Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Walla Tridhany
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Nisa
"Alat ukur K-ABC adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat inteligensi dan prestasi seseorang di mana di dalam alat ukur ini terdapat dua skala yaitu Skala Mental dan Skala Prestasi. Skala Mental terbagi menjadi dua skala, yaitu Skala Sekuensial dan Skala Simultan. Dengan diadaptasinya alat ukur K-ABC untuk digunakan di Indonesia maka diharapkan adaptasi alat ukur ini dapat menjadi salah satu alternatif alat ukur yang dapat membantu psikolog maupun pengajar untuk memahami kemampuan siswa.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dianalisis apakah item-item dalam setiap subtes yang terdapat dalam Skala Mental sudah tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya dan apakah sudah memiliki validitas yang layak terhadap Kuesioner Penilaian Guru.
Metode yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah metode statistik modern yaitu Item Respons Theory. Sedangkan untuk melihat kelayakan validitas digunakan metode klasik yaitu Criterion-related Validity dengan metode Concurrent Validity. Pengolahan data untuk Item Respons Theory menggunakan program QUEST sedangkan untuk validitas menggunakan program SPSS10. Jumlah sampel keseluruhan yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah sebanyak 120 siswa, jumlah sampel tersebut juga dilihat berdasarkan profil kemampuannya sebanyak 120 siswa dan sebanyak 30 siswa dengan rentang usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item dalam subtes-subtes yang ada masih belum tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa uji validitas adaptasi slat ukur K-ABC Skala Mental usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan dengan kuesioner penilaian guru untuk subtes jendela ajaib, gerakan tangan, pengulangan angka , analogi matriks, dan ingatan spasial berkorelasi sedang, sementara subtes mengenali wajah, urutan kata dan rangkaian gambar memiliki korelasi rendah dan subtes pendekatan gestalt dan segitga tidak berkorelasi secara signifikan.
Disarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan memperbanyak jumlah sampel, memperluas wilayah untuk pengambilan sampel, dan mempertimbangkan kembali Kuesioner Penilaian Guru dalam hal item dan instruksi pelaksanaannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Damayanti Amril
"Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC) merupakan alat tes psikologi yang mengukur inteligensi dan prestasi pada anak usia 2-6 hingga 12-5 tahun. Tes ini diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1983, dan teruji secara validitas, reliabilitas, dengan susunan butir soal yang baik. Alat ini mengukur konstruk inteligensi berdasarkan teori yang berorientasi proses dan mengukur prestatif berdasarkan pertimbangan logis bahwa prestasi dan inteligensi bersama-sama mempengaruhi fungsi intelektual anak saat ini.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan adaptasi terhadap tes K-ABC skala Prestatif agar dapat digunakan di Indonesia terutama bagi usia kanak madya (8 s.d. 9-11 tahun). Pendekatan IRT sebagai suatu revisi terhadap metode klasik dilakukan pada analisis butir soal. Juga dilakukan uji validitas untuk mengetahui kualitas tes K-ABC skala Prestatif.
Penelitian payung ini melibatkan 122 subyek (usia 4 hingga 12-5 tahun), dengan 31 subyek usia kanak madya yang berdomisili di daerah Jakarta dan Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes secara individual. Pengolahan data secara kuantitatif menggunakan metode IRT terhadap 122 subyek, dan secara kualitatif terhadap 31 subyek kanak madya. Pada uji validitas digunakan validitas kriteria yang bersifat konkuren dengan perhitungan korelasi Pearson, yakni mengkorelasikan skor estimasi kemampuan pada subtes skala Prestatif tertentu dengan aspek tertentu dari penilaian guru terhadap prestasi subyek.
