Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kardinah Tunggadewi
"Terinspirasi dengan kemunculan Djenar Maesa Ayu sebagai salah satu penulispenulis perempuan, yang karyanya yang dijuluki sebagai 'sastra wangi', membuat peneliti ingin mengkaji secara akademis dari sudut pandang ilmu komunikasi. Lingkup penelitian ini kemudian dibuat menjadi lebih spesifik, yaitu dengan melihat bagaimana representasi perempuan pada kumpulan cerpen Djenar Maesa Ayu "Jangan Mainmain!" (dengan kelaminmu). Paradigma penelitian yang digunakan disini adalah paradigma kritis yang tidak hanya digunakan untuk melihat bagaimana representasi yang ditampilkan melainkan juga untuk melihat ideologi apa yang melatarbelakangi pembentukan representasi tersebut dan juga mengkajinya dari sudut pandang gender. Critical Discourse Analysis (CDA) menurut Norman Fairclough adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dan berkonsentrasi untuk menganalisis pada satu cerpen yaitu Menyusu Ayah. Dimana metode ini tidak hanya menganalisis teks, tapi juga menganalisis praktik wacana dan praktik sosiokultural. Pada dimensi teks, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode framing model Gamson dan Modigliani, sedangkan untuk meneliti dimensi praktik wacana dan sosiokultural, dilakukan wawancara mendalam dan studi pustaka. Hasil temuan pada dimensi teks dengan menggunakan metode framing, ditemukan bingkai (frame) utama yaitu perempuan dalam kehidupan seks, dengan mendapatkan dua bingkai turunan, yaitu perempuan sebagai subjek seks dan perempuan sebagai objek seks. Pada dimensi praktik wacana ditemukan bahwa bentukan representasi perempuan yang dihasilkan dalam teks cerpen tersebut dipengaruhi pula oleh sisi penulis teks (Djenar Maesa Ayu) dari sisi produksi teks. Yang terkait di dalamnya latar belakang penulis, proses penulisan dan isi tulisan itu sendiri. Isi kumpulan cerpen yang sebagian besar berkisar masalah seks, gender dan perempuan yang dikemas dalam tampilan dengan petunjuk "untuk pembaca dewasa" merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sedangkan pada dimensi praktik sosiokultural, yang membahas dari tiga segi (situasional, institusional dan sosial) ketiga aspek tersebut turut mempengaruhi bentukan representasi yang berusaha ditampilkan. Pada faktor situasional, situasi dengan banyaknya kekerasan yang menimpa kaum perempuan turut mempengaruhi bentukan representasi perempuan dalam cerpen yang direpresentasikan sebagai objek seks. Sedangkan dari segi institusi (media massa) yang menerbitkan melihat bahwa keberadaan perempuan dan tulisan yang berkaitan dengan perempuan merupakan komoditas yang dapat mendatangkan keuntungan bagi media tersebut. Pada aspek sosial, representasi yang berusaha ditampilkan adalah hasil dari konstruksi realitas sosial yang dituangkan dalam bentuk fiksi (cerpen) dengan dipengaruhi oleh ideologi patriarki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Junia
2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djenar Maesa Ayu
"Buku ini menampilkan mengenai satu dunia yang dipadati oleh manusia terluka, marginal, dan terkhianati. komitmen dapat berubah setiap saat, ikatan tidak mengikat, dan logika tak punya validitas."
