Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Dewi Rahmayanti
"Perawatan metode kanguru (PMK) dapat digunakan dalam merawat bayi berat lahir rendah (BBLR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pertumbuhan bayi, pengetahuan dan sikap ibu dalam merawat BBLR di RSUD Cibabat-Cimahi. Desain penelitian yang digunakan quasi experiment. Sampel penelitian terdiri atas 16 orang kelompok kontrol (tanpa PMK) dan 16 orang kelompok intervensi (PMK), yang diambil secara consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap ibu pada kedua kelompok. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut agar dilakukan teknik PMK secara continue dan intermiten.

Kangaroo Mother Care (KMC) can be used in the care of low birth weight (LBW). The purpose of this study is to determine the effect of KMC on the growth of infants, knowledge and attitudes of mothers in caring for LBW in Cibabat Hospital. The study design used was quasi experiment. The samples in this study were 16 infants and mother in control group (without KMC) and 16 infants and mother in intervention group (KMC). Samples were taken by consecutive sampling.
The results showed that there were no significant differencies in the growth of infants between control and intervention groups. There were a significant differencies of knowledge and attitudes of mother at two group. Recommends further research with continuous and intermittent classifying of KMC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Oktaviani
"Bayi berat lahir rendah memiliki kesulitan dalam penambahan berat badan diawal kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh nyanyian ibu selama pelaksanaan metode kanguru terhadap kenaikan berat badan pada bayi berat lahir rendah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Tiga puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n=15) dengan perawatan metode kanguru disertai nyanyian ibu dan kelompok kontrol (n=15) dengan perawatan metode kanguru saja, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Repeated Anova dan Mann Whitney. Tidak ada perbedaan signifikan rerata kenaikan berat badan harian dan total antara kedua kelompok. Terdapat perbedaan signifikan rerata berat badan harian dan total pada kelompok intervensi. Nyanyian ibu saat PMK bisa diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan bayi yang mendukung pelayanan keluarga.

The low birth weight infant has serious problem for weight gaining in early periode of life. The aim of the present study was to identify the effect of maternal singing during kangaroo mother care for weight gaining in low birth weight infant. The study design was quasi experimental with nonequivalent control group pretest-posttest design. Thirty babies were divided in two groups; the intervention groups (n=15) who received maternal singing during kangaroo mother care and the control group (n=15) with only kangaroo mother care, which were collected with consecutive sampling technique. Statistical analyses used were Repeated Anova and Mann Whitney. No differences in the infants? daily and total weight gaining were found between two groups. There are significant mean differences daily and total weight gaining at intervention group. This finding has implication for developmental care neonates, encourage focus family centered care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Kartika
"Dewasa ini sekitar 45% kematian bayi terjadi pada bayi berumur kurang dari satu bulan, dan 20% kematian bayi tersebut disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Depkes, 1996). Dilihat dari segi kesehatan masyarakat BBLR turut berperan di dalam menentukan sukses tidaknya pembentukan generasi mendatang (Population Report, 1998), karena BBLR dapat mengakibatkan tumbuh kembang bayi dan anak terhambat, serta menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi yang dilahirkan. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko BBLR, antara lain dengan meningkatkan pelayanan antenatal care (ANC).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran terjadinya BBLR yang berhubungan dengan frekuensi ANC, pemberian vaksinasi tetanus toxoid, pemberian tablet besi, tinggi fundus uteri, berat badan ibu, tinggi badan ibu, tekanan darah ibu, umur ibu, pendidikan ibu, lingkar lengan atas ibu, kadar Hb ibu, paritas, jarak kehamilan, dan jenis kelamin bayi.
Penelitian ini merupakan studi observasional dari data sekunder laporan data maternal perinatal dasar RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2000. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 863 ibu yang melahirkan tunggal dan cukup umur selama tahun 2000. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan uji chi square dan multi variat dengan uji regresi logistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian BBLR dari 863 kelahiran tunggal dan cukup umur adalah sebanyak 53 kelahiran (6,1%), sedangkan kejadian BBLR dan total populasi yaitu dari 2684 kelahiran, termasuk tunggal, kembar prematur dan cukup umur, sebanyak 462 kelahiran (17,2%). Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa yang frekuensi ANCnya tidak adekuat sebesar 14,63%, tinggi fundus uteri yang tidak normal adalah sebesar 34,62%, tinggi badan kurang dari 145 cm sebesar 14,75%, tekanan darah tidak normal sebesar 12, 42%, paritas > 4 sebesar 8,9%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel tersebut dengan kejadian BBLR (p < 0,05), sedangkan variabeI vaksinasi tetanus toxoid, berat badan ibu, umur ibu, pendidikan ibu, LLA ibu, kadar Hb ibu, jarak kehamilan, dan jenis kelamin bayi tidak mempunyai hubungan yang bermakna.Variabel tablet tablet besi tidak dapat dianalisis karena datanya kurang bervariasi. Dari model regresi logistik diketahui ternyata variabel yang paling besar peranannya terhadap kejadian BBLR adalah frekuensi ANC, tinggi fundus uteri, dan tekanan darah ibu, sedangkan yang paling kuat hubungannya dengan kejadian BBLR adalah tinggi fundus uteri, dengan OR 15,46 ( CI 95 % ).
Disarankan agar rumah sakit melakukan pemantauan yang ketat terhadap ibu yang terdeteksi mempunyai risiko BBLR, dan menyiapkan ruangan bersalin khusus dengan sarana yang lengkap untuk persalinan BBLR Untuk petugas lapangan atau penyuluh kesehatan, agar dapat menyebarluaskan informasi mengenai tanda-tanda yang menunjukkan BBLR, serta memberikan informasi mengenai penanganan kejadian BBLR Bagi praktisi kesehatan terutama bidan praktek swasta, agar dapat melakukan deteksi dini kejadian BBLR.

