Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Putri Hapsari Suryani
"ABSTRAK
Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang dimulai pada akhir tahun 1997, banyak terjadi perubahan-perubahan pada industri khususnya industri telekomunikasi. Salah satunya adalah penjualan saham INDOSAT sebagai operator telekomunikasi Indonesia yang mendapatkan minat yang cukup besar pada proses penjualannya. Terjadinya peningkatan pertumbuhan industri telekomunikasi menjadi 7,4 persen menunjukkan adanya penggunaan sektor telekornunikasi sebagai sarana penunjang dunia usaha di Indonesia dimana seiring juga dengan pertumbuhan perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional yang membutuhkan sarana telekomunikasi dalam berhubungan dengan pihak luar maupun antar cabang-cabangnya Melihat potensi pasar industri telekomunikasi khususnya komunikasi data ini ditunjang juga dengan adanya deregulasi dari industri telekomunikasi mebuat semakin terbukanya peluang bagi investor luar maupun investor lokal untuk ikut terjun ke industri ini.
Dengan terbukanya peluang di industri telekomunikasi ini menyebabkan semakin tingginya persaingan di industri ini. Salah satu tolak ukur bagi pelanggan untuk memilih penyelenggara komunikasi data diukur berdasarkan tingkat kepuasan dari pelanggan yang rata-rata adalah perusahaan small-medium enterprise sampai dengan perusahaan enterprise itu sendiri. Guna untuk memperoleh faktor kepuasan pelanggan tersebut diperlukan strategi pemasaran yang tepat sasaran dimana orientasinya adalah pada pelanggan (customer oriented). Sebagai perusahaan jasa, PT. XYZ memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mencoba untuk mengidentifikasi penemuan masalah-masalah yang akan menjadi penghambat perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar khususnya dalam bersaing di industri komunikasi data ini.
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan pengambilan data sekunder yang diperoleh dari data-data internal perusahaan ditambah dengan data literatur yang diperoleh dari internet maupun data laporan keuangan perusahaan persaing. Terkait dengan analisis yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan analisis 3C yaitu competitor, customer dan corporate, maka perlu untuk mengetahui besar potensi pasar industri komunikasi data ini dimana potensi pertumbuhan pasar sebesar 35 persen dan perkiraan pendapatan sebesar 5 persen menunjukkan bahwa pasar tersebut memiliki potensi besar untuk dapat digarap. Dengan mengacu pada tiga produk utama dari PT. XYZ yaitu Frame relay, VSAT dan VPN IP diperoleh data mengenai posisi produk-produk tersebut relatif terhadap kompetitornya dengan menggunakan analisis portofolio produk (Boston Consulting Group). Hasil analisis ini menunjukkan .posisi Frame relay pada star dimana kedua produk lainnya pada posisi question mark Mengingat pada produk Frame relay yang merupakan produk sejak tahun 1996 perlu dipertimbangkan kedua produk lainnya sebagai produk pengganti yang akan berada di posisi star. Analisis Product Life Cycle dari ketiga produk tersebut menunjukkan bahwa ketiganya masih menempati posisi produk growth dimana pada posisi ini perusahaan perlu menfokuskan pada strategi Segmenting Targeting Positioning (STP) serta strategi bauran pemasaran dari setiap produk tesebut. Dengan melihat PT. XYZ sebagai perusahaan jasa, maka digunakan analisis bauran pemasaran 8 P dimana 4 P lainnya adalah faktor People, Productivity and Quality, Process dan Physical evidence. Saat ini perusahaan tidak membedakan secara signifikan untuk strategi bauran pemasaran ketiga produk tersebut. Perbedaan yang terjadi adalah pada fitur- fitur yang diberikan pada setiap produk.
