Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andro Kaliandi
"Tulisan ini membahas bagaimana ruang bawah tanah mampu menjadi dwelling alternatif bagi manusia di masa depan, yakni ketika kota tidak mampu menampung dwelling baik secara horizontal maupun vertikal ke atas. Hal tersebut dapat jelas diketahui dengan mengkaji beberapa perilaku manusia terkait dwelling, yakni perilaku membangun hubungannya dengan tanah dan perilaku memenuhi kebutuhan dasarnya.
Perilaku membangun hubungan dengan tanah mencakup perilaku memanfaatkan sekaligus menjaga apa yang tumbuh dari tanah; dan perilaku bertahan sebagai makhluk yang hidup, yang berkaitan dengan motivasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Perilaku-perilaku tersebut perlu dikaitkan satu sama lain membentuk activity system yang mampu memberikan analisis komprehensif terhadap perilaku bertinggal di bawah tanah.
Berdasarkan studi kasus yang dibahas, ketika membangun dwelling di bawah tanah manusia tetap berupaya membangun hubungannya dengan tanah dan sekaligus memenuhi kebutuhan dasarnya. Apabila manusia merasa tidak mampu memenuhi kedua perilaku tersebut, mereka akan melakukan adjustment untuk menghadirkan kualitas lingkungan di atas permukaan tanah ke dwelling di bawah tanah. Sehingga manusia tetap mampu mendefinisikan ruang dirinya dan bertahan sebagai makhluk hidup meskipun ketika membangun ruang bawah tanah sebagai dwelling.

This paper discusses how the underground space could become an alternative for people dwelling in the future, when the city could not accommodate the dwelling either horizontally or vertically upwards. This can be clearly identified by reviewing several related human behavior of dwelling, namely to build its relationship with earth behavior and behavior to meet their basic needs.
Behavior of building a relationship with the earth use and saving the behavior includes what grows from the ground; behavior of mortals as related to human motivation to meet their basic needs. Those behaviors should be related to each other forming an activity system that is able to provide a comprehensive analysis of underground dwelling.
Based on case study, when building an underground dwelling, man still trying to build a relationship with the earth and at the same time meet its basic needs. If people feel unable to meet both these behaviors, they will make adjustments to bring the quality of the environment above ground to underground dwelling. So that human remains able to define the space itself and survive as a mortals even when building an underground space as a dwelling.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1144
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Nadira
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan penggunaan ruang bawah tanah yang saat ini tidak hanya digunakan sebagai bagian dari bangunan di atasnya. Hingga saat ini, hukum tanah nasional belum mengakomodir penggunaan ruang bawah tanah yang tidak digunakan oleh pemegang hak atas tanah di atasnya, tidak seperti negara-negara lain seperti Singapura, Jepang dan Belanda. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pengaturan yang baik mengenai penggunaan ruang bawah tanah, sehingga pembentukan pengaturan di Indonesia dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ada pada saat ini dan masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan metode analisis data deskriptif kualitatif sehingga simpulan yang diperoleh berupa penjelasan eksplanatif.

This thesis discusses about the regulation on the utilization of underground space that is currently used not only as part of a building above it. Up until now, the national land law still does not accommodate the utilization of underground space that is not used by the right holders of the land on it, unlike the other countries such as Singapore, Japan and the Netherlands. The purpose of this study is to provide an overview of a good arrangement on the use of underground space, so the establishment of law in Indonesia can accommodate the needs of communities that exist in the present and the future. This study uses normative with descriptive qualitative data analysis methods so that the conclusions obtained in the form of an explanatory description.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permata Kurniasari
"Dengan segala keterbatasan ekonomi maupun lahan hunian, masyarakat berpenghasilan rendah melakukan strateginya masing-masing untuk dapat berkehidupan di kampung kota. Untuk merespon terhadap keterbatasan ekonomi dan hunian yang sedikit, banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang akhirnya memilih untuk bertinggal bersama. Namun hal ini dapat memicu ketidakcocokan terhadap kondisi hunian dengan kebutuhan penghuninya, sehingga terjadilah ekstensi hunian. Ekstensi hunian yang dimaksud merupakan ekstensi secara fungsi ruang, bukan secara fisik bangunan. Ekstensi yang dapat terjadi di kampung kota misalnya memanfaatkan teras hunian maupun ranah umum seperti gang atau MCK umum untuk melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci, dan sebagainya. Berdasarkan hasil tinjauan teori dan analisis studi kasus, berbagi termasuk bertinggal bersama dan ekstensi yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh kondisi hunian serta neighborhood-nya. Neighborhood yang dimaksud diantaranya adalah hubungan dengan tetangga serta lingkungan fisiknya. Semakin dekat hubungan penghuni dengan tetangganya, jika didukung oleh lingkungan fisik, dapat memberi rasa kepemilikan yang kuat sehingga ekstensi ke ranah umum yang dilakukan dapat lebih leluasa.

