Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yani Barliani Dwianna
"Pada skripsi ini dibuat sebuah rancang bangun simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim dengan menggunakan mikrokontroller Atmel 89S51 yang dapat digunakan untuk mensimulasikan bit-bit yang ada selama proses panggilan keluar antara mobile station dengan Mobile Switching Center. Bit-bit yang digunakan sudah sesuai dengan bit-bit yang ada pada pensinyalan komunikasi seluler di indonesia karena didapatkan langsung dari salah satu vendor telekomunikasi di indonesia. Alasan penggunaan mikrokontroller Atmel 89S51 dikarenakan prosesor yang memiliki fitur yang dibutuhkan dan mudah ditemui di pasaran ini mendukung penggunaan bahasa assembly. Sehingga jalannya simulasi dapat lebih optimal.
Perancangan simulator pensinyalan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi 8051 IDE. Sedangkan untuk rancang bangunnya dilakukan dengan menggunakan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51. Perangkat lunak 8051 IDE digunakan untuk menerjemahkan kode mnemonic program sehingga dapat dikenali oleh mikrokontroller Atmel 89S51. Program pensinyalan dibuat berdasarkan algoritma pensinyalan yang sesuai dengan message flow pensinyalan komunikasi seluler yang umum digunakan di indonesia. Sedangkan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51 digunakan untuk membuat rangkaian pensinyalan komunikasi seluler yang terdiri dari dua mikrokontroller, satu keypad, dan rangkaian seven segment.
Pengujian performa mikrokontroller digunakan untuk melihat kinerja tiaptiap komponen rangkaian mikrokontroller. Analisis yang dilakukan meliputi cara kerja setiap komponen dan unjuk kerja rangkaian mikrokontroller secara keseluruhan. Dari hasil simulasi dan pengujian dapat disimpulkan bahwa masingmasing sub-sistem rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim telah menunjukkan performa yang cukup baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang harus disempurnakan. Sehingga secara umum, rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler yang dibuat sudah cukup merepresentasikan sistem pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber.

This paper realize signalling on mobile cellular communication design on transmitter subscriber division with microcontroller AT89S51 application which can simulate bits through calling process that happens between mobile station and mobile switching center. These bits have been adjusted with bits which are used in mobile cellular communication signalling at one of telecommunication vendor in indonesia. A microcontroller AT89S51 is considered since this processor has capable features, easy to find in general market, and could support assembly as language program. So, the simulation can run optimally.
This signalling in simulator are designed through 8051IDE software simulation. On the other hand, the simulator circuit is designed based on microcontroller Atmel 89S51 hardware. The 8051IDE software is use to translate program mnemonic code, to be used by microcontroller AT89S51. Signalling program made in this paper is based on algorithm program which has been adjusted with the message flow of mobile cellular communication in indonesia. While the sub-systems of microcontroller AT89S51 hardware consists of two microcontroller AT89S51 minimum circuit, one keypad circuit, and one seven segment circuit.
Test was given to evaluate the sub-system and the simulator main circuit performance. Analysis were made based on each sub system and the whole of main simulator circuit. The experimental results show that the performance of each sub system and the whole main simulator circuit produce good results and accurate enough although developments are still needed. As general, this mobile cellular communication signalling simulator may represent mobile cellular communication signalling system in indonesia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Dwi Utami
"Pensinyalan merupakan bagian terpenting pada komunikasi seluler. Pesinyalan berperan sebagai pengontrol pada fungsi penyambungan saat pertukaran informasi. Bagian ini sangat diperlukan sebagai pengatur dari mulai pembuatan koneksi sampai dengan pengakhiran koneksi. Proses pengiriman pesan yang berupa aliran bit ini, merepresentasikan informasi pendukung yang mendukung pengiriman informasi intinya.
Pada skripsi ini dimodelkan sebuah rancangan sistem pensinyalan yang merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Pensinyalan terjadi setiap kali MS melakukan koneksi dengan sentral. Pensinyalan yang dibahas pada MS penerima, meliputi kondisi idle dan menerima panggilan. Perancangan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana sistem pensinyalan bekerja serta mengetahui aliran bit dari dan menuju sentral.
