Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Sarilani Wirawan
"Salah satu fenomena yang akhir-akhir ini tampak, terutama di Jakarta, adalah adanya orang-orang yang menuntut ilmu formal di bangku perguruan tinggi sambil bekerja. Konsekuensi langsung yang dirasakan oleh orang- orang yang kuliah sambil bekerja pada waktu yang relatif sama adalah tersedianya waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan maupun pendidikannya. Pengisian waktu luang bagi orang-orang yang menempuh pendldikan formal sambil bekerja diperlukan karena beberapa penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa kurangnya waktu luang sebagai hasil dari sekolah sambil bekerja mempunyai pengaruh negatif bagi pelakunya. Selanjutnya, diketahui bahwa walaupun setiap individu adalah unik, namun sejumlah tertentu orang dengan karakteristik serupa cenderung menampilkan pola tingkah laku yang serupa pula. Oleh karena itu dimungkinkan untuk membuat klasifikasi/tipologi berdasarkan kriteria tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dibuatlah penelitian studi eksploratif ini yang bertujuan untuk mengenali adanya klasifikasi dari para mahasiswa yang bekerja di dalam mengisi waktu luangnya, berdasarkan tingkat aktualisasi dirinya, cara memaksimalkan penggunaan waktu, orientasi jenis kegiatan, serta manfaat yang dirasakan dalam beraktivitas di waktu luang. Selanjutnya, ingin diketahui pula gambaran umum dari masing- masing kelompok yang berhasil diperoleh, yang merupakan karakteristik mahasiswa bekerja yang menjadi subyek penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel didasarkan pada teknik "accidental sampling". Di sini, setiap subyek diminta untuk memberikan respon pada tiga alat ukur, yaitu kuesioner mengenai tingkah Iaku penggunaan waktu secara umum, kuesioner mengenai preferensi terhadap kegiatan, tempat, dan orang lain yang diajak untuk mengisi waktu luang, serta kuesioner mengenai aktualisasi diri yang merupakan adaptasi dari "Short Index of Self Actualization" (Young dan Crandall, 1984 dalam Shin, dkk, 1994; diperbaiki oleh Jones dan Crandall, 1986 dalam Shin, dkk, 1994). Teknik analisa yang digunakan adalah analisa cluster yang menggunakan perhitungan. Teknik analisa yang Euclidean distance untuk mengukur jarak/perbedaan antar kasus tersebut, serta Ward?s Method untuk menempatkan obyek-obyek yang serupa ke dalam cluster/sub kelompok. Jumlah cluster yang dianalisa ditetapkan berdasarkan proprosi pemerataan jumlah subyek antar cluster dan pertimbangan praktis.
Hasil penelitian menetapkan jumlah 3 cluster sebagai solusi terbaik dengan karakteristik berbeda antar cluster. Kelompok Santai (Cluster 1) merupakan orang-orang yang cukup mampu untuk mengaktualisasikan dirinya, menggunakan waktu dengan tepat dan bertingkah laku self directed, berorientasi pada kegiatan waktu Iuang yang bersifat relaksasi, serta merasakan manfaatnya sebagai sarana untuk relaksasi dan mekanisme menghindar. Kelompok Aktif Dinamis (Cluster 2) terdiri dari para pengaktualisasi diri yang memaksimalkan penggunaan waktu dengan bertingkah laku self directed menggunakan waktu dengan tepat, dan bertindak cepat. Kelompok ini menyukai kegiatan waktu luang yang berorientasi intelektual dan relaksasi, serta merasakan manfaatnya bagi fisik, sosial, dan keadaan psikologis. Kelompok Pasif (Cluster 3) adalah para non pengaktualisasi diri yang berusaha rnemaksimalkan penggunaan waktu yang dimiliki dengan bertingkah laku self directed. Mereka berorientasi pada kegiatan waktu luang yang bersifat sosial, dan relaksasi, serta merasakan manfaat kegiatan waktu luang sebagai sarana mekanisme menghindar.
