Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sita Kusuma Wardani
"ABSTRAK
Fenomena karyawan alih daya sedang marak saat ini karena banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dengan status alih daya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara ketidakamanan kerja dengan komitmen organisasi pada karyawan alih daya. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui gambaran ketidak-amanan kerja dan komitmen organisasi pada karyawan alih daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental dan jumlah responden sebanyak I 15 orang. Dengan teknik korelasi Pearson diketahui bahwa koefisien korelasi skor ketidak-amanan kerja dengan komitmen organisasi sebesar -0,040 dengan nilai signifikansi p = 0.673. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara ketidak-amanan kerja dengan komitmen organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketidak-amanan kerja tidak memiliki hubungan dengan komitmen organisasi pada karyawan alih daya di Indonesia.

ABSTRACT
The phenomenon of outsourcing workers is popular nowadays becausc thcre are many companics that contract their employee using outsourcing contract. The purpose of this research is to figure out any relationship between job insccurity and organizational commitment in outsourcing workers. On the other hand, researcher wants to know the dcscription of job insccurity and organizational commitment in outsourcing workers. This research uses the quantitalive approach wilh non-experimental research design and was conducted to 150 respondents. Based on the calculation of Pearson correlalion, the coefficient of corrclation between job insecurity and organizational commitment in outsourcing workers was discovered at -0,040 with the score of significalion 0.673. This resull shows is insignificant between job insecurity and organizational commitment in outsourcing workers. So, it can be concluded that there is no correlation between job insecurity and organizational commitment in outsourcing workers in Indonesia."
2009
S3537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi. Allen dan Meyer (1990) menyatakan bahwa komitmen pada organisasi merupakan suatu bentuk keikatan karyawan pada organisasi yang ditampilkan dalam komponen komitmen afektif, komitmen rasional, Serta komitmen normatif. Dari beberapa penelitian terbukti bahwa pengalaman kerja memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Dalam penelitian ini akan dilihat sumbangan pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu bentuk pangalaman kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya manusia adalah serangkaian proses, aplikasi, dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan aktualisasi sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan performa dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumbangan yang akan dilihat adalah sumbangan pengelolaan sumber daya manusia dalam bentuk persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Serta diskrepansi harapan dan persapsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Secara khusus pengelolaan sumber daya manusia akan dilihat dari fungsi pengelolaan pengembangan karyawan, pengelolaan penilaian karya, serta pengelolaan. Penelitian dilakukan terhadap telah bekerja minimal 1 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan anggota keluarga atau teman dekat hubungan kerja. 258 responden yang maksimal 16 tahun; minimal SLTA; bukan pemilik, direksi, ataupun komisaris perusahaan; berasal dari berbagai bidang kerja dan jabatan, Serta merupakan karyawan dari perusahaan kelas menengah yang memiliki bagian sumber daya manusia maupun bagian personalia saja. Berdasarkan hasil pengelolahan data terlihat bahwa komitmen karyawan pada organisasi berada pada derajat cukup tinggi. Jika dilihat dari komponen-komponennya terlihat bahwa komitmen afektif berada pada derajat tinggi, komitmen rasional berada pada derajat rendah, sedangkan komitmen normatif berada pada dérajat agak tinggi. Harapan karyawan atas pengelolaan Sumber daya manusia tergolong tinggi, persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong rendah, sehingga diskrepansi antara harapan dan peraepai karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong besar. Jika diurutkan, fungsi pengelolaan pengembangan karyawan dinilai paling tinggi, diikuti fungsi penilaian karya, dan yang dinilai paling rendah adalah fungsi pengelolaan hubungan kerja. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda ditemukan beberapa hal yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif, serta komitmen normatif adalah persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi antara harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia; jika dilihat dari masing-masing fungsi pengelolaan sumber daya manusia terlihat bahwa yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif, Serta komitmen normatif adalah persepsi karyawan atas pengelolaan pengembangan karyawan. Sedangkan yang membarikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan penilaian karya dan pengelolaan pengembangan karyawan; ada perbedaan skor komitmen organisasi dan skor persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia yang bermakna berdasarkan beberapa karakteristik personal responden dan karakteristik perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T38185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi. Allen dan Mayer (1990) menyatakan bahwa komitmen pada organisasi merupakan suatu bentuk keikatan karyawan pada organisasi yang ditampilkan dalam komponen komitmen afektif, komitmen rasional serta komitmen normative.