Setelah dilakukan analisis strategi pemasaran pada ketiga produk tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa PT. XYZ melakukan perbedaan di pasar komunikasi data dengan memberikan total solusi end-to-end bagi pelanggannya yang merupakan perwujudan dari positioning produknya. namun terkait dengan segmeming yang dilakukan perusahaan yaitu pada segmen industri perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap SIP ini dengan memperhatikan juga pada faktor pendekatan terkait produk (product-related approaches). Sedangkan jika melihat pada ketiga produk yang dijalankan perusahaan selama ini, produk VPN IP dengan tingkat life cycle yang sangat tinggi memerlukan pendekatan yang lebih spesifik khususnya pada faktor proinosi dan edub.si dimana produk ini masih merupakan produk yang baru bagi pasar. Secara keseluruhan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah pada proses delive1y produk yang masih rendah tingkat kepuasannya jika dilihat dari hasil survey terhadap pelanggan-pelanggan PT. XYZ. Peningkatan pada proses delive1y serta peninjauan ulang terhadap program pemasarannya diharapkan dapat menjadikan PT. XYZ sebagai perusahaan komunikasi data yang terbesar di Indonesia.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Santosa
"Produk Sangobion merupakan produk anti anemia/hematinic. Sudah dipasarkan sejak 30 tahun yang lalu, dan untuk pertama kalinya Sangobion dipasarkan ke konsumen melalui peresepan dokter-dokter. Jadi aktifitas komunikasi pemasaran Sangobion adalah melakukan promosi kepada dokter-dokter, baik dokter umum atau spesialis supaya meresepkan Sangobion sebagai obat anti anemia. Sejak tahun 1994 strategi komunikasi pemasaran Sangobion dirubah dan diarahkan langsung kepada konsumen sebagai upaya memasuki pasar obat bebas. Hal ini membawa konsekwensi pada komunikasi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat akan memasuki pasar obat bebas. Setelah itu dilakukan analisis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini dengan menggunakan teori-teori komunikasi pemasaran. Penelitian dilakukan dengan pendekatan secara qualitatif dengan tujuan supaya mendapatkan informasi dan data yang lengkap mengenai strategi komunikasi pemasaran Sangobion. Desain penelitian dalam analisis dan penyusunan tulisan ini akan dilakukan secara deskriptif. Metode pengumpulan data untuk keperluan analisis dilakukan dengan wawancara dan analisis data sekunder seperti rencana pemasaran Sangobion tahun 1994 dan 1995. Dari analsis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini, mendapatkan kesimpulan penting antara lain mengenai posisioning, distribusi, visi perusahaan, publisitas dan humas, keterpaduan bauran pemasaran dan bauran promosi. Posisioning yang dibangun pada produk Sangobion dengan menonjolkan keunggulan produk Sangobion dan penentuan keunggulan produk ini berdasarkan perkiraan bagian pemasaran. Posisioning Sangobion juga dibedakan antara konsumen, pesaing hematinic dan pesaing multivitamin. Rencana untuk meningkatkan jalur distribusi Sangobion dengan memasuki jalur distribusi makanan (wet murkel) akan memberikan dampak kontra produktif terhadap posisioning Sangobion sebagai obat anemia yang terpercaya. Visi perusahaan untuk menjadi market leader dalam setiap core bisnisnya termasuk dalam bisinis CHC/Sangobion belum dikomunikasikan dalam rangka mendukung posisioning Sangobion. Fungsi dan peranan publisitas dan humas belum dimanfaatkan secara maksimal. Aktifitas humas dalam rencana program komunikasi pemasaran baru mengadakan sponsor untuk seminar dan belum memberikan dampak luas pesan kepada konsumen. Selain itu membuat artikel-artikel yang dimuat di media cetak. Program komunikasi bauran pemasaran dan bauran promosi sudah diupayakan untuk dilaksanakan secara terpadu, hanya ada beberapa elemen yang pemanfaatannya belum maksimal seperti publisitas dan humas, dan juga visi perusahaan. Dengan adanya temuan-temuan seperti diatas dapat memberikan saran-saran untuk memperbaiki program komunikasi pemasaran. Setiap elemen bauran pemasaran, bauran promosi dan visi perusahaan harus memberi sumbangan dalam membentuk brand equity Sangobion melalui posisioning. Selain itu temuan diatas juga menggambarkan adanya ketidak konsistenan program komunikasi terutama dalam distribusi karena bertentangan dengan teori-teori komunikasi khususnya dalam persepektif komunikasi pemasaran terpadu."
