Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177938 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kania Anandita
"ABSTRAK
Menyisipkan merek dalam program televisi atau disebut dengan istilah program
hibrida merupakan strategi pemasaran yang dibuat untuk mengatasi jenuhnya
iklan televisi. Strategi ini dibuat dilandasi keyakinan bahwa seseorang akan lebih
mudah dipersuasi pada saat ia sedang tidak merasa dipersuasi. Skripsi ini
berusaha untuk meneliti bagaimana dampaknya terhadap reaksi pemirsa jika
merek disisipkan dalam program yang serius, netral, jujur, dan terikat kode etik
pers, yaltu program berita. Reaksi pemirsa yang diukur adalah reaksi pemirsa
terhadap program hibrida dan reaksi pemirsa terhadap iklan. Yaitu brand recall
(1), asosiasi merek (2), sikap terhadap program berita (3). kredibilitas program
berita (4), sikap terhadap bentuk pesan komersial (5). sikap terhadap merek (6),
dan intensi membeli merek (7). Disamping itu, skripsi ini juga mengukur belief
perseverance sikap terhadap program berita (8), belief perseverance kredibilitas
program berita (9), belief perseverance sikap terhadap merek (10), dan belief
perseverance intensi membeli merek (11). Penelitian dilakukan pada 124 orang
mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Partisipan dibagi dalam dua
kelompok, kelompok yang menyaksikan program berita dengan iklan, dan
kelompok yang menyaksikan program berita yang disisipl merek didalamnya.
Setelah tayangan, partisipan mengisi kuesioner secara bersama-sama. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap
terhadap program berita, sikap terhadap bentuk pesan komersial, intensi
membeli merek, sikap akhir terhadap program berita, dan sikap akhir terhadap
merek. Sedangkan dalam hal brand recall, asosiasi merek, kredibilitas program
berita, sikap terhadap merek, kredibilitas akhir program berita, dan intensi akhir
membeli merek, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa reaksi pemirsa terhadap program berita yang disisipi
merek bisa menjadi buruk meskipun motif komersialnya tidak disadari pemirsa.
Sedangkan reaksi pemirsa terhadap merek yang disisipkan dalam program berita
bisa efektif asalkan motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Jika motif
komersialnya tertangkap, maka reaksi mereka bisa menjadi buruk. Untuk
penelitian selanjutnya, saran yang diberikan adalah agar stimulus tayangan
penelitian diperbaiki. Dari segi program yang disisipkan, peneliti menyarankan
agar penyisipan merek dilakukan dalam program berita yang sifatnya soft news.
Untuk implikasi praktis, peneliti menyarankan agar stasiun televisi dan produsen
mempertimbangkan resiko munculnya dampak negatif dari menyisipkan merek
dalam program berita terhadap program serta merek. "
2004
S2781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhadinal Fahmi
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk membahas pengaruh brand name, product involvement, dan consumer ethnocentrism terhadap purchase intention. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan factorial design 2 (brand name: local vs foreign name) x2 (product involvement: low vs high involvement) x2 (consumer ethnocentrism: low vs high ethnocentrism). Hasil penelitian menunjukan bahwa foreign name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan local name. Hasil yang sama terjadi ketika foreign name dikombinasikan dengan low-involvement product, sedangkan pada high-involvement product, tidak terdapat perbedaan purchase intention antara penggunaan foreign name dan local name. Ketika foreign name dikombinasikan dengan low ethnocentrism pengaruh foreign name terhadap purchase intention lebih tinggi dibandingkan dengan local name, sedangkan pada konsumen dengan high ethnocentrism, pengaruh local name terhadap purchase intention tidak memiliki perbedaan dengan foreign name. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada kondisi low involvement dan low ethnocentrism, foreign name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan local name, sedangkan pada kondisi high involvement dan high ethnocentrism, local name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan foreign name. Hasil penelitian bermanfaat bagi perusahaan dalam mendesain nama merek yang tepat sesuai dengan tingkat involvement dari produk yang dipasarkan dan juga tingkat ethnocentrisme konsumen.

