Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rizki Taufik Rakhman
"Latar belakang penelitian ini adalah Prosound Records sebagai salah satu perusahaan rekaman yang hanya bermain di wilayah lokal tidak lagi hanya bersaing dengan perusahaan rekaman lokal saja, namun juga dengan perusahan rekaman yang bergabung dengan label internasional. Untuk itu dituntut sebuah strategi promosi yang baik dalam perencanaan, desain dan pelaksanaan sehingga album yang dirilis sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study) dengan tipe penelitian 2 yaitu desain kasus single - multi unit analisis. Yang menjadi objek atau kasus adalah album Malam Pertama-Rossa dan album NaFF-NaFF yang keduanya dirilis oleh Prosound Records dalam waktu hampir bersamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan promosi Prosound Records mulai dari masa sebelum edar (pra rilis), masa edar (rilis) hingga masa sesudah edar (pasca rills) pada album Malam Pertama-Rossa dan abum NaFF-NaFF, dengan mengevaluasi input yaitu menganalisis permasalahan yang dihadapi perusahaan dari data yang diperoleh perusahaan, mengevaluasi perencanaan dan desain straegi promosi, mengevaluasi pelaksanaan strategi promosi dan mengevaluasi sejauh mana tingkat kesesuaian antara perencanaan dan desain dengan pelaksanaan sebuah strategi promosi.
Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai direktur utama, direktur dan manajer promosi yang menjadi sumber informasi utama, sumber data sekunder diambil dari dokumentasi perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan: meskipun ada persaingan dalam bisnis rekaman, namun sebuah perencanaan dan desain dari sebuah strategi promosi sebaiknya sesuai dengan pelaksanaan kegiatan promosinya. Setiap album yang akan dirilis memiliki keunggulan yang berbeda sehingga dalam merencanakan dan mendesain strategi promosinya disesuaikan dengan karakteristik album tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: dan informasi yang berhasil dikumpulkan, Prosound Records melakukan perencanaan dan desain dalam strategi promosinya ditiap album yang akan dirilis yang telah disesuaikan dengan karakteristiknya. Namun pada pelaksanaan strategi promosi tersebut tidak selalu sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan didesain terlebih dahulu. Hal ini biasanya disebabkan faktor diluar Prosound Records, masyarakat sebagai konsumen masih percaya pada 'the singer not the sow' dimana faktor penyanyi sebagai figur masih sangat berperan,Dalam melakukan kegiatan perecanaan, desain dan pelaksanaan sebuah strategi promosi selain dilakukan secara efektif dan efisien juga diperlukan faktor-faktor lain seperti peka terhadap lingkungan yang dinamis dan inovasi dalam berpromosi.

Evaluation of Planning, Design and Implementation of Promotion Strategic at Recording Company (Case Study: Promotion Strategic Prosound Records on the Malam Pertama album-Rossa and NaFF album NaFF)The research background is Prosound as one of recording company that the business just in the local area not only gets the competition from the other local recording company but also with the international label. A good promotion strategic in the planning, design and implementation from the album will be released.
The study was carried out by employing case study design as, single case deigns-multiple units of analysis. The cases under study are Malam Petama album by Rossa and NaFF album by NaFF. Both of them released by Prosound Records almost at the same time.
The general research objective is to understand promotion activities of Prosound Records from before release era, release era until after release era by input evaluation which encompasses: problem analysis from data obtained from the company, evaluation of promotion program design and evaluation of its implementation
The data collection was conducted interview with the president director of Prosound Records, Director and Promotion Manager. In addition secondary data was collected.
The research findings indicate despite considerable competition with the other album from the other recoding company, promotion division must have a promotion strategic in the planning, design and its implementation. Because of album is the unique product, the promotion division should have the product well-known.
The research concludes that information obtained from Prosound Records, in the planning, design and implementation from the album will be released, promotion division do the different way depending on characteristic the album and the singer. Effective, efficient and innovative are needed in the promotion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Nila Chrisanty
"ABSTRAK
Musik merupakan salah satu produk yang selalu diciptakan dan dibutuhkan oleh semua orang di dunia, Perusahaan rekaman telah membuat musik dapat dipasarkan ke konsumen selama ini dengan mencari artis yang berkualitas, merekam musik dan akhirnya memasarkannya ke konsumen disertal kegiatan promosi. Kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan rekaman telah berjalan selama bertahun-tahun secara konvensional. Industri rekaman sendiri telah memasuki tahapan dewasa (mature) dimana produknya telah terstandarisasi, memiliki jangkauan pasar yang luas dan memiliki jumlah distribusi yang besar.
