Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mandey, Hessel N.
"ABSTRAK
Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB) yang diselenggarakan oleh pemerintah, menjadi masalah yang kontroversial di masyarakat. Sebagian anggota masyarakat sangat tidak menyetujui adanya KSOB karena menganggap KSOB ini judi. Sedangkan pemerintah dan sebagian anggota masyarakat yang lain sangat memerlukan KSOB sebagai sumber dana untuk olahraga dan dana sosial. Suatu masalah yang kontroversial di masyarakat merupakan suatu berita yang harus diungkapkan oleh media massa, terutama oleh surat kabar, dan dalam penelit1an ini yang menjadi sampel adalah Suara Karya dan Kompas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat secara deskriptif, bagaimana kedua surat kabai tersebut memberitakan masalah KSOB, bagaimana kecenderungan pemberitaan kedua surat kabar tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis isi surat kabar harian Kompas dan Suara Karya selama periode penerbitan bulan Juni dan Juli 1988. Dari hasil penelitian ini diketahui, bahwa taan masalah KSOB di kedua surat kabar tersebut, pemberi dilihat dari frekuensi pemunculan berita dan volumenya, ternyata cukup berimbang. Jika dilihat dari pernyataan-pernyataan mengenai masalah KSOB, tampak ada perbedaan di antara kedua surat kabar tersebut. Harian Suara Karya cenderung lebih banyak menampilkan pendapat dari tokoh - tokob pemerintah. Sedangkan Kompas, lebih banyak menyajikan pernyataan dari wakil-wakil rakyat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novari Trisiane
"ABSTRAK
Program peran serta swasta yang hampir-hampir mengarah pada suatu bentuk swastanisasi perusahaan negara yang bergerak di bidang pelayanan umum kepada masyarakat seperti halnya penyediaan air minum di Indonesia masih merupakan fenomena yang relatif bare. Karenanya keberadaan dan bentuk kerjasama antara PAM JAYA dengan Mitra Swastanya yaitu PT.TPJ dan PT. Palyja pada awal pelaksanaannya masih menjadi sesuatu yang bersifat kontoversial.
Potensi kontroversi terhadap keberadaan kerjasama semakin bertambah karena proses penentuan perusahaan swasta clan penyusunan kontrak kerjasama ini berlangsung pada situasi dan kondisi politik di masa kekuasaan orde baru, di mana keterlibatan kerabat dan pengusaha yang terkenal kedekatannya dengan pemegang kekuasaan pemerintah pada saat itu, menjadi suatu kendala tersendiri bagi tercapainya optimalisasi penyusunan ketentuan kontrak perjanjian kerjasama beserta perangkat perjanjian pendukungnya
Arus tuntutan keterbukaan di berbagai bidang yang semakin marak setelah berakhirnya masa kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden RI pada bulan Mei 1998 telah mendorong berbagai potensi konflik dan kontroversi mengenai kerjasama tersebut muncul ke permukaan melalui berbagai pemberitaan media massa, sebagai suatu saluran komunikasi yang dapat mempengaruhi pembentukan opini masyarakat.
Dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap isi pemberitaan tersebut dengan menggunakan metode analisis isi melalui pengambilan sampel purposive di empat bush surat kabar harian nasional yang terbit di Jakarta, yaitu Kompas, Media Indonesia, Suara Karya dan Suara Pemharuan, dalam masa pengamatan selama 84 Mari dari tanggal I Maret 1999 hingga 23 Mei 1999, atau 84 tiras penerbitan untuk masing-masing surat kabar.