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Wahyu Widowati
"Media televisi di Indonesia scmakin bcrkcmbang dari masa ke mwa. Jika
dahulu televisi merupakan baxang mewah, maka saat ini televisi merupakan
barang sehari-hari. '
Dunia pertclevisian di Indonesia diawali dengan berdirinya TVRI (Televisi
Republik Indonesia) pada tahun 1962. K udian setelah menjadi stasiun televisi
satu-satunya selama benahun-tahun, pemerintah mengeluarkm peraturan di
bidang pertelevisian dimana pemerintnh, mengizinkan teievisi swasta untuk
melakukan siaran. Pada masa inilah, dunin pertelcvisian Indonesia berkembang
pesa. Hal ini ditandai dengan mulai benmmculannya televisi swasta nasioml.
Gelombang pertama berdirinya melevisi swasta nasional dimulai oleh RCTI
(Rajawali Citra Televisi Indonesia) kemudian diikuti oleh SCTV (Surya Citra
Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), ANTV (Andalas Televisi) dan
IVM (lndosiar Visual Mandiri). Sedangkan gelombang kedua dimulai oleh
Trans'I'V, kemudian oleh Metro TV, Global TV, TV 7 (kemudian berubah
menjadi Trans?) dan Lativi (kemudian berubah menjadi TV One).
Melihat perkembangan pesat di dunia pertelevisian maka beberapa pihak
swasta melihat potensi pmar di dunia pertelevisian untuk dik bangkan dengan
jangkauan yang lebih kecil, yaitu bersiilt lokal di daerah-daerah. Khusus imtuk di
Jakarta sendiri, terdapat 5 (lima) televisi lokal swasta yang sudah berdiri dan
terdaftar dalam ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia), yaitu 0 Channel,
Jak'I`V, Elshinia TV, Space Toon dan DaAi TV.
Dengan semakin banyaknya jumlah sinsiun televisi swasta, baik nasiona]
maupun lokal, tentu saja persaingan dalam melebut pangsa pasar dan belanja iklan
semakin kctat dan kompctitif. Bcbcrapa hal yang perlu diperhatikan bagi
pengelola stasiun televisi adalah dumber daya manusia, fasilitas, teknologi,
keuangan dan strategi, khususnya strategi komunikmzi pemasaran, sangatlah
berpengamh dalam mengingatkan amz membujuk atau mempengaruhi pemirsa
dan pengiklan akan stasiun televisi dan produk yang ditawarkan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi
komunikasipemasman0Channelcuhzpbaik.Halinidapmdiliha1,anmn1ain
dengan adanya straiegi pemasamn yang dirumuskan oleh tim Marketing, program
acara yang berbeda deugan televisi lain berkat adanya tim programming yang
terus menerus memantau perkembangan progmm O Channel, pelayanan yang
memuaslcan baik kepada pemirsa oleh tim corporate communication. Seluruh
koordinasi dan usaha ini dilakukan demi temapainya tujuan perusahaan.
ix Unlvelsltas Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T34569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Widjaja
"Pernrograman paralel pada mesin berbasis transputer dengan menggunakan peranti lunak bantu konvensional, seperti INMOS ANSI C, temyata cukup mempersulit pemakai. Kesulitan tersebut timbul karena pemakai harus mengetahui berbagai rnasalah teknis pemrograman dan aspek mesin dari transputer itu sendiri. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan membangun suatu wahana pemnograman paralel yang dapat rnenyembunyikan berbagai aspek teknis tersebut. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk membangun TransPVM, yaitu wahana pemrograrnan paralel berbasis message passing pada mesin berbasis tnnsuter, dengan mengimplernentasikan primitif-primitif dari Parallel Virtual Machine (PVM). Dengan TransPYM, pernrograman paralel dapat dinyatakan dalam sintaks PVM sehingga dapat diterapkan baik pada lingkungan PVM maupun TransPVM tanpa melakukan banyak perubahan pada program. Hasil yang diharapkan dari penelitian jul adalah: (1) TransPVM dapat memperrnudah pemrograman pada mesin berbasis transputer; (2) TransPVM dapat rnernpersingkat Ian gkah pemrograman yang diperlukan pada mesin berbasis transputer."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1985
S17404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Pribadini
"Teknologi memang suatu studi yang akan selalu meluncurkan inovasiinovasi yang terkadang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Peneliti tertarik membahas strategi komunikasi pemasaran di bidang telekomunikasi karena studi komunikasi dan telekomunikasi adalah bidang-bidang yang senantiasa berkembang mengikuti tren dan gaya hidup. Kecenderungan gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar, yang terkadang memaksakan diri untuk tampil gaya dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Telekomunikasi kini sedang booming dengan teknologi CDMA, di mana masyarakat lebih mengenal brand TelkomFlexi, Fren, StarOne, dan Esia. Operator-operator ini muncul di tanah air dengan jarak yang saling berdekatan. Pantaslah jika ada yang memegang peranan sebagai market leader dan newcomer, dimana newcomer ini berada di pasar challenger, follower, ataupun niche. Peneliti tertarik menganalisa strategi komunikasi pemasaran newcomer dalam menghadapi market leader. Dan dalam hal ini newcomer berada dalam challenger market.