Hasil analisis kuantitatif secara umum menunjukkan bahwa butir-butir soal belum tersusun menurut derajat kesukaran. Pembahasan mengenai susunan butir soal tersebut dijelaskan secara kualitatif yakni dikaitkan dengan beragam teori pada kanak usia madya. Nilai validitas menunjukkan korelasi yang cukup pada tiga subtes: Ragam Kata, Wajah dan Tempat serta Berhitung. Korelasi yang rendah pada satu subtes: Membaca, Mengeja, Mengkode dan korelasi yang tidak signifikan pada dua subtes: Menebak, dan Membaca, Memahami.
Disarankan untuk melakukan revisi terhadap butir soal subtes Membaca, Mengeja, Mengkode. Menggunakan teknik sampling yang lebih memadai dengan ukuran sampel yang lebih diperbesar. Untuk uji validitas sebaiknya ditekankan pada uji validitas konstruk. Seandainya akan menggunakan uji validitas kriteria dengan kriteria penilaian guru, dipertimbangkan jumlah butir soal yang lebih banyak dengan pilihan jawaban yang lebih netral."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrini
"Alat ukur K-ABC adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat inteligensi dan prestasi seseorang dimana di dalam alat ukur ini terdapat dua skala yaitu Skala Mental dan Skala Prestasi. Skala Mental terbagi menjadi dua skala yaitu Skala Sekuensial dan Skala Simultan. Dengan diadaptasinya alat ukur K-ABC untuk digunakan di Indonesia maka diharapkan adaptasi alat ukur ini dapat menjadi salah satu alternatif alat ukur yang dapat membantu psikolog maupun pengajar untuk memahami kemarnpuan siswa.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dianalisis apakah item-item dalam setiap subtes yang terdapat dalam Skala Mental sudah tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya dan apakah sudah memiliki validitas yang layak terhadap Kuesioner Penilaian Guru.
Metode yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah metode statistik modern yaitu Item Respons Theory. Sedangkan untuk melihat kelayakan validitas digunakan metode klasik yaitu Criterion-related Validity dengan metode Concurrent Validity. Pengolahan data untuk Item Respons Theory menggunakan program QUEST sedangkan untuk validitas menggunakan program SPSS13. Jumlah sampel keseluruhan yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah sebanyak 120 siswa, sedangkan jumlah sampel yang dilihat profil kemampuannya adalah sebanyak 30 siswa dengan rentang usia 6 sampai 7 tahun 11 bulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item dalam subtes-subtes yang ada masih belum tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adaptasi alat ukur K-ABC Skala Mental untuk usia 6 sampai 7-tahun 11 bulan ini memiliki korelasi yang tidak signifikan terhadap Kuesioner Penilaian Guru.
Disarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan memperbanyak jumlah sampel, memperluas wilayah untuk pengambilan sampel, dan mempertimbangkan kembali Kuesioner Penilaian Guru dalam hal item dan instruksi pelaksanaannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariestianto Waskita
"Perubahan kebijakan pemerintah tentang peminatan di SMA membuat siswa maupun pihak sekolah bingung dalam menyikapinya. Penghapusan hasil tes psikologi sebagai salah satu rekomendasi pemilihan Kelompok Peminatan, membuat tidak adanya standar objektif dan terukur. Teori Cattell-Horn-Carroll CHC, sebagai teori inteligensi paling komprehensif saat ini, dapat menjadi kerangka kerja bagi suatu alat ukur acuan pemilihan Kelompok Peminatan di SMA. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengonstruksi alat ukur pengetahuan leksikal, sebagai salah satu kemampuan spesifik yang menjadi bagian dari Teori CHC, yang dapat diadministrasikan secara kelompok dan berfungsi sebagai acuan rekomendasi Kelompok Peminatan di SMA.