Rancangan sistem tersebut mengacu pada sistem yang sudah ada, hanya saja terdapat beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut dilakukan agar sistem dapat diaplikasikan menggunakan microcontroller. Microcontroller yang digunakan adalah tipe Atmel 89S51, yang memiliki 4 kbyte memori flash yang memungkinkan memori untuk diprogram ulang. Sebelum di aplikasikan ke dalam microcontroller, program tersebut diujikan pada perangkat lunak 8051 IDE.
Untuk pengujian sistem, simulator sistem pensinyalan tersebut, dihubungkan ke rangkaian seven segment dan rangkaian LED untuk menunjukkan bagaimana keluarannya menuju sentral. Pengujian dilakukan pada tiap rangkaian dan rangkaian sistem pensinyalan secara keseluruhan. Analisis dilakukan dengan melihat kinerja sistem. Aliran bit menuju sentral dan waktu yang digunakan untuk menjalankan sistem adalah parameter keberhasilan yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil adalah model sistem pensinyalan pada perancangan disini, sudah dapat merepresentasikan sistem yang ada. Namun tentu saja dengan beberapa penyesuaian agar dapat di aplikasikan menggunakan microcontroller.

Signaling is the most important part in cellular communication. On a switching function at information exchange, signaling is needed as a controller from the beginning until the end of connection. This process is a sending process of a message as flow of bits which represented information that support the main information.
In this paper, a system design is modeled to represent the real system. Signaling happens every time MS connecting with central. Signaling discussed are the signaling in MS receiver, which occur on idle and receiving calls condition. This design is meant to show how the signaling system works, also how are the flow of bit from and to central.
The system design referred to an existing system with a few adjustments. These adjustments are done so that the system can be applicable using a microcontroller. The microcontroller used is Atmel 89S51. It has 4 kbyte flash memory which enable reprogramming of the memory. Before applied in the microcontroller, this program is tested on a 8051 IDE software.
For the system testing, signaling system simulator is connected to a seven segment circuit and LED circuit to show how the output to central. The test is done on every circuit and the whole signaling system circuit. An analysis is taken from seeing the system performance. The flow of bit to central and total system time are the parameter to observe. The conclusion is this signaling model system design could represent the real system, but with a few adjustment for microcontroller application.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon . Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer , Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.

This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz.
This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch, controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.137 Mau r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer, Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.

This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz.
This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch , controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusni Hariyanto
"Tugas akhir ini merancang sistem pengambilan dan pengiriman data GPS dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengolah data GPS melalui komunikasi satelit mobile Garuda. Data yang diperoleh dari GPS berupa format NMEA 0183. Data tersebut disimpan di dalam memori mikrokontroler. Mikrokontroler akan memproses data menjadi data posisi. Informasi ini dikirimkan melalui perangkat PASTI/Byru Marine ke satelit ACeS Garuda 1. Proses ini berlangsung terus-menerus, sehingga informasi posisi bersifat real time. Dari satelit ACeS Garuda 1, informasi tersebut ditransmisikan dan diterima oleh stasiun Bumi kemudian dikirim lagi ke perangkat PASTI/byru marine yang lain melalui satelit ACeS Garuda 1 dengan menggunakan penomoran khusus data tanpa bayar. Informasi yang terdiri dari data posisi yang terdapat pada server stasiun Bumi, dapat diakses oleh perangkat PASTI/byru marine. Dari hasil uji coba diperoleh data GPS berhasil dilakukan dengan kecepataan 2400 bps.

This final project designs and builds the system for retrieving and transmitting the GPS data using microcontroller. The data is retreived from GPS in NMEA 0183 format. The data will be saved in the microcontroller. The microcontroller will process the data to set the position information. This information then sent through PASTI/Byru Marine terminal to ACeS Garuda 1 satellite. This process will run continuously so the position will be real time. From ACeS Garuda 1 satellite, the information is transmitted and received by earth station and transmited again to another PASTI/ Byru Marine through ACeS Garuda 1 satellite use free payment number. The information consists position data at earth station server, can be access by PASTI/byru marine.From research,GPS data successfully with speed 2400 bps."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.152 Har r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusni Hariyanto
"Tugas akhir ini merancang sistem pengambilan dan pengiriman data GPS dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengolah data GPS melalui komunikasi satelit mobile Garuda. Data yang diperoleh dari GPS berupa format NMEA 0183. Data tersebut disimpan di dalam memori mikrokontroler. Mikrokontroler akan memproses data menjadi data posisi. Informasi ini dikirimkan melalui perangkat PASTI/Byru Marine ke satelit ACeS Garuda 1. Proses ini berlangsung terus-menerus, sehingga informasi posisi bersifat real time. Dari satelit ACeS Garuda 1, informasi tersebut ditransmisikan dan diterima oleh stasiun Bumi kemudian dikirim lagi ke perangkat PASTI/byru marine yang lain melalui satelit ACeS Garuda 1 dengan menggunakan penomoran khusus data tanpa bayar. Informasi yang terdiri dari data posisi yang terdapat pada server stasiun Bumi, dapat diakses oleh perangkat PASTI/byru marine.Dari hasil uji coba diperoleh data GPS berhasil dilakukan dengan kecepataan 2400 bps.