Penelitian ini dilakukan dengan analisa kualitatif, dengan metode penelitian menggunakan method of agreement dan method of difference, dimana peneliti akan menganalisa strategi apa yang sama dan berbeda dari 9 poin yang diperbandingkan. Sembilan poin tersebut adalah market segment, positioning, produk, tarif, program promosi, fasilitas layanan pelanggan, program jangka panjang, and barrier to entry, dan marketing PR-nya.
Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara baik melalui email maupun tatap muka dengan narasumber yang kompeten dan latar belakang yang sesuai dengan penelitian ini.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi newcomer lebih menekankan pada sector harga (price), yaitu dengan mematok tarif termurah di antara operator telepon yang lain. Selain itu, dengan latar belakang perusahaan yang cukup besar dan sudah malang melintang di dunia telekomunikasi cukup lama newcomer ini berani head-to-head dengan market leader. Serangan yang dilakukan cukup frontal dan flanking. Sehingga market leader-pun merasa bahwa newcomer ini sangat potensial merebut market share-nya.
Namun karena umurnya yang masih sangat muda, peneliti juga menemukan banyak kekurangan. Diantaranya kurangnya informasi yang ada di situsnya sendiri dan kurang unik dan kreatif dalam promosi penjualannya. Konsumen tentu akan lebih cepat ingat dengan hal-hal yang unik sehingga brand awareness dalam benak konsumen pun akan cepat tercapai. Melihat program jangka panjang yang lebih fokus pada akses data, seharusnya newcomer memperhitungkan dengan benar tentang hal ini.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari
"Telekomunikasi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi Voice over Internet Protocol sebagai salah satu aplikasi dalam internet yang digunakan untuk berkomunikasi melalui telepon mulai dikenal di Indonesia, di antaranya melalui produk yang menggunakan kartu, balk prabayar maupun pascabayar, dan juga produk VoIP bernama TELKOMGloba| 017, yang dlluncurkan sebagai varian geneiasi baru setelah TELKOMSave, yang diposisikan sebagal VoIP kelas Premium.
Kehadiran TELKOMGlobal 017 secara langsung dihadapkan pada SLI 001 dan SLI 008 yang selama bertahun-tahun eksis melayani sambungan Iangsung internasional. Dengan positioning produk hemat dan berkualitas, TELK0MGIobal mulai meraih pangsa pasar sebesar 20%, dan bertujuan untuk meraih sebesar 40% dari total pangsa pasar berdasarkan menit call.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Telkom sebagai suatu bentuk kesadaran merespons pasar yang sangat kompetitif dan mulai mengarah pada quality-sensitive. Penelitian dilakukan di Jakarta, yang masuk dalam lingkup Divisi Regional II. Metode penelitian merupakan penggabungan dari metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatlf dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui teknik penarikan sampel yang non random yaitu snowball sampling.
Responden adalah pengguna 017 yang sekaligus memiliki referensi pengalaman menggunakan SLI 001 dan/atau SLI 008. Penulis tidak memiliki kerangka sampel, dan sekaligus sulit menemukan responden yang memenuhi kriteria tersebut di atas, sehingga snowball sampling menjadi pilihan.
