Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmiati
"Suratkabar merupakan salah satu medium penyebarluasan informasi dan dapat pula difungsikan sebagai ajang komunikasi antara berbagai pihak, melalui rubrik berita, feature, dan rubrik-rubrik lainnya seperti pojok, Surat pembaca, dan tajuk rencana yang kesemuanya itu merupakan saluran-saluran komunikasi yang informatif.
Didalam tugasnya memberikan informasi, suratkabar dalam menyampaikan pesannya harus dapat menarik perhatian. Tanpa unsur menarik perhatian, fungsi suratkabar tidak akan tercapai. Salah satu cara untuk dapat menarik perhatian pembacanya, suratkabar harus memuat hal-hal yang bersifat ringan dan juga menghibur untuk mengimbangi berita-berita yang bersifat berat. Berita ringan inilah yang dinamakan feature.
Supaya feature yang ditulis dibaca oleh pembaca, pembuatannya juga harus memenuhi beberapa aspek, misalnya dari judul dan leadnya harus menarik perhatian.
Beranjak dari uraian tersebut di atas, penelitian ini mencoba meneliti bagaimana pengaruh daya tarik judul dan lead feature terhadap aktivitas membaca feature.
Penelitian ini menggunakan metode survai. Survai dilakukan terhadap 170 pelanggan pembaca yang terdapat di 5 wilayah Jakarta. Sampel ditetapkan secara stratifikasi dengan alokasi proporsional. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori tentang daya tarik judul dan lead feature.
Hasil penelitian mengenai karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden pria, sebagian .besar responden berpendidikan tamatan Universitas, dan sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai negeri. Hasil penelitian terhadap pendapat pembaca pada judul dan lead menunjukkan bahwa ke-7 judul dan lead feature menarik.Tetapi dari pendapat pembaca pada judul yang atraktif dan pendapat pembaca pada lead yang menarik perhatian tidak terpenuhi karena hanya menimbulkan rasa ingin tahu dan rasa terharu. Perhatian responden terhadap judul dan lead feature adalah bahwa judul dan lead feature tersebut menarik untuk dijadikan sebagai bahan diskusi/obrolan dan karenanya perlu diperhatikan. Sedangkan Aktivitas pembaca dalam membaca feature adalah ingin membaca seluruh isi feature.
Selanjutnya hasil penelitian terhadap hipotesis penelitian menunjukkan hasil bahwa semua hipotesis ditolak. Implikasi secara metodologis, ukuran-ukuran yang digunakan harus lebih disempurnakan lagi dan penggunaan variabel kontrol perlu diperhatikan untuk lebih memperkaya hasil penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T6069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1977
S10556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rooslinawaty Shaleh
"ABSTRAK
Setiap orang berbeda dalam menanggapi dan memperhatikan sesuatu pesan. Tentunya pesan yang dipilih adalah yang berhubungan dengan kebutuhan dan minatnya. Banyaknya media massa di pasaran menimbulkan persaingan yang ketat. Isi berita yang menarik dibutuhkan untuk menarik minat baca. Begitu pula dengan majalah berita TEMPO dan majalah EDITOR yang memiliki isi berita yang hampir sama. Maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui motivasi (harapan-harapan) yang terdapat pada diri pembaca ke dua majalah dalam membaca isu-isu nasional khususnya mengenai masalah politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu, tujuan penelitian yang lain adalah membandingkan kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh pada pembaca. Apakah terjadi diskrepansi (kesenjangan) kepuasan antara pembaca Tempo dan pembaca Editor Dengan metodologi analisis faktor, dapat diketahui karakteristik responden dalam mencari kepuasan dan karakteristik kepuasan yang diperoleh responden setelah diterpa media. Dan melalui analisa diskrepansi dapat diketahui perbedaan yang terjadi antara kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh. Dengan mengambil sampel mahasiswa FISIP UI, maka penelitian ini mencoba untuk mereplikasikan teori Philip Palmgreen yang mengukur diskrepansi kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh. Dari hasil penelitian yang dianalisis secara kuantitatif, maka bisa diambil dua kesimpulan. Pertama adalah adanya perbedaan karakteristik responden dalam mencari kepuasan dan memperoleh kepuasan setelah diterpa media. Karakteristik tersebut yaitu perilaku kognitif dan afektif pada pembaca ke dua media. Di samping itu, terjadi kesenjangan kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh pada responden. Pada pembaca Tempo memiliki diskrepansi kepuasan yang rendah dibandingkan dengan pembaca Editor. Ini berarti bahwa kepuasan yang diperoleh pembaca Tempo lebih besar daripada pembaca Editor."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rooslinawaty Shaleh
