Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teyar Rifki Gustama
"Peristiwa penabrakan gedung World Trade Center (WTC) dan Pentagon pada tanggal 11 September 2001 lalu telah menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan bangsa — bangsa di dunia. Tidak hanya dalam aspek ekonomi politik, tapi juga aspek budaya bahkan dalam praktek jurnalisme. Kebijakan politik dan strategi perang terhadap terorisme global telah menimbulkan banyak implikasi pada kehidupan masyarakat AS dan masyarakat dunia. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana mekanisme hegemoni media barat termanifestasi dalam level lokal dalam konteks historis masyarakat kapitalisme global yang ditandai adanya globalisasi informasi dan komunikasi global. Untuk mengetahui bagaimana bentuk hegemoni tersebut, maka dilihat bagaimana pengaruh media — media barat tersebut bagi harian di Indonesia (Kompas dan Republika) dalam mengkonstruksikan realita tentang penabrakan WTC dan Pentagon dan faktor apa yang mempengaruhi konstruksi tersebut, dalam kaitannya dengan isu Islam dan Kekerasan. Proses pengkonstruksian sebuah realita akan dilihat dengan menggunakan beberapa konsep — konsep dalam teori the Social Construction of Reality. Konsep dari teori Social Construction of Reality ini mengatakan bahwa sebuah realita yang muncul di media adalah hasil dari pengkonstruksian agen — agen yang ada di sekitar media. Interaksi agen —agen di dalam sebuah struktur masyarakatlah yang kemudian akan membentuk sebuah reality. Sedangkan dalam melihat posisi media di Indonesia terhadap media barat, maka digunakan teori hegemoni yang dikemukakan oleh Antonio Gramsci. Perlu diperjelas perbedaan antara konsep yang dikemukakan oleh Gramsci dengan Marx. Gramsci tidak menyebutkan bahwa ekonomi merupakan faktor utama yang menyebabkan sebuah hegemoni. Lebih jauh, Gramsci menempatkan faktor politik sebagai faktor yang paling dominan dalam menciptakan hegemoni. Faktor ekonomi dan politik lokal dan global setelah adanya kebijakan global terhadap terorisme inilah yang kemudian menjadi konteks dari penelitian ini. Perlu diperjelas bahwa fenomena tentang hasil temuan penelitian ini bukanlah hasil dari proses dominasi, melainkan hegemoni. Hal ini dikarenakan secara sadar media di Indonesia mengakui dominasi dari media barat (dominated by consent). Media — media di Indonesia selalu memiliki alasan mengapa mereka mengikuti apa yang digambarkan oleh media barat. Walaupun mereka (media di Indonesia) memiliki pilihan untuk mengambil angle atau topik yang berbeda, ternyata mereka selalu saja mengikuti apa yang digambarkan oleh media — media barat. Metode penelitian yang digunakan adalah Crifical Discourse Anal ysi.v yang dikemukakan oleh Norman Faircloguh yang dikombinasikan dengan tcori Framing olch Tam van Dijk untuk menganalisa teks. Tcmuan dari penelitian ini yaitu masih kuatnya pengaruh media barat dalam realita yang dikonstruksi media di Indonesia. Media Indonesia menganggap bahwa apa yang dikemukakan oleh media barat sebagai fakta — fakta yang paling benar dan memiliki nilai berita yang tinggi. Media di Indonesia bahkan tidak berusaha untuk kritis terhadap penggambaran dari media — media barat. Faktor ekonomi berupa keunggulan sumber Jaya ekonomi dan teknis, menjadi penyebab utama mengapa realita yang digambarkan oleh media asing tampak direSonanSi olch media di Indonesia (media di Indonesia tidak memiliki perspektif lain). Latar belakang dan praktek rutinitas media tentu saja tidak dapat diabaikan sebagai faktor yang juga mempengaruhi proses konstruksi sebuah realita. Hal ini disebabkan apa yang dianggap sebagai berita oleh media di Indonesia pada dasarnya adalah sesuatu yang ditampilkan oleh media — media barat. Apa yang tidak ditampilkan oleh media barat, dianggap bukan lah sebuah berita. Media di Indonesia juga secara sadar mengakui keunggulan praktik dan kaidah jurnalistik barat dan memandangnya sebagai sebuah bentuk yang sempurna dan layak untuk