Nowadays about 45% infant mortality occurs to infant in the age less than 1 month, and 20% as stated above caused by low birth weight (LBW) (Depkes, 1996). From the view of public health, LBW has its role to determine the successful future generation formation (Population Report, 1998), because LBW can cause retardation to child growth, also can cause health birth infant problem. There are efforts had been done to reduce LBW risk, such as increase antenatal care (ANC).
This research aim is to know the description LBW occurred which related to the frequency of ANC, tetanus toxoid vaccination, iron tablet distribution, fundus uteri height, mother's weight, mother's height, mother's blood pressure, mother's age, mother's education, mother's upper arm circumference, mother's Hemoglobin level, parity, interval of pregnancy, and infant gender.
This research is observational study by secondary data analyzed. Secondary data is taken from the audit maternal prenatal dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung in year 2000. The design used in this study is cross sectional with 863 mothers who deliver single baby and mature during year 2000. The analysis of this research is using univariate, bivariate with chi square test and multivariate with logistic regression test.
The research showed that from 863 single and mature births, 53 infants are LBW (6,1%), while L13W from total of population from 2684 births, including single, preterm twin and mature, are 462 births (17,2%). The result of univariate test showed that the inadequate ANC are 14,63%, abnormal fundus uteri height are 34,62%, less than 145 cm height are 14,75%, abnormal blood pressure are 12,42%, parity > 4 are 8,9%. The result of statistics analysis showed that there is meaningful relationship between stated variables with LBW (p< 0,005), while tetanus toxoid vaccination, mother's weight, mother's age, mother's education, mother's upper arm circumference, mother's hemoglobin content, spacing of pregnancy, and infant gender, are not related to LBW and the ferrum distribution cannot analyzed because the data is not representatives to analyzed. From the logistic regression is known that the determinant factor to LBW is ANC frequency, fundus uteri height, and mother's blood pressure.
It is suggested that hospital carry out the tight supervision to LBW detected mother, and preparing special delivery room with fully equipped for LBW delivery. Health worker is hoped to spread out the information about the LBW symptom, also spread out the information about taking care of LBW. For the private health practitioners especially private midwife, it is necessary to detect LBW early, and refer immediately if there is no ability to deliver LBW infant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenty Septiana
"ABSTRAK
Nama : Nenty SeptianaProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Anak Fakultas Ilmu KeperawatanJudul : Pengaruh Perawatan Metode Kanguru yang Dilakukan oleh Ayah dan Ibu terhadap Lama Tidur Tenang Bayi Berat Lahir Rendah Gangguan tidur yang dialami oleh BBLR akibat banyaknya stimulus selama perawatan akan menggangu proses perkembangan dan kematangan otak bayi. Selama ini perawatan metode kanguru PMK hanya dilakukan oleh ibu. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh PMK yang dilakukan oleh ayah dan ibu terhadap lama tidur tenang bayi berat lahir rendah BBLR . Rancangan penelitian ini menggunakan post test-only nonequivalent control group dengan 16 BBLR yang dirawat di tiga rumah sakit di Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Paired t-test. Tidak terdapat perbedaan lama tidur tenang BBLR selama dilakukan perawatan metode kanguru oleh ibu dan ayah dengan nilai p=0,77. PMK bisa dilakukan oleh ibu ataupun ayah sehingga keterikatan antara ibu/ayah dan anak akan meningkat, tidur tenang BBLR akan lebih lama, dan PMK dapat dilanjutkan di rumah dengan adanya dukungan keluarga.

