Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuni Haryati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Myrna Ratna Maulidiana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Christiyani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pembangunan sosial oleh masyarakat yang dilakukan oleh Paguyuban Jamu Gendong Lestari di Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan melalui sektor ekonomi kreatif yaitu usaha jamu gendong sebagai subsektor kuliner berbasis budaya dan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil menunjukan bahwa Paguyuban Jamu Gendong Lestari sebagai komunitas yang menjalankan usaha di bidang ekonomi kreatif yaitu jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah berhasil melakukan proses pembangunan sosial berdasarkan tujuh karakteristik pembangunan sosial. Strategi pembangunan sosial yang dijalankan adalah strategi pembangunan sosial oleh masyarakat dimana melalui wadah Paguyuban Jamu Gendong Lestari masyarakat yang menjadi anggota saling bekerjasama secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan masalah mereka dan berupaya menciptakan kesempatan guna memperbaiki hidup melalui pengelolaan usaha jamu gendong.

 

Kata kunci: Pembangunan Sosial; Kesejahteraan Sosial; Ekonomi Kreatif; Jamu


This article discusses social development by the community carried out by the Paguyuban Jamu Gendong Lestari in Kuningan Barat Village, Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta through the creative economy sector, namely jamu gendong business as a culinary sub-sector based on culture and local wisdom. This study uses a qualitative approach with descriptive types. The results show that the Jamu Gendong Lestari Association as a community that runs a business in the creative economy, namely jamu as an Indonesian cultural heritage has succeeded in carrying out the social development process based on seven characteristics of social development. The social development strategy that is carried out is a social development strategy by the community through which the members of the Paguyuban Jamu Gendong Lestari are members who work together harmoniously to meet their needs, solve their problems and try to create opportunities to improve life through the management of jamu businesses.

Keywords : social development; social welfare; creative economy; jamu

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najah Syamiyah
"Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatanmasih rendah. Sementara itu pendidikan tentang ASI eksklusif kepada masyarakat harusterus dilakukan karena dapat memberikan informasi penting untuk calon ibu dan keluarga.Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dukungan tenaga kesehatan terhadap perilakupemberian ASI Eksklusif pada Ibu bayi usia 0-5 bulan 29 hari di Posyandu WilayahPuskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap 250 ibu bayi yangterdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Didapatkanbahwa peluang kelompok ibu yang mendapatkan dukungan tenaga kesehatan dengan baikuntuk memberikan ASI eksklusif adalah 1,547 CI 95 1,023-2,339 kali lebih besardibandingkan dengan kelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari tenagakesehatan. Dapat disimpulkan, jika Ibu mendapatkan 4 atau lebih dari 5 perlakuandiantaranya konseling ASI saat ANC, dilakukan IMD, dirawat gabung bersama bayi,bayinya tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI selama masa perawatan, sertaibu pernah mendapatkan penyuluhan, maka pelungnya untuk memberikan ASI eksklusiflebih besar dibandingkan dengan ibu yang hanya mendapatkan 0-3 perlakuan tersebut.Diharapkan kepada penyedia layanan kesehatan Ibu dan anak dapat menetapkan kebijakanterkait pelayanan manajemen laktasi.