ditiru. Kondisi sosial budaya yang terjadi di Indonesia, khususnya tentang politik Islam dan hubungannya dengan Pemerintah menjadi variabel berikutnya yang juga mempengaruhi realitas media tentang kelompok — kelompok Islam. Kurangya akses, penurunan kualitas perjuangan, dan juga stereotype yang telah berlangsung lama terhadap kelompok Islam adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertimbangan media dalam mengkonstruksikan realita tentang kelompok Islam. Faktor kebijakan barat tentang perang terorisme global dimana didalamnya terdapat banyak varian kebijakan seperti pre emptive strike, stick and carrot, jurnalism patriotic, j uga memberi pengaruh pada jalannya operasi media di Indonesia. Untuk melihat bagaimana proses hegemoni ini muncul sampai pada level lokal, selanjutnya dapat digunakan teori dan konsep tentang reading dan reception. Dengan melihat bagaimana audiens menginterpretasikan teks, maka manifestasi hegemoni itu akan semakin jelas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Harahap, Hendra
"Penelitian ini berjudul "Realitas Petani dan Organisasi di Media Massa : Hegemoni Negara Dalam Wacana Media". Tema ini diangkat berdasarkan pertimbangan (1) adanya empati penulis terhadap pehindasan petani, (2) Keinginan untuk merefleksikan aktivitas organisasi petani dan NGO dengan media selama ini dan (3) secara akademis, ingin mempraktikkan pendekatan hegemoni Gramsci terhadap realitas petani dan organisasi petani serta relasi negara-pers-petani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis nuansa ideologis pemberitaan media massa tentang realitas gerakan dan organisasi petani; sengketa tanah, (2) Merefleksikan hubungan terutama SPSU dan FSPI dengan media massa selama ini.
Tiga realitas aktivitas organisasi petani yang diliput media akan menjadi subjek penelitian. Ketiga organisasi itu adalah Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU), Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) dan Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI). Analisis isi (framing analysis) digunakan dalam mengeksplorasi, melihat representasi ideologi pada tema-tema untuk rasa petani, pendirian dan kongres petani serta sengketa tanah.
Penelitian ini menggunakan teori hegemoni. Hegemoni, menurut Gramsci, dilakukan melalui penyebaran nilai-nilai, gagasan-gagasan, asumsi-asumsi kepada seluruh formasi sosial budaya yang aria. Tujuannya, agar tatanan dan formasi social budaya, politik yang dibentuk tersebut diterima, dianggap sah secara sukarela dan tanpa sadar melewati batas-batas kelas, gender serta faktor sosial lainnya.
Dari ketiga tema di atas, nilai-nilai umum, dianggap wajar yang dibentuk pers Indonesia tentang realitas petani dan organisasi petani adalah petani dan organisasi petani identik dengan kekerasan (konflik, melakukan tindak pemaksaan), bodoh, terbelakang, kurang berpendidikan; aksi organisasi petani mengganggu keamanan, ketertiban dan kenyamanan umum, ditunggangi, disusupi, komunis dan organisasi liar.
Pers sebagai wadah dalam perang posisi tidak.bersifat netral. Adakalanya pers beraliansi dengan negara dan kapital, namun dalam kasus dan wilayah tertentu pemberitaan pers memungkinkan untuk konsonan dengan kepentingan organisasi petani.
Sama dengan kalangan lainnya, pers Indonesia sejak 32 tahun lalu telah melekat kuat cirri "pembangunanisme" dalam dirinya. dengan memahami kondisi ini, pers Indonesia juga tidal( bisa dinilai hitam putih (sebagai perpanjangan tangan negara dan kelas kapitalis)."
2000
T2325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1989
959.8 REV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiyanto
Yogyakarta: BPNB, 2013
959.827 NUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lili Romli
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
320.8 LIL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Koko Srimulyo
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2021
020.9 KOK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>