ABSTRACT
Name Nenty SeptianaStudy Programme Postgraduate Programme Faculty of NursingTitle The Effect of Kangaroo Care Performed by Fathers and Mothers on Length of Quiet Sleep on Low Birth Weight BabiesSleep disturbances experienced by low birth weight baby may disrupt the process of neural development and maturity of the babies rsquo brain due to various stimuli during their care. To date, kangaroo care is only performed by the mothers. The purpose of this study to identify the effect of kangaroo care performed by fathers and mothers on length of quiet sleep of low birth weight LBW babies. The research design was post test only nonequivalent control group using a consecutive sampling technique with 16 respondents of low birth weight babies hospitalized in three hospitals in Banda Aceh. Statistical analysis using Paired t test. There is no significant difference between the duration of quiet sleep of LBW babies given kangaroo care performed by fathers and mothers p value 0,77 . Kangaroo care can be done by either fathers or mothers so that the emotional attachment between babies and their mother or father will be deepened, quiet sleep period of LBW babies will be extended, and can be continued at home with their family support. "
2016
T47492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Isnawati
"Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh berat lahir terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, dan kematian bayi di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner diketahui bahwa berat lahir berpengaruh terhadap kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi. Variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap kematian neonatal adalah umur ibu, komplikasi kehamilan, dan waktu disusui pertama (IMD), sedangkan pada kematian bayi adalah umur ibu, paritas, komplikasi kehamilan, frekuensi kunjungan antenatal care (ANC), dan waktu disusui pertama (IMD). Faktor sosial ekonomi; pendidikan ibu dan tingkat ekonomi rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap baik pada kematian neonatal, kematian postneonatal, maupun kematian bayi.

This research aims to study the effect of birth weight on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality in Indonesia using data IDHS 2012. Based on the results of the binary logistic regression analysis known that the birth weight effect on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality. Other variables that significantly influence neonatal mortality are maternal age, pregnancy complications, and the first time feedings (early initiation of breastfeeding), while the infant mortality are maternal age, parity, pregnancy complications, frequency of antenatal care visits (ANC), and the first time feedings (early initiation of breastfeeding). Socioeconomic factors; maternal education and household economic level does not significantly influence either on neonatal mortality, postneonatal mortality, and infant mortality."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qori`ila Saidah
"Kondisi klinis dan perawatan di NICU pada Bayi Berat Lahir Rendah mempengaruhi status bangun-tidurnya dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR. Rancangan penelitian one group pretest posttest design dengan sampel 16 ibu dan BBLR di RSAL dan RSI Surabaya secara consecutive sampling. Kecemasan ibu diukur dengan PSS:NICU dan status bangun tidur dengan modifikasi skala Brazelton oleh Priya. Analisa statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai p=0,000 dan hasil uji Friedman nilai p=0,000. PMK mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR.