This final project designs and builds the system for retrieving and transmitting the GPS data using microcontroller. The data is retreived from GPS in NMEA 0183 format. The data will be saved in the microcontroller. The microcontroller will process the data to set the position information. This information then sent through PASTI/Byru Marine terminal to ACeS Garuda 1 satellite. This process will run continuously so the position will be real time. From ACeS Garuda 1 satellite, the information is transmitted and received by earth station and transmited again to another PASTI/ Byru Marine through ACeS Garuda 1 satellite use free payment number. The information consists position data at earth station server, can be access by PASTI/byru marine. From research, GPS data successfully with speed 2400 bps."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52156
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Herbert
"Skripsi ini dilakukan terhadap rancang bangun pendeteksi kecepatan angin. Rancang bangun alat pendeteksi kecepatan angin dapat menggunakan dua metode yang dipakai untuk mendeteksi kecepatan. Metode pertama menggunakan alat pengukur putaran yang disebut speedometer atau rpm meter yang dihubungkan dengan sensor kecepatan, kemudian metode kedua menggunakan teknik generator dc yaitu dengan memanfaatkan tegangan untuk menghitung kecepatan angin. Pada Skripsi ini metode yang digunakan adalah teknik generator dc dimana tujuan pembuatan adalah untuk membandingkan tegangan dengan kecepatan yang dihasilkan. Teknik ini tidak membutuhkan sensor kecepatan karena dengan memanfaatkan generator dc sudah dapat untuk mendeteksi kecepatan angin melalui tegangan yang diakibatkan oleh putaran generator. Setiap ada putaran sudah pasti akan menghasilkan arus listrik, sehingga adanya data berupa signal analog berupa tegangan yang akan dikonversi ke ADC dan dideteksi oleh mikrokontroller untuk ditampilkan ke 7 segment. Sedangkan rancang bangun dimulai dengan merancang suatu pendeteksi kecepatan angin yang berupa baling-baling yang terdiri dari 3 mangkuk (cup), yang kemudian disusun secara horisontal dan dihubungkan dengan genarator DC juga rangkaian pengendali mikrokontroler. Hasil percobaan menunjukkan keunggulan yang menggunakan teknik generator dc dimana untuk mengukur kecepatan angin pada putaran tinggi lebih baik dibandingkan dengan teknik speedometer, hal ini terjadi karena apabila menggunakan speedometer pada saat sensor kecepatan menghitung pada kecepatan tinggi ada data yang tidak terdeteksi oleh sensornya sehingga kurang akurat dalam perhitungannya. Akan tetapi bila menggunakan teknik generator DC karena tidak menggunakan sensor diharapkan dapat mendeteksi kecepatan angin pada kecepatan tinggi yang lebih baik . Skripsi ini dilakukan terhadap rancang bangun pendeteksi kecepatan angin. Rancang bangun alat pendeteksi kecepatan angin dapat menggunakan dua metode yang dipakai untuk mendeteksi kecepatan. Metode pertama menggunakan alat pengukur putaran yang disebut speedometer atau rpm meter yang dihubungkan dengan sensor kecepatan, kemudian metode kedua menggunakan teknik generator dc yaitu dengan memanfaatkan tegangan untuk menghitung kecepatan angin. Pada Skripsi ini metode yang digunakan adalah teknik generator dc dimana tujuan pembuatan adalah untuk membandingkan tegangan dengan kecepatan yang dihasilkan. Teknik ini tidak membutuhkan sensor kecepatan karena dengan memanfaatkan generator dc sudah dapat untuk mendeteksi kecepatan angin melalui tegangan yang diakibatkan oleh putaran generator. Setiap ada putaran sudah pasti akan menghasilkan arus listrik, sehingga adanya data berupa signal analog berupa tegangan yang akan dikonversi ke ADC dan dideteksi oleh mikrokontroller untuk ditampilkan ke 7 segment. Sedangkan rancang bangun dimulai dengan merancang suatu pendeteksi kecepatan angin yang berupa baling-baling yang terdiri dari 3 mangkuk (cup), yang kemudian disusun