Hasil temuan penelitian ini selain merperlihatkan warna pemberitaan mengenai permasalahan kerjasama, antara lain juga menunjukkan bahwa berbagai lembaga independen seperti ICW dan Serikat Pekerja, di suatu pihak dengan manajemen kedua Mitra Swasta dan Akaindo dipihak lainnya yang bertentangan, nampak dapat sating berebut untuk mempengaruhi opini publik melalui saluran komunikasi media massa, dengan berperan sebagai sumber informasi aktif bagi media massa. Sementara di sisi lain, pihak manajemen PAM JAYA, DPRD DKI Jakarta, pejabat pengambil keputusan di Pemda DKl Jakarta dan di berbagai instansi pemerintahan pusat, cenderung bersikap sebagai sumber informasi yang pasif bagi media massa. Dalam situasi seperti ini maka tingkat kemampuan dan profesionalisasi pelaku media massa balk itu wartawan, redaktur atau manajemen media massa secara keseluruhan akan sangat menentukan warna dan netralitas pemberitaan mengenai permasalahan kerjasama ini, yang pada akhirnya akan menunjukkan pula tingkat keseimbangan (balance), obyektifitas dan fairness masing-masing pemberitaan keempat surat kabar tersebut.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S4001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Maryetta S.P
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joane Indrya Koessoy
"Keindahan serta kekayaan alam, Indonesia, budaya, dan adat istiadat bangsa sungguh menarik orang Karena dengan menikmati untuk mengadakan pariwisata. semua itu, seseorang bisa melupakan sejenak tugas dan pekerjaan yang melingkupinya setiap hari. Lebih jauh lagi, tai, sebenarnya secara tidak langsung, sambil bersanseseorang diberi sempatan memperluas wawasan dan cakrawala hidupnya. ke- Saat ini, pariwisata sedang giat digemakan apalagi dengan diselenggarakannya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia Semua pihak sepertinya berhasrat untuk mendukung atau mensukseskannya. Salah suratkabar Kompas dan Suara Karya. 1991. satu pihak tersebut adalah Skripsi ini meneliti bagaimana peliputan berita puri wisata pada dua suratkabar misi, latar belakang historis tersebut (dikaitkan dengan yang berbeda) dengan Desember 1990), meliputi: jumlah keseluruhan berita dan jumlah berita tiap hari, letak pariwisata, pokok berita dan arah berita pariwisata. visi, melihat penyajiannya selama satu bulan (1-31 halaman berita pariwisata, pariwisata, sumber berita bentuk berita pariwisata, Bagaimana penyajian berita pariwisata Kompas Karya ini, dapat dilihat dengan menggunakan metode isi. Hasilnya, memang menunjukkan adanya perbedaan, total seluruh berita pariwisata yang didominasi Suara Karya (termasuk berita pariwisata yang paling banyak diliput yakni berita yang berkaitan dengan 1991). Namun, berita (straight news), sumber pokok berita (atraksi,obyek/tujuan, kegiatan dan Suara analisis seperti Tahun Kunjungan Wisata ada juga persamaannya, seperti bentuk Indonesia berita (dari pemerintah), wisata), arah berita (sepenuhnya positif), baik Kompas maupun Suara Karya memberikan porsi paling besar dalam Mengenai mendominasinya berkaitan dengan penyajiannya. tema berita pariwisata Tahun Kunjungan Wisata dibanding tema berita sadar wisata) upaya Kompas dan Suara Karya untuk berperan serta yang Indonesia 1991 (misalnya: membuktikan mensukseskan program pemerintah ini sudah dilaksanakan, didukung dengan hasil data, sumber berita dari Apalagi pemerintah serta arah berita sepenuhnya positif mendominasi program ini. Hasil penelitian ini, membuktikan pula suratkabar Kompas dan Suara Karya telah menjalankan informatifnya, khususnya dalam menjadi jembatan bahwa fungsi informasi antara pemerintah dan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uki M. Kurdi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansyur Semma
"Studi "gatekeeping" dalam pemberitaan surat kabar tentang peristiwa konflik SARA di Indonesia, dengan pendekatan analisis isi, relatif belum banyak dilakukan di Indonesia. Studi ini diilhami suatu kegelisahan, mengapa ketika terjadi peristiwaTimor Timur, pemberitaan harian Republika dan surat kabar nasional lainnya sangat intensif, sementara harian Kompas cenderung tidak tertarik memberitakannya? Sebaliknya ketika terjadi peristiwa Situbondo, Kompas sangat intensif memberitakannya. Inilah pertanyaan awal studi deskriftif ini. Itu pula sebabnya, studi ini secara khusus menelaah pengaruh obyektivitas intra-media surat kabar pada para "gatekeeper", dalam hubungannya dengan proses gatekeeping dua peristiwa SARA yakni peristiwa Timor Timur yang terjadi bulan September 1995 dan peristiwa Situbondo yang terjadi bulan Oktober 1996 yang lalu. Secara umum studi ini membandingkan secara kuantitatif penonjolan tampilan informasi dan isu-isu tentang kedua peristiwa tersebut dan sekaligus ingin mengetahui kecenderungan sikap obyektivitas dan keberpihakan "gatekeeper". Data dikumpulkan dengan teknik analisis isi dan wawancara mendalam dengan beberapa orang yang berperan sebagai "gatekeeper". Ada tiga surat kabar yang dijadikan sampel yakni Harian Kompas, Suara Pembaruan dan Republika. Unit analisisnya adalah wacana (discourse) dan pilihan kata (frase) sedangkan teknik analisis data adalah analisis kutilitif (kuantitatif dan kualitatif).