"ABSTRAK
Setiap orang berbeda dalam menanggapi dan memperhatikan sesuatu pesan. Tentunya pesan yang dipilih adalah yang berhubungan dengan kebutuhan dan minatnya. Banyaknya media massa di pasaran menimbulkan persaingan yang ketat. Isi berita yang menarik dibutuhkan untuk menarik minat baca. Begitu pula dengan majalah berita TEMPO dan majalah EDITOR yang memiliki isi berita yang hampir sama. Maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui motivasi (harapan-harapan) yang terdapat pada diri pembaca ke dua majalah dalam membaca isu-isu nasional khususnya mengenai masalah politik, ekonomi, dan tujuan penelitian yang lain adalah sosial. Selain itu, membandingkan kepuasan diperoleh pada yang dicari dan kepuasan pembaca. Apakah terjadi (kesenjangan) kepuasan antara pembaca Tempo yang diskrepansi dan pembaca Editor Dengan metodologi analisis faktor, dapat diketahui karakteristik responden dalam mencari kepuasan dan karakteristik kepuasan yang diperoleh responden setelah diterpa media. Dan melalui analisa diskrepansi dapat perbedaan yang terjadi antara kepuasan dicari dan kepuasan yang diperoleh. di ketahui yang Dengan mengambil sampel mahasiswa FISIP UI, maka penelitian ini mencoba untuk mereplikasikan teori Philip Palmgreen yang mengukur diskrepansi kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh. Dari hasil penelitian yang dianalisis secara kuantitatif, maka bisa diambil dua kesimpulan. Pertama adalah adanya perbedaan karakteristik responden dalam mencari kepuasan dan memperoleh kepuasan setelah diterpa media. Karakteristik tersebut yaitu perilaku kognitif dan efektif pada pembaca ke dua media. Disamping itu, terjadi kesenjangan kepuasan yang dicari pada responden. Pada yang rendah Ini berarti bahwa dan kepuasan yang diperoleh pembaca Tempo memiliki diskrepansi kepuasan dibandingkan dengan pembaca Editor, kepuasan yang diperoleh pembaca Tempo lebih besar daripada pembaca Editor."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yustinus Ade Stirman
"Kasus kerusakan atau pencemaran lingkungan terjadi hampir merata di setiap daerah dan mengakibatkan degradasi lingkungan baik lingkungan alam, sosial dan ekonomi akhir-akhir ini.
Kasus lingkungan itu, seperti penebangan liar (illegal logging) mengakibatkan total hutan yang rusak setiap tahunnya mendekati angka 57 juta hektar, dan membutuhkan dana rehabilitasi hingga Rp 285 triliun. dan negara menanggung kerugian hingga Rp. 31 triliun karena penebang liar (Majalah Harmoni No. 031Tahun 112004). Sampah juga menjadi masalah kota-kota besar di Indonesia seperti, Jakarta, Surabaya dan Makasar. Selain itu, pencemaran air tanah dan air permukaan juga terjadi beberapa kota besar di Indonesia.
Berdasarkan penelitian Puslit Kelautan ITB (1995), diprediksikan pada tahun 2010 akan terjadi "dead water" pada air permukaan akibat pencemaran. Bank dunia. pada tahun 1990 meneliti kualitas air tanah yang mengalami defisit 181 juta m3/tahun.
Sementara itu, menurut Bank Dunia jumlah kematian akibat pencemaran udara mencapai 12,6 persen (1996). Biaya kesehatan mencapai Rp. 2 triliun per tahun (Swis Contact:2002) dan biaya kesehatan karena debu Rp. 725.4 miliar setiap tahun (Bank Dunia : 1996).
Berdasarkan catatan WHO pada tahun 2001. Indonesia menempati peringkat lima dunia dalam hal pencemaran udara. Akibat pencemaran udara ini, diperkirakan setiap tahun angka IQ anak menurun secara drastis
Semakin parahnya kerusakan lingkungan Indonesia saat ini menuntut perhatian pers (surat kabar) dalam pemberitaan masalah lingkungan. Studi ini mengkaji penyajian surat kabar dalam memberitakan berita lingkungan
kepada pembacanya menurut frekuensi munculnya berita lingkungan berdasarkan tanggal berita, letak berita, rubrik, jenis berita, teknik penulisan, pentingnya berita, lokasi peristiwa, narasumber, kekritisan, kelengkapan dan sikap media terhadap lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian dari pemberitaan itu dapat diketahui mana surat kabar yang ramah lingkungan dalam pemberitaannya. Untuk itu perlu dikembangkan tolok ukur surat kabar ramah lingkungan itu yang menjadi tujuan penelitian untuk diterapkan pada Kompas, Suara Pembaruan dan Media Indonesia.
