Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anne Rupaendah
"Ramainya persaingan bisnis kosmetik mengakibatkan produsen melakukan kegiatan periklanan. Salah satu tujuan periklanan adalah untuk mengembangkan sikap positif dari khalayak. Untuk itu produsen harus mengetahui sikap khalayak terhadap iklan tersebut. Penelitian mengenai sikap adalah penting dalam pembahasan efek komunikasi karena sikap merupakan tahap yang menjembatani tahap pengenalan dan tahap perilaku. Untuk melihat sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu, digunakan pendekatan sikap dari Martin Fishbein yang dikenal dengan Multiatribut Theory. Di sini sikap terbentuk dari kepercayaan dan evaluasi terhadap atribut iklan seperti judul, naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan. Populasi dalam sampel penelitian ini adalah pembaca majalah Femina, Sarinah, atau Kartini dengan sampel sebanyak 80 orang, yang ditarik dengan teknik sampel random sederhana. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu adalah cenderung positif. Artinya pesan yang ingin disampaikan oleh produsen dapat diterima dengan baik oleh khalayak sasarannya. Sikap positif ini tidak lain karena sikap responden terhadap atribut iklan seperti naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan cenderung positif. Hanya terhadap judul iklan sikap responden netral. Di antara keenam atribut iklan tersebut, ternyata warna iklan merupakan atribut yang mendapat penilaian paling tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian H. Supolo
"IMPLANT adalah salah satu alat kontrasepsi yang kini sudah dapat ditemukan di Indonesia. Alat kontrasepsi yang berasal dari Finlandia itu sudah mulai diperkenalkan pada masyarakat Indonesia sekitar tahun 1980-an. Awalnya IMPLANT diperkenalkan terutama kepada masyarakat di daerah pedesaan, pada perkembangan selanjutnya IMPLANT memilih khalayak dari tingkat perekonomian menengah dan tinggi. Sasaran dialihkan kepada wanita penduduk daerah perkotaan. Penelitian mengenai efektifitas yaitu pada tahap pengetahuan dan sikap terhadap iklan IMPLANT dilakukan antara lain karena karakteristik produk ini. IMPLANT dapat dikatakan sebagai produk sosial karena fungsinya yaitu untuk menunjang dan menghasilkan kesejahteraan pada masyarakat maka dapat dikatakan bahwa pemasaran alat kontrasepsi ini adalah pemasaran sosial. Pada pemasaran sosial starategi pemasarannya tidak jauh berbeda dengan pemasaran komersial. Kampanye periklanan IMPLANT terutama memilih media cetak sebagai sarana mereka. Majalah wanita FEMINA, KARTINI, dan SARINAH menjadi contoh media yang dipilih. Penelitian pada pengetahuan dan sikap khalayak terhadap iklan IMPLANT dilakukan dengan metode deskriptif dengan menentukan sampel wanita menikah berusia antara 20-40 tahun yang berlangganan majalah FEMINA, KARTINI dan SARINAH dan bertempat tinggal di Jakarta Selatan. Pada awalnya jumlah sampel adalah 100 orang tetapi karena seorang diantaranya ternyata sama sekali tidak pernah melihat iklan yang ditunjukkan kepada mereka maka % peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan responden tersebut sebagai sampel penelitian ini. Sehingga pada akhirnya jumlah seluruh responden yang diteliti adalah 99 orang saja. Data yang telah didapat menunjukkan pengetahuan responden yang sedang yang kemudian diikuti dengan sikap yang netral. Dapat dikatakan bahwa kampanye periklanan IMPLANT tidaklah terlalu berhasil. Kampanye periklanan IMPLANT belum berhasil menampilkan citra positif alat kontrasepsi ini pada masyarakat sasarannya. Citra positif yang ingin ditampilkan oleh alat kontrasepsi ini adalah alat kontrasepsi yang aman digunakan, praktis, eksklusif, menguntungkan karena tahan selama lima tahun namun dapat dilepas sebelum waktunya jika diinginkan, dan IMPLANT adalah alat kontrasepsi yang efektif. Citra itu rupanya kurang melekat pada benak khalayak sasarannya."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandang, Richard D.