Namun lingkungan bisnis pada industri rekaman yang telah terbentuk tersebut terus mengalami perubahan yang diakibatkan adanya faktor-faktor yang membawa dampak positif maupun negatif bagi para perusahaan rekaman. Faktor utama yang telah mengubah tahapan sikius hidup industri rekaman tersebut adalah banyaknya produk bajakan yang melalui proses Counterfeit, Pirate dan Boot Legging yang berada di pasaran. Hal ini membuat produk serupa menjadi over-capacity sehingga dapat menimbulkan terjadinya perang harga. Keadaan ini diperburuk dengan adanya jenis faktor lain berupa teknologi telah menciptakan adanya internet yaitu salah satu media yang memiliki jaringan elektronik dengan menggunakan komputer. Internet tersebut selain membawa keuntungan bagi pemakainya berupa mempemudah dalam memperoleh akses untuk mendapatkan informasi maupun melakukan transaksi juga telah mempermudah terjadinya proses pembajakan karena belum adanya hukum (Cyberlaw) yang mengatur berbagal kegiatan yang dilakukan melalui internet.
PT. Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI) sebagai salah satu perusahaan rekaman besar di indonesia juga menghadapi perubahan lingungan bisnis yang ada. Strategi yang sebagian besar merupakan strategi yang diterapkan oleh pibak Sony Music pusat yang berada di New York telah membuat perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara baik selama ini. Namun dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, PT. SMEI harus dapat mereformulasikan kembali strategìnya.
Berbagai masalah yang timbul bagi perusahaan SMEI alcibat perubahan lingkungan tersebut antara lain adalah: over-capacity product yang dapat menyebabkan terjadinya perang harga, kegiatan pembajakan (konvensional maupun melalui Internet) yang terus mengambil market share dan profit yang dimiliki perusahaan serta semakin banyaknya pesaing baru yang menggunakan media internet dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Karya akhir ¡ni berusaha melihat alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan berdasarkan resources based dan market based. Hal tersebut dilakukan dengan dasar keinginan untuk terus melakukan inovasi tanpa lepas dari kenyataan yang terjadi di pasarnya. Sehingga berbagai alat yang digunakan masih terkait dengan pasar dengan harapan pengembangan yang dilakukan pada kemampuan sumber daya perusahaan sejalan dan sesuai dengan keadan lingkungan pasar.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan perusahaan SMEI adalah melakukan Non Price Competition Strategy yang meliputi tindakan perluasan produk, pengembangan produk, perluasan pasar serta pengembangan pasar. Semua tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya peperangan harga antar pesaing. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah perluasan pasar dengan tetap melakukan kegiatan promosi secara konsisten pada berbagai media termasuk media internet secara maksimal, pengembangan produk dengan cara memasarkan produknya kedalam bentuk (features) baru yaitu MP3 (piringan yang mampu memuat puluhan file musik), mengembangkan pasar dengan cara memenuhi semua segmen konsumen yang ada serta memiliki semua artis yang mewakili setiap jenis rnusik yang ada dan yang terakhir adalah memperluas produk dengan cara menawarkan suatu bentuk produk MP3 kepada konsurnen lainnya yang relevan seperti konsumen elektronik dan komputer.
Sedangkan untuk memerangi kegiatan pembajakan dalam bentuk kaset atan CD, pihak SWEET dapat terus serta dalam kegiatan penerapan Undang-Undang HAKI dengan pihak pemerintah serta melakukan berbagai kampanye tentang kesadaran menerapkan UU HAKI kepada masyarakat, Cyberlaw, yang sedang melalui proses penyusunan, juga akan menjadi pelindung perusahaan dalam melakukan kegiatannya melalui media internet.
Dalam mempertahankan keunggulan bersaingnya, pihak SWEET dapat terus menerapkan sistem manajemen yang baik dan fair kepada para artis maupun organisasinya sehingga artis yang merupakan assets perusahaan rekaman akan terus terjaga kualitas maupun keloyalannya. Brand produk juga tetap dijaga dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk serta menjalin hubungan yang balk dengan konsumen.