Clinical condition and treatment in NICU might effect on sleep-wake state of Low Birth Weight baby and result on maternal anxiety. The aim of this study was to identifiy the effect of kangaroo mother care on maternal anxiety and sleep-wake state of LBW baby. This study use one group pretest-posttest design with 16 samples in Surabaya. PSS:NICU and sleep-wake state scale from Priya were used. The Wilcoxon sign rank test shows p value = 0,000 and the Friedman test shows p value = 0,000. There were significan effect of KMC on maternal anxiety and sleep wake state of LBW baby."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41463
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Merzalia
"Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, persentase kejadian BBLR tertinggi selama tahun 2010-2011 adalah di Kabupaten Belitung Timur. Hal ini yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian tentang Determinan Kejadian Barat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011. Penelitian ini menggunakan desain Kasus Kontrol. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uii statistic Chi Square (a=5%).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara BBLR dengan kadar Hb ibu hamil, KEK pada ibu hamil, umur ibu hamil, jarak persalinan, usia kehamilan dan gemeli.
In Archipelago of Bangka Belitung Province, the higest of persentage in Low Birth Weight Infant Case during 2010-2011 is in Regency of East Belitung. This thing surrounding researcher to do research about Determinant of Low Birth Weight Infant Case in Regency of East Belitung, Archipelago of Bangka Belitung Province in year 2010-2011. This research using Case Control study design. Data analysis by univariate and bivariate test which using Chi Square test (α= 5%).
Study result found that there are significant correlations between Low Birth Weight Infant Case with the haemoglobin level, risk insuffiency of chronic energy, maternal pregnancy age, interval of pregnancy, pregnancy age and gemelly.<.i>
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Data UNICEF menunjukan bahwa prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia belum mengalami penurunan yang signifikan selama satu setengah dekade [2000 (11,2%) – 2015 (10%)]. Indonesia berada diurutan ke sembilan di dunia dengan kejadian BBLR terbanyak. Kemudian, bayi yang lahir dengan berat <2500 gram (BBLR) berisiko lebih tinggi mengalami kematian usia dini, pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat, IQ rendah, dan penyakit tidak menular. Salah satu penyebab BBLR adalah anemia yang mana diketahui kekurangan zat besi menjadi salah satu faktor resikonya. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat dicegah dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) selama kehamilan sesuai anjuran (≥90 tablet). Namun, ibu hamil di Indonesia yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran masih tergolong rendah (38%). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi TTD pada ibu selama kehamilan terhadap BBLR. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan menganalisis data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018. Analisis chi square untuk mengetahui hubungan antara exposure (konsumsi TTD) dan outcome (BBLR) serta variabel lain yang diikutkan dalam penelitian ini. Konsumsi TTD sebagai determinan, dan variabel independen lainnya adalah komplikasi kehamilan, usia gestasi, paritas, riwayat hipertensi, keinginan memiliki anak, usia kehamilan saat K1, frekuensi ANC, umur ibu saat kehamilan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, wilayah tempat tinggal, dan kebiasaan merokok. Ada hubungan signifikan antara konsumsi TTD ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR. Ibu yang tidak mengonsumi TTD minimal ≥90 tablet berisiko 1,12 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR (95% CI: 1,02-1,2). Faktor lain yang berhubungan secara signifikan dengan BBLR adalah komplikasi kehamilan, usia gestasi, paritas, riwayat hipertensi, keinginan memiliki anak, frekuensi antenatal care, umur ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan, wilayah tempat tinggal, dan kebiasaan merokok. Diharapkan selama kehamilan ibu rutin mengonsumsi TTD 1 tablet setiap hari minimal 90 tablet, dan rutin melakukan pemeriksaaan kehamilan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga mencegah kejadian BBLR.