Dengan diperolehnya hasil tersebut dan adanya keterbatasan ataupun belum sempurnanya penelitian ini maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, antara lain menggunakan jumlah subyek yang lebih banyak, dengan perbandingan jumlah yang seimbang antara subyek yang bekerja paruh waktu dan yang bekerja penuh waktu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosemary Chrisanny D.
"Waktu Iuang kerapkali diasesiasikan dengan saat bersantai, bermalas-malasan, atau bersenang-senang belaka. Bahkan waktu Iuang sering dipandang sebagai hal yang kurang penting, misalnya bila dibandingkan dengan pekerjaan atau keluarga. Namun sebenamya, waktu Iuang, yang didefinisikan sebagai waktu yang tersedia setelah melakukan berbagai kewajiban sehari-hari, kaya akan manfaat bagi kehidupan seseorang. Terlebih dalam situasi Jakarta, yang hingar bingar dengan berbagai kesibukan, persaingan, dan tekanan, dimana waktu Iuang bisa membantu seseorang menjaga keseimbangan mental dan mengaktualisasikan dirinya.
Peran waktu Iuang dalam kehidupan manusia tidaklah remeh. Apa yang dialami seseorang dalam waktu luangnya bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental, kepuasan hidup, dan perkembangan psikologisnya. Bahkan suatu penelitian mengemukakan bahwa bila dibandingkan dengan pekerjaan dan pernikahan, korelasi kepuasan terhadap aktivitas selain kerja dengan kesejahteraan psikologis seseorang tergolong tinggi.
Persoalan yang dihadapi sehubungan dengan waktu Iuang bukan sekadar ada atau tidak adanya waktu Iuang, namun lebih kepada bagaimana cara seseorang mengisi waktu Iuangnya ataupun bagaimana pengalaman yang diperolehnya melalui aktivitas waktu luangnya tersebut. Cara seseorang memanfaatkan waktu Iuang memang berpotensi untuk memberikan pengaruh yang positif maupun negatif bagi kualitas hidupnya.
Semakin signifikannya topik mengenai waktu Iuang, semakin banyaknya kuantitas waktu Iuang akibat kemajuan teknologi, serta semakin bervariasinya alternatif pengisi waktu Iuang menyebabkan peneiiti menganggap bahwa hal ini penting untuk diteliti. Selain itu, penelitian yang berkaitan dengan penggunaan waktu Iuang ditinjau dari sudut pandang psikologi belum banyak dilakukan, terlebih dengan menggunakan subyek penelitian di Indonesia. Dengan demikian, peneliti mengangkat topik penelitian penggunaan waktu Iuang, dengan memusatkan perhatian pada orang dewasa muda. Fokus studi ini ditetapkan mengingat orang dewasa muda, yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja, tentunya memiliki waktu Iuang yang terbatas. Di samping itu, komposisi penduduk usia dewasa muda di Jakarta tergolong besar ketimbang kelompok usia lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan waktu Iuang dan makna psikologisnya bagi orang dewasa muda lajang yang bekerja penuh waktu. Penggunaan waktu Iuang yang diteliti meliputi waktu luang, aktivitas waktu luang, dampak aktivitas waktu luang, penilaian terhadap kuatitas penggunaan waktu luang berdasarkan 5 kriteria Ieisure dan arah leisure (positif/negatif), serta harapan terhadap waktu Iuang maupun aktivitas waktu Iuang. Subyek penelitian berjumlah 92 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik incidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Dari hasii penelitian, diperoleh data bahwa kuantitas waktu luang subyek berkisar antara 1 sampai 4 jam per hari kerja. Sebagian besar subyek tetap menginginkan tambahan kuantitas waktu luang, walaupun mereka menilai bahwa kuantitas yang dimiliki saat ini sudah memadai. Hampir semua subyek menganggap waktu Iuang itu penting, sebagian besar adalah sebagai pengimbang rutinitas sehari-hari dan sarana untuk beristirahat. Masalah terbanyak dengan waktu luang terkait dengan pakerjaan responden, yaitu tersitanya waktu luang oleh kewajiban, dan gagal melakukan rencana kegiatan lainnya karena lelah. Hampir seluruhnya mengakui membutuhkan waktu luang, tahu apa yang akan dilakukan dalam waktu luang, serta cenderung menikmati waktu luang. Namun sebagian besar merasa bahwa penggunaan waktu Iuangnya kurang optimal dan perlu diperbaiki.