Alat ukur diadministrasikan pada 104 siswa nwanita=70. Awalnya, alat ukur memiliki 40 item, kemudian dikurangi menjadi 20 setelah dilakukan analisis item. Lewat pengujian reliabilitas didapatkan ? =.65. Item-item pada alat ukur memiliki tingkat kesulitan bertingkat dan bervariasi. Item mampu membedakan tingkat pengetahuan antar individu. Item juga memiliki pilihan jawaban yang berfungsi baik dan tersebar merata. Alat ukur memiliki korelasi positif signifikan dengan r = .286 dengan alat ukur subtes 3 dari TIKI-M. Skor alat ukur dinterpretasikan dengan metode scaled score M=10, SD=3.

Changes in goverment policy over majoring in senior high school are confusing for both students and the school. Deletion of psychological testing as one of standard reference for senior high school majoring recommendation, left us with no objective and measured references. Cattell Horn Carroll Theory of Intelligence CHC, as the most comprehensive contemporary theory, can be a suitable framework for a new standard reference for senior high school majoring. This study attempts to construct a lexical knowledge measurement, as a part of narrow abilities within The CHC Theory, which can be administered in group and served as a reference for senior high school majoring.
This measurement was administered to 104 students nfemale 70. Initially, this measurement had a set of 40 items, which divided into synonym and antonym parts, then reduced to 20 items through item analysis. From reliability testing, .65 is obtained. Items in this measurement are consisted of varying degree of difficulties and can discriminate level of lexical knowledge between individuals. Distractors in each item are well performed and spread evenly among false choice. This measurement correlates positively significant with TIKI M's subtest 3 with r .286. Score from this measurement can be interpreted using scaled score M 10, SD 3 method.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parengkuan, Jovana Susana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S2136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gienawaty Tanudin
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S2296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cressentia Clara Linawati S.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Mardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu subtes dari tes inteligensi, yaitu tes working memory capacity WM yang akan digunakan sebagai salah satu acuan dalam pertimbangan proses peminatan siswa SMA di Indonesia. Penyusunan tes WM didasarkan pada teori CHC yang merupakan teori yang paling komprehensif dan kontemporer pada saat ini. Pengujian tes WM dilakukan pada siswa SMA kelas X di wilayah Jakarta yang berasal dari peminatan IPA dan IPS. Pengujian reliabilitas terhadap tes WM menggunakan metode Cronbach Alpha menunjukan bahwa tes WM memiliki konsistensi internal yang baik untuk mengukur suatu konstruk.
Pengujian validitas konstruk menggunakan metode correlation with other test, menunjukan bahwa tes WM merupakan tes yang valid untuk mengukur konstruk working memory capacity karena berkorelasi secara signifikan dengan tes IST subtes ME yang juga mengukur memori. Selain itu, berdasarkan hasil analisis aitem, tes WM telah memiliki aitem-aitem dengan derajat kesulitan aitem yang beragam dan daya diskriminasi yang baik. Telah disusun norma tes WM dengan menggunakan normalized standard score, dengan M=10 dan SD=3.

This research was conducted to develop one of the subtests from intelligence test, that is working memory capacity WM test that will be used as a reference to make considerations in the high school student rsquo s specilization in Indonesia. The constructions of WM test was based on CHC theory which is the most comprehensive and contemporary theory of intelligence. The tested of WM test was conducted at the first year of high school students in Jakarta region, including students from sciences and social science major. Reliability testing using Cronbach Alpha method showed that WM test has good internal consistency.
Validity testing using correlation with other test method showed that WM test is a valid test to measure working memory capacity, because the WM test significantly correlated with the ME subtest of IST test which also measure memory. Furthermore, based on the item analyses, WM test has good item with a variant item difficulty and good item discriminant. The norm of WM test was using normalized standard score, M 10 and SD 3.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Salim
"lnteligensi adalah konsep penting dari atribut psikologis dalam diri manusia. Berbagai penelitian inteligensi menunjukkan bahwa faktor bawaan dan faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan inteligensi seseorang. Dan Salah satu proses yang sangat berpengaruh dari faktor lingkungan adalah melalui proses belajar.