Sedangkan untuk mengatasi keadaan persaingan dengan para pemain baru yang menggunakan media internet untuk melakukan kegiatan operasionalnya, pihak SMEI dapat melakukan tindakan bekerjasama dengan berbagai perusahaan Dot.Com yang ada contohnya MP3.Com untuk melakukan pendistribusian file musiknya melalui proses Down-Loading dengan pembayaran yang sesuai saat Cyberlaw telah diterapkan secara pasti oleh pihak yang berwenang. Proses pendistribusian melalui internet ¡ni merupakan salah satu jenis jalur distribusi baru yang dapat digunakan perusahaan. Namun hal ini juga harus didukung dengan adanya Complementasy Assets berupa assets physical yang menunjang (hardware & infrastruktur), kemampuan organisasi perusahaan (SDM) serta kemampuan mengelola dengan sistem kinerja yang baru."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sri Budirichyani
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianus Citra Perkasa
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S23965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiyati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Chloridiany
"Skripsi ini, sesuai dengan judulnya, membahas tentang industri musik dalam struktur kapitalisme global, dengan studi atas perkembangan perusahaan rekaman transnasional di Indonesia. Seperti kita ketahui, dunia saat ini konon tengah memasuki suatu era bernama globalisasi. Namun, globalisasi ini acapkali dicurigai sebagai bentuk berkuasanya suatu hegemon, yaitu struktur kapitalisme global. Dalam struktur kapitalisme global, industri adalah hal yang sangat penting. Termasuk pula industri musik. Dalam setiap tata dunia yang sedang berlaku, memang unsur kebudayaan adalah bagian yang penting. Budaya, dalam hal ini musik, menjadi industri tersendiri dalam struktur kapitalisme global, dan ini biasa disebut dengan budaya populer. Fenomena musik populer sejatinya adalah bagian dari industri rekaman lintas batas negara, dengan pemain utamanya adalah perusahaan rekaman yang juga lintas batas negara (transnasional). Perusahaan rekaman transnasional raksasa di dunia adalah Universal Music, Sony Music, BMG, Warner Music, dan EMI. Mereka disebut raksasa anta' a lain karena kekuatan jaringannya di seluruh dunia, jumlah karyawan yang dipekerjakan, dan uang yang berputar di dalamnya. Di Indonesia, industri musik dalam negeri berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Kondisi industri musik Indonesia ini tak lepas dari tata dunia yang berlaku. Pada tahun 1990-an perekonomian di Indonesia berkembang pesat dan media-media baru pun bennunculan. Lima raksasa industri musik dunia hadir di Indonesia dalam suasana penuh dukungan ini. Perusahaan rekaman transnasional dimungkinkan dapat beroperasi secara penuh setelah Indonesia menggulirkan Peraturan Pemerintah No. 20 pada 1994, tepat setelah Economic Vision Statement Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 1993 serta rekomendasi Putaran Uruguay mengenai perdagangan bebas pada 1994 digulirkan. Skripsi ini akan menyoroti keberadaan industri musik Indonesia sebagai bagian dalam struktur kapitalisme dunia. Permasalahan yang diangkat adalah mengenai bagaimana perusahaan rekaman transnasional masuk dan kemudian berkembang di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1996 sampai dengan 2002. Kerangka pemikiran yang dipakai adalah Transnational Historical Materialism oleh Robert Cox. Pemikiran ini terpengaruh oleh Antonio Gram sci, hanya saja diaplikasikan di level internasional. Setiap usaha hegemonisasi mengakibatkan bersekutunya berbagai macam kekuatan progresif potensial, yang akan bersamaan datang dan membentuk apa yang disebut Gramsci sebagai 'blok historis' (historical bloc). Dalam level internasional, Cox menyatakan bahwa dalam masa berkembangnya internasionalisasi produksi dan pertukaran, sangat mungkin muncul transnational historical bloc. Blok historis ini, baik pada level negara ataupun lintas batas negara, akan menjadi kohesif dengan adanya ideologi hegemoni, atau kerangka berpikir yang memberi identitas dan kepercayaan. Aplikasi Cox terhadap konsep Gramscian menitikberatkan pada kekuatan sosial transnasional (transnational social forces). Tiga kategori forces (kekuatan potensial) yang berinteraksi dalam suatu struktur