The coverage of exclusive breastfeeding in Mampang Prapatan Public HealthCenter was still low. Meanwhile, education about exclusive breastfeeding to the communityshould continue to be done because it can provide important information for prospectivemothers and families. Then conducted a study to determine the support of health workers toexclusive breastfeeding behavior on the mother of the infant 0 5 months 29 days inPosyandu of Mampang Prapatan Public Health Center.A cross sectional study was conducted on 250 infant mothers enrolled inposyandu who were interviewed using a structured questionnaire. It was found that thematernal group opportunity that had good health support to provide exclusivebreastfeeding was 1.547 95 CI 1.023 2.339 times greater than women with less supportfrom health personnel. It can be concluded that if the mothers get 4 or more of 5 treatmentssuch as breastfeeding counseling during ANC, early breastfeeding initiation, treatedtogether with baby, the baby was not given any food and drinks other than breastmilkduring the treatment period, and the mother has got counseling, then theirs opportunities togive exclusive breastfeeding was greater than mothers who only got 0 3 of thesetreatments. It is expected that Mother and child health providers can establish policiesrelated to lactation management services. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikri Neni Iska
"Kemajuan teknologi komunikasi dengan beredarnya CD porno, tayangan pornogratis di media elektronika dan media cetak dan pergaulan bebas dengan perilaku seksual yang transparan Serta perubahan nilai-nilai tradisional yang dianut kepada nilai-nilai moderat (nilai-nilai permissiveness) terlihat pada perilaku remaja dengan perilaku seksual dalam bentuk premariral .sex (hubungan seksual sebelum nikah). Perilaku seksual sebelum nikah yang dilakukan remaja didasarkan pada anggapan bahwa jika menolak hubungan seks akan ditinggal pacar, merasa ditertawakan jika menolak seks intim dan anggapan bahwa tidak ada yang mau berpacaran dengan orang yang menolak hubungan intim Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sarlito Wirawan Sarwono pada tahun 1980 telah menunjukkan sebanyak 387 orang remaja telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah (dari berciuman sampai dengan berhubungan kelamin).
Hubungan seksual sebelum nikah yang dilakukan remaja bersumber pada infonnasi tentang seks dari teman Dan adapun sumber infomiasi tentang seks dari orang tua berada pada urutan ketiga Artinya bahwa orang tua yang diharapkan menjadi sumber utama bagi remaja dalam kaitannya dengan premadtal sex ini karena remaja merupakan bagian anggota keluarga yang berinteraksi secara intens dengan orang tuanya. Seks bebas yang terjadi di kalangan remaja, kecenderungan terjadinya kehamilan dengan tindakan aborsi akan bemkibat terhadap resiko infeksi alat reproduksi, kemandulan, pendarahan menuntut peranserta orang tua dengan pola asuhnya.
Dengan dasar ini peneliti ingin mengelahui hubungan antara pola asuh orang tua dan sikap remaja terhadap hubungan seksual sebelum nikah dan ingin mengetahui seberapa besar hubumgan tersebut Sampel dalam penelitian ini adalah remaja berpendidikan SLTA baik negeri maupnm swasta yang beljumlah 156 orang. Tehnik pengambilan sampel ini adalah dengan stratified random samp!ing,yaitu proses pemilihan sampel dengan cara mengidentifikasi subkelompok-subkelompok dalam populasi, dan mengusahakan agar setiap subkelompok terwakili dalam sampel sesuai dengan proporsi yang ada dalam populasi Alat ukurnya menggunakan skala pola asuh yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan dari karakteristik macam-macam pola asuh menurut Baumrind (1968) dan skala Reiss tentang premariral sexdengan analisis korelasi Pearson (Product moment correlation).
Hasil dari penelitian yang dilakukan ini, menunjukkan kecenderungan pola asuh permisif yang berhubungan secara signifikan. Besaran hubungannya adalah 0.355 pada pola asuh pennisif dengan hubungan seksual berciuman sebelum nikah, 0.231 pada premarital sex bercumbu,dan 0.168 pada premarital sex berhubungan ke|amin Pola asuh otoritatif juga berhubungan secara signifikan dengan hubungan seksual berciuman sebelum nikah sebesar O.225.
Dengan demikian, maka pola asuh permisif dalam premarital sex menunjukkan kecenderungan terjadinya hubungan seksual sebelum nikah karena memiliki besaran angka 0355. Pola asuh otoritatif dan pola asuh otoriter yang menunjukkan kecenderungan tidak terjadinya hubungan seksual sebelum nikah. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua menerapkan pola asuh otoritatif dan pola asuh otoriter kepada anak remajanya dalam kaitannya dengan premarilal sex. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, untuk menemukan sebesar besar/kuat hubungan pola asuh orangtua dan sikap remaja terhadap premariral sex, maka analisisnya dengan metodologis multiple regression."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mastoni Sani
"Media massa mempunyai peranan yang besar pada Pembangunan Nasional untuk menggerakkan partisipasi masyarakat. Peranan tersebut lebih terasa didaerah perkotaan, karena perkembangan teknologi komunikasi yang amat pesat dan pertumbuhan masyarakat menjadi masyarakat massa.
Salah satu masalah penting dalam Pembangunan Nasional adalah Gerakan Keluarga Berencana. Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menghambat laju Pembangunan Nasional. Sasaran penting dalam Gerakan Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh media massa terhadap sikap kemandirian dari wanita. Pasangan Usia Subur dalam berkeluarga berencana atau ?KB Mandiri". Dari analisis ini diharapkan diketahui bagaimana korelasi antara pengenaan media massa dan tingkat pengetahuan wanita dari PUS mengenai KB Mandiri, tanggapan dari wanita PUS mengenai KB Mandiri, kecenderungan perilaku wanita dari PUS untuk melaksanakan KB Mandiri serta pembentukan sikap kemandirian berkeluarga berencana.
Penelitian ini didasarkan pada teori Belajar Sosial dari Bandura dan model Stimulus-Organisme-Respons (S-O-R). Berdasarkan teori dan model tersebut hipotesis disusun, bahwa makin tinggi pengenaan media massa tarhadap wanita dari Pasangan Usia Subur makin tinggi pengetahuan, tanggapan, kecenderungan perilaku dan sikap mereka mengenai Keluarga Berencana.
Untuk mengetahui hipotesis tersebut, kuesioner dan wawancara disebar dan dilakukan terhadap 100 orang wanita dari Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Hasil tersebut dianalisis secara komputerisasi dengan mempergunakan program Statistical Analysis System (SAS) yang hasilnya menunjukkan hipotes dapat diterima."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaimah Z. Tala
"Tujuan : Untuk mengetahui profil lipid dan kadar Apo-B serta hubungannya dengan asupan makanan dan faktor lain.
Tempat : Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Bahan dan cara : Penelitian desain cross sectional pada 105 subyek berusia≥ 35 tahun yang dipilih secara simple random sampling dari sampel MONICA III-Jakarta. Data yang dikumpulkan meliputi data sosioekonomi subyek, asupan makanan, antropometri serta pemeriksaan laboratorium untuk kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida dan Apo-B. Uji statistik yang digunakan adalah uji X2, Fisher dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil dan kesimpulan : Subyek penelitian terdiri dari 49 laki dan 56 perempuan, dengan rerata umur 54,39 ± 10,72 tahun. Rerata kadar kolesterol total 209 ± 40,5 mg/dL, Nilai tengah kadar LDL 137,0 (58,0 - 223,0) mg/dL; kadar HDL 40,0 (23,0 - 77,0) mg/dL; kadar trigliserida 130,0 (27,0 - 340,0 mg/dL) dan kadar Apo-B 106,0 (44,0 - 172,0 mg/dL). Prevalensi kadar kolesterol total abnormal (≥ 200 mg/dL) sebesar 55,2%; kadar LDL abnormal (≥ 130 mg/dL) 60%; kadar HOL abnormal (< 40 mg/dL) 43,8%; kadar trigliserida abnormal (≥200 mg/dL) 13,3% dan kadar Apo-B abnormal ditemukan 25,7%.
Dari hasil analisis bivariat didapat hubungan bermakna antara (I) kadar kolesterol total dengan jenis kelamin dan IMT, (2) kadar HDL dengan asupan PUFA, jenis kelamin dan umur, (3) kadar LDL dengan umur, 1MT dan Lpe/Lpa, (4) kadar trigliserida dengan Lpe/Lpa, dan (5) kadar ApoB dengan asupan protein, jenis kelamin, DM dan Lpe/Lpa. Setelah dilakukan analisis multivariat terlihat hubungan bermakna antara (1) kolesterol total dengan asupan karbohidrat, asupan protein dan Lpe/Lpa, (2) kadar HDL dengan jenis kelamin, (3) kadar trigliserida dengan Lpe/Lpa, dan (4) kadar ApoB dengan Lpe/Lpa dan asupan karbohidrat.

