Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172023 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apsara Dewi
"Iklan Layanan Masyarakat merupakan salah satu bentuk tidak mengutamakan laba dari penampilannya, serta tidak menonjolkan satu jenis produk tertentu untuk iklan yang dijual. Iklan Layanan Masyarakat lebih ditujukan untuk memberi informasi serta mempersuasi masyarakat agar mau melaksanakan sesuatu hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama. Karena sifatnya yang non profit tersebut, maka' terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh iklan layanan masyarakat, terutama kendala biaya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keefektifan iklan itu sendiri. Disini terlihat adanya sifat dualisme dalam suatu iklan layanan masyarakat, dimana disatu pihak ia tidak mendatangkan keuntungan finansial, sehingga cenderung dibuat secara lepas dan ditempatkan sebagai stopper. Di pihak lain iklan-iklan sosial ini juga dituntut keefektifannya dalam memberi informasi serta mempersuasi masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kecenderungan umum dari iklan layanan masyarakat yang disajikan pada media cetak di Indonesia. Yang dimaksud dengan kecenderungan disini adalah kecenderungan secara lain meliputi segi teknik-teknik umum, yang menyoroti berbagai segi, antara masalah, segi pemrograman iklan, sampai dengan yang digunakan dalam merancang iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang terdiri atas 24 jenis layanan masyarakat ini, terlihat bahwa jenis masalah yang diangkat didominasi oleh tiga isu, yaitu isu lingkungan, ekonomi dan isu budaya. Adapun alasan dan kondisi yang pemilihan isu-isu tersebut, adalah karena memang ketiga isu dipandang krusial dan untuk itu perlu mendapat perhatian lebih. Dalam hal ini pihak yang paling iklan isu melatarbelakangi aktif memprakarsai penyelenggaraan iklan layanan masyarakat tersebut adalah Lembaga Swadaya Masyarakat, walaupun tidak sedikit pula yang diprakarsai oleh biro-biro periklanan. Dalam merancang suatu iklan layanan masyarakat, agaknya para pembuat iklan sudah cukup serius, mengingat iklan-iklan tersebut kebanyakan dirancang sesuai dengan tahap-tahap yang ada dalam prosedur pembuatan iklan. Memang masih terdapat satu dua tahap yang dilewatkan, karena memang tidak mungkin dilaksanakan, mengingat iklan-iklan tersebut cenderung hanya ditempatkan sebagai stopper. Disini terlihat bahwa telah adanya keseriusan dari pihak - pemrakarsa dalam merancang suatu iklan layanan masyarakat. Dalam hal ini, yang perlu lebih mendapat perhatian adalah mengenai frekuensi pemunculannya pada media massa.
Untuk teknik eksekusi periklanan, type yang banyak digunakan adalah type kombinasi, yaitu perpaduan antara factuai message dan m o o d creation. Jenis kombinasi ini ternyata juga banyak digunakan oleh perancang iklan dalam memilih jenis appeal bagi iklan layanan masyarakat. Dengan kata lain gabungan antara emotional dan rational appeal, banyak mewarnai iklan-iklan non komersial tersebut. Headline pada iklan layanan masyarakat pada umumnya merupakan type emotional. Headline-headline tersebut cenderung disampaikan secara langsung (direct), sehingga tidak lagi memerlukan subhead. Untuk type slogan kecenderungannya lebih mengarah pada slogan type action, yaitu slogan yang menekankan atau mengarah pada tindakan yang harus diambil. Sama halnya dengan teknik eksekusi periklanan, jenis body copy yang biasa digunakan pada iklan layanan masyarakat adalah jenis kombinasi antara factual message dengan mood creation . Dari segi art, jenis ilustrasi yang memiliki preferensi untuk diterapkan pada iklan layanan masyarakat adalah jenis fotografi, serta cenderung untuk disajikan secara realistik. Agaknya keduanya dipilih dalam rangka mempertinggi potensi pesan agar lebih dipercaya."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Susanti
