Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10214 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eysenck, Michael W.
United Kingdom: Psychology Press, 2000
150 EYS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eysenck, Michael W.
East Sussex: Psychology Press, 2000
R 150 EYS p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Canada: John Wiley & Sons, 2003
150 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sarlito Wirawan Sarwono
Jakarta: Bulan Bintang, 2003
150 SAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus
Philadelphia: W.B. Saunders , 1978
150 PAU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Clarence W.
New York: McGraw-Hill , 1955
150 BRO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eysenck, Michael W.
Church Road: Psychology Press, 1995
R 153 EYS c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mursyid Fadilah
"Delapan puluh persen dari kesuksesan yang diraih seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosional (Goleman, 1995). Kecerdasan emosional adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengelola emosi dan menjaga keselarasan emosi beserta pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan social (Goleman, 1997). Mahasiswa psikologi Universitas Indonesia memiliki peran sekaligus tuntutan sebagai mahasiswa yang dapat menunjukkan kompetensi yang dimiliki dan koheren dengan aspek keilmuan yang dipelajari. Kemampuan kognitif tidak terpisahkan dari kecerdasan emosional (Goleman, 1998). Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kecerdasan emosional mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode pengambilan sampel accidental sampling. Peneliti menggunakan alat ukur Inventori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence Inventory) yang merupakan hasil adaptasi alat ukur Sri Lanawati (1999). Penelitian ini melibatkan 171 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sebagai partisipan. Hasil penelitian menunjukan kecerdasan emosional mahasiswa psikologi Universitas Indonesia berada pada kategori sedang dengan persentase 48%. Selain itu, dimensi kesadaran diri partisipan berada pada kategori tinggi (67,3%), dimensi pengendalian diri berada pada kategori sedang (45,6%). Begitu juga dimensi empati (39,2%), dimensi motivasi diri(42,1%) dan dimensi keterampilan social (48%) pada kategori sedang.

Eighty percent of the someone’s success is determined by emotional intelligence (Goleman, 1995). Emotional intelligence is the ability to manage emotions along with the disclosure of maintaining harmony through self-awareness, self-control, self-motivation, empathy and social skills (Goleman, 1997). Psychology students of University of Indonesia have a role and also demands to be students who can represent coherent competency with the scientific aspects of the study. Cognitive ability is inseparable from emotional intelligence (Goleman, 1998). The purpose of this study is to provide an overview of emotional intelligence Psychology students of University of Indonesia.
This research is a descriptive study using accidental sampling as sampling method. Researchers used Emotional Intelligence Inventory as a measure which was adapted from Sri Lanawati (1999). The study involved 171 Psychology students of University of Indonesia as the participant. The results showed emotional intelligence psychology students at the University of Indonesia is in the middle category (48%). In addition, the dimensions of self-awareness of participants were in the high category (67.3%) and dimensions of self-control in middle category (45.6%). Meanwhile, the dimensions of empathy (39.2%), the dimensions of self-motivation (42.1%) and the dimensions of social skills (48%) are in the medium category.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ros Santi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi pemenuhan kebutuhan dasar psikologis terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Jawaban dari hasil penelitian ini penting untuk dapat meningkatkan kualitas keterlibatan belajar, yang mampu menjadi intervensi awal dalam menekan angka putus kuliah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, dengan partisipan sebanyak 736 mahasiswa tingkat satu. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Engagement Learning Index untuk mengukur keterlibatan belajar, Personal Meaning Profile untuk mengukur persepsi dukungan makna belajar mahasiswa dari dosen dan Basic Psychological Needs Scale untuk mengukur pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Data yang terhimpun dianalisis menggunakan regresi mediasi Hayess.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis secara signifikan memediasi secara parsial terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dukungan makna belajar dari dosen berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar psikologis untuk meningkatkan kualitas keterlibatan belajar mahasiswa.

The study aimed to answer, 'Is the fulfillment of basic psychological needs can be mediator between teacher's meaning support in learning and student engagement'. The answer of this research is important to improve the quality of student engagement, that can be the first intervention in reducing the drop out rate.
This is quantative reasearch with self report quesionnaire. 736 participans on first rate student. The measuring instruments are Engagement Learning Index to measure student engagement, Personal Meaning Profile to measure the perception teacher's meaning support in learning and Basic Psychological Needs Scale to measure the fulfillment of basic psychological needs. The collected data were analyzed using Hayess mediation regression.
The result of this research revealed that fulfillment of psychological needs significantly became a partial mediator between the perception teacher's meaning support in learning and Student Engagement. Finding from this study show that teachers have an important role in meeting basic psychological needs, to improve the quality of student engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristya Puspita Adi Wardhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari intervensi kognitif-perilaku dalam menurunkan kecemasan sosial pada siswa SMA di lingkungan akademik. Intervensi ini disusun berdasarkan tiga level tujuan intervensi kognitif-perilaku yang dikemukakan oleh Stallard (2005). Penelitian ini menggunakan mixed method design, yaitu dengan menggabungkan data secara kualitatif dan kuantitatif untuk melihat sejauhmana kecemasan sosial subjek penelitian sebelum dan setelah pemberian intervensi kognitif-perilaku. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara terhadap subjek, guru dan teman sekolah dengan berpedoman pada tiga subskala kecemasan sosial dari La Greca dan Lopez (1998). Data kuantitatif diperoleh dengan mengukur tingkat kecemasan subjek menggunakan alat ukur Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A) yang telah diadaptasi oleh Oktarani (2014).
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa intervensi kognitif-perilaku ini dapat menurunkan tingkat kecemasan sosial subjek di lingkungan akademik. Agar mendapatkan hasil penelitian yang optimal, penting untuk membangun kepercayaan terhadap subjek penelitian dan melibatkan orang lain di sekitar subjek saat intervensi dilakukan.

The intervention program based on three levels of cognitive-behavioral intervention objectives defined by Stallard (2005). This research study uses mixed method design, by combining data qualitatively and quantitatively to see the extent of social anxiety of the research participant before and after the cognitive-behavioral intervention is given. The qualitative data were obtained by interviewing the participant, participant's teachers, and participant's schoolmates. The interviewing guide is based on three social anxiety subscales defined by La Greca and Lopez (1998). Therefore, the quantitative data were obtained by measuring the level of anxiety of the participant using the Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A) that had been adapted to Bahasa Indonesia by Oktarani (2014).
The result showed that cognitive-behavioral intervention can reduce the level of social anxiety of the participant in the academic environment. Building trust with the participant and involving other people around the participant-such as parents and teacher- are important in order to get the optimum research results.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>