Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ritonga, Rajab
"Pemerintahan Soeharto dengan rezim Orde Baru selama 32 tahun pada awal-awal kekuasaannya tclah membawa kehidupan bangsa Indonesia kc arah yang baik dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk dan tumbuhnya ekonomi, sehingga tercipta negara yang kuat sebagai hasil dari pengelolaan pemerintahan melalui pendekatan kescjahteraan dan pendekatan keamanan. Dengan kuatnya negara, ketahanan nasional dengan sendirinyajuga kuat.
Namun, dalam pcrjalanannya kemudian ternyata rezim ilu terjcbak dalam praktck-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serla mengabaikan supremasi hukum sampai akhirnya krisis moneter melanda negeri ini pada akhir tahun I997. Krisis lalu berkembang menjadi krisis ekonomi yang menjadi momentun bagi mkyat hcrsama mahasiswa untuk memaksa Soeharto turun dari jabatannya pada 2| Mei 1998.
Dalam kaitan kehidupan bernegara, Orde Baru mcnaruh perhatian yang bcsar terhadap kehidupan pers nasional, termasuk pada ANTARA dengan melakukan inter#/ensi pemberitaan. Terhadap ANTARA, rezim Orde Bam melalukan intcn/cnsi dengan mengangkat dan memberhentikan pcmimpin umum/pemimpin redaksi ANTARA serta melamng berita-herila tertemu.
Kondisi seperti menyebabkan ANTARA menjadi corong pcrncrintah dalam menyiarkan berita-bedta yang sesuai dengan warna pemerintah dan mengabaikan berita-berita tidak scwama_ Dcngan hegitu, ANTARA teluh turul mcnyumbang lcrciptanya ketenteraman masyarakat selama Orde Bam, arlinya ikut mcmbcri andil lerciptanya integrasi nasional yang scbctulnya rapuh_ Penelitian ini ingin mcncoba mclihal pcran apa saja yang dilakukan ANTARA selama masa Orde Baru, terutama dalam kaitannya menjaga integrasi bangsa, scbab kala itu integrasi nasional terlihal kokoh namun sebcnamya bcrsifat semu_ Pers yang terkckang membuat masyarakat tidak mengetahui bahwa scsungguhnya ada banyak masalah di neged ini. Bcrbagai kcmsuhan yang lcrjadi di daerah alau berbagai praktek KKN dan penyimpangan yang dilakukan rezim Orde Baru tidak dikelahui masyarakat sebab pers tidak memberitakannya.
Semua terlihat baik, sampai krisis ekonomi liba, Socharto tumbang dan pers menjadi bebas. Pada tahapan itu integrasi nasional mulai goyah dan timbul ancaman disintegrasi bangsa dengan munculnya aksi-aksi separatisme maupun kerusuhan yang bersifaz SARA di beberapa dawn.
Berdasarkan pcnelitian -dengan melakukan sejumlah wawancara serta menggunakan metode kualitatif-ternyata ANTARA ikut berperan dalam membcntuk integrasi bangsa yang dilakukan dengan menggalang pendapat umum, menyiarkan berita-berita yang pro pemerintah dan lidak membuat berita berbau SARA atau penenlangan etnis. Peran ANTARA melalui pemberitaannya itu lelah turul menumbuhkan integrasi nasional dalam mcmbentuk ketahanan nasional pada masa Orde Baru, Sementara ilu tidak adanya kebebasan pers menyebabkan kelas mcnengah mencari bcrita di media aitcrnatif sepcni pers mahasiswa, pcrs asing dan internet. Infonnasi dari media-media altematif tersebut telah memberi inspirasi bagi sebagian masyarakat untuk meniru dan melakukan kcrusuhan massal.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pcnclitian ini, adalah pcran ANTARA ternyata signilikan dalam mcnjaga intcgrasi bangsa sclama Ordc Baru bcrkuasa."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T6116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1984
S25150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tahier
"Pendahuluan
Perjalanan sejarah Dwifungsi ABRI sejak tahun 1945 hingga sekarang sudah cukup panjang, kiranya sudah saatnya untuk diteliti secara ilmiah; terutama yang menyangkut beberapa hal pokok dari Dwifungsi ABRI tersebut, yaitu antara lain. Apakah benar Dwifungsi ABRI tersebut merupakan ciri khas ABRI, atau juga berlaku di negara-negara lain ?. Apakah benar Dwifungsi ABRI tersebut sesuai dengan tuntutan suatu Angkatan Bersenjata bagi Republik Indonesia yang berlandaskan Ideologi Pancasila ? Dengan kata lain, apakah Dwifungsi ABRI merupakan salah satu bentuk pelaksanaan atau pelestarian nilai-nilai Pancasila/UUD 1945 yang cocok bagi Republik Indonesia ? Apakah Dwifungsi ABRI tersebut sesuai bagi ABRI di masa mendatang ?
Pertanyaan-pertanyaan pokok tersebut tentunya sangat menggugah untuk mencari jawab atau duduk perkaranya; apalagi mengenai hal ini terdapat berbagai pendapat yang hidup dalam masyarakat kita. Mengenai pendapat tentang Dwi fungsi ABRI pada dasarnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok. Pihak ABRI sesuai dengan doktrinnya, menganggap Dwifungsi adalah kepribadiannya. Para pengamat melihat Dwifungsi ABRI adalah hal yang wajar, tetapi ada pihak lain yang menganggap perlu pembatasan, bahkan tidak relevan sama sekali tetapi secara yuridis formal diakui misalnya dalam UU No. 20 tahun 1982. Dengan latar belakang tersebut penulis memilih judul tulisan ini, yaitu : Perkembangan pelaksanaan Dwifungsi ABRI dalam rangka melestarikan Pancasila.
Hipotesis. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap perkembangan kehidupan kenegaraan di Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 peranan Dwifungsi ABRI yang cukup menojol ternyata makin meningkatkan Ketahanan Nasional. Hipotesis yang dapat dikemukakan ialah bahwa peranan Dwifungsi ABRI (terutama di bidang sosial politik) berarti merupakan salah satu upaya ABRI dalam rangka melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Maksud dan tujuan penulisan, Pertama, dengan latar belakang dan hipotesis singkat di. atas, maka maksud yang hendak dicapai ialah ingin memberikan sumbangan pengkajian ilmiah mengenai Dwifungsi ABRI dengan sudut pandang yang bersifat multi disiplin, melihat
Dwifungsi ABRI sepanjang sejarahnya (dengan titik berat pengkajian pada masa Orde Baru), sehingga jelas terbukti atau tidaknya posisi Dwifungsi ABRI tersebut dalam rangka pelestarian Pancasila. Pandangan multi disiplin yang dimaksud dicakup dalam rangka Ketahanan Nasional dengan tidak melupakan juga tinjauan teoritis mengenai hubungan sipil-militer di berbagai negara sebagai bahan anding agar jelas kedudukan Dwifungsi ABRI tersebut. Kedua, tujuan dari penulisan ini ialah untuk membuktikan apakah hipotesis yang dikemukakan terdahulu dapat dibuktikan kebenarannya atau tidak terbukti sama sekali. Dengan demikian penulis dapat menyumbangkan beberapa pemikiran lebih lanjut agar Dwifungsi ABRI tersebut makin dapat memberikan arti yang lebih besar bagi upaya melestarikan Pancasila di masa-masa yang akan datang.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hill, David T.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2011
070.4 HIL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S25409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wikrama Iryans Abidin
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
S25171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mallarangeng, Rizal, 1964- author
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2010
070.045 RIZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>