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2012
899.221 3 DJE j (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djenar Maesa Ayu
Jakarta: Gramedia, 2008
899.221 3 DJE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djenar Maesa Ayu
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
899.221 3 DJE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aulia Brilianti
"Penelitian terhadap cerpen karya Djenar adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan seksualitas perempuan dalam cerpen. Penelitian ini juga menguraikan alasan dan tujuan dari seksualitas perempuan yang tercermin melalui perilaku tokoh perempuan. Kemudian hal tersebut akan dikaitkan dengan kriteria mencapai kesetaraan gender. Berdasarkan penelitian terhadap seksualitas perempuan dalam cerpen karya Djenar, didapat gambaran bahwa perilaku seksual perempuan adalah bebas..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarifah Barokah
"Artikel ini menganalisis penulisan feminin yang terdapat dalam cerpen Saya di Mata Sebagian Orang (SMSO) karya Djenar Maesa Ayu melalui konsep écriture feminine Hélène Cixous. Tema perempuan dan seksualitas yang sebelumya dianggap tabu di Indonesia menimbulkan kontroversi, namun di sisi lain memunculkan pujian. Penyampaian argumen secara gamblang, tegas, penuh keterbukaan, dan berhasrat merupakan kesan yang disampaikan melalui cerpen ini. Cerpen ini menunjukan ciri kebebasan, keterbukaan, berorientasi feminin dan maskulin, dan bergairah, sesuai dengan ciri-ciri écriture feminine. Artikel ini akan menunjukkan bentuk penyampaian Djenar sang pengarang yang bersikeras mempertahankan pendapat mengenai kebebasan melalui karakter tokoh utama “Saya”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerpen Saya di Mata Sebagian orang karya Djenar Maesa Ayu yang terdapat di dalam buku kumpulan cerpen Jangan Main-main (dengan kelaminmu) terbitan PT. Gramedia Pustaka tahun 2005.

This article analyzes the feminine contained in the writing of short story “Saya di Mata Sebagian Orang (SMSO) by Djenar Maesa Ayu through the concept of ecriture feminine Hélène Cixous. The theme of women and sexuality were previously considered taboo in Indonesia and caused a controversy, but on the other hand led to an accolade. Submission of the argument shared explicitly, expressly, full of openness, and desire are the impression conveyed by this short story. This short story shows the characteristics of freedom, openness, feminine and masculine-oriented, and passionate, which in line to the characteristics of ecriture feminine. This article will show the form of submission by Djenar, the authors who has persistently maintained on freedom through the main character of “Saya". Source of data used in this study is the short story Saya di Mata Sebagian Orang by Djenar Maesa Ayu in a book of compilation short stories Jangan Main-main (dengan kelaminmu) published by PT. Gramedia Pustaka in 2005.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Verica, Jeanett
"Artikel ini membahas gaya penulisan Djenar Maesa Ayu pada salah satu karyanya yang berjudul "Nayla", didasarkan pada konsep l'écriture féminine yang dikemukakan oleh salah satu feminis postmodernisme Prancis, Hélène Cixous. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah profil serta pemikiran Djenar Maesa Ayu dan novel "Nayla" itu sendiri. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam novel "Nayla" yang ditulis oleh Djenar Maesa Ayu, konsep l'écriture féminine dapat ditemukan melalui dialog antartokoh serta tulisan-tulisan yang dihasilkan tokoh Nayla. Nayla dalam "Nayla" mencoba mendobrak ideologi patriarkal melalui tulisannya yang ditulis dengan bahasa perempuan.

This article analyzes the writing style of Djenar Maesa Ayu in one of her novels, "Nayla". This analysis is based on l'écriture féminine concept, a concept presented by a French postmodernism feminist, Hélène Cixous. The data collected for this analysis is obtained from Djenar Maesa Ayu's profile, thought, and the novel entitled "Nayla" itself. As the result, this analysis would like to show that in "Nayla", l'écriture féminine concept can be found within some parts, such as the dialogues and in certain Nayla's writings. Nayla in "Nayla" tries to against patriarchal ideology with her writing which is written in woman language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adji
"Karya sastra sebagai hasil refleksi manusia dapat menjadi media yang strategis untuk dijadikan alat pendobrak atau petanggeng sistem patriarki. Hal ini diyakini oteh pemikiran feminisme yang tidak pernah lepas dari satu persoatan utama, yaitu adanya kesadaran bersama bahwa terjadi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam hubungannya dengan taki-Laki. Akar permasatahannya adalah pada sistem patriarki yang beroperasi dengan berbagai media, terutama melalui pemikiran filsafat Barat.