"Perkembangan pemasaran maupun periklanan global menyebabkan tampilnya tema pesan global yang seragam dari negara ke negara tanpa penyesuaian dengan konteks budaya lokal. Dalam kampanye periklanan seperti ini tampak yang paling menonjol adalah tema Amerika. Permasalahannya kemudian adalah bagaimana kecenderungan sikap khalayak terhadap iklan-iklan beratribut Amerika ini, apakah pesan-pesan yang beratribut Amerika tersebut dapat diterima oleh khalayak yang berbeda latar budayanya. Untuk mulai menggambarkannya, maka penelitian survei yang bersifat deskriptif ini berusaha menguraikan dalam batasan konteks sikap khalayak terhadap pesan iklan beratribut Amerika. Responden yang ditentukan adalah mahasiswa FISIP UI sejumlah 100 orang dengan obyek penilaian adalah salah satu iklan cetak dari seri iklan Ford dan iklan Lucky Strike. Sikap Khalayak dilihat dalam konteks konsep Hirarki Efek yang dikemukakan Levidge dan Steiner, yang proses penerimaan dari seseorang terhadap Dari data yang diperoleh, setelah didapat hasil bahwa iklan-iklan Ford dan Lucky Strike cenderung memiliki respon kognitif yang tinggi, lebih merupakan objek tertentu. diintepretasikan dan dianalisis, itu atribut-atribut yang dibawa ke dua iklan tersebut yang dianggap mewakili gambaran Amerika, ternyata juga mendapat penilaian yang positif. Kenyataan ini juga mengisyaratkan bahwa atribut-atribut Amerika meski bukan merupakan atribut budaya lokal namun sudah bukan merupakan atribut yang asing. Hasil penelitian menunjukkan iklan-iklan beratribut Amerika telah diterima secara luas bahkan memiliki citra yang positif. Bahkan semakin kuat bobot keamerikaan atribut cenderung juga semakin tinggi bobot penilaian kemenarikan atribut tersebut. Menyimpulkan kenyataan ini, maka kampanye periklanan yang berbeda penampilan atribut budaya dengan khalayak setempat (lokal), yang dalam konteks penelitian ini adalah dengan pendekatan atribut budaya Amerika, tetap dapat menghasilkan efek yang positif bagi khalayak. Di sisi lain kenyataan ini makin mempertegas bersenyawanya budaya Amerika dalam keseharian kita. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Marintan Dewi Febriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Hadiyanto
"Pertumbuhan bisnis eceran yang cukup pesat mengakibatkan berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia di pasar jumlahnya melimpah. Hal ini menimbulkan situasi di mana barang dan jasa berusaha berebut mencari konsumen, bukan lagi konsumen yang mencari barang. Dengan keadaan pasar yang demikian, timbul persaingan ketat di antara para pengecer dalam menarik konsumen sebanyak mungkin. Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi tentang penyampaian barang atau jasa, kiranya penting untuk dilaksanakan guna menunjang usaha dalam menarik konsumen, terutama untuk suatu produk barn. Iklan berusaha memperkenalkan dan memberitahukan eksistensi produk yang bersangkutan kepada masyarakat. Iklan itu sendiri tidak hanya dilakukan untuk menginformasikan keberadaan produk tersebut, tetapi lebih jauh, iklan itu dibuat untuk mempengaruhi penerimanya baik secara rasional maupun emosional untuk melakukan pembelian Dengan makin pentingnya iklan bagi perusahaan/produsen, maka terlihat sekarang ini berbagai macam iklan ditampilkan di berbagai media masa. Ini merupakan salah satu cara yang digunakan oleh produsen untuk mengatasi persaingan produk yang semakin ketat dalam merebut konsumen. Iklan-iklan tersebut bertujuan untuk membentuk sikap positif dan menarik minat khalayak agar melakukan tindakan membeli produk yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Iklan mail order merupakan salah satu dari berbagai macam iklan yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta. Di lihat dari caranya, iklan tersebut terbilang unik, di mana komunikasi, penjualan dan distribusinya menjadi satu kesatuan dalam iklan tersebut. Dengan demikian konsumen tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk membeli produk yang diiklankan, karena dalam iklan mail order tersebut, pembelian dapat dilakukan cukup lewat telepon dengan menyebutkan alamat dan nomor kartu kredit, maka barang yang diinginkan akan segera dikirimkan. Sikap khalayak yang terbentuk melalui pengetahuan dan persepsinya terhadap suatu iklan, terlihat dari kepercayaan dan evaluasinya terhadap iklan tersebut. Iklan-ildan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah iklan mail order 'Super Pillow', 'Dial-O-Matic', dan 'Wonder Cooker'. Sikap yang terbentuk merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen atau calon konsumen. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan maksud untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi secara faktual dan cermat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar variabel, dan tidak menguji hipotesa ataupun membuat prediksi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan golongan ekonomi menengah ke atas. Sedangkan Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa secara keseluruhan, sikap responden terhadap iklan mail order adalah positif. Hal ini ditunjukkan oleh angka sikap responden 0,21. Hasil ini didapatkan dari perhitungan berdasarkan model Fishbein, pada masing-masing atribut iklannya. Nilai sikap terhadap setiap atribut adalah sebagai berikut:
1. Sikap responden terhadap atribut 'produk' iklan mail order, skor 0,38
2. Sikap responden terhadap atribut manfaat produk iklan mail order, skor 0,29
3. Sikap responden terhadap atribut 'nilai produk' iklan mail order, skor 0,1
4. Sikap responden terhadap atribut 'cam mendapatkan produk' iklan mail order, skor 0,48
5. Sikap responden terhadap atribut 'garansi produk' iklan mail order, skor -0,22
6. Sikap responden terhadap atribut 'jangka waktu garansi' iklan mail order, skor -0,14 7. Sikap responden terhadap atribut 'demonstrasi produk' iklan mail order, skor 0,56 Responden bersikap positif terhadap atribut-atribut: produk, manfaat produk, nilai produk, cara mendapatkan produk, dan demonstrasi produk. Sedangkan atribut garansi produk dan jangka waktu garansi mendapat nilai sikap yang negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4190
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Septiani
"Mengingat begitu gencarnya iklan-iklan rokok di media massa, iklan layanan masyarakat "Jangan Merokok" diharapkan dapat menjadi pengimbang untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana efek iklan yang telah diputar di RCTI sejak Maret 1991 ini terhadap sikap khalayak, baik khalayak perokok maupun non perokok. Sikap khalayak disini dibahas berdasarkan komponen-komponennya (kognitif, afektif dan konatif), serta sikap itu sendiri secara keseluruhan. Lalu dibandingkan bagaimana sikap pada khalayak perokok dan non perokok. Untuk pengumpulan data, digunakan metode penelitian survei yang menggunakan kuesioner. Sampel sebanyak 100 orang diambil secara jatah (quota sampling), terbagi dalam 50 perokok dan 50 non perokok. Batasan usia sampel adalah 13 tahun ke atas dan pernah melihat ILM "Jangan Merokok". Sedang wilayah penelitian dilakukan di Kelurahan Pondok Kelapa, RW 01, Jakarta Timur. Metode pengolahan data yang digunakan ialah skala Likert, yang menggunakan respon subyek sebagai dasar penentuan skalanya. Sebelum penelitian yang sebenarnya dilaksanakan, diadakan pre-test terhadap 20 sampel. Dari hasil pre-test, didapatlah 14 pernyataan terbaik untuk digunakan dalam skala- sikap. Kesimpulan dari penelitian ini ialah: a. Secara umum, sikap khalayak (baik perokok maupun non perokok) menunjukkan arah sikap yang positif terhadap ILM "Jangan Merokok", namun derajat kepositifan sikap non perokok lebih kuat dibanding perokok. b. Dilihat dari segi hubungan antara komponen-komponen sikap, ditemukan bahwa pada non perokok semua komponen sikapnya konsisten satu sama lain. Sedang pada perokok, komponen kognitif konsisten dengan komponen afektif, namun komponen afektif tidak konsisten dengan komponen konatif. Hal ini disebabkan karena intensitas sikap perokok tidak cukup kuat untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku. Dengan kata lain, sikap positif perokok terhadap ILM "Jangan Merokok" tidak dapat mendorong perokok untuk berhenti merokok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S3996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>