulisan tugas akhir ini penyusun menggunakan data historis dan informasi lainnya mengenai proyek Rusunami Pulogebang sehingga muncul gambaran mengenai besaran Rencana Anggaran Biaya proyek. Optimalisasi Rencana Anggaran Biaya proyek dilakukan berdasarkan data sekunder yang diperoleh serta data primer (RAB Rusunami Pulogebang), hasilnya akan dilakukan analisa kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan besaran Rencana Anggaran Biaya proyek yang sesuai dengan desain kriteria yang berorientasi terhadap pasar hingga metode konstruksinya.
Dengan adanya Rencana Anggaran Biaya yang didasari pada studi value engineering pekerjaan arsitektur yang tepat dan dilakukan dengan pendekatan pasar, maka akan didapatkan suatu Rencana Anggaran Biaya yang baik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi skema pendanaan dan perolehan keuntungan yang ditetapkan investor dan kontraktor ke depan.

Rusunami project is a project which take place as a result of government's policy in order to assist the middle low financially viable community level in the urban area. The construction of this project has been conducted using reinforced concrete method applied to most of the building's section which stands from 6 to 20 stories. In the construction process carried out by the contractor, the building is being built using precast method in several section of the building's element such as slabs, columns, and stairs.
Departing from the statement above, thus contractor or investor is expected to minimize the project's cost in order to reach the government's policy objectives for the community. This stage of action is a must do state without sacrificing the quality and function of each of the element involved in the building structural properties. Therefore this research is made to signify a market based architectural value engineering for this project.
The research is using historical data and other information related to Pulogebang rusunami Project in order to illustrate the condition of the project's construstion cost structure. Optimalization of this cost structure is conducted based on the actual secondary data provided by the developer of this project, quantitative analysis will be applied to the result of the data which has been processed. This step is taken to signify the worth of te cost structure that has already been sincronized with the market's criteria for the product they desire.
With the presence of a Construction cost structure that has already been implied with a correct market based architectural value engineering, hence the actual cost structure can be modified in order to maximize the worth of he project's investment value which can be illustrate in the financing schem in the next research that will be conducted separately.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid
"Penerapan value engineering pada design konseptual jembatan selat sunda telah menghasilkan beberapa inovasi. Inovasi-inovasi ini dibuat untuk menarik pihak investor untuk menananamkan modalnya di projek jembatan selat sunda. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur energy yang meliputi tidal energy, wind energy, serta pipa minyak & gas. Pembangunan infrastruktur energy ini adalah untuk memanfaatkan berbagai macam potensi sumber daya yang berada di sekitar daerah jembatan selat sunda. Semua jenis projek tersebut kemudian di analisis menggunakan skema Life Cycle Cost dengan menggunakan parameter kelayakan nilai Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value ( NPV ) serta B/C ratio. Hasil analisis menunjukan bahwa projek-projek yang akan dibangun memenuhi semua parameter kelayakan tersebut, kecuali untuk wind energy pada scenario 1 dengan harga listrik Rp.410 / kwh.

Application of Value Engineering to the sunda strait bridge (SSB) conceptual design have generated some innovations in term of function. These are created to attract the private sector to invest their money on this project. Including the development of tidal energy, wind energy, and oil & gas pipeline along the bridge which is aim to utilize the potential resources around it. Furthermore, its project will be analyzed using Life Cycle Cost scheme with the following parameters; Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), and B/C ratio. Analysises show that all project comply with the parameters that have been defined, except to wind energy in scheme 1 with cost of electricity is Rp.410 / kwh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Helena
"Penggunaan teknik dan metode yang dapat menghasilkan pengurangan biaya semaksimal mungkin dengan tetap memelihara kualitas serta fungsi yang diinginkan merupakan hal yang sangat penting dalam pengendalian biaya proyek. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah dengan value engineering. Metode pada value engineering dikenal dengan jobplan, pada jobplan terdapat lima fase yaitu: fase informasi, fase spekulatif/ kreatif, fase analisis, fase rekomendasi dan fase pelaporan. Pada penelitian ini dilakukan analisa value engineering untuk menentukan elemen struktur pendukung. Hasil penelitian adalah terpilih material dinding GRC Board, plafond triplek dan atap genteng keramik natural mardional.