Metode pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada sejumlah subjek penelitian, baik mereka yang mengenal produk ini maupun yang sudah mengenal dan menggunakan produk ini. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap manajemen Telkom dan Indosat untuk mendapat gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Kerangka pemikiran menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu (KPT atau Integrated Marketing Communication) yang dikemukakan terutama oleh Joseph Sirgy, yang mengatakan bahwa karakteristik utama dari konsep ini adalah keterpaduan dan koordinasi yang mengarahkan semua tujuan darl komunikasi pemasaran. Sirgy mengalakan perlunya ada orientasl strategis yang diacu oleh semua fungsi komunikasi pemasaran, baik iklan, personal selling, promosi penjualan, penjualan langsung, maupun humas. Selain itu Sirgy menambahkan perlu ada kontinuitas dari keseluruhan aktivitas komunikasi pemasaran, kontinuitas itu menyangkut fisik maupun dalam term psikologis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ternyata tools komunikasi pemasaran relatif tidak efektif, mengacu pada temuan data yang menyebutkan bahwa sebagian terbesar responden belum pernah mendapatkan atau terpapar oleh alat komunikasi pemasaran.
Temuan berikutnya mengatakan bahwa sebagian besar responden menggunakan TG-017 karena itu merupakan kebijakan di kantor mereka. Pertanyaan lebih mendalam kepada sejumlah responden menghasilkan temuan bahwa kebijakan di kantor didorong oleh aktivilas kunjungan personal (presentasi personal, Sebagai bagian dan personal selling) yang dilakukan petugas Telkom ke sejumlah perusahaan. Inl berarti bahwa alat komunikasi pemasauan dalam bentuk personal selling menghasilkan efek tidak langsung yang relatif signifikan dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran lainnya.
Kemudian ditemukan sejumlah informasi menarik, bahwa sekretaris berperan penting sebagai inisiator dari penggunaan produk ini, pada beberapa perusahaan bahkan ditemukan bahwa sekretaris juga berfungsi sebagai influencer terhadap penggunaan produk ini. Pada beberapa perusahaan berskala kecll-menengah, sekretaris bahkan berfungsi sekaligus sebagai decision maker dan user.
Sejumlah alat komunikasi pemasaran seperti iklan baik di media lini alas maupun lini bawah, nampaknya memang belum menjadi priorltas bagi Telkom, sehingga tidak mengherankan apabila sebagian besar orang tidak mengenal produk ini, atau pengenalannya akan produk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan kantor.
Ditemukan bahwa perlu ada pengkajian ulang terhadap penetapan strategi segmentasi, targeting dan pengaturan positioning produk ini. Berikutnya juga ditemukan bahwa kesulitan untuk masalah koordinasi gerak dan keterpaduan dikarenakan struktur organisasi yang relatif rumit. Implikasi teoritis dari tiadanya koordlnasi dan garis komando yang jelas, menurut Sirgy dapat membuat terbatasnya cakupan dan frekuensi penyerapan pasar seoara optimum. Ini dapat dipahami mengingat koordinasi dalam setiap langkah komunikasi menyebabkan setiap pihak yang terlibat mengacu pada satu orientasi strategis yang sama, sehingga masing-masing plhak dapat berjalan bersama, dan tidak pergi ke arah yang berbeda. Keterarahan, menurut Sirgy membuat hasil dari komunikasi pemasaran menjadi maksimal.
Rekomendasi teoritls, melakukan penelilian lanjutan mengenai persepsi konsumen pada level yang lebih Ianjut dengan mellbatkan cakupan sampel yang lebih luas, selain juga mengukur efektivitas setiap alat komunikasi yang dijalankan oleh Telkom. Rekomendasi praktis, Telkom perlu mengkaji ulang strategi segmentasi, targeting dan positioning yang ada, menglngat SLI O08 sekarang menjadi ancaman yang sangat nyala dalam positioning ?hemat" yang dilekatkan pada TG-017. Semenlara itu kehadiran Telkom SLI 007 juga harus diantisipasl lebih hati-hati, agar pertama produk ini dapat diserap pasar, kedua, agar produk ini tidak justru mematikan TG-017."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Dwi Kartika
"ABSTRAK
Produk reksa dana merupakan produk investasi yang dapat menjadi alternatif investasi ideal bagi investor awam. Manfaat reksa dana antara lain dapat memberikan kemudahan bagi para investor awam yang ingin berinvestasi di pasar modal secara terjangkau. Melalui reksa dana, investor tidak perlu bersusah payah memonitor secara terus menerus perkembangan pasar modal, karena perusahaan manajer investasi yang mengatur alokasi aset dari reksa dana tersebut untuk dapat memberikan hasil investasi menarik dengan tujuan membantu investor dalam memenuhi tujuan keuangan mereka. Booming reksa dana terjadi pada tahun 2003-2004 dengan puncaknya pada akhir tahun 2004 sehingga mencapai total dana kelolaan hingga Rp 110 triliun untuk skala industri nasional. Jumlah ini adalah yang tertinggi dan fenomenal, karena investor berbondong-bondong untuk menanamkan investasi mereka di jenis investasi ini.