With all the economic and residential constraints, low income people are doing their own strategy to be able to live in kampung kota. In respond to that, many low income people choose to live as a co residence. However, this may trigger mismatch between dwelling conditions and the inhabitant rsquo s needs. This mismatch can eventually leads to an extension in functional way. Extensions that can occur in kampung kota, for example, is to make use of the terrace or public areas such as alleys or MCK public toilets to perform activities such as cooking, washing clothes, and so forth. This paper will examine the case study in a qualitative method. The case study is taken in Gang Kingkit, Central Jakarta, as a dense kampung kota and the dwelling extension can be seen in every corner of the alleys. Based on the results of the theory review and case study analysis, sharing co residence included and extension is greatly influenced by the dwelling condition and its neighbourhood. Neighbourhood in this context is the relationship between neighbours and the physical environment. The closer the inhabitants rsquo relationship to their neighbours, if supported by the physical environment, can give a strong sense of belonging so that the extensions to public areas can be performed more freely."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Novadiani
"ABSTRAK
Tidak bisa dipungkiri, bahwa faktanya kota teruslah berkembang. Populasi manusia selalu meningkat setiap harinya. Akibatnya, dengan lahan yang ada, kota harus dapat menampung kegiatan manusia didalamnya yang terus memiliki kebutuhan yang juga terus meningkat. Hal ini menimbulkan perkotaan haruslah memikirkan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut, salah satunya dengan pengembangan lahan secara vertikal.Skripsi ini membahas bagaimana bangunan bawah tanah dapat menjadi solusi bagi permasalahan perkotaan. Berbagai studi literatur akan menjelaskan bagaimana arsitektur bawah tanah terus berkembang, dan berbagai kota telah mengembangkan pembangunannya ke atas maupun ke bawah dengan berbagai pertimbangan. Pada akhirnya perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk memerlukan pemisahan level dalam pembangunan kota tersebut. Kini bangunan bawah tanah di berbagai kota di dunia telah dimanfaatkan dan terus dikembangkan, yang mana telah menjadi salah satu solusi bagi perkembangan perko
taan padat di dunia.

ABSTRACT
It is undeniable, in fact the city continues to grow. The human population is increasing every day. With the existing conditions, the city must be able to accommodate human activities within which continues to have a need that is also increasing. This creates the right solution to overcome it, wrong with the development of the land.This thesis discusses how underground buildings can be a solution to urban problems. Various literature studies will explain how underground architecture continues to evolve, and cities have evolved their development up and down with various considerations. In the end the urban population has a population density in the level of development of the city. Now underground buildings in various cities of the world have been exploited and continuously developed, which has become one of the solutions for the world 39 s dense urban development."