Using technic and method which can result cost reduction as useful as possible by mantaining constantly its quality and function is an important thing in cost control project. One of the method can be used is value engineering. Value engineering methodology known as jobplan, were consist of five phases, those are: information phase, speculative/ creative phase, analysis phase, recommendation phase and presentation phase. This research apply value engineering to determine support structure element. The result are GRC Board, plywood and ceramic natural mardional roof selected as replacement material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heller, Edward D.
Reading, Mass : Addison- Wesley , 1971
658.155 2 HEL v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kumalasari
"Kegiatan utama perbankan meliputi pengelolaan risiko dan return. Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh dan infrastruktur perbankan yang baik. Secara fundamental bank harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal yang berkembang pesat saat ini yang diikuti oleh semakin kompleksnya risiko perbankan sekaligus menimbulkan peluang-peluang baru.
Semakin kompleksnya risiko tersebut tentunya akan meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang sehat (good governance) dan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank. Risiko-risiko utama yang menjadi perhatian bank adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan risiko likuiditas.
Salah satu cara untuk mengukur risiko adalah metode Value at Risk (VaR). VaR merupakan pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasi potensi kerugian maksimal (maximum potential loss) yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang yang akan dihadapi pada jangka waktu tertentu (holding period) dan pada tingkat kepercayaan (confidence level) tertentu pada kondisi pasar yang normal.
Terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung VaR yaitu Parametric VaR, Historical Simulation, dan Monte Carlo Simulation. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Parametric VaR yang disebut juga Linear VaR, Variance-Covariance, Greek-Normal VaR, Delta Normal VaR, atau Delta-Gamma Normal VaR
Bank X menggunakan dua metodologi untuk menghitung potensi kerugian atas perubahan nilai insirumen keuangan yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar, yaitu Gap Analisis dan VaR. Dalam Gap Analisis risiko forex dihitung untuk setiap mata uang asing di mana bank mempunyai posisi dengan cara menghitung exposure dan volatilitas baik pada valas tunggal maupun gabungan. Sedangkan VaR digunakan untuk menghitung perubahan nilai instrumen keuangan bank akibat perubahan nilai tukar untuk setiap mata uang asing atas dasar cost-to-close posisi terkini. Dengan level of confidence tertentu, VaR memberikan gambaran potensi maksimum kerugian atas portofolio instrumen keuangan Bank.
Volatilitas dipakai untuk mengestimasi kerugian maksimum yang mungkin diderita suatu bank. Volatilitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui fluktuasi harga suatu aset. Terdapat beberapa metode pengukuran volatilitas. Metode estimasi volatilitas yang dipakai Bank X adalah metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) dengan menggunakan asumsi level of confidence 99% dan decay factor 0,94. Permasalahan yang timbul adalah apakah metode dan asumsi yang digunakan oleh Bank X sudah tepat mengingat terdapat berbagai metode yang digunakan untuk melakukan estimasi volatilitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik data return nilai tukar mata uang USD, SGD, JPY dan HKD terhadap IDR selama periode penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan informasi mengenai besarnya VaR untuk nilai tukar mata uang USD, SGD, JPY dan HKD terhadap IDR dengan menggunakan estimasi volatilitas EWMA dan GARCH. Selanjutnya adalah menentukan model estimasi volatilitas terbaik yang akan digunakan dalam perhitungan VaR portofolio, untuk memberikan informasi mengenai besarnya VaR portofolio dengan menggunakan model estimasi volatilitas terbaik dan untuk mengetahui metode apakah yang paling sesuai untuk digunakan dalam menghitung VaR pada Bank X.
Berdasarkan pengujian karakteristik data return selama periode penelitian diketahui bahwa ke-empat data return nilai tukar bersifat stationer, tidak berdistribusi normal, dan varian heteroscedastic sehingga forecasting volatilitas harus menggunakan metode EWMA dan GARCH. Forecasting volatilitas metode EWMA menggunakan decay factor optimum, sedangkan metode GARCH dibatasi dengan estimator GARCH (1,1).
Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan backtesting dan Kupiec test berdasarkan proses TNoF diperoleh hasil bahwa forecasting volatilitas dengan metode GARCH(1,1) lebih tepat digunakan dibandingkan metode EWMA. Artinya metode GARCH(1,1) lebih dapat menangkap pergerakan actual loss yang terjadi dan lebih mendekati atau mencerminkan keadaan risiko yang sesungguhnya. Dari sisi jumlah overshoot yang terjadi juga masih dalam batas toleransi, hal ini terbukti karena telah lulus uji Kupiec test sehingga dapat digunakan untuk menghitung VaR portofolio. Berdasarkan estimasi volatilitas GARCH(1,1), dengan confidence level 95% potensi kerugian maksimum PT Bank X pada tanggal 1 Juli 2005 karena memiliki portofolio yang terdiri dari valas USD, SGD, JPY dan HKD Rp. 221.056.000.000,- adalah sebesar Rp. 1.073.450.000,-.
Dalam melakukan perhitungan VaR portofolio menggunakan internal model, Bank X disarankan agar menggunakan estimasi volatilitas GARCH(1,1). Dengan alasan nilai VaR yang dihasilkan metode estimasi volatilitas GARCH (1,1) lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya, lebih mendekati kondisi aktual. Karena VaR merupakan potensi kerugian maksimum dan merupakan dasar untuk penetapan Minimum Capital Requirement maka penggunaan metode yang tepat pada akhirnya akan berdampak pada optimalisasi efisiensi pencadangan. Sehingga Bank X dapat mengalokasikan modal pencadangan untuk kepentingan yang lain.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T17505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>