Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abudullah Muhammad
Jakarta: Ford Foundations, 1995
297.64 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Kurniawaty
"Skripsi ini mencoba menelaah pemikiran tasawuf Abdurrauf Singkel yang hidup Pada kurun waktu 1593--1695 M.. seorang ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh yang pertama kali membawa tarikat Syatariyyah dari Mekkah dan mengembangkannya di Nusantara.
Sebagai pengantar studi tasawuf Abdurrauf Singkel. disajikan tinjauan umum tentang tasawuf yang membahas pengertian. tujuan. asal-usul, dan sumber hukum tasawuf secara sepintas dan juga perkembangan tasawuf sejak awal pertumbuhannya sampai pada masa Abdurrauf Singkel.
Abdurrauf dilahirkan dalam kalangan yang mementingkan pendidikan. sehingga ia mendapat pendidikan yang sangat lengkap mulai usia dini.Seperti halnya kalangan sarjana pada masa itu, Abdurrauf juga melanjutkan pelajarannya sampai pada pusat ilmu itu sendiri di Haramayn yaitu Mekkah dan Madinah. la menguasai berbagai bidang ilmu. mulai dari ilmu ketatanegaraan agama dan tasawuf. Dengan modal ini, ia kembali ke tanah air untuk membaktikan kemampuannya.
Abdurrauf seorang yang rendah hati kepada semua orang dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Paham tasawufnya yang ortodoks dan sikapnva yang penuh toleransi seakan menjadi penengah polemik yang terjadi antara penganut tasawuf Wujudiyyah dengan tasawuf pada masa itu. Tarikat Syatariyyah yang dibawa Abdurrauf mendapat banyak pengikut karena kharisma yang dimilikinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oman Fathurnahman
Bandung: Mizan, 1999
297.64 OMA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hikmah
"Naskah Risalah Tabayyana Al-Tariga Ala Allahi Ta'ala (disingkat RTAAT) merupakan naskah tunggal (codex unicus) yang hanya terdapat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah ini bernomor MI. 458. Kondisi naskah RTAAT sangat memprihatinkan karena banyak kertas yang sudah bolong-bolong sehingga tulisan sulit terbaca. Naskah RTAAT merupakan naskah yang tergolong sebagai sastra kitab atau tasawuf kitab karena naskah ini berisi ajaran tasawuf yang cenderung wahdat al-wujud. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan suntingan teks, mendeskripsikan ajaran wahdat al-wujud, dan mendeskripsikan ajaran martabat tujuh dalam naskah RTAAT. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode edisi biasa, sedangkan untuk mendeskripsikan ajaran wahdat al-wujud dan ajaran martabat tujuh digunakan metode analisis deskriptif dengan tinjauan pustaka. Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa naskah RTAAT merupakan naskah yang berisi ajaran wahdat al-wujud karena diungkapkan penyatuan antara manusia dan Tuhan. Salah satunya berdasarkan hadis Nabi SAW yang berbunyi barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya. Hadis tersebut mengungkapkan penyatuan yang terjadi antara manusia dan Tuhan. Di sisi lain, hadis tersebut membuat manusia menyadari kekuasaan Allah dalam menciptakan manusia. Hal lain dapat dilihat dari kata-kata tersurat yang terdapat dalam naskah RTAAT, antara lain Ana Al-Haq, Insan itulah Allah, atau Akulah Allah itu. Kata-kata tersebut berhak diucapkan sufi ketika dalam keadaan fana. Kata-kata tersebut bermaksud untuk mengungkapkan keesaan Allah. Oleh karena ajaran yang diungkapkan dalam RTAAT merupakan ajaran sulit karena mengungkapkan hal yang rahasia, maka penyalin atau pengarang menyatakan bahwa perlunya bimbingan dari guru yang telah disempurnakan makrifatnya. Naskah RTAAT juga menyebutkan nama lima orang ulama, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani, Ibnu Arabi, Ali Ai-Muttagi, dan