Aktivitas pengisi waktu luang terpopuler adalah menonton TV. Alasan untuk aktivitas tersering adalah untuk pengembangan diri, kesegaran, dan relaksasi, sedangkan alasan untuk aktivitas kedua tersering adalah untuk istirahat, karena berminat, dan karena faktor kemudahan. Subyek membutuhkan tenaga fisik yang agak besar maupun kecil, daya pikir yang tergolong sedang, serta keterlibatan emosi yang agak besar dan kecil untuk melakukan aktivitas waktu Iuangnya. Aktivitas yang dipilih cenderung di dalam ruangan, di dalam atau sekitar rumah, dilakukan seorang diri, serta bersifat fleksibel.
Dampak aktivitas waktu luang yang menonjol adalah untuk mendapatkan kesegaran baru. Secara umum, subyek juga merasakan leisure pada aktivitas waktu luangnya. Berdasarkan 5 kriteria leisure, umumnya subyek menilai bahwa aktivitas waktu luangnya dipilih secara bebas, memiliki motivasi intrinsik, mendatangkan rasa damai, membantu subyek memenuhi diri (self-fulfillment), serta signifikan dan berharga. Subyek juga menganggap bahwa aktivitas waktu luangnya terarah pada hal-hal yang positif. Harapan terbanyak terhadap waktu luang adatah ditambahkan kuantitas waktu luang, dan harapan terbanyak terhadap aktivitas waktu Iuang adalah melakukan aktivitas yang bersifat santai, produktif dan aktif.
Melihat hasil penelitian ini, peran waktu Iuang sebagai kompensasi bagi kebutuhan subyek yang tidak terpenuhi di pekerjaan perlu diperhatikan, juga pembiasaan diri mengisi waktu Iuang dengan aktivitas positif, tuntunan kegiatan avokasional, serta pengadaan program kegiatan pengisi waktu uang yang lebih membangun dan bersifat aktif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuhatu, Adisanto Jozef
"ABSTRAK
Masalah waktu luang merupakan masalah yang semakin mendapat perhatian untuk ditelaah dengan melihat semakin dianggap pentingnya waktu luang dalam jaman yang semakin berkembang saat ini. Penulisan skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan waktu luang pada satu kelompok masyarakat yang dianggap menempati posisi khusus dalam masyarakat, yaitu kelompok mahasiswa. Alasannya, selain masalah yang menyangkut kegiatan belajar semata, kegitan waktu luang mahasiswapun juga berperan dalam menunjang keberhasilan mahasiswa studinya. Untuk itu penulis mengambil sampel mahasiswa FISIP UI dan mahasiswa FK UI dalam melihat bagaimana mahasiswa memanfaatkan waktu luangnya. Khususnya dalam penelitian ini perhatian diberikan pada tiga sektor kegiatan yaitu kegiatan sektor intelektual kegiatan sektor seni, dan kegiatan sektor sosial" Perolehan data dilakukan melalui survei sampel dan penentuan sampelnya dilakukan secara proporsional dengan tekhnik random sederhana."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Surya Hutami
"ABSTRAK
Remaja yang rentan terhadap stress harus dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan baik untuk dapat mengurangi dampak negatif dari stress tersebut. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan ialah mengisi waktu luang di restoran. Perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat membuat fungsi restoran tidak lagi hanya menjadi sebuah tempat untuk makan, tetapi juga menjadi salah satu sarana orang untuk melepas lelah dan sebagai salah satu bentuk leisure. Pemilihan lokasi restoran yang akan dikunjungi merupakan sebuah proses yang ditentukan oleh faktor pendorong yang berasal dari diri remaja yaitu motivasi, waktu tempuh dan asal keberangkatan. Ada juga faktor penarik yang berasal dari karakteristik lokasi restoran (site dan situation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan lokasi restoran untuk mengisi waktu luang remaja. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah melakukan analisis spasial dengan metode deskriptif berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada remaja. Hasil yang diperoleh yakni pola pemilihan lokasi restoran untuk mengisi waktu luang remaja beragam. Berdasarkan motivasinya, remaja dengan motivasi fisik dominan lebih mengutamakan situation dan remaja dengan motivasi sosial dominan lebih mengutamakan site dalam memilih restoran untuk mengisi waktu luang. Berdasarkan waktu tempuhnya, semakin cepat ditempuh lokasi restoran dari asal keberangkatan remaja, maka restoran itu akan semakin banyak dipilih oleh remaja. Berdasarkan asal keberangkatannya, remaja dominan pergi ke restoran dari kost.