Temuan dan analisis data menunjukkan bahwa meskipun harian Kompas dan Suara Pembaruan telah berubah dari "ideological Press" menjadi "industrial Press" tetapi cenderung belum netral dari anasir "Katolik" dan "Protestan". Bahkan cenderung tidak empati terhadap kepentingan ummat Islam, paling tidak dalam pemberitaan mengenai peristiwa Timor Timur dan Situbondo. Sementara, harian Republika melalui tampilan pemberitaan mengenai kedua peristiwa tersebut semakin meneguhkan keberpihakan dan empatinya pada ummat Islam. Jadi, ada kecenderungan gatekeeper ketiga surat kabar cenderung tidak obyeklif dan menonjolkan keberpihakannva kepada misi agama. Kecenderungan dapat ditekaah secara empiris, melalui analisis tampilan dan posisi informasi, tampilan berita utama, analisis pilihan kata, analisis kepala berita, analisis isi repostase, opini/kolom, tajuk serta analisis sumber berita, penulis, dan jurnalis pada hasil liputan dan pemberitaan mengenai peristiwa Timor Timur dan Situbondo yang dilakukan dengan sistematis dalam studi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kintoko Rochadi
"Upaya mencegah dan 'menanggulangi bahaya penyebaran HIV/AIDS di Indonesia, antara lain adalah dengan memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Salah satu media yang dapat dijadikan alat penyebaran informasi adalah suratkabar. Sangat disayangkan berbagai informasi HIV/AIDS di suratkabar masih belum Optimal dan masih sering tergelincir pada sensasional, vulgarisme, stigmatisasi dan melebih-lebihkan berita.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/ADS yang ditampilkan suratkabar Kompas, Republika dan Suara Pembaruan yang menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yang akan mengungkapkan secara eksplisit dan implisit isi suatu suratkabar.
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi informasi HIV/AIDS tertinggi didapat pada Kompas dan terendah pada Republika. Kecenderungan informasi HIV/AIDS Kompas dan Suara pembaruan didominasi berita sedangkan Republika didominasi rubrik opini. Kecenderungan berita HIV/AIDS di ketiga suratkabar didominasi berita biasa dan berorientasi realitas psikologis. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Kompas, seperti rubrik opini, reportase dan wawancara cenderung berorientasi mendukung Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Republika, seperti rubrik opini dan reportase cenderung berorientasi mengkritik Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. - Bebagai jenis infOrrnasi HIV/AIDS di Suara Pembaruan, seperti rubrik opini dan feature cenderung berorientasi netral terhadap Strategi Nasional PenangguIangan AIDS kecuali reportase dan wawancara yang cenderung berorientasi mendukung. Kompas lebih konsisten dalam penempatan halaman masalah. HIV/AIDS. Ketidaktepatan terminologi penulisan HIV/AIDS pada ketiga suratkabar tergolong cukup tinggi (41,6 persen).
