Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Yurianto
"Untuk menghemat energi dan memelihara kondisi BTS dari kerusakan, diperlukan suatu manajemen energi dan sistem data logger. Untuk mendapatkan suatu penghematan yang baik dari sebelumnya, beberapa sistem harus diganti dengan sistem yang memiliki penghematan energi yang lebih baik dari sebelumnya. Sistem energi yang baik adalah sistem sistem yang dapat mengatur energi yang dibutuhkan oleh sistem. Penggunaan beberapa sensor untuk pengaturan energi dan sistem data logger untuk meyimpan data merupakan solusi yang baik untuk penghematan energi. Sistem yang telah dibuat mampu mengendalikan sistem penerangan dan sistem pendingin untuk nilai suhu dan intensitas cahaya yang telah ditentukan sebelum sistem ini bisa digunakan. Data logger yang dirancang pada sistem ini mampu menyimpan data selama 311 hari. Kata kunci: BTS, pengaturan energi, data logger.

For energy saving and protecting BTS condition from damage, it is needed management energy and data logger system. To obtain energy saving that is better than before, some systems must be change with systems that have better energy saving than before. A good energy system is the system can regulate energy that is needed by system. Using some sensors for energy management and data logger is a good solution for enegy saving. This system could control lighting system and cooling system for temperature value and lighting value that was defined before this system could be used. Data logger was designed for this system can store data for 311 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1086
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Kustiadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malvin Samuel Martino
"

FTTH (Fiber to the Home) menjadi salah satu bidang teknologi yang berkembang pesat untuk pemanfaatan internet dan jaringan aksesnya. Pemanfaatan internet menggunakan FTTH umumnya menyesuaikan lokasi dan kepadatan penduduk. Hal tersebut untuk menentukan metode yang tepat dalam menyediakan layanan internet melalui FTTH. Pada daerah urban, kepadatan penduduk tinggi mengindikasikan pengguna layanan internet yang tinggi. Pengguna layanan internet di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2022 mencapai sebanyak 224 juta pengguna. Permintaan kapasitas akses internet juga meningkat. Kapasitas lebih tinggi sangat penting untuk teknologi yang akan datang. Penelitian ini mempelajari perancangan teknologi FTTH berbasis TWDM-PON, M-Channel 10 Gigabit - Passive Optical Network, untuk memenuhi kebutuhan kapasitas akses internet yang semakin meningkat. Perancangan mempertimbangkan 2 konfigurasi TWDM PON, yaitu konfigurasi data rate simetris dan asimetris, splitting ratio 1:128, disimulasikan pada Optisystem. Menurut ITU, standar TWDM-PON Loss Budget adalah 29 dB untuk kelas N1 ODN dan Q-factor adalah 6 serta minimum jangkauan penggelaran 20 km (DD20). Dari hasil perancangan, TWDM-PON konfigurasi data rate simetris mencapai target penggelaran pada jarak 20 km, memenuhi Loss Budget sebesar 28,96 dB dengan Q-factor downstream dan upstream masing-masing 6,22 dan 6,11. Konfigurasi data rate asimetris tercapai pada jarak 21 km memenuhi Loss Budget sebesar 28,95 dB dengan Q-factor downstream dan upstream masing-masing 6 dan 13.


FTTH (Fiber to the Home) is a technology field that is growing rapidly for the use of the internet and its access network. Utilization of the internet using FTTH generally adjusts to location and population density. This is to determine the right method of providing internet services via FTTH. In urban areas, high population density indicates high internet service users. Internet service users in Indonesia have increased every year and by 2022 there will be as many as 224 million users. The demand for internet access capacity is also increasing. Higher capacities are critical for future technologies. This research studies a design FTTH technology based on TWDM PON, M-Channel 10 Gigabit - Passive Optical Network. The design considers 2 configurations of TWDM PON, namely symmetric and asymmetric data rate configurations for a 1:128 splitting ratio, simulated using Optisystem. According to the ITU standard, the Loss Budget standard is 29 dB for the N1 ODN class and Q-factor standard is 6 for minimum 20 km distance of TWDM PON (DD20). Based on designed TWDM PON with 1:128 splitting ratio at 20 km for each channel shows that symmetric data rate configuration has satisfied the Loss Budget of 26.96 dB. Q-factor on downstream and upstream are 6.22 and 6.11, respectively. In comparison, asymmetric data rate configuration at 21 km shows that the obtained power is 26.95 dB, and Q-factor on downstream and upstream are 6 and 13, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joessianto Eko Poetro
"BTS merupakan komponen jaringan telekomunikasi seluler yang berhubungan langsung dengan pelanggan yang berada dalam jangkauannya. Untuk mengurangi akumulasi panas dari radiasi matahari dan peralatan BTS, diperlukan sistem pendingin guna meningkatkan kinerja dan umur peralatan BTS. Sistem pendingin BTS menyerap hampir setengah dari konsumsi energi listrik BTS.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi energi pada BTS, dengan melakukan modifikasi dc cooler menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini, akan dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan sistem pendingin dan teknologi termoelektrik. Kemudian merancang prototip dc cooler dengan modifikasi casing, fan, dan heatsink. Selanjutnya prototip-prototip tersebut diuji untuk mengetahui kinerjanya. Hasil pengujian dianalisis dan dibandingkan dengan COP (Coefficient Of Performance) dc cooler awal.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa penggunaan casing panjang yang menutupi seluruh heatsink dan penggunaan fan dengan daya lebih kecil dapat meningkatkan COP sebesar 10.46 %. Dan dapat menghemat energi listrik sebesar 18.5 KWH perunit selama satu tahun.

BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year;BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29726
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Wijayanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya P.
"Semakin meningkamya kemampuan komputasi dari prosesor sebuah komputer pada saat ini, membuat pemecahan kunci publik dari suatu algoritma enkripsi asimetrik semakin mudah. Akibatnya data yang beredar dalam jaringan komputer memerlukan enkripsi yang lebih baik Iagi. Agar kunci publik sulit untuk dipecahkan, salah satu caranya adalah dengan memperbesar jumlah bit yang digunakan untuk enkripsi (misalnya, RSA 1024 bit). Akan tetapi, cara ini menjadi tidak efektif apabila diterapkan pada sistem yang memiliki kapasitas memori yang kecil seperti Smart Card.
Algoritma Elliptic Curve C13/Cryptography (ECC) dikembangkan untuk mengatasi masalah di atas. Secara teori, ECC 160 bit memiliki tingkat keamanan yang sama dengan RSA 1024 bit. Akan tetapi, ECC masih menghadapi kendala dalam standarisasi.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk membuktikan teori tasebut di atas. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan ketepatan proses enkripsi-dekripsi pada komunikasi data real-time dan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan kunci publik antara RSA dan ECC. Deugan asumsi bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan umuk memecahkan kunci publik maka tingkat keamanan kunci tersebut makin tinggi, dari uji coba yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Ukuran kunci publik 96 bit:
RSA = 0.22 detik
ECC = 1.08 detik
Ukuran kuuci public 112 bit:
RSA = 1.12 detik
ECC = 14.59 detik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heijer, P.C. den
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1987
004.6 HEI dt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, Luhut
"Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat terutama. di bidang komputer dan telekomunikasi, sehingga perputaran informasi tidak lagi mengenal batas tempat dan batas waktu.
Setelah penggunaan Internet sebagai media pertukaran informasi yang sangat pesat diberbagai penjuru dunia, maka kebutuhan akan kecepatan akses dan besarnya informasi yang ingin dipertukarkan menjadi sesuatu yang sangat penting. Hal ini memacu penyelenggara infrastruktur telekominikasi untuk menyediakan kanal yang dapat menyalurkan informasi sesuai dengan permintaan pengguna.
Pada awal komunikasi data, informasi yang dipertukarkan tidak begitu besar dari segi kapasitas, biasanya hanya dalam bentuk talcs. Jangkuannya juga tidak begitu luas hanya beberapa pengguna saja yang membentuk kelompok sendiri. Misalnya satu perusahaan membentuk jaringan komunikasi data sendiri atau satu organisasi membetuk jaringan sendiri. Setelah berjalannya waktu dan disertai pula dengan perkembangan teknologi informasi seperti perkembangan komputer, perkembangan telekomunikasi dan transportasi, maka dari beberapa kelompok jaringan tersebut berkeinginan untuk dapat saling berkomunikasi tanpa batas waktu tempat dan kapasitas. Sehingga diperlukan sarana dan prasarana untuk mewujudkan hal tersebut.
Saluran telepon dengan Bandwidth frekwensi dari 300 Hz sampai dengan 3400 Hz pada saat awalnya hanya digunakan untuk komunikasi suara. Saiuran telepon tersebut juga digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan rendah, yaitu kecepatan maksimum yang di dapat adalah 9600 bit per second. Untuk komunikasi data dengan kecepatan diatas 9600 bit persecond, diperlukan teknik transmisi maupun peralatan komunikasi yang lebih baik Sehingga para ahli-ahli yang bergerak dibidang tersebut mencari terobosan-terobosan barn, diantaranya teknik ADSL. Dengan teknologi ADSL, data yang ditransmisikan bisa mencapai 8 Megabit per second.
ADSL yang merupakan singkatan dari Asymmetic Digital Subscriber Line adalah teknik transmisi dengan menggunakan saluran telepon sebagai media transmisinya dengan kecepatan tinggi dan waktu tunda yang kecil.
Selama ini aplikasi-aplikasi dengan bandwidth besar hanya bisa dilewatkan melalui saluran phisik berupa fiber optik. Misalnya SONET (Synchronous Optical Network, FDDI (Fiber Distributed Data Interface) dan FTTH (Fiber to the home). Pada tugas akhir ini dibahas traffic dari data yang ditransfer dengan aplikasi yang dipertukarkan adalah yang membutuhkan bandwidth yang besar, dan ditransmisikan melalui kabel telepon (copper) dengan metoda transmisi ADSL. Beberapa aplikasi yang digunakan dapat dilihat pada akhir dari tulisan ini, yang diukur dengan ADSL capture traffic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>