ABSTRACT
Youth who are prone to stress should be able to use their leisure time well in order to reduce the negative impact of such stress. One of the activities that can be done is to go to a restaurant. Lifestyle changes that occur in the community make the restaurant function is no longer just be a place to eat, but also be one of the means of people to unwind and as a form of leisure. Selection of the location of the restaurant to be visited is a process that is determined by the driving factor that comes from youth is motivation, travel time and origin of departure. There are also pull factors derived from the characteristics of the destination location (site and situation). This study aims to determine selection pattern of restaurant location for spending youth's leisure time. To achieve the research objectives, the method used is to analyze the spatial analysis with descriptive methods. The results obtained by the pattern of the restaurant selection to fill youth leisure time are variety. Based on the motivation, dominant of youth with physical motivation prefers situation, and youth with social motivation prefer the site to choose the restaurant to spend their leisure time. Based on the travel time, the sooner reached the location of the restaurant from the original departure of youth, then the restaurant will be chosen by the youth. Based on the origin of departure. Dominant of youth went to the restaurant from the boarding house.
"
Universitas Indonesia, 2016
S61684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rismart Firdaus
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi kebebasan dalam waktu luang dan kepuasan waktu luang pada mahasiswa Universitas Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri dari 126 mahasiswa Universitas Indonesia. Variabel persepsi kebebasan dalam waktu luang diukur menggunakan alat ukur Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale (Witt & Ellis, 1985) dan variabel kepuasan waktu luang di ukur menggunakan alat ukur Leisure Satisfaction Scale (Short Form) (Beard & Ragheb, 1980). Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel persepsi kebebasan dalam waktu luang dan variabel kepuasan waktu luang pada mahasiswa Universitas Indonesia (r = 0.747, p < 0.05). Analisis tambahan yang mencakup hubungan antara kedua variabel dengan data kontrol seperti jenis kelamin, usia dan pemasukan perbulan juga disertakan.


ABSTRACT

This study aims to find the correlation between perceived freedom in leisure and leisure satisfaction among University of Indonesia students. 126 students were participated in this study. The perceived freedom in leisure was measured by Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale (Witt & Ellis, 1985) instrument and leisure satisfaction was measured by Leisure Satisfaction Scale (Short Form) (Beard & Ragheb, 1980) instrument. This study finds the positive correlation between perceived freedom in leisure and leisure satisfaction among University of Indonesia students (r = 0.747, p < 0.05). Additional analysis including correlation between two variables and demographic data such as gender, age and income were included.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Herwibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi kebebasan dalam waktu luang dengan subjective well-being pada mahasiswa Universitas Inonesia. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia pada program studi S1. 126 responden penelitian diminta mengisi instrumen penelitian, yaitu perceived freedom in leisure short form (Witt & Ellis, 1985), Satisfaction With Life Scale (Diener et al, 1985), dan Positive Affect ? Negative Affect Scale (Watson & Tellegen, 1985) secara online. Penelitian menemukan adanya korelasi positif antara persepsi kebebasan dalam waktu luang dan affect balance (r=-0,500, p<0,05) serta korelasi positif antara persepsi kebebasan dalam waktu luang dan kepuasan hidup (r= 0,203, p<0,05). Analisis tambahan menunjukkan bahwa terdapat data kontrol ,yakni jenis kelamin, berpengaruh terhadap hasil penelitian.