UNICEF data shows that the prevalence of Low Birth Weight (LBW) in Indonesia has not decreased significantly for a decade and a half [2000 (11.2%) – 2015 (10%)]. Indonesia is ranked ninth in the world with the highest incidence of LBW. Then, babies born weighing <2500 grams (LBW) are at higher risk of premature death, stunted growth and development, low IQ, and non-communicable diseases. One of the causes of LBW is anemia where iron deficiency is known to be a risk factor. Iron deficiency in pregnant women can be avoided by taking blood-added tablets (TTD) as long as recommended (≥90 tablets). However, pregnant women in Indonesia who consume iron tablets as recommended are still low (38%). Therefore, this study aims to determine the relationship between maternal consumption of iron tablets during pregnancy and low birth weight. The study design used was cross-sectional by analyzing the 2018 Basic Health Research data. Chi-square analysis was used to determine the relationship between exposure (TTD consumption) and outcome (LBW) as well as other variables included in this study. TTD consumption as a determinant and other independent variables are pregnancy complications, gestational age, parity, history of hypertension, desire to have children, gestational age at K1, frequency of ANC, maternal age at pregnancy, education level, employment status, area of residence, and smoking habits. There is a significant relationship between maternal TTD consumption during pregnancy and the incidence of LBW. Mothers who did not take TTD at least 90 tablets had a 1.12 times greater risk of giving birth to LBW (95% CI: 1.02-1.2). Other factors that were significantly associated with LBW were pregnancy complications, gestational age, parity, history of hypertension, desire to have children, frequency of antenatal care, maternal age, maternal education level, employment status, area of residence, and smoking habits. It is expected that during pregnancy the mother routinely consumes 1 tablet of TTD every day at least 90 tablets, and routinely conducts pregnancy checks to unite the growth and development of the baby to prevent the incidence of LBW."
[Depok;;;, ]: [Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;;;;;;, ], 2022
S-pdf;;;
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursinih
"Perawatan BBLR biasanya relative lama, apalagi dengan adanya masalah lain yang menyertai. Sehingga perlu adanya persiapan pada BBLR dalam kelanjutan perawatan, bila sampai di rumah. Pelaksanaan perencanaan pulang perlu ada pada BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pelaksanaan perencanaan pulang berfokus perawatan metode kanguru terhadap ketrampilan ibu melakukan PMK di rumah. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metodologi quasi eksperimen design non equivalent control group post test only. Sampel dalam penelitian berjumlah 30 responden, masing-masing 15 responden pada kelompok kontrol, dan kelompok intervensi.
Hasil penelitian dengan uji Chi Square menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p value < 0,002). Faktor perancu: pendidikan, pengalaman, emosi ibu, kondisi fisik, dukungan suami dan tingkat ekonomi sosial tidak berpengaruh terhadap ketrampilan ibu. Saran penerapan perencanaan pulang PMK dimulai sejak dirawat sampai ke rumah untuk melakukan pemantauan.

Caring of low birth weight baby usually took relatively long time, especially when the newborn baby experiencing other health problem. Therefore, preparation for home care through discharge planning program should be initiated as soon as possible. This research aimed to identify the influence of discharge planning focused on Kangaroo Mother Care (KMC) to mother's skill in implementing KMC at home. Quasi eksperimen non equivalent control group post test only was used as research design and the data was analyzed with Chi-square test. The sample of this research was 30 respondents.
The result showed that discharge planning focused on KMC significantly increasing mother's skill to implement KMC at home (p value=0.00). Confounding factors such as: level of education, experience, mother's emotional status, physical condition, support from husband, and social economic level was not correlated to mother's skill to implement KMC at home. It was recommended to started KMC from hospital and monitor its implementation at home.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31289
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Kameliawati
"Saat ini transportasi yang dilakukan bagi bayi berat lahir rendah (BBLR) menggunakan inkubator dengan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan bayi selama perjalanan. Beberapa efek dari transportasi menggunakan inkubator diantaranya gangguan istirahat-tidur dan ketidakstabilan suhu bayi selama perjalanan.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh transportasi dengan perawatan metode kanguru pada kelompok intervensi dan transportasi dengan digendong. Pengukuran fungsi fisiologi dan kepercayaan diri ibu dilakukan sebelum dan sesudah transportasi baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, kepercayaan diri ibu dinilai dengan kuesioner. Rancangan menggunakan eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group before after design melibatkan 34 ibu dan BBLR.
Hasil analisis fungsi fisiologi BBLR dan kepercayaan diri ibu terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi (p=0,000), serta terdapat perbedaan yang signifikan fungsi fisiologis BBLR dan kepercayaan diri ibu baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini perawat perlu menggalakkan PMK untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk merawat BBLR.

Currently the transportation of low birth weight babies (LBWB) using incubator by providing a variety of equipments to support the safety and comfort of the baby during the trip. Some effects of transport using the incubator are sleep disorder and instability temperature of the baby during the trip.
This study aimed to compare the effects of transportation between KMC and cuddling. This study employed experimental approach using non equivalent control group before after design involving 34 mothers and low birth weight babies. Low birth weight babies physiologic functions and mothers? confidence caring for the babies were measured before and after transportation.
The results showed that babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies among intervention group increased significantly (p = 0.000). There were also significant differences in babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies between intervention and control group (p = 0.000). Based on the results of this study, nurse need to implement KMC to increase the knowledge and ability of a mother in caring for LBWB (Low Birth Weight Babies).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>