ABSTRACT
This thesis discussed the effect of brand name, product involvement, and consumer ethnocentrism towards purchase intention. This study used experimental approach with factorial design 2 (brand name: local vs foreign name) x2 (product involvement: low vs high involvement) x2 (consumer ethnocentrism: low vs high ethnocentrism. The results showed that in general, foreign names have higher purchase intention and gave. The same outcome occurred when foreign name were combined with low-involvement products, whereas in high-involvement products, there were no interaction effect between foreign and local name. When foreign name were combined with low ethnocentrism, the effect of foreign name will be higher than local name, while for ethnocentric consumer, the effect of local name toward purchase intention was not significantly different compared with foreign name. This study also showed that in the condition of low involvement and low ethnocentrism, foreign name have higher purchase intention compared to local name. While, in high involvement and high ethnocentrism condition, local name have higher purchase intention compared to foreign name. This study gave managerial implication which beneficial for companies in designing appropriate brand name according to the level of involvement of the product they offer to consumer and level of consumer ethnocentrism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sitoresmi
"Merek/ Brand merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan posisi dominan, salah satunya adalah strategi Brand Proliferation, yaitu dengan mengubah strategi pemasaran yang lebih menekankan pada usaha untuk mendapatkan brand awareness dari para konsumen. PT Bogasari sebagai salah satu produsen terigu di Indonesia yang sampai saat ini menguasai pangsa pasar tertinggi di sektor tepung terigu, pada saat ini menerapkan brand proliferation dalam strategi pemasaran produknya. Dalam strategi brand proliferation, Bogasari memproduksi lebih dari satu merek di kelas harga yang sama. Namun, tidak semua strategi brand proliferation dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan posisi dominan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 25 UU No. 5 Tahun 1999 seperti pada industri tepung terigu, dimana brand proliferation dilakukan PT Bogasari bertujuan untuk segementasi manfaat dan segmentasi geografis. Brand proliferation merupakan salah satu strategi bersaing non harga yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan dan memasarkan produknya. Strategi Brand Proliferation dapat dikatakan melanggar hukum persaingan usaha apabila terjadi excessive profit dan adanya entry barier yang dilakukan dengan analisa ekonomi.

Dominant position in competition law is not prohibited as long as business actors is not abusing the dominant position. From economic perspective, the ability to control the market has a positive impact for consumer related to price. This is because the business actors that dominated the market can delivering cost efficiency or ensuring the supply of raw materials or product, and to achive economic of scale or scope. While the form of abuse of dominant position is created barrier to entry, inhibit development of market or technology and many other competition behavior. Brand proliferation is a strategy that can be used to maintain a dominant position by restricting the entry of new firms into the market. The brand proliferation changing the marketing strategy to emphasis on the effort to get awareness of consumer, where The most obvious that can be seen by consumer is the brand PT Bogasari as one of wheat flour producer in Indonesia, which has the highest market share in wheat flour product implementing brand proliferation as a marketing strategy.PT Bogasari produces more than one brand at the same class of product. Strategy launched many brands in the same class of products called the strategy of brand proliferation. This strategy, by using a brand for many products (brand proliferation) is part of non-price strategy. Not all brand proliferation strategy is considered as a form of abuse of dominant position as defined in Article 25 of Law no. 5 of 1999 as in the flour industry, where brand proliferation that used by PT Bogasari aims to benefit consumer from segmentation of the uses if wheat flour by consumer and geographical location. Brand proliferation is one of the non-price competitive strategy that can be done by businesses actors to develop and market its products. Brand Proliferation Strategy can be said to violate the competition law in case of excessive profits and creating the entry barrier to the economic analysis that had been conducted."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31298
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nugraha
"Perlindungan indikasi geografis diatur dalam Persetujuan TRIPs Pasal 22, 23, dan 24 yang mewajibkan negara-negara anggota untuk menyusun peraturan tentang indikasi geografis guna memberikan perlindungan hukum bagi produk-produk indikasi geografis dari praktek atau tindakan persaingan curang. Semenjak Indonesia meratifikasi Persetujuan TRIPs tersebut maka hal tersebut dituangkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang Merek dan kemudian diganti dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
Ketentuan Indikasi Geografis di Indonesia belum berlaku efektif karena adanya pemahaman yang keliru mengenai indikasi Geografis dan Indikasi Asal dalam Undang-undang Merek di Indonesia dengan Persetujuan TRIPs dan WIPO, sehingga mengakibatkan sistem yang digunakan dalam mengatur indikasi geografis sama dengan sistem merek baik dari segi pemahaman maupun pendaftaran serta pengumuman.