Namun sayangnya, penjualan yang fenomenal tidak diiringi dengan tingkat kesadaran investor akan karakter jenis investasi tersebut. Banyak kesalahpahaman yang terjadi di kalangan investor akan faktor risiko yang menyertai produk reksa dan ini. Kondisi berubah pada tahun 2005 dimana secara makro Indonesia mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia berakibat pada melemahnya rupiah terhadap dollar. Keadaan ini memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM secara drastis dan berakibat domino effect pada perekonomian nasional, termasuk diantaranya pasar obligasi yang mengakibatkan terpuruknya harga Nilai Aktiva Bersih reksa dana secara drastis.
Investor awam yang kurang memahami karakter risiko reksa dana, panik dan secara berbondong-bondong menarik dana mereka pada saat yang bersamaan. Eksodus penarikan dana secara besar-besaran tidak diantisipasi oleh manajer investasi yang kewalahan mencairkan obligasi mereka ke dalam pasar yang sedang over-supply. Kondisi ini menambah runyam situasi industri reksa dana saat itu. Dengan demikian industri dihadapkan cobaan yang berat untuk mampu melampaui krisis, meskipun akhirnya gelombang redemption mereda di akhir tahun 2005. Krisis ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak dalam proses pembelajaran industri yang sedang bertumbuh. Bagi investor, agar lebih memahami dan mengenal karakter produk sebelum memutuskan untuk berinvestasi, bagi perusahaan manajer investasi bagaimana untuk mencegah mis-selling yang berpotensi terjadi pada tenaga penjual, dan untuk Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) agar lebih tegas dan ketat dalam mengawasi proses penjualan reksa dana dan lebih selektif lagi dalam memberikan persetujuan produk.
Dalam tulisan ini penulis mencoba mengangkat situasi nyata yang dialami oleh MXMI, sebuah perusahaan Manajer Investasi, dalam menjalankan kegiatan komunikasi pemasarannya melalui pendekatan Integrated Marketing Communications dalam rangka mengedukasi konsumen melalui elemen-elemen IMC tersebut. Perusahaan menanamkan investasi yang cukup besar pada elemen personal selling demi memberikan edukasi yang mendalam dan menyeluruh kepada tenaga penjual, sehingga memiliki bekal yang kuat dalam menawarkan produk reksa dana kepada calon investor. Tenaga penjual disini memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya dalam proses penawaran dan penjualan, tetapi juga memegang peranan sebagai mediator penyampaian informasi antara perusahaan dan konsumen. Fungsi tersebut sangat dirasakan manfaatnya pada saat terjadi krisis, dalam upaya menenangkan investor yang panik dan mencegah mereka untuk menarik dana mereka yang hanya akan mengakibatkan kondisi yang lebih buruk. MXMI tidak dapat berkelit dari dampak penurunan NAB reksa dana nasional, namun dapat meminimalisir jumlah redemption yang terjadi.
Dalam tulisan ini juga akan diungkap strategi komunikasi pemasaran apa yang hendak digunakan oleh perusahaan dalam periode yang akan datang dalam upaya meningkatkan kembali jumlah dana kelolaan yang menurun secara drastis di tahun 2005."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rahmawati
"Faktor penting dalam memasarkan suatu produk adalah dengan komunikasi Begitu pula halnya dengan majalah. Komunikasi pemasaran adalah kambinasi usaha antara fungsi komunikasi dalam bidang pemasaran yang dipakai pemasar untuk mengoptimalisasi marketing mix. Variabel-variabel yang ada dalam marketing mix secara Iangsung maupun tidak akan menghasilkan efek komunikasi. Variabel tersebut meliputi produk (product), harga (price), tempal (place), promosi. Variabel tempat yang dimaksud di sini adalah sistem distribusi. Betapapun bagusnya sebuah produk atau jasa, tanpa usaha dan strategi kornunikasi pemasaran yang terpadu dan tepat, produk tersebut tidak akan dapat dituai.