Dari beberapa penelitian terbukti bahwa pengalaman kerja memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komitmen karyawan pada organiasi. Dalam penelitian ini akan dilihat sumbangan pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu bentuk pengalaman kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya manusia adalah serangkaian proses, aplikasi dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan aktualisasi sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan performa dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumbangan yang akan dilihat adalah sumbangan pengelolaan sumber daya manusia dalam bentuk persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia serta diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Secara khusus pengelolaan sumber daya manusia akan dilihat dari fungsi pengelolaan pengembangan karyawan, pengelolaan penilaian karya serta pengelolaan hubungan kerja.
Penelitian dilakukan terhadap 288 responden yang telah bekerja minimal 1 tahun dan maksimal 10 tahun; memiliki latar belakang pendidikan minimal SLTA; bukan anggota keluarga atau teman dekat pemiliki, direksi ataupun komisaris perusahaan; berasal dari bnerbagai bidang kerja dan jabatan, serta merupakan karyawan dari perusahaan kelas menengah yang memiliki bagian sumber daya manusia maupun bagian personalia saja.
Berdasarkan hasil pengelolaan data terlihat bahwa komitmen karyawan pada organisasi berada pada derajat cukup tinggi. Jika dilihat dari komponen terlihat bahwa komitmen afektif berada pada derajat cukup tinggi, komitmen rasional berada pada derajat rendah, sedangkan derajat normative berada pada derajat agak tinggi. Harapan karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong tinggi, persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong rendah, sehingga diskrepansi antara harapan dan persepsii karyawan tergolong besar. Jika diurutkan, fungsi pengelolaan pengembangan karyawan dinilai paling tinggi, diikuti dengan fungsi penilaian karya, dan yang dinilai paling rendah adlah fungsi pengelolaan hubungan kerja.
Berdasarkan hasil analisa regresi berganda ditemukan beberapa hal:
a. Yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif serta komitmen normative adalah persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi antara harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia.
b. Jika dilihat dari masing-masing fungsi pengelolaan sumber daya manusia terlihat bahwa yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif serta komitmen normative adalah persepsi karyawan. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan penilaian karya dan pengelolaan pengembangan karyawan
c. Ada perbedaan skor komitmen organisasi dan skor persepsi karyawan atas penglolaan sumber daya manusia yang bermakna berdasarkan beberapa karakteristik personal responden dan karakteristik perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T38185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ago Dirhamsyah
"ABSTRAK
Dalam menjawab era tantangan globalisasi, permasalahan yang menyangkut
tentang dunia perekonomian di Indonesia menjadi aspek penting yang perlu
diperhatikan. Sumber daya manusia, 'sebagai asset yang paling penting dalam
perusahaan harus selalu dijaga, diperhatikan dan dipertahankan. Apalagi dalam era
globalisasi seperti sekarang ini, dimana kompetisi semakin kuat maka perubahan
berupa perbaikan metode dan strategi manajemen merupakan suatu keharusan agar
perusahaan tetap survive seperti perbaikan pola manajemen dan merger dari bankbank
swasta Perubahan berupa perbaikan dalam metode dan strategi manajemen
dari perusahaan tidak terjadi begitu saja, melainkan suatu proses yang kontinyu
dan dinamis dimana dalam proses ini akan terjadi pula perubahan persepsi dari
karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini pihak manejemen Ketika seseorang
memutuskan untuk bergabung didalam suatu perusahaan, secara tidak langsung ia
menaruh kepercayaan bahwa pihak manajemen dalam perusahaan mempunyai
pengetahuan dan keahlian dalam menyelesaikan semua masalah dan membimbing
mereka agar mereka dapat menampilkan performa terbaik yang mereka miliki,
serta kepercayaan bahwa pihak manajemen mampu berlaku adil dan tidak
mungkin melakukan perbuatan yang akan merugikan karyawannya. Namun
