Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nor Aizan Abdul Halim
"Pers di negara berkembang seperti Malaysia, sering dituntut untuk lebih berperan sebagai agen pembangunan yang mendukung program-program pemerintah daripada sebagai agen pengontrol pemerintah sebagaimana yang dijalankan di negaranegara maju. Dalam hal ini, pers diharapkan lebih mementingkan aspek tanggung jawab sosial pers daripada mempersoalkan kebebasan pers. Keadaan ini telah menarik minat peneliti untuk melihat bagaimana dalam konteks sistem pers Malaysia, kartun editorial berfungsi sebagai kontrol sosial. Pertanyaan utama penelitian ini adalah apakah dimungkinkan kartun ed’itorial yang sering dianggap "tidak serius" dan sekedar "menghibur" berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan kritik-kritik pers terhadap pemerintah pada khususnya dan lingkungan nonpemerintah pada umumnya? Dengan menggunakan metode analisis isi dan pendekatan kuantitatif, peneliti berusaha melihat pola karikatur di surat kabar pro pemerintah (Berita Harian) dan surat kabar independen (Watan) selama periode 1981-1991, untuk menelaah permasalahan tersebut. Data empiris yang diperoleh menunjukkan bahwa karikatur dalam pers Malaysia memang telah digunakan untuk melontarkan kritik. Hanya saja terdapat sejumlah bentuk pembatasan diri. Secara umum kritik lebih banyak ditujukan pada isu-isu yang tidak sensitif, seperti ekonomi, sosial dan budaya, dibandingkan pada isu-isu politik dan pemerintahan; dan keamanan dalam negeri. Selain itu, kritik pun lebih banyak ditujukan pada pihak non-pemerintah daripada pemerintah. Ditemukan pula bahwa, dibandingkan surat kabar propemerintah, surat kabar independen jauh lebih memanfaatkan karikatur sebagai medium kontrol terhadap pemerintah. Ini ditunjukkan oleh temuan bahwa surat kabar independen lebih tinggi kecenderungannya untuk mengkritik pemerintah daripada surat kabar pro-pemerintah. Surat kabar independen juga cenderung menyampaikan kritiknya secara langsung, sementara surat kabar pro pemerintah cenderung menyampaikan kritik secara tidak langsung. Namun dipihak lain, terlihat bahwa kedua surat kabar tidak segan-segan untuk turut mendukung kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu didukung. Surat kabar independen misalnya banyak juga menyajikan kartun-kartun yang mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Malaysia. Dengan demikian, terlepas dari pembatasan-pemabatasan politik yang ditetapkan pemerintah, pers Malaysia tampaknya tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya dengan menunjukkan tanggung jawab sosial ala Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Hilmie
"Karikatur merupakan salah satu media yang tepat untuk menyampaikan kritik terhadap suatu permasalahan. Disamping itu karikatur juga dapat difungsikan sebagai media komunikasi dan kampanye. Penyampaian permasalahan melalui gambar-gambar distortif dan deformatif yang didalamnya terkandung pesan dan kritik merupakan sesuatu yang unik dan menarik. Penelitian ini bertujuan menemukan relevansi antara makna pencitraan teroris dalam karikatur terorisme di koran al-Watan dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Karikatur yang dijadikan objek penelitian adalah lima buah karikatur pilihan yang terbit antara tahun 2007 sampai 2010. Untuk menemukan makna yang terdapat dalam karikatur-karikatur tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Pierce. Dalam karikatur-karikatur ini digambarkan bagaimana teroris beraksi, apa tujuan mereka dan bagaimana cara pemberantasannya. Kritik yang termuat dalam karikatur-kariktur ini lebih ditujukan kepada organisasi al-Qaeda dan pemimpinnya Osama Bin Laden.

Caricature is necessary way to critisize a social and political problems. Beside that caricature can be used to be a comunication media and campaign. The explanation of problems by the distortive and deformative pictures which contain messages and criticisms inside is something unique and interesting. This research is intended to find the relationship between the meaning of terorrist images in caricatures which loaded in al-Watan daily and the reality that occured. The objects of this research is five caricatures which loaded in al-Watan daily (Saudi Arabia) from 2007 to 2010. To find the meaning of these caricatures this research using Pierce semiotic theory. In these five caricatures are explained, how terrorist do their actions, what's their objectives, and how the way to exterminate them. All the criticisms which loaded in these caricatures are directed to Osama Bin Laden and his terrorist group al-Qaeda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13237
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S3931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machfudi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rijal Maliki Samka
"ABSTRAK
Antisemitisme adalah diskriminasi terhadap orang Yahudi yang didasari pada kebencian karena mereka merupakan keturunan Yahudi. Prasangka ini muncul jauh sebelum Partai Nazi?yang melakukan Holocaust?berdiri, tepatnya saat Abraham hijrah ke Canaan. Pada abad pertengahan, antisemitisme bertolak pada mitos-mitos yang berkembang saat itu. Mitos-mitos ini menjadikan orang Yahudi sebagai objek yang dijadikan ?kambing hitam? atas segala keburukan yang terjadi pada abad pertengahan. Dewasa ini, terjadi pergeseran objek antisemitisme, dari orang Yahudi ke Israel, karena Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia. Mitos-mitos tradisional yang berkembang pada abad pertengahan kembali dihidupkan dalam karikatur-karikatur yang diterbitkan oleh media. Di tahun 2013, tiga media Jerman (Süddeutsche Zeitung, Stuttgarter Zeitung dan Badische Zeitung) mendapat kritik karena memuat tiga karikatur yang dianggap mengangkat tema antisemitisme. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana Israel direpresentasikan dalam ketiga karikatur tersebut dan memaknai ketiga karikatur tersebut dalam relasinya terhadap elemen antisemitisme. Representasi Israel dikaji dengan menggunakan teori Stuart Hall, sedangkan teori semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis aspek visual karikatur yang mengkonotasikan pesan antisemitisme. Analisis terhadap korpus data tersebut memperlihatkan bahwa media Jerman menggunakan karikatur sebagai alat kritik terhadap kebijakan Israel. Kritik dalam karikatur disampaikan dengan menampilkan mitos antisemitisme: menggambarkan orang Yahudi sebagai monster dan pemberi racun.