Relationship between Serum Lipid Profile and Apo-B With Dietary Intake and Other Factors of Adult in Mampang Prapatan District, 2000Objective: To determine serum lipid profile and apoB and its relationship to dietary intake and other factors.
Location: Mampang Prapatan District, South Jakarta
Materials and method: A cross sectional study has been carried out on 105 subjects (age ≥ 35 year), selected using simple random sampling method from MONICA III-Jakarta's sample. Data collected consist of socio-economic status, dietary intake, anthropometric, and laboratory examinations for total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride and apoB. Statistical analysis was performed by X2, Fisher exact and Kolrnogorov-Smirnov test.
Results and conclusions: Subjects in this study were 49 male and 56 female with average age 54.39 ± 10.72 year. Mean cholesterol level was 209 ± 40.5 mg/dL, median LDL level 137.0 (58.0 - 223.0 mg/dL), median HDL level 40.0 (23.0 - 77.0) mg/dL, median triglyceride level 130.0 (27.0 - 340.0) mg/dL, and median apoB level 106.0 (44.0 - 172.0) mg/dL. Prevalence of abnormal total cholesterol level (≥ 200 mg/dL) 55.2%, abnormal LDL level (≥ 130 mg/dL) 60%, abnormal HDL level (< 40 mg/dL) 43.8%, abnormal triglyceride level (≥ 200 mg/dL) 13,3%, and abnormal apoB level 25.7%.
Bivariate analysis found significant relationship between (1) total cholesterol level and sex & BMI, (2) HDL level and PUFA intake, sex & age, (3) LDL level and age, BMI & WHR, (4) triglyceride level and WHR, (5) apoB level and protein intake, sex, DM & WHR. Multivariate analysis found significant relationship between (1) total cholesterol level and carbohydrate intake, protein intake and WHR, (2) HDL level and sex, (3) triglyceride level and WHR, (4) apoB level and WHR and carbohydrate intake.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T9329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lineke Guntara
"Tujuan : Mengetahui hubungan kadar magnesium serum dan asupan magnesium dengan hipertensi, serta hubungan magnesium serum, asupan magnesium dan tekanan darah dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pada orang dewasa > 35 tahun.
Tempat: Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Bahan dan cara : Studi cross sectional dilakukan pada 105 subyek pria dan wanita > 35 tahun yang dipilah secara simple random sampling dari sampel MONICA Jakarta 2000. Data yang dikumpulkan meliputi: data umum subyek, asupan makanan, antropometri, tekanan darah, pemeriksaan laboratorium (kadar magnesium serum, kreatinin serum dan gula darah puasa). Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square, Fisher's exact, Kolmogorov-Smirnov, Anova dan t- tes.
Hasil : Hipertensi didapatkan pada 40 % subyek dan makin banyak pada kelompok umur yang lebih tua. Sebanyak 38,8% subyek pria dan 55,4% subyek wanita mempunyai asupan magnesium kurang, Hipomagnesemia lebih sering terjadi pada subyek hipertensi daripada subyek tidak hipertensi. Dari hasil analisis bivariat, didapatkan hubungan bermakna antara :1) perilaku gizi dengan pola makan, 2) umur dan pola makan dengan asupan magnesium, 3) umur dengan tekanan sistolik, 4) asupan protein dengan tekanan darah sistolik, 5) asupan magnesium dengan tekanan darah diastolik dan hipertensi. Rata-rata kadar Mg serum lebih rendah pada subyek hipertensi, namun tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar Mg serum dengan hipertensi.
Simpulan : Defisit asupan magnesium didapatkan pada semua subyek dan terutama berhubungan dengan pola makan yang kurang baik. Kurangnya asupan magnesium makanan dan rendahnya magnesium serum dapat menjadi salah satu faktor penunjang hipertensi.