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh pesan dalam Iklan Layanan Masyarakat Pajak terhadap pengetahuan dan sikap khalayak dalam membayar pajak berdasarkan faktor-faktor perhatian dan pemahaman serta faktor-faktor kepercayaan dan evaluasi khalayak terhadap atribut Iklan Layanan Masyarakat Pajak di media cetak. Iklan Layanan Masyarakat Pajak bersifat persuasif, dengan tujuan agar khalayak sasaran..mempunyai pengetahuan yang cukup dan akhirnya bersikap positif terhadap kehadiran ILM Pajak maupun terhadap pajak itu sendiri. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Data dikumpulkan melalui survei di lapangan dan diperoleh melalui teknik wawancara berstruktur. Populasi terdiri dari pria dan wanita berusia, 18 tahun keatas serta bertempat tinggal di Kelurahan Rawa parat dan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jumlah sampel 100 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Interpretasi data hasil penelitian dilakukan berdasarkan analisis deskriptif tabel tunggal dan analisis tabel silang. Penelitian berlandaskan pada teori konsistensi kognitif. Teori konsistensi berbicara tentang nilai, Jika terjadi keadaan yang inkonsisten, maka akan timbul perasaan tidak enak dan disharmoni. Hal ini mendorong seseorang untuk secara aktif menjauhi keadaan yang baginya tidak nyaman tersebut. Sehubungan dengan penelitian ini, terlihat adanya inkonsistensi antara kewajiban dengan keengganan membayar pajak dalam diri responden, sehingga sikap responden berimbang, sebagian positif dan sebagian lagi negatif. Hal ini disebabkan karena mereka meragukan kebenaran dari pesan maupun gambar yang ditampilkan dalam ILM Pajak berdasarkan dari sikap yang telah terbentuk sebelumnya. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengetahuan responden tinggi terhadap ILM Pajak tetapi tidak dalam pembentukan sikap. Faktor pendidikan, pekerjaan, penghasilan, gaya hidup serta pengenaan media tidak mempunyai pengaruh sama sekali dalam pengetahuan dan sikap responden terhadap ILM Pajak. Hanya pada faktor usia yang mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan dan pembentukan sikap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pesan-pesan yang disampaikan oleh ILM Pajak hanya dapat meningkatkan keingintahuan dan pengetahuan responden saja tetapi tidak dalam pembentukan sikap. Jadi ILM pajak disini yang diharapkan dapat mempengaruhi sikap responden tidak tercapai."
Lengkap +
1993
S3802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Susanti
"Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh pesan dalam Iklan Layanan Masyarakat Pajak terhadap pengetahuan dan sikap khalayak dalam membayar pajak berdasarkan faktor-faktor perhatian dan pemahaman serta faktor-faktor kepercayaan dan evaluasi khalayak terhadap atribut Iklan Layanan Masyarakat Pajak di media cetak. Iklan Layanan Masyarakat Pajak bersifat persuasif, dengan tujuan agar khalayak sasaran.mempunyai pengetahuan yang cukup dan akhirnya bersikap positif terhadap kehadiran ILM Pajak maupun terhadap pajak itu sendiri. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dejngan didukung data kualitatif. Data dikumpulkan melalui survei di lapangan dan diperoleh melalui teknik wawancara berstruktur. Populasi terdiri dari pria dan wanita berusia, 18 tahun keatas serta bertempat tinggal di Kelurahan Rawa parat dan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jumlah sampel 100 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Interpretasi data hasil penelitian dilakukan berdasarkan analisis deskriptif tabel tunggal dan analisis tabel silang. Penelitian berlandaskan pada teori konsistensi kognitif. Teori konsistensi berbicara tentang nilai, Jika terjadi keadaan yang inkonsisten, maka akan timbul perasaan tidak enak dan disharmoni. Hal ini mendorong seseorang untuk secara aktif menjauhi keadaan yang baginya tidak nyaman tersebut. Sehubungan dengan penelitian ini, terlihat adanya inkonsistensi antara kewajiban dengan keengganan membayar pajak dalam diri responden, sehingga sikap responden berimbang, sebagian positif dan sebagian lagi negatif. Hal ini disebabkan karena mereka meragukan kebenaran dari pesan maupun gambar yang ditampilkan dalam ILM Pajak berdasarkan dari sikap yang telah terbentuk sebelumnya. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengetahuan responden tinggi terhadap ILM Pajak tetapi tidak dalam pembentukan sikap. Faktor pendidikan, pekerjaan, penghasilan, gaya hidup serta pengenaan media tidak mempunyai pengaruh sama sekali dalam pengetahuan dan sikap responden terhadap ILM Pajak. Hanya pada faktor usia yang mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan dan pembentukan sikap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pesan-pesan yang disampaikan oleh ILM Pajak hanya dapat meningkatkan keingintahuan dan pengetahuan responden saja tetapi tidak dalam pembentukan sikap. Jadi ILM pajak disini..yang diharapkan dapat mempengaruhi sikap responden tidak tercapai."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Wirawan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Kristanti
"ABSTRAK