Tesis ini adalah tentang strategi komunikasi pemasaran majalah bahasa Arab, Alo Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oieh majalah Alo Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari in-depth interview, penulis menganalisis faktor-faktor apa saja yang menghambat strategi komunikasi pemasaran majalah Alo Indonesia.
Tesis ini penulis buat berdasarkan kerangka teori yang ada dalam strategi komunikasi pemasaran terpadu, yaitu dengan menggabungkan variabel-variabel yang ada dalam marketing mi! yang secara Iangsung maupun tidak akan menghasiikan efek komunikasi. Komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications atau IMC), adalah suatu teknik dan taktik promosi dan pemasaran yang memiliki keterpaduan antara tujuan, isi pesan, khalayak sasaran, hingga media yang digunakan; Strategi komunikasi pemasaran yang terpadu ini menjadi sangat penting karena kita harus mengacu pada siapa pelanggan kita, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana produk tersebut disampaikan. Strategi ini juga mendorong setiap bagian dari proses komunikasi untuk menjangkau pelanggan dengan satu kesatuan, menawarkan satu manfaat, serta ide penjualan yang satu pula. Dengan pengertian bahwa tidak ada satu bagian pun dalam organisasi yang berjalan sendiri, namun tiap bagian harus saling berkoordinasi, bekerjasama, dan terkait.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis menemukan bahwa selain masalah tinansial, majalah ini juga memiliki masalah utama yaitu positioning majalah yang kurang fokus karena produk, dalam hal ini isi majalah, kurang mencerminkan ciri khas Alo Indonesia. Selain itu majalah ini belum memiliki sistem distribusi yang tepat sehingga dapat menaikkan oplah_ Begitu juga dari segi promosi sangat minim dilakukan.
Dari seluruh permasalahan yang ada selain masalah finansial, dapat diperkirakan bahwa penyebab utama diakibatkan karena kurangnya komunikasi sebagai kunci dari strategi kornunikasi pemasaran terpadu, antara bidang redaksi dan usaha sehingga tidak ada keterkaitan, kerjasama dan koordinasi yang baik. Masing-masing bidang berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya tidak ada keterpaduan antara tujuan, isi pesan, khalayak sasaran, hingga media yang digunakan. Dampak dar] hal tersebut di atas secara Iangsung maupun tidak, akan mempengaruhi kepada pendapatan dari jumlah tiras dan iklan yang masuk.

An important factor in marketing a product is through communication. Marketing communication is an effort combination of communication function in marketing field applied by marketer to optimize marketing mix. Variables on marketing mix, directly or indirectly, will not produce effect communication. The variables include product, price, place. and promotion. Place meant here is distribution system.
How good a product or service is, without effort and integrated and right marketing communication strategy, the product cannot be sold. This thesis is on marketing comm_unication strategy of an Arabic magazine in Indonesia, Alo Indonesia. The thesis is aimed at analyzing marketing communication strategy of Ala Indonesia magazine. Based on data obtained from an in-depth interview, the writer analyze any factors that can impede marketing communication strategy on Alo Indonesia magazine.
The thesis is written based on available theory on integrated marketing communication, namely by mixing the available variables in marketing mix which directly and indirectly produce communication effect. The integrated marketing communications or IMC is a technique and tactics in promotion and marketing which have an integration between the objective, message, targeting audience, and the media used. The integrated marketing communication strategy becomes very important, as we have to refer to who our customers are, what they want, and how the product is delivered. The strategy will also stimulate each part of the communication process to reach the customers in one unity, offer one benefit as well as one selling idea. It means that there is no single part in organization that runs alone, but it has to be mutually coordinated, cooperated and integrated.
Based on the above theory, the writer found that besides financial problem, lhe magazine also has another main problem, namely the less focus positioning of the magazine, as the product, in this case the content of the magazine, do not quite reflect the distinctive feature of Alo Indonesia. Besides, the magazine does not have right distribution system to increase its circulation. The magazine has also done a very little promotion.
Besides financial problem, it is assumed that the main problem is caused due to lack of communication as a key of integrated marketing strategy, between editorial field and effort so that there is no good connection, cooperation and coordination. Each field is run by itself.
As a result, there is no integration between objective, message, target audience and the media used. The effect of the above matter, directly or indirectly, will influence the income of circulation and advertisement numbers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T6516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>