This research aimed to find the correlation between perceived freedom in leisure and subjective well-being among students of University of Indonesia. 126 respondents were asek to fill our instruments, perceived freedom in leisure short form (Witt & Ellis, 1985), Satisfaction With Life Scale (Diener et al, 1985), dan Positive Affect ? Negative Affect Scale (Watson & Tellegen, 1985) through internet. The finding of this research is that there is a positive correlation between perceived freedom in leisure and affect balance (r=-0,500, p<0,05) and also positive correlation between perceived freedom in leisure and life satisfaction (r= 0,203, p<0,05). Additional analyses showed that gender did have influence the result of this study."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Marina Tiara
"Dalam dunia kerja saat ini terdapat pembagian bidang profesi sesuai stereotip jender. Sebagian besar perempuan berada pada bidang profesi feminin, walaupun adapula yang berada pada bidang profesi maskulin. Pengaruh sosialisasi peran jender sejak kecil menyebabkan berkembangnya sejumlah ciri kompetensi sesuai jender sehingga mengarahkan perempuan pada bidang profesi tertentu. Sosialisasi dilakukan diantaranya melalui aktivitas waktu luang, yaitu aktivitas yang dapat memberikan peluang bagi berkembangnya suatu kompetensi sesuai jenisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kaitan antara aktivitas waktu luang yang ditekuni perempuan pada masa remaja dengan keberadaannya pada bidang profesi feminin dan maskulin, sehubungan dengan ciri-ciri kompetensi yang dikembangkan dalam menekuni suatu aktivitas waktu Iuang.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif berbentuk ex post facto; membandingkan 2 kelompok subyek dalam bidang profesi feminin dan maskulin; sampel penelitian 130 perempuan; dipilih berdasarkan incidental sampling. Aktivitas waktu luang diteliti berdasarkan keikutsertaan pada suatu jenis aktivitas olah raga, organisasi, kesenian dan pengembangan ketrampilan. Aktivitas olah raga dan organisasi diteliti lebih dalam menggunakan kuesioner sesuai teori kompetensi kerja Spencer & Spencer, (1993) dan Skala Likert (Oppenheim, 1966).
Ada perbedaan yang signifikan antara perempuan pada bidang profesi maskulin dan feminin dalam hal jenis aktivitas waktu luang yang ditekuni semasa remaja. Sesuai aktivitas olah raga, perempuan pada bidang profesi maskulin menekuni jenis olah raga team games dan olah raga dengan pihak lawan yang mengembangkan ciri-ciri kompetensi achievement orientation, team leadership, self confident; sedangkan perempuan dalam bidang profesi feminin menekuni jenis olah raga yang solitaire, yang tidak mengembangkan ciri kompetensi diatas. Sesuai aktivitas waktu luang organisasi, perempuan dalam bidang profesi maskulin memiliki jabatan pimpinan yang mengembangkan achievement orientation, team leaderhip dan self condfident; sedangkan perempuan dalam bidang profesi feminin memiliki jabatan non-pimpinan yang mengembangkan interpersonal relationship dan relationship building. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dalam keikutsertaannya pada aktvitas kesenian dan pengembangan ketrampilan.