ABSTRACT
Anti-Semitism is a prejudice towards Jews based on hatred merely because they are Jewish descendants. This prejudice appeared far before Nazi?Holocaust executor?established, as Abraham migrated to Canaan. In the Middle Ages, anti-Semitism originated from myths which were growing that time. These myths used Jews as an object to scapegoat them for everything bad happened during the age. Today, the anti-Semitic object shifted, from Jews to Israel, because Israel is the one and only Jewish state in the world. The media, somehow, bring back the traditional medieval myths into their published caricatures. In 2013, three German media (Süddeutsche Zeitung, Stuttgarter Zeitung dan Badische Zeitung) were criticized for having published three caricatures comprising anti-Semitism. This thesis examines how Israel is presented in the three caricatures and identifies the three caricatures with their relation to anti-Semitic elements. The representation of Israel was analyzed with the use of Stuart Hall?s theory and Roland Barthes? theory was employed to examine visual aspects of caricatures for signs which connoted anti-Semitic messages. The analyses conducted on them show that German media used caricatures as a tool to criticize Israel?s policy. The critisisms in the caricatures were delivered by showing the anti-Semitic myths: depicting Jews as monster and poisoner. "
2015
S59581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Budi Utami
"ABSTRAK
Dalam masyarakat Cina tradisional terdapat kelompok-kelompok kekerabatan yang disebut Zu. Anggota-anggota Zu terdiri dari keluarga-keluarga yang berdasarkan garis keturunan laki-laki yang masih dapat ditelusuri nenek moyangnya dan menetap bersama-sama dalam satu daerah. Zu-zu ini dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat Cina tradisional. Kontrol sosial merupakan suatu proses yang direncanakan maupun tidak direncanakan dengan tujuan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma-norma dan nilai- nilai yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Keberhasilan suatu Zu dalam menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol sosial dapat lebih membantu pemerintah kekai_saran dalam mengontrol rakyatnya. Dengan demikian Zu men-jadi kelompok panting pada masa pemerintahan kekaisaran.

"
1990
S12996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyadi
"ABSTRAK
Undang - undang No. 11 Tahun 1966 Tentang Ketentuan - ketentuan Pokok Pers yang mengalami 2 kali perubahan secara tegas menjamin kebebasan pers dan hak kontrol, kritik dan koreksi yang bersifat konstruktif. Kehyataan menunjukkan masih adanya berbagai pembatasan, pembredelan, bahkan ancaman jiwa bagi para wartawan Indonesia.
Reaksi terhadap pembredelan majelah Tempo, Detik den Editor belum sama sekali habis, ketika teriadi peristiwa tragis yang mengejutken, yakni penganiayaan yang mengakibatkan gugurnya F. M. Syafruddin, wartawan Bernas Yogyakarta.
Studi ini berupaya mengamati pers daerah di Yogyakarta dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kritik terhadap Pemerintah Daerah Tingkat II Bantul, Yogyakarta.
Hasil pengamatan antara lain menunjukkan adanya perbedaan antara Kedaulatan Rakyat dan Bernas dalam melaksanakan fungsi kontrol / kritik tersebut. Kedaulatan Rakyat mempunyai kecenderungan berhati - hati, sedang Bernas lebih berani. Bernas nampaknya berprinsip, bahwa segala bentuk ketidakadilan dan pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan harus dikritik, siapapun pelakunya.
Berbagai kalangan, khususnya kalangan pers hsmpir meyakini, bahwa pengsniayaan terhadap almarhum F. M. Syafruddin berkaitan dengan berita - berita tulisan almarhum yang dimuat pada harian Bernas Yogyakarta.
Implikasi teoritis penetitian Ini ialah bahwa pemahaman terhadap peranan pers di negara - negara berkembang, terutama pers daerah, tidak dapat dicapai secara penuh tanpa memperhatikan konstelasi poiitik sosial budaya yang melatarbelakanginya.
Kritik hanya membawa manfaat, manakala kedua belah pihak (pengkritik maupun yang dikritik) bersikap obyektif, dan patuh terhadap norma serta peraturan yang berlaku.
Implikasi praktisnya adalah perlunya perombakan Undang - undang tentang ketentuan - ketentuan pokok pers, penyempumaan kode etik jurnalistik. Selanjutnya diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat dan para pejabat akan arti pentingnya peranan pers pada setiap tahap perjuangan bangsa. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S4001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Agustin
Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, Garba Budaya, Media Lintas Inti Nusantara, 2001
741.5 AUG k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>