2017
S66944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puan Jati Megawati
"Tesis ini bertujuan untuk mengungkap ragam bentuk act of dwelling dari aktivitas bertinggal dan bermukim yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat permukiman pesisir di wilayah Gudang Lelang, yang menunjukkan mekanisme dalam merespon kerentanan serta upaya dalam mempertahankan keamanan bermukimnya.  Perspektif ekofeminisme digunakan untuk mampu melihat mekanisme tersebut secara lebih holistik, di mana isu sosial, ekonomi, politik, dan ekologi menjadi satu kesatuan yang utuh, termasuk dalam menelaah relasi kelas, gender dan kuasa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pesisir yang fluktuatif. Hasil penelitian bertujuan untuk mendorong paradigma pembangunan khususnya terhadap perencanaan di ruang pesisir dan permukiman informal dengan perspektif yang lebih terbuka untuk mencapai berkelanjutan, keberpihakan pada kondisi masyarakat di dalamnya, serta lebih berkeadilan gender.

This thesis aims to reveal the various forms of the act of dwelling from settling and living activities that are embodied in the daily lives of coastal settlement communities in the Gudang Auction area, which show mechanisms for responding to vulnerabilities and efforts to maintain the security of their settlements. The ecofeminism perspective is used to be able to see this mechanism more holistically, in which social, economic, political, and ecological issues become a unified whole, including in examining class, gender, and power relations that occur in the fluctuating lives of coastal communities. The results of the study aim to encourage a development paradigm, especially towards planning in coastal spaces and informal settlements with a more open perspective to achieve sustainability, alignment with the conditions of the people in it, and more gender equity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Permata Sari
"Backlog merupakan isu perumahan yang hampir ada di semua negara, termasuk Indonesia. Banyak penyebab terjadinya backlog. Di Ingriss, keberadaan concealed household disebut-sebut sebagai penyebab utamanya. Fenomena concealed household sebenarnya juga mudah ditemui di masyarakat kita yang syarat akan kekerabatan extended family-nya. Meski pun demikian, tidak banyak orang mengetahui fenomena ini. Penulisan skripsi ini dilakukan guna memahami fenomena concealed household lebih baik, mengetahui penyebabnya, dan bagaimana dampaknya terhadap hunian eksisting. Dengan melakukan wawancara dan observasi sebuah keluarga beserta perubahan huniannya dari waktu ke waktu, didapatkan bahawa concealed household dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor kekerabatan dan kemampuan finansial rumah tangga.

Backlog is a housing issue which occurs almost everywhere, including in Indonesia. There are many causes the backlog issue occured. In England, concealed household is said to be the main factor which causes the backlog. In fact, this concealed household phenomenon is actually easily found in our society as well, which known for its extended family kinship. Yet, not many people are aware of it This paper is written in hope to get a better understanding of what concealed household is, what the causes are, and the effects given to the exsisting dwellings. By interviewing and observing a family and its dwelling transformations through times, given conclusion that concealed household can be caused by two factors, which are the kinship and the financial state of the household."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Cynthia Devi
"[Penggunaan ruang bawah tanah sebagai alternatif akibat terbatasnya tanah di kota-kota besar. Penelitian secara yuridis normatif, yang bersifat eksplanatoris, dengan analisis kualitatif. Pemanfaatan ruang bawah tanah untuk keperluan usaha di bawah Terminal Blok M menurut Hukum Tanah Nasional serta pemberian hak atas penggunaan ruang bawah tanah oleh PT Langgeng Ayomlestari kepada pihak lain. Hukum Tanah Nasional tidak mengatur secara tegas mengenai penguasaan