fenomena belakangan ini justru terlihat bertolak belakang. Dalam salah satu
artikelnya harian Kompas (2003) menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir ini
di Indonesia angka keluar masuknya karyawan kedalam suatu perusahaan semakin
meningkat. Salah satu alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah karena
tidak adanya lagi kepercayaan dari para karyawan akan kemampuan perusahaan
dalam hal ini pihak manajemen dalam mengelola perusahaan atau dalam
memenuhi segala tuntutan dan kebutuhan para karyawannya baik secara emosional
maupun material. Oleh karena itu pihak manajemen dituntut untuk tampil piawai
dalam mendemonstrasikan kemampuan serta keahlian dalam menjalankan tugastugasnya,
bersikap bijak, jujur dan adil dalam memperlakukan karyawankaryawannya
serta konsisten dengan ucapan dan nilai-nilai yang telah ditetapkan
oleh perusahaan sebelumnya, agar kepercayaan karyawan terhadap pihak
manajemen dapat terinternalisasi didalam diri setiap karyawan
Dari sudut pandang perusahaan, memiliki karyawan yang sepenuhnya
menaruh kepercayaan terhadap pihak manajemen serta yang mampu memberikan
kontribusi yang maksimal berupa performa terbaik mereka merupakan suatu
harapan yang kadang kala sulit untuk dipenuhi. Dari sudut pandang karyawan,
mereka juga mengharapkan kualitas tertentu dari perlakuan yang mereka dapatkan
ditempai kerjanya. Harapan-harapan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu tuntutan-tuntutan yang diajukan karyawan terhadap perusahaan yang merupakan
sesuatu yang harus dipenuhi. Dan tuntutan yang semakin tinggi terhadap
organisasi maka semakin penting juga peran komitmen karyawan terhadap
organisasi karena mempengaruhi keputusannya untuk tetap bergabung dan
memajukan perusahaan atau memilih tempat kerja lain yang lebih menjanjikan.
Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi ditempat
mereka bekerja, dimana organisasi mengharapkan karyawannya dapat memberikan
performa yang terbaik demi tercapainya tujuan organisasi. Pekeija yang memiliki
komitmen organisasi yang tinggi akan memilki kepercayaan yang tinggi terhadap
organisasi baik terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, rela bekerja keras demi
tercapainya tujuan organisasi serta selalu berusaha menjaga keanggotaannya dalam
organsasi. Oleh karena itu komitmen organisasi merupakan suatu dimensi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekeija untuk terus bertahan
didalam organisasi. Pekeija yang merasa puas dengan pekeijaannya diasumsikan
lebih memiliki komitmen terhadap perusahaan tempatnya bekerja, sehingga
mereka kurang tertarik untuk meninggalkan perusahan tersebut
Untuk melihat lebih jauh hubungan kepercayaan karyawan terhadap pihak
manajemen dengan komitmen organisasi pada karyawan bank-bank swasta, maka
dilakukan penelitian ini. Definisi kepercayaan yang menjadi dasar teoritis dari
penelitian ini berasal dari Mayer, Davis & Schoorman yang membagi kepercayaan
kedalam tiga faktor yaitu ability, benevolence dan integrity. Sedangkan definisi
komitmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komitmen yang
dikemukakan oleh Allen & Meyer (1990) yang membagi komitmen kedalam tiga
komponen yaitu afektif, kontinuans dan normatif. Responden dalam penelitian ini
adalah karyawan bank-bank swasta yang berjumlah 100 orang, yang berdomisili di
daerah DKI Jakarta dan sekitarnya Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner dengan skala 1-6. Untuk mengukur kepercayaan karyawan terhadap
pihak manajemen digunakan kuesioner yang telah disusun oleh Roger C. Mayer
dari Baylor University & James H. Davis dari University of Notre Dame.
Kuesioner ini telah dilakukan adaptasi berupa peneijemahan atau alih bahasa dari
bahasa inggris ke bahasa Indonesia yang terdiri dari 17 item Sedangkan untuk
mengukur komitmen organisasi, alat ukur yang digunakan adalah skala komitmen
organisasi yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Modifikasi dilakukan
oleh Ali Nina (2002) dengan menyesuaikan pernyataan-pernyataan dengan
pekeijaan dan situasi keija di perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki
persepsi tingkat kepercayaan yang sedang, demikian juga halnya dengan
komitmen organisasi. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan karyawan terhadap
pihak manajemen dengan komitmen organisasi.
Penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena itu penggalian aspek yang
lebih dalam dan lebih disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, sehingga dapat
mengukur dengan lebih tepat. Selain itu, sebaiknya jumlah responden ditambah
dan proporsinya diseimbangkan sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih
representatif mengenai keadaan yang sesungguhnya."
2004
S3443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuri Arti
"Globalisasi menuntut persaingan yang ketat di segala bidang pekerjaan, baik perusahaan industri maupun jasa, milik swasta maupun milik pemerintah. Persaingan yang ketat dialami berbagai organisasi termasuk Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan yang melayani kepentingan publik. Sebagai lembaga pemenntah, UT memiliki banyak karyawan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang harus melaksanakan berbagai pekerjaan administrasi. Pekerjaan pelayanan jasa pendidikan jarak jauh yang meliput seluruh wilayah Nusantara ini menuntut kesiapan kerja yang tinggi dari karyawannya. Dengan kata lain menuntut motivasi kerja yang tinggi. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa PNS cenderung kurang bermotivasi kerja tinggi. Hasil penelitian Purwanto dan Fadillah mengmmgkapkan beberapa pekerjaan di UT tidak selesai pada waktunya.
Motivasi kerja merupakan pendorong timbulnya perilaku kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kecanggihan peralatan dan teknologi tidak akan memiliki arti bila sumber daya manusia dalarn organisasi tidak memiliki motivasi kerja yang cukup tinggi. Faktor-faktor yang diduga mendukung motivasi kerja yang tinggi adalah iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi. Artinya, iklim organisasi yang kondusif (yang dipersepsikan secara positif) dan komitmen karyawan yang tinggi terhadap organisasinya akan mendukung motivasi kerja yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi pegawai negeri sipil (PNS) golongan III di Universitas Terbuka (UT). Karyawan adminislrasi golongan IH adalah pembantu pimpinan dan memiliki jumlah terbesar di antara karyawan administrasi golongan lainnya di UT. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan non eksperimental. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur persepsi responden terhadap iklim organisasi yang dibuat berdasarkan unsur-unsur iklim organisasi yang dikemukakan Denison yang terdiri dari tujuh unsur yaitu organisasi kerja, arus komunikasi, penekanan pada orang, pembuatan keputusan, pengaruh dan pengawasan, kelancaran administrasi dan koordinasi, ditambah dengan dua unsur' yang dianggap penting yaitu tantangan dan tanggung jawab serta imbalan dan sanksi (James & James, 1989; Gibson dalam Santosa, 2001; Locke, dalam Murphy,l99O; Randolph & Blackburn, 1089) sehingga menjadi sembilan unsur. Kuesioner untuk mengukur komitmen terhadap organisasi didasarkan atas teori Meyer dan Allen yang mengemukakan adanya tiga aspek komitmen organisasi yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen nonnatif. Sedangkan kuesioner untuk mengukur motivasi kerja dibuat berdasarkan unsur-unsur yang dianggap sangat berperan dalarn proses motivasi menurut teori motivasi integratif dari Randolph dan Blackburn yang mengemukakan adanya lima unsur yaitu kebutuhan individu, sifat pekerjaan/pekerjaan itu sendiri, sistem informasi, sistem imbalan, dan hubungan dengan atasan langsung dan teman kerja. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik regresi berganda metode stepwise dengan bantuan program SPSS for windows 11.0.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi golongan IH di UT. Artinya ada sumbangan yang bermalcna dari persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap motivasi kerja karyawan. Tetapi bila dilihat per unsur, dari ketiga unsur komitmen organisasi, hanya komitrnen afektif yang memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan di Universitas Terbuka. Sementara itu dari sembilan unsur iklim organisasi hanya unsur imbalan dan sanksi yang mernpunyai hubungan dengan motivasi kerja. Hubungan kornitmen organisasi dengan motivasi kerja lebih kuat daripada hubungan antara iklim organisasi dengan motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi dapat menjadi mediator bagi hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dengan motivasi kerja karyawan.
Penelitian mendapatkan basil tambahan yang menunjukkan bahwa jaminan pensiun merupalcan alasan utama scseorang menjadi pcgawai negeri sipil. Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang sangat terbatas, untuk itu disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam dengan variabel yang lain pada ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat mendukung tingginya motivasi kerja karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>