tersebut adalah: kemampuan material, ide/gagasan, dan institusi/lembaga. Tidak ada salah satu yang paling menentukan diantara ketiga perangkat kekuatan sosial lintas batas negara (transnational of social forces) ini; hubungannya diasuinsikan resiprokal. Temuannya adalah hegemoni ideologi perdagangan bebas ini dibawa masuk oleh tiga perangkat social forces, yaitu kapabilitas material, institusi, dan ide. Dalam kasus Indonesia, institusi internasional yang menekan dengan perdagangan bebasnya adalah APEC dan GATT (yang kemudian melembaga menjadi WTO). Insitusi-institusi internasional tersebutlah yang kemudian turut andil dalam membuat institusi negara, yaitu Indonesia, menyebarkan ideologi perdagangan bebas. Yaitu dengan keluarnya Paraturan Pemerintah No. 20/1994. Peraturan pemerintah itulah yang memungkinkan perusahaan rekaman transnasional — Universal Music, Sony Music, Warner Music, BMG, EMI — beroperasi secara penuh di Indonesia. Perusahaan transnasional adalah salah satu social force claim menyokong struktur kapitalisme global, yaitu dengan kapabilitas material yang begitu besar dimilikinya. Tidak cukup dengan insitusi dan kapabilitas material, suatu blok historis haws juga dipefkuat dengan penyebaran ide. Ide disini adalah bahwa produk budaya yang dibawa kapabilitas material atau perusahaan rekaman tarnsnasional dianggap baik. Itulah mengapa tren musik di Indonesia menjadi padu dengan tren musik internasional. Ditambah pula dengan promosi hak cipta oleh media massa yang semakin memperkuat blok historis ini di Indonesia. Jadi, proses masuk dan berkembangnya perusahaan rekaman transnasional di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia, lewat industri musik, dapat dikatakan sudah terhegemoni oleh struktur kapitalisme global."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindhita Septi Nurbani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5360
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luisa Laura Laksmi
"Strategi Marketing Public Relations (MPR) diketahui semakin banyak dimanfaatkan oleh perusahaan terutama dalam mendukung promosi produk baru. Dalam penerapannya, strategi MPR dapat selalu berhasil serta tidak memerlukan biaya setinggi iklan. Strategi ini juga tetap dapat memberikan pencapaian serta efektivitas yang luar biasa dan akan lebih optimal apabila dibarengi dengan tujuh tools-nya. Di Indonesia, salah satu merek lokal di bidang kecantikan yang memakai strategi ini adalah Somethinc. Somethinc didirikan oleh Irene Ursula pada tahun 2019 dan telah memproduksi berbagai macam produk skin care dan make up. Pada Hari Kasih Sayang di tahun 2022, Somethinc melakukan peluncuran produk terbarunya yaitu rangkaian body care. Dalam peluncuran produk terbarunya ini, ditemukan bahwa Somethinc hanya menjalankan lima tools MPR, yaitu publikasi, events, sponsorship, berita, dan identity media. Secara keseluruhan, kelima tools ini mampu mempromosikan rangkaian body care series sebagai produk baru dari Somethinc. Namun, apabila memakai dua tools MPR lainnya, yaitu public service activities dan speech (pidato), maka efektivitasnya akan menjadi lebih optimal.

Marketing Public Relations (MPR) strategy is known to be increasingly used by companies, especially in supporting the promotion of new products. In practice, the MPR strategy can always be successful and doesn't cost as much as advertising. This strategy can still provide extraordinary achievements and effectiveness and will be more optimal when coupled with its seven tools. In Indonesia, one of the local brands in the beauty sector that uses this strategy is Somethinc. Somethinc was founded by Irene Ursula in 2019 and has been producing various kinds of skin care and make up products. On Valentine's Day in 2022, Somethinc launched its newest product, the body care series. In launching this new product, it was found that Somethinc only runs five MPR tools, namely publication, events, sponsorship, news, and identity media. Overall, these five tools are able to promote the body care series as a new product from Somethinc. However, if Somethinc use two other MPR tools, namely public service activities and speech, the effectiveness will be more optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>