secara horisontal dan dihubungkan dengan genarator DC juga rangkaian pengendali mikrokontroler. Hasil percobaan menunjukkan keunggulan yang menggunakan teknik generator dc dimana untuk mengukur kecepatan angin pada putaran tinggi lebih baik dibandingkan dengan teknik speedometer, hal ini terjadi karena apabila menggunakan speedometer pada saat sensor kecepatan menghitung pada kecepatan tinggi ada data yang tidak terdeteksi oleh sensornya sehingga kurang akurat dalam perhitungannya. Akan tetapi bila menggunakan teknik generator DC karena tidak menggunakan sensor diharapkan dapat mendeteksi kecepatan angin pada kecepatan tinggi yang lebih baik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51340
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Maulana Habibi
"Perkembangan telepon selular setiap tahun semakin meningkat, baik dari segi kuantitas yaitu pertambahan jumlah pengguna maupun segi kualitas yaitu peningkatan fitur yang disediakan oleh operator. Di lain sisi berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2003 menunjukkan 850 juta telepon selular mengalami penyadapan (eavesdrop) pada saat terjadi panggilan.
Untuk menjamin aspek keamanan, sistem jaringan GSM (Global System for Mobile) menawarkan tiga macam keamanan, salah satunya yaitu autentikasi. Kebutuhan autentikasi dilakukan dengan penggunaan smart card yang lebih dikenal dengan nama SIM card.
Autentikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk memeriksa keabsahan identitas pelanggan GSM yang mengakses jaringan GSM dan akan menggunakan semua fasilitas layanan (features) yang ditawarkan oleh jaringan GSM.
Autentikasi GSM dilakukan menggunakan algoritma tertentu yaitu algoritma A3, Algoritma A3 adalah algoritma autentikasi dalam keamanan GSM yang berfungsi untuk membangkitkan response yang lebih dikenal dengan Sres sebagai jawaban dari random challenge yang dikenal dengan RAND.
Tugas Akhir ini berupa rancang bangun simulasi yang mensimulasikan proses autentikasi GSM khususnya pada sisi pelanggan dengan cara mensimulasikan triplettriplet autentikasi sehingga menghasilkan nilai Sres (Signal Response) sebesar 32 bit sesuai dengan spesifikasi ETSI (European Telecommunication Standarts Institute), dengan menggunakan alat bantu simulasi Mikrokontroller AT89S52.
Tugas Akhir ini berhasil mensimulasikan proses autentikasi GSM dengan algoritma A3 dengan memanfaatkan kemampuan mikrokontroller AT 89S52 sebagai komputasi data dari triplet-triplet autentikasi GSM, yang ditampilkan dalam penampil LCD (Liquid Crystal Display) dan Hyper terminal.

A Cellular communication technology has been improved recently, not only in quantity aspect where the amount of user growth increased rapidly, but also in quality aspect which indicated by the ability of operator /vendor providing many new features. In the other side, Security issues became more and more concerned. Based on a research held in 2003, more than 850 million cellular communication users had been tapped (eavesdrop) during their call session.
For security issues, the GSM network (Global System for Mobile) offered three kind of security system. One of its security systems is authentication system. This authentication system is implemented by the use of smart card which more popular known as SIM card system.
Authentication is a procedure which is used to check validity identity of GSM subscribers which access GSM network and use all of the facility offered by GSM networks.
GSM Authentication is done to use certain algorithm; The Algorithm A3 is authentication algorithm in security and safety of GSM functioning to generate response which is known well with Sres as answer from random challenge recognized as Rand.
This final project is to design and construct the simulation and process of GSM authentication appropriate with mobile station, the construct uses triplet?s authentication to generate Sres (Signal Response) using Microcontroller AT 89S52.