The Relationship Between Serum And Dietary Magnesium With Hypertension And The Influential Factors In Adults In Mampang Prapatan District, JakartaObjective: to determine the relationship between serum and dietary magnesium with hypertension, and the relationship between serum magnesium, dietary magnesium and blood pressure with the influential factors in age > 35 year.
Location: Mampang Prapatan District, South Jakarta.
Materials and method: A cross-sectional study had been carried out among 105 subjects selected by simple random sampling method. The collected information consist of socioeconomic status, smoking and physical activities, dietary intake, anthropometric, blood pressure and laboratory examinations for serum magnesium, creatinine serum and fasting blood glucose. Statistical analysis was performed by Chi Square, Fisher's exact, Kolmogorov-Smirnov, Anova and t -test.
Results: Hypertension was found in 40 % subjects and more prevalent in older groups. Low level of magnesium intake was found in 38,8 % men and 55,4% women. Hypomagnesaemia was more prevalent in hypertensive subjects than in non-hypertensive. Bivariat analysis found significant relationships between :1) nutritional behavior with food pattern, 2) age and food pattern with dietary magnesium intake,3) age with systolic blood pressure, 4) dietary protein intake with systolic blood pressure, 4) dietary magnesium intake with diastolic blood pressure and hypertension. The average serum magnesium level was lower in hypertensive subjects, but no significant relationship between serum Mg levels with hypertension.
Conclusions: Dietary magnesium deficit was found in all of subjects, especially associated with the poor food pattern. The reduced level in magnesium diets and the low level of magnesium serum could be a responsible factor in the development of hypertension.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T2028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>