ruang bawah di tanah yang berdimensi tiga, sehingga pemberian ruang-ruang di bawah tanah Hak Pengelolaan untuk keperluan usaha tidak tepat. Dibutuhkan suatu lembaga hak baru yaitu Hak Guna Ruang Bawah Tanah dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun;The use of underground space as an alternative due to limited ground in large cities. This is the normative judicial research, eksplanatoris, and data
analysis in qualitative. The utilization of underground space under the Blok M Terminal for the commercial use reviewed based on National Land Law, and the granting of the using underground space rights by Limited Liability Company Langgeng Ayomlestari to other parties. National Land Law does not regulate about the use of underground specifically, which is three dimensional so that the granting of the using underground below Hak Pengelolaan land for commercial use is inappropriate. Need specifically regulation to use basement, The use of underground space as an alternative due to limited ground in
large cities. This is the normative judicial research, eksplanatoris, and data
analysis in qualitative. The utilization of underground space under the Blok M
Terminal for the commercial use reviewed based on National Land Law, and the
granting of the using underground space rights by Limitesd Liability Company
Langgeng Ayomlestari to other parties. National Land Law does not regulate
about the use of underground specifically, which is three dimensional so that the
granting of the using underground below Hak Pengelolaan land for commercial
use is inappropriate. Need specifically regulation to use basement]"
Universitas Indonesia, 2015
T44089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Abdillah
"Seperti diketahui pentingnya sirkulasi udara pada suatu bangunan apalagi pada ruang parkir tertutup ini. Buangan gas hasil pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraan bermotor seperti gas CO2, CO, NOx dan lain - lain dapat berakibat fatal, sehingga diperlukan suatu sistem ventilasi mekanik yang diharapkan dapat membuat dan mempercepat pergerakan atau pergantian udara dari dalam menuju luar ruangan dan sebaliknya, sehingga dapat mengendalikan tingkat polutan pada ruangan tersebut. Dengan adanya udara yang bergerak dan bersirkulasi tersebut, diharapkan kondisi udara di dalam ruangan menjadi baik kualitasnya dan sesuai dengan standar yang diinginkan. Dalam pengkajian kali ini, kebutuhan sirkulasi udara pada underground car park akan dianalisa menggunakan FLOVENT V7, sehingga dapat diketahui pola distribusi udara dan temperaturnya.
Penganalisaan ini akan disertakan pensimulasian aktual, recommended dan berdasarkan Standard ANSI/ASHRAE 62.1.2004. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa kondisi aktual bahwa temperatur rata - rata pada Basement 2, Basement 1 dan Lower Ground berturut - turut sebesar 35.1ºC, 34.9ºC dan 34.3ºC mungkin dikarenakan kebutuhan akan sirkulasi udara pada underground car park tersebut kurang mencukupi, sehingga udara panas dan gas pembuangan kendaraan tidak sepenuhnya terbuang yang akhirnya terakumulasi. Berdasarkan Analisa yang didapat sebaiknya sistem tata udara pada ruangan tersebut lebih dioptimalkan dan bila perlu layout ducting disesuaikan kembali berdasarkan tata letak kendaraan.

As we all know the importance of air circulation in a building especially in this enclosed parking spaces. Exhaust gases of incomplete combustion from vehicles such as CO2, CO, NOx and others can be harmful, so required a mechanical ventilation system that is expected to create and accelerate the movement or change of air from inside to outdoors and the reverse, so that can control the level of pollutants in the room. With the air moving and circulating them, is expected to air condition in the room to be in good quality and in accordance with the standards. In this study, the need for air circulation in the underground car park will be analyzed using FLOVENT V7, which can identify patterns of air distribution and temperature.