Penelitian ini adalah expo facto dengan metode penelitian deskriptif dan teknik pengambilan sample secara purposive sampling. Penelitian ini menganalisis isi berita lingkungan Kompas, Suara Pembaruan dan Media Indonesia, tanggai 19 Mei - 20 Juni 2003. Validasi data untuk penelitian uji reabilitas dengan menggunakan rumus Halsti. Pengolahan datanya menggunakan metode SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa lima parameter dapat digunakan sebagai tolok ukur surat kabar ramah lingkungan yaitu, frekuensi berita, berita utama, depth news, kekritisan berita dan kelengkapan berita

Environmental damage or pollution occurs recently in almost every region and degraded natural, social and economic environment.
In environment, illegal logging has damaged close to 57 million hectares of forests, which requires Rp 285 trillions to rehabilitate The state an annual lost of Rp 31 trillions because of illegal logging (see magazine of Harmoni No 03/Year 1/2004).
Garbage and pollution of ground and surface water problems become increasingly complicate in suffers like Jakarta, Surabaya and Makasar.
Based on the research of Marine Development and Research Center of the Institute of Technology Bandung (1995), it is predicted that in 2020 ?dead water? will be in surface water due to pollution. The World Bank in 1990 researched the quality of ground water that undergoes deficit 181 million m3/year.
Meanwhile according to the world Bank total death caused by due to air pollution has reached 12.6 percent (1996). The health cost has reached to Rp. 2 trillion annually (Swiss contact: 2002) and health cost caused by dust has reached Rp. 725.4 billion annually (the World Bank : 1996).
According to WHO in 2001, Indonesia is the fifth largest air polluting country of the world. Due to Air pollution, every year IQ score of children will reduce significantly (KLH).
This serious deterioration Indonesian environment today requires the press more serious attention. The press has given more space news of politics, economy or entertainment compared with a news environment.
The low concern of media is caused by the internal interest of the owner, editor, and journalists and external interests of market that influence editorial policies an environmental news.
According to McQuail (2000), in general mass media has two kinds of accountability; they are internal and external. The Internal accountability refers to the system of monitoring within in the environment of the media itself. The journalists' freedom of searching and writing news is bound with rules stipulated by the chairman and owner of the media which raises conflicts of intern. The external accountability of mass media is related to external parties like social institutions, communities and pressure groups.
Conflicts arise between the press's idealism and media's business when the media increasing is depending on advertisement and media?s circulation. Business considerations often influence the editorial policies of a newspaper in selecting news that meets market tastes, particularly than media that has yet to be established financially.
The editorial policies of a newspaper in environment is revealed by of frequency and quality of news presented to readers. And this will indicate the newspaper's commitment to the environment.
On the basis question arise, "what are the standards of environmental committed newspaper," and (2) which newspaper (Kompas, Suara Pembaruan and Media Indonesia) has met these standard? The answers to these questions are the focus of this study.
This study is done expo facto on the basis of descriptive method. The technique of purposive sampling is used and conducted to analyze environmental contents of news of Kompas, Suara Pembaruan and Media Indonesia, from May 19 to June 20, 2003.
Data validation is based on reliability tests and Halsti formulation. To process the data, is used SPSS method.
The Conclusions of study are five parameters can be used as standards of environmental committed newspaper. These are news frequency, headline news, dept news, news criticism, and news completeness.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T15252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulmely
"Tingkat kematian ibu di Indonesia cukup tinggi. yaitu 390/100.000 kelahiran hidup. Aborsi berkontribusi 12% terhadap kematian tersebut. Dewasa ini kasus aborsi cenderung naik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sering kali menjadi perhatian media massa.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana surat kabar memotret realitas sosial masalah aborsi, khususnya aborsi provokatus kriminalis. Hal lain yang juga penting diamati adalah fungsi media di dalam memberitakan fenomena aborsi tersebut.
Sampel penelitian ini adalah seluruh artikel aborsi yang dimuat oleh Kompas, Suara Pembaruan, dan Republika selama Juli 1996-Juni 2001. Ketiga surat kabar ini mempunyai latar belakang sosial yang berbeda yang diharapkan dapat memperkaya temuan penelitian.