Secara umum dapat digambarkan keputusan redaksional suratkabar sangat mempengaruhi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/AIDS di suratkabar, Peneliti mengharapkan adanya perhatian yang lebih proaktif dari para pemerhati dan instansi yang terkait dengan masalah HIV/AIDS. Diusahakan kerjasama yang langgeng dengan pihak pengelola suratkabar agar dapat meningkatkan mutu liputan HIV/AIDS.

Content Analysis Comparison Study of HIV/AIDS Information in Daily Newspapers, such as Kompas, Republika and Suara PembaruanThe effort to prevent and cope with the risk of HIV/AIDS disseminating among others are by providing right and accurate information to public. One of media being the tool of information spreading is newspaper. Unfortunately, various information on HIV/AIDS at newspapers are not optimum and still stick the sensational, vulgarism, stigmatization out and exaggerating.
This research is aimed at obtaining frequency information and preference of HIVIAIDS information published at daily Kompas, Republika and Suara Pembaruan by means of method of content analysis with qualitative approach that shall reveal the contained of a newspaper explicitly and implicitly.
Result of this research indicates the highest HIV/AIDS frequency information found out at Kompas and the lowest is obtained at Republika. The tendency of HIV/AIDS information contained at Kompas and Suara Pembaruan are dominated by news, the meanwhile, Republika is dominated by opinion heading. The tendencies of HIV/AIDS news at the all three newspapers are dominated by daily news and psychology reality oriented. Various kind of HIV/AIDS news at Kompas, namely, opinion heading, reporting, and interview tend to encouraging orientation of National Strategy of AIDS Prevention, but the feature is neutral oriented. Various kind of HIV/AIDS information at Republika, such as opinion heading and reporting inclined criticizes National Strategy of AIDS Prevention but the feature neutral oriented. Various kinds of HIV/AIDS information at Suara Pembaruan, such as opinion heading and feature tend to neutral orientation against National Strategy of AIDS Prevention but the reporting and interview tend to support. Kompas is more consistent in setting the pages on HIV/AIDS. Inaccuracies of using terminology on HIV/AIDS at the all three newspapers are high (41,5 percent).
In general, it can be described that newspaper editorial decision has impact on frequency and tendency information of HIV/AIDS at newspapers. The researcher expert that three will be a more proactive attention from the observers and related instance in HIV/AIDS matters. AIDS close and perpetuity relationship with newspaper organizer shall be made to improve HIV/AIDS coverage quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulmely
"Tingkat kematian ibu di Indonesia cukup tinggi. yaitu 390/100.000 kelahiran hidup. Aborsi berkontribusi 12% terhadap kematian tersebut. Dewasa ini kasus aborsi cenderung naik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sering kali menjadi perhatian media massa.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana surat kabar memotret realitas sosial masalah aborsi, khususnya aborsi provokatus kriminalis. Hal lain yang juga penting diamati adalah fungsi media di dalam memberitakan fenomena aborsi tersebut.
Sampel penelitian ini adalah seluruh artikel aborsi yang dimuat oleh Kompas, Suara Pembaruan, dan Republika selama Juli 1996-Juni 2001. Ketiga surat kabar ini mempunyai latar belakang sosial yang berbeda yang diharapkan dapat memperkaya temuan penelitian.
Terdapat 140 artikel aborsi yang dipublikasikan oleh ketiga surat kabar yang diteliti. Dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif dan kualitatif ditemukan: Ketiga surat kabar mempunyai perhatian yang cukup terhadap masalah aborsi yang terlihat dari jumlah artikel dan pemberitaan yang dilakukan. Kompas memuat 57 (40.7%) dari 140 artikel, 54 artikel oleh Republika, dan 29 artikel lainnya oleh Suara Pembaruan. Fungsi surveilen, fungsi korelasi, dan fungsi sosialisasi juga telah dijalankan oleh ketiga surat kabar sehubungan dengan masalah aborsi, meskipun fungsi surveilen lebih dominan dari dua fungsi lainnya.
