Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Fakultas Hukum dan Ekonomi UI, 1976
370.15 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinna Respati Winedar
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indah Rizki Maulia
"ABSTRAK
Seiring dengan adanya persaingan dalam bidang pendidikan baik secara nasional
maupun internasional antara Perguruan Tinggi, maka perguruan tinggi negeri dituntut
untuk lebih berbenah diri agar dapat meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas ini
juga mencakup peningkatan kualitas mahasiswanya. Mahasiswa tidak hanya diharapkan
dapat lulus tepat waktu, tapi juga dapat meraih prestasi yang maksimal.
Dweck (dalam Snyder, 2002) menegaskan bahwa keberhasilan siswa di kelas
tidak hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan dan kemampuan. Salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasinya dalam meraih hasil yang
maksimal dalam bidang akademis.
Dahulu diyakini bahwa kesuksesan siswa di kelas bergantung pada Intelligence
Quotient dan Emotional Quotient yang dimiliki siswa, namun hal tersebut tidak terbukti.
Paul G. Stoltz (1997) mencoba menjembatani antara konsep kedua konsep ini dengan
menciptakan konsep Adversity Quotient yaitu suatu ukuran untuk mengetahui respons
manusia terhadap kesulitan. Adversity Quotient (AO) diajukan sebagai prediktor global
terhadap kesuksesan antara lain sebagai prediktor dari motivasi. Dalam penelitian ini
Adversity Quotient akan diuji apakah benar memiliki hubungan dengan motivasi yang
salah satu bentuknya adalah motivasi berprestasi dalam bidang akademis.
Penelitian ini berusaha untuk. lebih mengembangkan penelitian mengenai
Adversity Quotient dan motivasi berprestasi dengan sampel warga Indonesia, khususnya
mahasiswa. Dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan khususnya
oleh bangsa Indonesia. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel mahasiswa
Universitas Indonesia angkatan 2001, 2002, 2003 yang mengikuti program SI reguler.
Peneliti juga akan mencoba melihat apakah ada perbedaan pada mahasiswa yang
berasal dari Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) dengan yang
berasal dari luar Jadebotabek dalam hal Adversity Quotient dan motivasi berprestasi
akademis. Dugaan akan adanya perbedaan muncul karena adanya asumsi bahwa
mahasiswa yang berasal dari daerah lain mengalami krisis yang lebih berat dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari kota/daerah dimana universitas itu berdiri, antara
lain berupa tekanan akulturasi yang disebabkan oleh perbedaan kebudayaan dengan
lingkungannya yang baru dan sebagainya.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan sampel sebesar 87 orang, 60 orang
berasal dari Jadebotabek dan 27 orang berasal dari luar Jadebotabek. Alat ukur Adversity
Quotient dan motivasi berprestasi yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti. Kedua alat
ukur ini berbentuk skala tipe Likert. Alat ukur Adversity Quotient terdiri dari dimensi
Control, Ownership, Reach, Endurance dan alat ukur motivasi berprestasi akademis
terdiri dari dimensi Risiko Pemilihan Tugas, Kebutuhan akan Umpan Balik, Tanggung
Jawab, Ketekunan, Kreatif/Inovatif, dan Keinginan untuk Unggul.
Ternyata motivasi berprestasi akademis tidak hanya dipengaruhi oleh Adversity
Quotient maka faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap motivasi berprestasi
akademis juga dianggap sebagai variabel bebas/independent variable (IV). Faktor-faktor
lain ini diperoleh melalui data kontrol. Dengan demikian hubungan antara Adversity
Quotient juga IV-IV lainnya (jenis kelamin, angkatan, fakultas, jenis ilmu yang ditekuni
di fakultas, asal SMU, jalur masuk UI, pilihan fakultas dalam UMPTN/SPMB, urutan
kelahiran, jumlah anak dalam keluarga, pendidikan terakhir ayah, pendidikan terakhir ibu,
pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, tempat tinggal keluarga, saat ini tinggal bersama siapa,
dan keikutsertaan di seminar/pelatihan motivasi) dengan motivasi berprestasi akademis
diuji melalui perhitungan statistik Multiple Regression. Dari hasil penelitian terhadap
sampel tidak ditemukan adanya hubungan antara Adversity Quotient dengan motivasi
berprestasi akademis. Juga tidak ada perbedaan pada mahasiswa yang berasal dari
Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) dengan yang berasal dari
luar Jadebotabek dalam hal Adversity Quotient dan motivasi berprestasi akademis. Untuk
IV lainnya seperti di atas juga tidak ditemukan adanya hubungan dengan motivasi
berprestasi akademis. Walaupun dari hasil perhitungan didapatkan besarnya peran dari
tiap IV terhadap motivasi berprestasi akademis, namun ternyata tidak signifikan pada
level of significance 0,01 dan level of significance 0,05 sehingga probabilitanya lebih
kecil daripada probabilita yang diharapkan.
Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab terjadi hal tersebut, antara lain
adalah :
Skor Adversity Quotient dan motivasi berprestasi pada sampel penelitian kurang
bervariasi.
Sampel kurang representatif.
Ada faktor lain diluar IV-IV yang diperhitungkan yang lebih besar pengaruhnya
terhadap DV"
2004
S3327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gellerman, Saul W.
Jakarta: Binaman Pressindo, 1984
658.114 GEL mt (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Purwanti
"Perkembangan jaman di abad 21 ini menuntut perguruan tinggi rnenyelenggarakan pembelajaran yang memungkinkan lulusannya memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi, keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri dan keterampilan teknis praktis. Dengan kemampuan dan keterampilan tersebut individu akan mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan jaman. Beberapa penelitian tentang pembelajaran yang telah ada tampaknya belum dapat menjawab kebutuhan akan sebuah alur pembelajaran yang cocok untuk perguruan tinggi karena masih menggunakan pendekatan perilaku, contohnya penelitian Brophy & Good (1986), penelitian Sutadji (1993), model pembelajaran dari Cote dan Levine (2000), dan penelitian Simamora (2002).
Tujuan penelitian ini adalah menguji model pembelajaran di perguruan tinggi dengan tesis utamanya, pengajaran dosen mempengaruhi hasil belajar mahasiswa melalui konsep pembelajaran, konsep diri akademik, dan pendekatan belajari. Hasil penelitian ini dlharapkan menjadi informasi dan bahan introspeksi bagi perguruan tinggi mengenai pembelajaran yang nyata terjadi di institusinya. Dengan menggunakan pendekatan kognitif dan berdasarkan argumentasi tertentu tentang unsur-unsur model, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran ini adalah model yang "baru".
Pengajaran dosen adalah bagian dari konteks pembelajaran yang merupakan pengalaman pertama yang dihadapi mahasiswa dalam seluruh rangkaian pembelajaran di perguruan tinggi. Mahasiswa memaknai pengalaman ini melalui proses persepsi dan hasil persepsi mempengaruhi aktivitas mental selanjutnya. Aktivitas mental yang terpengaruh tersebut adalah konsep tentang pembelajaran dan konsep diri akademik. Berdasarkan pengetahuan kognitif tentang makna pembelajaran (konsep tentang pembelajaran) dan berdasarkan persepsi evaluatif tentang kemampuan diri (konsep diri akdemik) ini mahasiswa memutuskan menggunakan cara belajar (pendekatan belajar) tertentu untuk menguasai materi pelajaran. Pendekatan belajar adalah tingkah laku nyata mahasiswa dalam belajar yang menentukan tingkat hasil belajarnya. Pada model penelitian ini indikator hasil belajar tidak hanya IPK tetapi disempurnakan dengan tiga keterampilan utama untuk berkembang (human capital skills). Digunakannya IPK dan tiga keterampilan utama untuk berkembang sebagai indikator hasil belajar adalah hal "baru" lain pada model pembelajaran yang diteliti ini.
Responden penelitian ini adalah 861 mahasiswa yang berasal dari empat perguruan tinggi yang berbentuk universitas dj Jakarta (dari dua universitas negeri dan dea universitas swasta). Ada lima skala yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini, yaitu skala persepsi mahasiswa tentang pengajaran dosen, skala konsep pembelajaran, skala konsep diri akademik, skala pendekatan belajar, dan skala tiga keterampilan utama untuk berkembang. Data IPK sebagai salah satu komponen hasil belajar diperoleh langsung dari responden. Ke-lima skala telah melalui pengujian konsistensi internal dengan teknik statistik yang sesuai. Pengujian model dilakukan dengan teknik analisis Model Persamaan Struktural (srructural equation modeling - SEM).
Hasil uji model menunjukkan bahwa model teoritik sesuai (fit) dengan data empiris. Hasil belajar mahasiswa yang dominan menggunakan pendekatan belajar mendalam (deep approach) adalah yang paling optimal dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang dominan menggunakan pendekatan belajar permukaan (surface approach) dan pendekatan belajar mengejar prestasi (achieving approach). Mahasiswa akan mengutamakan pendekatan belajar mendalam yang pada akhirnya menghasilkan hasil belajar optimal bila pengajaran dosen berfokus pada mahasiswa (leamer centered). Hasil persepsi mahasiswa terhadap pengajaran dosen yang berfokus pada mahasiswa ini adalah dianutnya jenis konsep pembelajaran mengkonstruksi pengetahuan dan menggunakan pengetahuan. Selain itu, pengajaran dosen yang berfokus pada mahasiswa sangat kondusif untuk menumbuhkan konsep diri akademik yang positif pada mahasiswa. Rangkaian pembelajaran seperti inilah yang diharapkan terjadi di perguruan tinggi.