Ada kaitan yang erat antara aktivitas waktu luang yang ditekuni perempuan semasa remaja dengan keberadaan mereka pada bidang profesi feminin dan maskulin. Keikutsertaan perempuan pada aktivitas olah raga team games, olah raga dengan pihak lawan dan jabatan pimpinan dalam berorganisasi mengembangkan sejumlah ciri-ciri kompetensi yang sesuai dengan bidang profesi maskulin. Absennya perempuan pada aktivitas tersebut menyebabkan tidak berkembangnya karakteristik "maskulin" sehingga lebih berkembang karakteristik yang sesuai dengan stereotip jender dan hal ini mengarahkan perempuan pada bidang profesi feminin. Bagi para pendidik pada umumnya dan orang tua pada khususnya, aktivitas waktu luang anak sesuai stereotip jender akan menghambat perkembangan potensi mereka secara maskimal. Bagi penelitian selanjutnya rnengenai aktivitas waktu luang, dapat diteliti lebih spesifik ciri-ciri kompetensi yang berkembang dalam menekuni suatu jenis aktivitas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana
"ABSTRAK
Kehadiran RCTI sebagai televisi swasta pertama dalam dunia pertelevisian di Indonesia memberikan alternatif baru kepada khalayak penonton televisi. Dengan semboyan Tampilkan Pentas Dunia Di Rumah Anda atau RCTI Saluran Hiburan Dan Informasi , RCTI berusaha memberikan tayangan - tayangan yang bersifat hiburan. Dan yang unik hiburan - hiburan tersebut bergaya barat. Keunikan RCTI ini merupakan sesuatu yang menarik bagi penonton, dan sedikit banyak berpengaruh tehadap penonton. Disengaja atau tidak disengaja, televisi ( RCTI ) turut mempengaruhi tumbuhnya suasana, tata nilai, dan sikap hidup yang menguntungkan atau merugikan. Dengan keunikannya dalam sajian - sajian acaranya, RCTI juga merupakan alternatif yang lebih menarik bagi. anak anak sebagai bagian dari masyarakat penonton televisi. Dampak dari keadaan tersebut adalah anak -anak memberikan waktu secara berlebihan untuk menonton RCTI, sehingga berpengaruh terhadap kegiatan - kegiatan lain yang sesungguhnya harus mereka lakukan. Anak anak mengurangi atau bahkan tidak lagi mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan - kegiatannya. Waktu luang mereka di isi dengan menonton RCTI secara berlebihan. Dan berdasarkan asumsi inilah, penelitian ini dilakukan. Penelitian tentang dampak RCTI ini bermaksud untuk mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana dampak RCTI terhadap perubahan pola pengunaan waktu luang anak, dan melihat bagaimana peran orang tua dalam mencegah ataupun mengatasi hal ini. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitis, yakni hendak melihat hubungan antar variabel. Adapun metode penelitian yang dipergunakan adalah metode survai dengan mengambil populasi anak - anak SD Kristen XI Sun - Rise Garden, Jakarta Barat yang berjumlah 1064 anak. Dari jumlah populasi diambil sampel sebesar 120 anak, dengan cara penarikan sampel secara sengaja ( purposive ), yakni anak anak kelas lima dan kelas enam. Kemudian data yang diperoleh dianalisis secara manual melalui tahapan editing, koding, skoring dan tabulasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui penggunaan RCTI yang tinggi atau berlebihan memang membuat anak anak semakin pasif dalam menggunakan waktu luangnya. Tetapi tidaklah dapat dikatakan bahwa RCTI lah faktor utama penyebab pasifnya waktu luang anak. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah berpengaruh. Peran orang tua yang rendah cenderung menjadikan anak menonton RCTI secara berlebihan, dan sebaliknya. Penggunaan RCTI yang rendah menjadikan anak tetap aktif dalam penggunaan waktu luangnya. Anak anak yang penggunaan RCTI nya rendah anak - anak dari orang tua yang berperan tinggi."
1992
S3915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schaffmeister
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991
345 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>