Media tidak begitu memperhatikan batasan yang jelas mengenai jenis aborsi yang dibahas. Provider aborsi merupakan pelaku yang lebih banyak disorot dibandingkan dcngan klien aborsi. Karakteristik klien yang cenderung dimunculkan adalah mereka yang menikah ataupun yang tidak menikah dengan latar belakang pendidikan yang cukup bervariasi mulai dari SMTP hingga perguruan tinggi. Provider yang disorot sebagian besar adalah dokter dan bidan tidak terkecuali perawat. Hanya Kompas yang memuat aborsi juga dilakukan oleh dukun. Teknik aborsi yang dilakukan dapat dibedakan menjadi teknik medis (injeksi, obat-obatan atau tindakan medik tertentu) dan teknik tradisional (minum jamu/ramuan atau pemijatan).
Alasan pelaku melakukan aborsi yang terungkap dari artikel yang dimuat adalah masalah sosial ekonomi dan psikologis, kegagalan kontrasepsi, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) baik disebabkan oleh inses atau perkosaan.
Peningkatan kasus aborsi dewasa ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kegagalan KB, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang minim, dan lemahnya hukum yang berlaku serta dekadensi moral dan juga perubahan pola hidup yang lebih permisif.
Untuk menekan kasus aborsi maka para pelaku harus dikenakan sanksi. Diantara sanksi yang diungkap oleh ketiga media adalah sanksi hukum (Undang-Undang Kesehatan dan KUHP), sanksi sosial, agama, dan profesi berupa pencabutan izin praktek. Media juga mengemukakan pembenahan hukum, pendidikan agama dan kesehatan reproduksi, serta pengungkapan jaringan aborsi sebagai solusi pemecahan masalah sosial yang kompleks tersebut.
Didalam memberitakan masalah aborsi Kompas dan Suara Pembaruan cenderung mengakomodasi semua pendapat yang kontroversial mengenai aborsi. Namun Republika memperlihatkan sikap yang tegas mengenai aborsi kecuali atas alasan medis.
Dengan demikian, surat kabar dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk mendapatkan informasi, memberi interpretasi dan menyosialisasikan nilai dan norma yang ada sehingga masalah aborsi yang pelik menjadi perhatian semua pihak dan menemukan solusinya.

Content Analysis of Abortion Articles on Kompas, Suara Pembaruan, and Republika Published on July 1996-June 2001The maternal death in Indonesia is 3901100,000 life births. Abortion contributes 12% to that maternal death. Nowadays, abortion tends to rise and is one of the public health problems which have long been subject of interest by mass media. This research focus on how newspapers portray the social reality of abortion especially the provocateur criminalizes abortion. Another important thing, the research would like to discover what functions performed by newspaper in dealing with illegal abortion phenomenon.
The samples of this research are all abortion articles published by Kompas, Suara Pembaruan, and Republika on July 1996-June 2001. These three leading newspaper have their own social background which is expected to enrich the finding of this research.
There are totally 140 articles published by Kompas, Suara Pembaruan, and Republika. By using quantitative and qualitative content analysis method we found: All newspaper interest on abortion issue which show on frequencies of published articles. Kompas published 57 (40.7%) articles, 54 articles by Republika, and 29 other articles by Suara Pembaruan. They also performed their function as surveillance, correlation, and socialization related to abortion issue, even though, surveillance function is dominant than others.
Little attention gave to definitive concept of abortion. Provider is the most abortion actor. The characteristic of client are married and unmarried women with various education such junior high school until the students of university. The providers are doctors, midwives, nurses and traditional attendances. The abortion technique which published is medical technique (injection, medicine, curettage) and traditional technique (herbs and massage).
The reasons to conduct abortion are social economic and psychological problem, failed on family planning, unwanted pregnancy which caused by rape or incest. The increasing of abortion are caused by various factors here in failed on family planning, lack of knowledge on reproductive health and law enforcement, morale, and changing of life style to be permissive. Legal punishment such health agreement number 23 on 1992 or KUHP in order to control illegal abortion incidence. There are others punishment such social, religious, and professional sanction (cancellation of license). The tree newspapers see need of low enforcement, religious and reproductive education, and the investigation of illegal abortion network as solution to such complex social problem.