Terdapat 140 artikel aborsi yang dipublikasikan oleh ketiga surat kabar yang diteliti. Dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif dan kualitatif ditemukan: Ketiga surat kabar mempunyai perhatian yang cukup terhadap masalah aborsi yang terlihat dari jumlah artikel dan pemberitaan yang dilakukan. Kompas memuat 57 (40.7%) dari 140 artikel, 54 artikel oleh Republika, dan 29 artikel lainnya oleh Suara Pembaruan. Fungsi surveilen, fungsi korelasi, dan fungsi sosialisasi juga telah dijalankan oleh ketiga surat kabar sehubungan dengan masalah aborsi, meskipun fungsi surveilen lebih dominan dari dua fungsi lainnya.
Media tidak begitu memperhatikan batasan yang jelas mengenai jenis aborsi yang dibahas. Provider aborsi merupakan pelaku yang lebih banyak disorot dibandingkan dcngan klien aborsi. Karakteristik klien yang cenderung dimunculkan adalah mereka yang menikah ataupun yang tidak menikah dengan latar belakang pendidikan yang cukup bervariasi mulai dari SMTP hingga perguruan tinggi. Provider yang disorot sebagian besar adalah dokter dan bidan tidak terkecuali perawat. Hanya Kompas yang memuat aborsi juga dilakukan oleh dukun. Teknik aborsi yang dilakukan dapat dibedakan menjadi teknik medis (injeksi, obat-obatan atau tindakan medik tertentu) dan teknik tradisional (minum jamu/ramuan atau pemijatan).
Alasan pelaku melakukan aborsi yang terungkap dari artikel yang dimuat adalah masalah sosial ekonomi dan psikologis, kegagalan kontrasepsi, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) baik disebabkan oleh inses atau perkosaan.
Peningkatan kasus aborsi dewasa ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kegagalan KB, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang minim, dan lemahnya hukum yang berlaku serta dekadensi moral dan juga perubahan pola hidup yang lebih permisif.
Untuk menekan kasus aborsi maka para pelaku harus dikenakan sanksi. Diantara sanksi yang diungkap oleh ketiga media adalah sanksi hukum (Undang-Undang Kesehatan dan KUHP), sanksi sosial, agama, dan profesi berupa pencabutan izin praktek. Media juga mengemukakan pembenahan hukum, pendidikan agama dan kesehatan reproduksi, serta pengungkapan jaringan aborsi sebagai solusi pemecahan masalah sosial yang kompleks tersebut.
Didalam memberitakan masalah aborsi Kompas dan Suara Pembaruan cenderung mengakomodasi semua pendapat yang kontroversial mengenai aborsi. Namun Republika memperlihatkan sikap yang tegas mengenai aborsi kecuali atas alasan medis.
Dengan demikian, surat kabar dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk mendapatkan informasi, memberi interpretasi dan menyosialisasikan nilai dan norma yang ada sehingga masalah aborsi yang pelik menjadi perhatian semua pihak dan menemukan solusinya.

Content Analysis of Abortion Articles on Kompas, Suara Pembaruan, and Republika Published on July 1996-June 2001The maternal death in Indonesia is 3901100,000 life births. Abortion contributes 12% to that maternal death. Nowadays, abortion tends to rise and is one of the public health problems which have long been subject of interest by mass media. This research focus on how newspapers portray the social reality of abortion especially the provocateur criminalizes abortion. Another important thing, the research would like to discover what functions performed by newspaper in dealing with illegal abortion phenomenon.
The samples of this research are all abortion articles published by Kompas, Suara Pembaruan, and Republika on July 1996-June 2001. These three leading newspaper have their own social background which is expected to enrich the finding of this research.
There are totally 140 articles published by Kompas, Suara Pembaruan, and Republika. By using quantitative and qualitative content analysis method we found: All newspaper interest on abortion issue which show on frequencies of published articles. Kompas published 57 (40.7%) articles, 54 articles by Republika, and 29 other articles by Suara Pembaruan. They also performed their function as surveillance, correlation, and socialization related to abortion issue, even though, surveillance function is dominant than others.
Little attention gave to definitive concept of abortion. Provider is the most abortion actor. The characteristic of client are married and unmarried women with various education such junior high school until the students of university. The providers are doctors, midwives, nurses and traditional attendances. The abortion technique which published is medical technique (injection, medicine, curettage) and traditional technique (herbs and massage).
The reasons to conduct abortion are social economic and psychological problem, failed on family planning, unwanted pregnancy which caused by rape or incest. The increasing of abortion are caused by various factors here in failed on family planning, lack of knowledge on reproductive health and law enforcement, morale, and changing of life style to be permissive. Legal punishment such health agreement number 23 on 1992 or KUHP in order to control illegal abortion incidence. There are others punishment such social, religious, and professional sanction (cancellation of license). The tree newspapers see need of low enforcement, religious and reproductive education, and the investigation of illegal abortion network as solution to such complex social problem.