This final project successfully simulate, the process of GSM Authentication with Algorithm A3 using capability of microcontroller AT 89S52 as computation data processor, displayed by LCD (Liquid Crystal Display) and HyperTerminal.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dia Adriansyah
"Tugas akhir ini adalah membangun perangkat keras dan lunak system mikrokontroler AT89S51 yang digunakan sebagai sistem kendali aliran data antara PC dengan modem QPSK atau sebaliknya yang dipergunakan untuk sistem Power Line Communication. Mikrokontroler AT89S51 dipilih, karena murah dan diperhitungkan mampu untuk menangani aliran data tersebut. Aliran data antara PC dan modem QPSK menggunakan protokol asynchronous yang merupakan standar komunikasi RS-232C pada PC.
Ada dua metode yang dikembangkan terkait dengan kendali aliran data tersebut yaitu : serial asynchronous dengan metode non-handshaking dan serial asynchronous dengan metode handshaking. Metode non-handshaking dipergunakan untuk pengiriman informasi dengan kecepatan rendah, misalnya : transfer karakter (typing), pengiriman hasil pengukuran meter listrik, hasil pengukuran suhu ruang dan status pintu pada aplikasi office security. Sedangkan metode handshaking dipergunakan untuk pengiriman data yang besar dengan kecepatan tinggi, misalnya : suara, video, file dan sebagainya.
Penelitian ini difokuskan pada rancang bangun perangkat keras dan perangkat lunak sistem mikrokontroler AT89S51 untuk mengendalikan aliran data antara PC dan modem QPSK atau sebaliknya, termasuk segala aspek yang terkait dengannya seperti kecepatan transfer, optimasi buffer, flexibility dalam setup modem. Dalam tugas akhir ini segala aspek dijelaskan secara rinci.

This final project is the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). AT89S51 microcontroller has been chosen due to its low cost and its capabilities of broad applications. Standard serial communication asynchronous protocol RS-232C is used between PC and QPSK modem designed for PLC.
Two methods used inconjunction to the serial communication, i.e., non-handshaking and handshaking methods. Nonhandshaking method is mostly used for data transfer with low speed, for example: character transfer for hyper terminal chatting and small data transfer such as for utilities measurements (electric and water usage), room temperature measurement, states of the doors in home or office security and automation system. In other side, handshaking method is mostly used for very large and high speed data transfer, i.e., voice, video and files.
This research is focused on the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). It includes all aspect related to data transfer control algorithm, buffer memory optimation and modem setup user interface.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40492
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Solomon Setyolelono
"Elektrocardiograph (ECG) adalah alat pengukur sinyal jantung yang digunakan untuk mendiagnosa fungsi jantung. Pada rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, pos kesehatan atau juga pada rumah penderita, jumlah alat tersebut belum banyak terdapat karena harganya yang masih relatif mahal.
Untuk membantu mengatasi masalah tersebut ada keinginan untuk merancang dan membuat alat ECG yang portable dengan tujuan mudah dibawa dan murah harganya. Alat ini direncanakan berfungsi untuk mengukur sinyal jantung, dan kemudian data yang didapat dari alat tersebut dapat dikirimkan di tempat lain menggunakan komputer.
Perancangan yang dilakukan terdiri dari perancangan sistem, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Penggunaan mikrokontroller AT89C51 sebagai bagian pengendali berfungsi untuk mengontrol ECG portable yang mampu mcngambil sinyal jantung dengan ketelitian 8 bit dan dengan menggunakan EEPROM 28C64 mampu menyimpan data scbanvak 8 Kbyte.
Data yang didapat yaitu sinyal jantung diambil oleh elektroda dan dikuatkan oleh penguat instrumentasi dan difilter oleh band pass filter, karena masih berupa analog maka perlu dikonversi untuk meniadi sinyal digital oleh analog digital converter (ADC) dan sinyal tersebut dapat disimpan ke memori atau langsung ditampilkan pada komputer melalui port serial. Analisa sinyal atau grafik tersebut dilakukan pada komputer oleh dokter ahli jantung. Sistem ECG portable yang dirancang diharapkan dapat direalisasikan sesuai dengan sistem ECG yang terdapat di rumah sakit."
Lengkap +
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>