In informing abortion issues Kompas and Suara Pembaruan tend to accommodate all controversial opinion. But, Republika saw the un agreement on abortion except medical reason.
Hence, newspaper can be media communication for getting information interpretation, and socialization value and norm so abortion issue to be interest by all public and find its solution."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrullah
"Pemberitaan KLB PDI-Munas PDI dan naiknya Megawati di kursi kepemimpinan PDI, menyita perhatian media massa untuk menggelar peristiwa trsebut. Momen berita KLB PDI menjadi menarik karena hadirnya Megawati, baik sebagai kandidat maupun setelah terpilih menjadi ketua umum PDI. Di mana figur Mega merupakan figur yang dianggap kontraversial dalam percaturan politik nasional.
Hal ini terjadi karena, Megawati merupakan simbol perlawanan rakyat yang anti kemapanan dan mendapat dukungan arus bawah. Di samping itu juga ia merupakan tokoh yang kharismatik pada saat pasca-KLB. Hal ini merupakan tahapan yang krusial bagi Mega, terutama setelah menyatakan dirinya terpilih secara De Facto. Pemberitaan media secara kontinyu, menyebabkan media turut andil untuk membentuk opini publik, termasuk mempengaruhi atau berdampak terhadap pengambil keputusan di tingkat hirarki yang lebih tinggi dalam sistem politik Indonesia.
Keberhasilan Megawati menduduki pucuk pimpinan PDI tidak terlepas dari peran media massa selama KLB-Munas PDI merupakan fokus penelitian ini, terutana tentang keperkasaan media massa dalam mengakat kasus PDI dan Megawati. Pisau analisis yang digunakan terletak pada pembentukan opini publik dengan konsep keampuhan Media Massa, khususnya dilihat dari kajian komunikasi politik. Analisis juga meminjam kerangka pemikiran dari Walter Lippman, the World Outside and The Picture in Our Heads, dihubungkan dengan media massa sebagai salah satu saluran komunikasi politik. Lebih khusus lagi analisis dipertajam dengan meminjam kerangka pemikiran Klapper (1960) dan Patterson (1980) dengan menperhatikan kepada manfaat media, potensi media, dan eksposure media dalam melihat peristiwa KLB dan Megawati.
Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan pemilihan populasi berdasarkan purporsive sampling yang meliputi harian Kompas, Republika, dan Suara Harya. Jumlah tiras dipakai sebagai acuan di dalam menentukan sample frame dengan menghasilkan 114 tiras, dan ini di amati dalam kurun waktu satu minggu sebelum KLB-PDI dan satu minggu sesudah Munas PDI.
Hasil temuan thesis ini menunjukkan bahwa ada kecendrungan dari ketiga Surat kabar telah memanfaatkan saluran komunikasi politik untuk membentuk opini publik. Dalam kasus PDI dan Megawati surat kabar telah berfungsi ganda yaitu di samping berfungsi sebagai saluran komunikasi politik juga berfungsi sebagai komunikator politik. Ini menunjukkan keperkasaan media telah mampu mempengaruhi pengambil kebijaksanaan politik pemerintah, cendrung "terpaksa" mengakui kehadiran Megawati untuk memimpin PDI.
Pemberitaan Megawati di arena KLB dan Munas PDI, telah menjadi berita utama, bahkan ada kecendrungan media berada dibelakang Mega. Ini terlihat dari penempatan berdasarkan letak halaman, analisa isi berita dan opini, maupun dengan memperhatikan kecendrungan berita dan opini yang bernada mendukung.
Yang jelas, pemberitaan PDI dan Megawati telah memberikan nuansa baru dalam proses demokratisasi melalui media massa. Pemberitan arus bawah yang berpaham kerakyatan selain mampu membentuk opini, tetapi juga tidak lepas dari political will yang dilakukan pemerintah dalam menangkap proses demokratisasi dan keterbukaan yang telah dicanangkan sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>