In informing abortion issues Kompas and Suara Pembaruan tend to accommodate all controversial opinion. But, Republika saw the un agreement on abortion except medical reason.
Hence, newspaper can be media communication for getting information interpretation, and socialization value and norm so abortion issue to be interest by all public and find its solution."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kintoko Rochadi
"Upaya mencegah dan 'menanggulangi bahaya penyebaran HIV/AIDS di Indonesia, antara lain adalah dengan memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Salah satu media yang dapat dijadikan alat penyebaran informasi adalah suratkabar. Sangat disayangkan berbagai informasi HIV/AIDS di suratkabar masih belum Optimal dan masih sering tergelincir pada sensasional, vulgarisme, stigmatisasi dan melebih-lebihkan berita.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/ADS yang ditampilkan suratkabar Kompas, Republika dan Suara Pembaruan yang menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yang akan mengungkapkan secara eksplisit dan implisit isi suatu suratkabar.
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi informasi HIV/AIDS tertinggi didapat pada Kompas dan terendah pada Republika. Kecenderungan informasi HIV/AIDS Kompas dan Suara pembaruan didominasi berita sedangkan Republika didominasi rubrik opini. Kecenderungan berita HIV/AIDS di ketiga suratkabar didominasi berita biasa dan berorientasi realitas psikologis. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Kompas, seperti rubrik opini, reportase dan wawancara cenderung berorientasi mendukung Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. Berbagai jenis informasi HIV/AIDS di Republika, seperti rubrik opini dan reportase cenderung berorientasi mengkritik Strategi Nasional Penanggulangan AIDS kecuali feature yang cenderung berorientasi netral. - Bebagai jenis infOrrnasi HIV/AIDS di Suara Pembaruan, seperti rubrik opini dan feature cenderung berorientasi netral terhadap Strategi Nasional PenangguIangan AIDS kecuali reportase dan wawancara yang cenderung berorientasi mendukung. Kompas lebih konsisten dalam penempatan halaman masalah. HIV/AIDS. Ketidaktepatan terminologi penulisan HIV/AIDS pada ketiga suratkabar tergolong cukup tinggi (41,6 persen).
Secara umum dapat digambarkan keputusan redaksional suratkabar sangat mempengaruhi frekuensi dan kecenderungan informasi HIV/AIDS di suratkabar, Peneliti mengharapkan adanya perhatian yang lebih proaktif dari para pemerhati dan instansi yang terkait dengan masalah HIV/AIDS. Diusahakan kerjasama yang langgeng dengan pihak pengelola suratkabar agar dapat meningkatkan mutu liputan HIV/AIDS.

Content Analysis Comparison Study of HIV/AIDS Information in Daily Newspapers, such as Kompas, Republika and Suara PembaruanThe effort to prevent and cope with the risk of HIV/AIDS disseminating among others are by providing right and accurate information to public. One of media being the tool of information spreading is newspaper. Unfortunately, various information on HIV/AIDS at newspapers are not optimum and still stick the sensational, vulgarism, stigmatization out and exaggerating.
This research is aimed at obtaining frequency information and preference of HIVIAIDS information published at daily Kompas, Republika and Suara Pembaruan by means of method of content analysis with qualitative approach that shall reveal the contained of a newspaper explicitly and implicitly.
Result of this research indicates the highest HIV/AIDS frequency information found out at Kompas and the lowest is obtained at Republika. The tendency of HIV/AIDS information contained at Kompas and Suara Pembaruan are dominated by news, the meanwhile, Republika is dominated by opinion heading. The tendencies of HIV/AIDS news at the all three newspapers are dominated by daily news and psychology reality oriented. Various kind of HIV/AIDS news at Kompas, namely, opinion heading, reporting, and interview tend to encouraging orientation of National Strategy of AIDS Prevention, but the feature is neutral oriented. Various kind of HIV/AIDS information at Republika, such as opinion heading and reporting inclined criticizes National Strategy of AIDS Prevention but the feature neutral oriented. Various kinds of HIV/AIDS information at Suara Pembaruan, such as opinion heading and feature tend to neutral orientation against National Strategy of AIDS Prevention but the reporting and interview tend to support. Kompas is more consistent in setting the pages on HIV/AIDS. Inaccuracies of using terminology on HIV/AIDS at the all three newspapers are high (41,5 percent).
In general, it can be described that newspaper editorial decision has impact on frequency and tendency information of HIV/AIDS at newspapers. The researcher expert that three will be a more proactive attention from the observers and related instance in HIV/AIDS matters. AIDS close and perpetuity relationship with newspaper organizer shall be made to improve HIV/AIDS coverage quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>