Kekeliruan pemahaman ini pula yang mengakibatkan sulitnya membuat Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksana undang-undang. Bahwa kebutuhan akan perlindungan indikasi geografis di Indonesia sangat mendesak mengingat Indonesia mempunyai potensi penghasil produk-produk indikasi geografis seperti kopi Toraja, Marquisan Medan dan Iainnya. Dan karena belum efektifnya pengaturan tentang Indikasi Geografis di Indonesia, maka permasalahan-permasalahan yang timbul yang berkaitan dengan indikasi geografis tidak dapat ditangani secara baik yaitu seperti kopi toraja didaftarkan sebagai merek di Amerika oleh Key Coffee dengan menggunakan logo rumah toraja. Kasus ini tidak dapat diselesaikan karena pengaturan indikasi geografis belum berlaku efektif."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Damar Jayengrana
"Penelitian ini mengeksplorasi hubungan-hubungan diantara dua elemen sentral dalam komunikasi pemasaran 'iklan dan promosi penjualan' dan pengaruhnya terhadap pembentukan ekuitas merek. Penelitian ini khusus kepada persepsi konsumen terhadap pengeluaran iklan dan sikap konsumen terhadap iklan. Penelitian ini juga menginvestigasi dampak akan dua jenis promosi penjualan; promosi penjualan yang berhubungan dengan uang dan yang tidak berhubungan dengan uang.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 200 responden, penelitian menyimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap iklan memainkan peran kunci dalam memengaruhi dimensi-dimensi ekuitas merek, berkebalikan dengan persepsi konsumen terhadap iklan yang tidak berpengaruh positif terhadap kesadaran merek, persepsi kualitas, dan asosiasi-asosiasi merek.
Penelitian ini juga menemukan perbedaan-perbedaan efek yang cukup nyata antara promosi penjualan yang berhubungan dengan uang dan promosi penjualan yang tidak berhubungan dengan uang terhadap ekuitas merek. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dapat mengoptimalisasikan proses manajemen ekuitas merek dengan mempertimbangkan hubungan-hubungan yang ada diantara dimensi-dimensi ekuitas merek.

This study explores the relationships between two central elements of marketing communication programs 'advertising and sales promotions' and their impact on brand equity creation. In particular, the research focuses on advertising spend and individuals attitudes toward the advertisements. The study also investigates the effects of two kinds of sales promotions, monetary and non monetary promotions.
Based on a survey of 200 respondents, findings show that the individuals play a key role influencing brand equity dimensions, whereas advertising spend for the brands is insufficient to positively influence brand awareness, perceived quality, and brand associations.
This research also finds distinctive effects of monetary and non-monetary promotions on brand equity. In addition, the results show that companies can optimize the brand equity management process by considering the relationships existing between the different dimensions of brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Mara Nur Fatima
"Berbagai bentuk toko daring di Instagram kian menjamur di Indonesia, salah satunya adalah toko daring yang menjual produk jilbab. Diperlukan strategi promosi dan branding yang tepat untuk menghadapi persaingan daring. Skripsi ini membahas mengenai brand dengan salah satu strategi promosi yakni selebgram endorsement pada salah satu toko daring jilbab yakni toko daring jilbab Miracholecct. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara identitas, pemosisian dan citra brand terhadap penggunaan selebgram endorsement Miracholecct. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistismedengan pendekatan kualitatif dan berjenis dekriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dan wawancara mendalam, serta menggunakan teknik analisis tematik untuk mengolah data. Subjek pada penelitian ini adalah para konsumen Miracholecct yang dikategorikan sesuai dengan target market Miracholecct. Hasil penelitian ini adalah toko daring jilbab Miracholecct memiliki identitas, pemosisian dan citra brand yang sesuai dengan penggunaan selebgram endorsement-nya, yang dilihat dari perspektif brand. Penelitian ini juga menemukan bahwa para konsumen toko daring jilbab Miracholecct melakukan identifikasi dan mengikuti selebgram yang memiliki kesamaan hidup dengan mereka. Maka dari itu, pemilihan selebgram berdasarkan kategori sosial target market menjadi penting.

Various forms of online stores on Instagram are increasingly in Indonesia, one of them is an online store that sells hijab products. The right promotion and branding strategies are needed to deal with online competition. This thesis discusses the brand from one of promotion strategy, which is a selebgram endorsement at one of the online hijab stores, namely Miracholecct. The purpose of this study is to know suitability of identity, the position and brand image of the selebgram endorsement's support. This study uses the post-positivist paradigm with a qualitative, and type approach is explorative descriptive. Data collection which is used in this study is content analysis and in-depth interviews. Then, thematic analysis techniques is used to process data. The subject of this study is Miracholecct's consumers, which is according to the Miracholecct market target. The result of this study is Miracholecct online store has an identity, position and brand image that is consistent with the use of selebgram endorsement, which are viewed from a brand perspective. The study also found that the consumers of the Miracholecct Hijab online store were identified by selebgrams who had the same life characteristic with them. Therefore, the choice of selebgram based on the target market is important."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lie Mikhail Efferin
"ABSTRAK
Makalah ini memperluas efek dari Iklan Komparatif terhadap Merek Mobil Mewah. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa iklan komparatif untuk merek baru menghasilkan niat beli yang lebih baik daripada iklan non-komparatif ketika keterlibatan tinggi diaktifkan dan sumber kredibilitas yang lebih tinggi ditanamkan dalam iklan. Penelitian ini memberikan kesimpulan konklusif di mana iklan komparatif menambah efek persuasif dari iklan untuk mobil mewah. Setelah studi literatur dilakukan, kuesioner dibagikan kepada 200 responden yang akrab dengan Merek Mobil Mewah, data dianalisis dengan menggunakan Metode Multiple Regression dan ANOVA menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Attack Advertising dan Direct Comparative Advertising memberikan dampak positif terhadap Attitude towards the Ad dan Attitude towards the Brand dari yang mensponsori iklan tersebut yang kemudian berdampak positif terhadap Citra Merek namun tidak demikian terhadap Indirect Comparative Advertising. Yang menarik, penelitian ini juga menemukan pengaruh terbalik terhadap Merek pesaing. Penelitian di atas terbatas pada persepsi merek mobil mewah yang merupakan pembelanjaan terbesar nomor 3 untuk produk mewah. Peneliti menyarankan untuk juga mempelajari efek pada produk lain seperti produk retail, perhotelan, dan pariwisata mewah.