Abdul Qadir Jailani. Tiga ulama pertama merupakan ulama yang beraliran wahdat al-wigud. Dua ulama terakhir merupakan ulama pendukung dan tidak beraliran wahdat al-wujud. Kemungkinan nama tersebut disatukan untuk mendamaikan ajaran wahdat al-wujud dan memberikan pemahaman yang baik terhadap ajaran wahdat al-wujud, walau diikuti dengan ucapan-ucaan rahasia. Selain itu, naskah RTAAT juga menyebutkan ajaran martabat tujuh yang meliputi ahadiyat, wahdat, wahidiyat, alam ruh, alam misal, alam ajsam, dan alam insan. Ajaran ini dijelaskan dalam bentuk kiasan. Martabat ahadiyat disebut sebagai martabat zat Allah karena Allah masih dalam sesuatu yang tersembunyi. Martabat wahdat disebut sebagai martabat sifat Allah karena Allah sudah berkehendak dan belum menampakkan diri-Nya. Martabat wahidiyat disebut martabat alma Allah karena Allah sudah mulai bernama. Martabat alam ruh, alam misal, alam ajsam, dan alam insan disebut sebagai fa'al Allah karena Allah mulai beraktivitas dalam menciptakan alam semesta, termasuk manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"While the study of Abdurrauf's works was mostly concerned with sufism,the research on the Islamic law was less made concorned . This study ,therefore,tries to highlight the conten,methodology and social context of the Mir'at al Thullab. Thos book was also witten as a respond to the making 's reques sultanah Ratu Safiat al -Din Syah binti Iskandar Muda (1641-1675) pertaining with the need of of court justice in having a handbook to be used as a legal reference for the judges....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok Pusat Pengembangan Penelitian FIB-UI 2004
LAPEN 10 Sus e
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekan Baru: Depateren Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
394.4 HAM j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial
"Skripsi ini membicarakan enam masalah tasawuf yaitu Simbolik Huruf, Pembagian Hati, Pembagian Alam, Ajaran Martabat Tujuh, Nur Muhammad, dan Masalah Fana. Pengarang kitab ini adalah seorang ulama besar dari Aceh yang terkenal kealiman dan keluasan ilmunya. la hidup pada abad ke-18 dan merupakan satu dari empat besar' ulama Aceh yang turut mewarnai kehidupan tasawuf di Indonesia. Mereka itu adalah Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniry, dan Abdul Rauf Singkel.
Kitab karangan beliau ini terdiri dari sebelas halaman, terbundel bersama-sama karyanya yang lain dengan nomor Ml. 336 dan. Ml. 343. ...sendiri bernomor MI.336G, berasal dari bundel Ml. 336. Teks inilah yang digunakan penulis sebagai bahan tinjauan dan suntingan. Naskah tadi tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta. Tempat itulah satu-satunya penyimpan naskah tersebut.
Tujuan dari penguntingan dan tinjauan ini adalah untuk mengetahui isi yang terkandung di dalamnya, di samping sebagai salah satu upaya penyelamatan naskah lama agar tidak punah oleh waktu. Seperti kita ketahui bersama, naskah-naskah tersebut merupakan peninggalan sekaligus sumber untuk mengetahui pola kebudayaan serta pemikiran masa lalu.
Akal halnya tasawuf, sisi lain dari ajaran Islam ini perlu mendapat perhatian karena sejarah membuktikan bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Islam yang sumbangannya tidak kecil bagi agama itu sendiri di Indonesia. Terlebih lagi, persoalan tersebut diangkat dari karya seorang besar dan alim seperti Abdul Rauf Singkel dengan gelar yang diberikan masyarakat Aceh kepadanya: Tengku Syiah Kuala. Tentunya, telaah atas persoalan di atas dapat berguna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LIPI, 1983
327.112072 LEM l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>