This analysis will be included the actual simulation, recommended and based on the Standard ANSI/ASHRAE 62.1.2004. Based on the results of the analysis and the actual simulation that the average temperature on Basement 2, Basement 1 and Lower Ground are 35.1ºC, 34.9ºC dan 34.3ºC. Perhaps it is because the need of air circulation in the underground car park is not adequate, so the hot air and vehicle exhaust gases are not completely wasted that eventually accumulated. Based on the analysis of the governance system should be obtained in room air is more optimized and if necessary layout Ducting adjusted return based on the layout of the vehicle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50958
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Dharmawan
"[Kegiatan ekonomi bawah tanah adalah masalah umum di setiap negara terlepas dari tingkat perkembangan ekonomi dari suatu negara, termasuk Indonesia. Kegiatan ini tidak dihitung dalam perhitungan PDB. Dengan demikian, hasil perhitungan PDB tersebut akan membuat bias kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi ekonomi bawah tanah di Indonesia, karakteristiknya dan faktor penyebabnya. Penelitian ini juga akan
menguji hubungan antara ekonomi bawah tanah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta pendapatan pemerintah dari sektor pajak. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran ekonomi bawah tanah di Indonesia untuk periode 1999–2007 masih relatif tinggi yaitu sekitar 18% - 21% dari PDB. Akibatnya, kondisi ini akan memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan juga mengurangi pendapatan pemerintah, terutama dari sektor perpajakan, hal ini akan membatasi kemampuan pemerintah dalam penyediaan barang publik kepada
masyarakat. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam mengurangi ekonomi bawah tanah, tetapi pemberantasn tingkat korupsi dan peningkatan kualitas pemerintah dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah langkah utama yang perlu diambil oleh pemerintah Indonesia;Underground economic activities are a common problem in every country regardless of the level of economic development, including Indonesia. These activities are not counted in GDP measurement; thus, they will skew government
policy decisions. The aim of this study is to examine the current condition of the underground economy in Indonesia, its characteristics, and the causes of its increasing growth. This study will also examine the relationship among the underground economy, Indonesian economic growth, and government tax revenue. The findings show that the size of the underground economy between 1999 and
2007 is relatively high at approximately 18% to 21% of GDP. Consequently, the underground economy has a negative impact on economic growth and also reduce government revenue, primarily tax revenue, thereby limiting the government’s ability to provide goods and services. Although, there are several ways to reduce the underground economy, reducing the level of corruption and improving governance in order to increase social trust is the most important action that can to
be taken by the Indonesian government.;Underground economic activities are a common problem in every country
regardless of the level of economic development, including Indonesia. These
activities are not counted in GDP measurement; thus, they will skew government
policy decisions. The aim of this study is to examine the current condition of the
underground economy in Indonesia, its characteristics, and the causes of its
increasing growth. This study will also examine the relationship among the
underground economy, Indonesian economic growth, and government tax revenue.
The findings show that the size of the underground economy between 1999 and
2007 is relatively high at approximately 18% to 21% of GDP. Consequently, the
underground economy has a negative impact on economic growth and also reduce
government revenue, primarily tax revenue, thereby limiting the government’s
ability to provide goods and services. Although, there are several ways to reduce
the underground economy, reducing the level of corruption and improving
governance in order to increase social trust is the most important action that can to
be taken by the Indonesian government, Underground economic activities are a common problem in every country
regardless of the level of economic development, including Indonesia. These
activities are not counted in GDP measurement; thus, they will skew government
policy decisions. The aim of this study is to examine the current condition of the
underground economy in Indonesia, its characteristics, and the causes of its
increasing growth. This study will also examine the relationship among the
underground economy, Indonesian economic growth, and government tax revenue.
The findings show that the size of the underground economy between 1999 and
2007 is relatively high at approximately 18% to 21% of GDP. Consequently, the
underground economy has a negative impact on economic growth and also reduce
government revenue, primarily tax revenue, thereby limiting the government’s
ability to provide goods and services. Although, there are several ways to reduce
the underground economy, reducing the level of corruption and improving
governance in order to increase social trust is the most important action that can to
be taken by the Indonesian government]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilian Dirgantoro
"ABSTRAK
Seiring pertumbuhan penduduk, tuntutan terhadap pembangunan berbagai
sarana dan prasarana umum pun akan semakin meningkat. Pada suatu saat lahan atas tanah akan mencapai titik batas kemampuannya untuk menampung segala tuntutan tersebut sehingga diperlukan solusi baru untuk pengembangan Kota selanjutnya. Ruang bawah tanah dapat dijadikan salah-satu alternatif solusi pengembangan Kota.
Menempatkan ruang kegiatan di bawah tanah memang bukan kondisi yang ideal. Yang terbaik yang harus dilakukan adalah menciptakan ruang bawah tanah dengan fisik dan kualitas ruang seperti ruang atas. Dengan tercapainya tujuan ini, diharapkan ruang bawah tanah sebagai ruang kegiatan dapat diterima masyarakat luas. Ruang bawah tanah akan menjadi kesatuan dan kelanjutan dari ruang kegiatan di atasnya.

"
2001
S48267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>