Perkembangan media di Indonesia sebagai alat komunikasi semakin maju. Begitu banyak ragam media yang bermunculan. Demikian pula dengan media cetak. Semakin banyak jenis media cetak terutama majalah yang terbit. Dimana diantaranya ada yang mengkhususkan sebagai hiburan mengenai film (televisi, video, bioskop) dan musik majalah yaitu majalah Monitor. Banyak media cetak lain yang khusus menyajikan masalah film dan musik selain majalah Monitor, misalnya majalah Vista, Citra Musik, majalah Popular. Tetapi majalah yang paling berhasil mencapai oplag tertinggi hanyalan majalah. Monitor, yaitu mencapai 800.000 eksemplar. bahkan oplag ini merupakan yang terbesar di antara media cetak yang lain. Walaupun majalah Monitor telah mencapai oplag yang paling besar, majalah Monitor tetap berusaha melakukan strategi pemasaran yang terkoordinir, yang antara lain memasang iklan terbit di media cetak setiap kali majalahnya beredar. Media cetak yang dipilih sebagai medium iklan terbit yaitu harian-harian: Kompas, Poskota, Pikiran Rakyat, Suara merdeka, Jawa Pos dan Analisa atau Waspada. Penyerapan anggaran pemasangan iklan terbit terbesar berada pada harian Kompas. Melalui iklan terbit, majalah Monitor berupaya menyampaikan pesan-pesan sehubungan dengan majalah Monitor yang baru terbit. Tetapi sebelum pesan iklan terbit majalah Monitor diterima oleh khalayak sasaran, iklan ini harus dilihat atau dibaca dahulu oleh khalayak sasarannya. Untuk mengetahui sejauh mana iklan terbit diterima oleh khalayak sasaran dapat dilakukan suatu evaluasi terhadap iklan tersebut. Yang salah satunya dapat dilakukan melalui tes pengenalan (recognition test) Berdasarkan hal tersebut di atas dan kerangka pemikiran yang diambil dari beberapa sumber, ingin diketahui bagaimana tingkat pengenalan khalayak harian Kompas terhadap iklan terbit majalah Monitor dan memperoleh gambaran hubungan antara keduanya. Adapun tes pengenalan yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Daniel Starch yang terdiri atas tiga tingkatan yaitu noted yaitu prosentase responden yang membaca harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan teringat pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor. Seen associated yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan dapat menyebutkan kembali nama produk atau nama pemasang iklan. Read most yaitu prosentase responden yang pernah melihat atau membaca iklan terbit majalah Monitor di harian Kompas tanggal 20 Maret 1990 dan membaca lebih dari 50X naskah iklannya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden cenderung noted dan seen associated terhadap iklan terbit majalah Monitor yang di pasang pada harian Kompas tanggal 20 Maret 1990. Tetapi untuk pengenalan lebih lanjut terhadap naskah iklan, cenderung tidak read most. karena tidak ada separuh dari responden yang read most."
Lengkap +
1990
S3973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Martgiani Soehartami
"Pemasaran sosial/social marketing adalah sebuah strategi untuk mengubah perilaku. Pemasaran sosial bertujuan untuk mengubah gagasan atau tingkah laku yang merugikan dan mengupayakan diterimanya suatu gagasan atau tingkah laku baru. Dalam hal ini, PLN melakukan program kegiatan pemasaran sosial yaitu kampanye melalui media massa untuk pemberdayaan masyarakat yaitu dengan Gerakan Hemat Listrik. Gerakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat dalam menghemat penggunaan energi listrik. Hal ini terjadi karena naiknya harga minyak serta nisaknya beberapa pembangkit PLN.
Dalam melakukan pemasaran sosial seringkali menggunakan kampanye dengan tujuan untuk mengubah perilaku. Dalam kegiatan kampanye diperlukan komunikasi yaitu melalui kegiatan iklan, dalam hal ini adalah Iklan Layanan Masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah iklan yang biasanya digunakan tujuan sosial. Efek kampanye sosial tidak terlepas dari efek kegiatan komunikasi, khususnya melalui ILM.
Karya akhir ini mempunyai tiga tujuan penulisan, yaitu: pertama, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Kognitif khalayak sasaran, diasumsikan sebagai pengetahuan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik. Kedua, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Afektif khalayak sasaran, diasumsikan sebagai ketertarikan,perasaan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik. Ketiga, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Konatif 1 Behavior khalayak sasaran, diasumsikan sebagai keikutsertaan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik.