Dua rangkaian pembelajaran lain bukanlah yang diharapkan, namun penting untuk diketahui agar dapat diminimalkan kemunculannya. Pertama, rangkaian pembelajaran yang diawali dengan pengajaran dosen yang berfokus pada dosen (teacher centered, yang menghasilkan konsep pembelajaran mendapatkan pengetahuan (intake of knowledge) dan stimulasi eksternal (stimulating education), serta konsep diri akademik yang kurang positif. Pendekatan belajar yang digunakan pada rangkaian pembelajaran ini adalah pendekatan belajar permukaan (surface), yang akan mengarahkan pada pencapaian hasil belajar yang kurang optimal. Kedua, rangkaian pembelajaran yang diawali pula oleh pengajaran dosen yang berfokus pada dosen, dan mementingkan pencapaian nilai semata. Hasil persepsi mahasiswa dengan pengajaran dosen seperti ini adalah dianutnya konsep pembelajaran bekerjasama (cooperation), dan konsep diri akademik yang dapat dikatakan positif. Dengan karakteristik tersebut mahasiswa memilih menggunakan pendekatan belajar mengejar prestasi (achieving approach). Hasil belajar yang diraih mungkin saja tinggi, tetapi kurang optimal karena hanya menganggap penting nilai berupa angka.
Keterbatasan utama penelitian adalah masih menyisakan pertanyaan tentang faktor lain yang menentukan hasil belajar optimal, yang kemungkinan bersumber dari faktor konteks pembelajaran yang belum seluruhnya tercakup pada penelitian ini. Pengaruh konteks pembelajaran ini pulalah yang kemungkinan menghasilkan banyak perbedaan di antara rnahasiswa PTN dan PTS, serta mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Eksakta dan Ilmu Sosial dalam berbagai hal berkaitan dengan variabel penelitian ini. Hal ini tentunya dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya.
Saran praktis dari penelitian ini adalah pelatihan bagi dosen (untuk mengubah paradigma dari pembelajaran yang berfokus pada dosen menjadi pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa, dan membekali mereka dengan keterampilan mengelola pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa), pelatihan bagi calon mahasiswa (agar mereka siap belajar di perguruan tinggi), dan kesiapan institusi untuk menerapkan pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa secara konsisten."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
D680
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Bachri Thalib
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2010
370.15 SYA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roslina Verauli
"Anak usia sekolah menjadikan kakak sebagai model yang ditiru tingkah lakunya (Strommen dkk., 1983; Dacey & Travers, 1996). Penelitian D?Amico dan Fromme (1997) menunjukkan bahwa persepsi terhadap tingkah laku kakak berpengaruh pada tingkah laku adik. Dari sini peneliti tertarik untuk mengetahui apakah penelitian mereka juga dapat diterapkan pada motif berprestasi, sehingga akhirnya peneliti memutuskan untuk mengetahui apakah persepsi terhadap motif berprestasi kakak berhubungan secara signifikan dengan motif berprestasi anak usia sekolah.
Penelitian dilakukan pada 45 siswa kelas IV SD Islam Al-Azhar dengan menggunakan teknik incidental sampling. Setiap subyek dalam penelitian memperoleh dua kuesioner, yaitu; kuesioner persepsi terhadap motif berprestasi kakak dan kuesioner motif berprestasi. Data penelitian diolah dengan menggunakan teknik coefficient alpha dari Cronbach dan teknik korelasi dari Pearson Product Moment yang ada pada program SPSS for MS Windows release 9.01.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap motif berprestasi kakak berhubungan secara signifikan dengan motif berprestasi anak usia sekolah, dengan korelasi sebesar 0,314 pada l.o.s, 0,05. Artinya, motif berprestasi kakak dapat meramalkan 31,4% motif berprestasi adiknya, dengan kemungkinan 5% dari jumlah kasus yang ada menyimpang dari peramaIan.
Sehingga dapat dikatakan, salah satu cara yang efektif untuk dapat memiliki anak-anak bermotif prestasi tinggi adalah dengan meningkatkan motif berprestasi kakaknya terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Nafita Basarah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>