Berangkat dari hat itu, penelitian ini berusaha mengkaji karya sastra Djenar Maesa Ayu dalam kajian filsafat dengan menggunakan epistemologi feminis. Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) apa dan bagaimana Djenar Maesa Ayu menulis dalam subjektivitasnya sebagai perempuan (2) sejauh mana tulisan Djenar dapat dimasukkan ke dalam kerangka pemikiran feminisme (3) apakah tulisan Djenar masuk dalam feminine writing atau masculine writing dilihat dari kerangka pemikiran Helene Cixous dan (4) apakah tulisan Djenar mengandung subjektivitas perempuan dalam kacamata filsafat.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tulisan Djenar memuat tema-tema yang berhubungan dengan pengalaman konkret perempuan dalam kaitannya sebagai the other, yaitu melalui tema-tema seksualitas, kekerasan seksual, merjinalisasi, dan moralitas. Hasil penetitian memperlihatkan bahwa tulisan Djenar memperlihatkan perlawanan terhadap sistem patriarki yang dalam berbagai cara dan media selalu mengobjektivikasi atau mendudukkan perempuan dalam posisinya sebagai the other. Selanjutnya, tulisan Djenar dapat dilihat juga sebagai bentuk tulisan perempuan (feminine writing) dalam kerangka pemikiran Helene Cixous, terutama lewat keberaniannya menyuarakan pengalaman perempuan dan upayanya untuk keluar dari masculine writing. Tulisan Djenar pada tataran yang tebih jauh tagi dapat dilihat sebagai tulisan yang mengandung nilai-nilai subjektivitas perempuan. Subjektivitas manusia yang diusung oleh filsafat Hegel menekankan pada "Diri" yang terpusat dan kehendak atas yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan melalui dominasi dan negasi. Bentuk hubungan seperti inilah yang diyakini sebagai cikal bakal dari imperialisme, eksploitasi alam, dan penyeragaman terhadap perbedaan. Sementara itu, subjektivitas perempuan lebih menekankan keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan yang saling mengafirmasi.

Literature works, as the product of human reflection, may be strategic media employed to either demolish or sustain a patriarchic system. This is a conviction of feminism thoughts that is inevitably related to one main problem, that is, the existence of common awareness that women have been suffering inequality in their relation to men. The root problem is that patriarchic system that operates in various media, particularly through Western philosophic thoughts.
Against the background above, this research tried to investigate Djenar Maesa Ayu's literature work in a philosophic study by using feminism epistemology. The questions that guided this research were (1) what and how Djenar Maesa Ayu wroute in her subjectivity as a woman; (2) to what extent Djenar's writing could be included into a feminism frame of thoughts; (3) does Djenar's writing falls into feminine writing or masculine writing as seen from Helene Cixous's frame of thoughts; and (4) does Djenar's writing contains woman's subjectivity by philosophic terms.
This research revealed that Djenar's writing contains women's concrete experiences-related contents in its connection as the other, that is, sexuality, sexual violation, marginalizing, and morality themes. The results of this research that Djenar's writing shows a revolt against patriarchic system that in various ways and by various media always objectifies or positions women as the other. Furthermore, Djenar's writing could also be seen as a form of feminine writing in a Helene Cixous's frame of thoughts, particularly by her courage to tell women's experience and her efforts to be out of masculine writing. Djenar's writing could, at a higher level, be seen as a writing that contains feminine subjectivity. Human subjectivity the Hegelian philosophy put an emphasis on "Self" that is centered and intention over the other so that the establisher relation is a relation by domination and negation. Such relationship is believed as the origin of imperialism, natural exploitation, and convergence of differences. Meanwhile, feminine subjectivity put more emphasis on the existence of self in relation to the other so the establisher relationship is a mutually affirmative relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>