Analisa penulisan dibatasi pada hal-hal seperti periode penelitian hanya pada tayangan iklan periode Januari 2005 -- Desember 2005. kemudian, versi iklan yang diteliti adalah versi Listrik Dihemat Manfaat Didapat. Khalayak atau segmen sasaran dalam penulisan ini adalah konsumen PLN dengan target utama adalah ibu rumah tangga yang berada di wilayah Jakarta.
Setelah melakukan pengolahan data dapat diketahui bahwa Ad awareness terhadap iklan PLN terutama untuk versi Listrik Dihemat Manfaat agak kurang baik. Sebagian responden lebih banyak mengingat iklan versi 17-22 serta iklan Departemen Kesehatan yang mengajak responden untuk ke Posyandu untuk imunisasi. Dari hasil mean analysis juga dapat diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi sikap kognitif khalayak adalah frekuensi penayangan ILM PLN. Semakin sering iklan ditayangkan akan meningkatkan sikap kognitif khalayak sebesar 6,1%.
Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa responden mau ikut berperan serta dalam gerakan hemat listrik. Hal ini sesuai dengan keinginan PLN yang ingin mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan gerakan hemat listrik. Hasil pengolahan data juga membuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima bahwa iklan layanan masyarakat dapat mempengaruhi sikap kognitif khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi dan durasi iklan layanan masyarakat.
Hasil pengolahan data juga membuktikan bahwa hipotesis kedua dapat diterima bahwa sikap kognitif dapat mempengaruhi sikap afektif khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman responden/khalayak sasaran terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat.
Hipotesis ketiga juga dapat diterima bahwa sikap afektif dapat mempengaruhi sikap behaviour/trial adoption khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keinginan responden/khalayak untuk ikut serta dalam gerakan hemat listrik.

Social Marketing is a strategy to change behavior. The aim of social marketing is to change an old attitude to a new attitude. In this thesis PLN make a social marketing program in social campaign trough mass media. This campaign wants to persuade society to reduce using electricity. Causes of the campaign are the increasing of fuel price and PLN's broken machine.
Social campaign needs communication trough advertising, especially public service advertising (PSA). The main goal of PSA is to make social changes. The social campaign effects like communication effects.
This research have three aims: First, researcher wants to know the influences of public service advertising to cognitive aspect in target audience. Second, researcher wants to know the influences of public service advertising to affective aspect in target audience. Third, researcher wants to know the influences of public service advertising to behavior aspect in target audience.
The resesearch has limit such as research period, the PSA version and also the target audience. The target audience of this PSA is housewives in Jakarta.
The result from this research, conclude that ad awareness to PSA still low. Almost all respondents remember another version of PLN PSA. From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's cognitive aspect. Especially PSA's frequency and PSA's duration attributes.
The result from this research, conclude that we can accept the second hypothesis. From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's affective aspect. Especially target audience understanding to PSA's message attribute.
The result from this research, conclude that we can accept the third hypothesis From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's behavior/trial adoption aspect.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ima Sinurma
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Nazeeb
"Iklan adalah salah satu cara yang paling efektif dimasa sekarang ini untuk memperkenalkan suatu produk berupa barang atau jasa kepada konsumen. Oleh karena itu, pelaku usaha berkewajiban memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan, hal ini juga diatur di dalam undang-undang tentang Perlindungan Konsumen. Pemasangan iklan di media massa tersebut dilakukan dengan perjanjian yang dibuat secara tertulis. Permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu siapa yang bertanggung jawab apabila di dalam pelaksanaan pemasangan iklan tersebut terdapat iklan yang menyesatkan, merupakan tanggung jawab pihak perusahaan pemasangan iklan ataukah pihak penerbit, upaya hukum apakah yang dapat dilakukan oleh penerbit apabila pihak pemasang iklan melakukan pembatalan perjanjian secara sepihak. Penelitian ini adalah kepustakaan yang bersifat yuridis normatif, berbentuk evaluatif dengan menggunakan data sekunder yang akan dianalisa secara kualitatif. Yang bertanggung jawab terhadap pemasangan iklan yang menyesatkan adalah pihak perusahaan pemasang iklan, di mana pihak perusahaan pemasang iklan memiliki tanggung jawab atas kebenaran informasi tentang produk yang diiklankan. Sedangkan pihak penerbit hanya bertanggung jawab pada komisi periklanan Indonesia. Apabila pihak pemasang iklan melakukan pembatalan perjanjian secara sepihak, maka upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak penerbit yaitu pertama dengan jalan musyawarah yang dilakukan oleh kedua belah pihak, apabila dengan musyawarah tidak dapat maka menggugat melalui Pengadilan Negeri untuk memperoleh putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>