Sekolah Sebagai tempat berlangsungnya proses belajar formal diharapkan dapat membantu siswa/i untuk lebih mengenali kemampuan yang dimilikinya. Dengan berdasarkan model struktur intelek dari J.P Guilford (1959), Meeker & Meeker (1963-1979) menghadirkan tes SOI-LA (Structure of Intellect- Learning Abilities). Tes inteligensi ini akan memberikan informasi peta kemampuan yang telah dimiliki siswanya dan tehnik serta metode pengajaran yang sebaiknya dilakukan oleh sekolah untuk membantu siswa/i dalam mengembangkan kemampuannya.
Salah satu kemampuan yang diuji dalam penelitian ini adalah kemampuan matematika, yang terdiri dari sebelas subtes - dengan total item tes sebanyak 198 buah. Dengan tehnik sampling simple random sampling without replacement terpilih 400 siswali kelas X dari dua sekolah menengah atas di kota Malang sebagai sampel pada uji validasi tes SOI-LA. Pada pengujian dengan bantuan program komputer Quest version 2.1 diketahui bahwa seluruh subtes SOI-LA memiliki kesesuaian antara skor item tes dengan model, dimana nilai infit means square untuk masing-masing subtes berada pada batas penerimaannya. Berdasarkan perbandingan antara tingkat kemarnpuan siswa/i peserta tes dengan tingkat kesukaran item diketahui bahwa subtes CFS adalah subtes yang paling sulit, sedangkan subtes ESS adalah subtes yang paling mudah. Analisis item juga menunjukkan bahwa dari kesebelas subtes SOI-LA yang diujikan terdapat dua puluh item tes yang memiliki nilai infit means square yang berada diluar batas penerimaannya, sehingga item-item tes tersebut yang dinyatakan tidak fit. Tetapi pada pengujian lebih lanjut - dengan menggunakan bantuan program Prelis version 2.27 dan Lisrel version 8.7 - memperlihatkan bahwa pada uji kesesuaian model, basil pengujian yang diberikan oleh seluruh item tes tidak menunjukkan adanya perubahan yang signiftkan jika dibandingkan dengan hasil pengujian yang diberikan oleh item yang dinilai fit. Ini berarti bahwa seluruh item tes yang ada pada kesebelas subtes dapat diterima sebagai item tes yang fit.
Nilai reliabilitas yang diperoleh berdasarkan estimasi item dan konsistensi internal dari kesebelas subtes ini juga menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan kedua pengujian nilai reliabilitas, subtes CFS adalah subtes yang paling reliabel (r1 = 0,99 ; r2 = 0,91). Sedangkan subtes ESS adalah subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian reliabilitas dengan estimasi item (r1 = 0,72) dan subtes CSS subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian konsistensi internal (r2 = 0,29).
Uji validitas konstruk untuk tes SOI-LA mennnjukkan bahwa kesebelas subtes memiliki validitas konstruk yang baik, yang berarti bahwa kesebelas indikator tersebut terbukti mengukur variabel latennya - yaitu kemampuan matematika. Dengan melihat nilai koefisien muatan faktor (factor loading/lambda) dan nilai t, subtes ESC adalah subtes yang memberikan peranan yang paling besar dalam mengukur kemampuan matematika ( lambda 1, = 0,51 , t1, = 8,60 ; lambda 2 = 0,52 , t2 = 8,64) sedangkan subtes ESS adalah subtes yang mernberikan peranan paling kecil(lambda 1, = 0,17, t1 = 2,82 ; lambda 2 = 0,17 , t2 = 2, 74) .
Untuk mendapatkan model yang lebih baik dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu dengan mengeliminasi subtes ESS. Hasil uji kesesuaian model dan validitas konstruk terhadap model yang dimodifikasi ternyata tidak memberikan hasil yang lebih baik. Tidak ada perubahan yang signifikan untuk uji kesesuaian model maupun uji validitas konstruk dari model yang dimodifikasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>