ABSTRACT
This paper extends the effect of Comparative Advertising towards Luxury Cars Brands. Previous studies have indicated that comparative advertising for a new brand resulted in a better chance of purchase intentions than non comparative advertising when intense involvement is activated and a source of higher credibility are insterted in the advertisement. This research attempts to provide readers with conclusive results where comparative advertising augments the persuasive effect of the advertising for luxury cars. Once a extensive literature study has been done, questionaires were distributed to 200 respondents who are familiar with Luxury Car Brand, data were than analyzed using Multiple Regression Method and ANOVA using SPSS. Result of the study indicates that Attack Advertising and Direct Comparative Advertising has a positive impact towards Attitude towards the Ad and Brand Attitude of the Sponsoring Brand which is then carried towards a positive result in the Brand Image but not so in Indirect Comparative Advertising. Interestingly enough, the study also found a reversed affect towards the competitor rsquo s Brand. The above research are limited into the perception of luxury car brand which sits on number 3 of most spending on luxury products. It is recommended to also study the effect on other products such as Personal Goods and Luxury Hospitality. "
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Mona Triane Anreyeni
"Hak atas merek menganut sistem konstitutif, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang merek, dengan sistem konsitusif ini barang siapa yang mereknya terdaftar dalam Dalam Daftar Umum Kantor Merek maka dialah yang berhak atas merek tersebut dan dianggap sebagai pemakai pertama dari merek yang didaftarkan tersebut. Suatu pendaftaran merek harus ditolak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual apabila bertentangan dengan Pasal 4(itikad tidak baik), Pasal 5 dan Pasal 6 (persamaan pada pokoknya dan atau keseluruhannya) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Namun pada prakteknya ternyata Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tidak melaksanankan tugasnya sebagaimana mestinya hal ini dapat terlihat dari kasus-kasus pelanggaran merek yang terjadi di Indonesia, beberapa diantaranya adalah perkara merek "SO KLIN" antara PT. Wings Surya melawan Yanti Tjandra, Putusan Pengadilan No. 13/Merek/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst. Perkara berikutnya, putusan Pengadilan No. 48/Merek/2003/PN.Niaga. Jkt.Pst., diajukan oleh PT. Wings Surya dengan mereknya "WINGS" melawan Hony Suningrat dengan merek "WING". Kemudian perkara merek No. 57/Merek/2003/ PN.Niaga.Jkt.Pst. yaitu perkara merek "MUSTIKA RATU" antara PT. Mustika Ratu, TBK. melawan Arif Prayudi. Kepastian hukum yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek bagi PT. Wings Surya atas mereknya "SO KLIN" dan "WINGS", dan PT. Mustika Ratu Tbk. dengan mereknya "MUSTIKA RATU", yaitu dengan membatalkan dan mencoret merek "SO KLIN" milik Yanti Tjandra, merek "WING" milik Hony Suningrat dan merek "MUSTIKA RATU" Ratu milik Arif Prayudi dari Daftar Umum Direktorat Merek. Pembatalan ini dilakukan melalui proses persidangan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setyawan
"Booming industri media di Indonesia yang terjadi sekitar tahun 1999, yaitu sejak dikeluarkannya UU No. 9 Tahun 1999 tentang pers telah mengakibatkan melonjaknya minat masyarakat untuk mempelajari ilmu komunikasi. Fenomena ini telah menjadikan peluang yang menjanjikan sekaligus tantangan bagi Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program studi ilmu komunikasi, khususnya program sarjana ilmu Jurnalistik.
Dari sisi peluang, lonjakan minat rnasyarakat untuk rnempelajari ilmu komunikasi merupakan sesuatu yang sangat berharga, namun di sisi lain, persaingan untuk memperebutkan siswa SLTA juga sangat ketat karena terdapat 9 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam Kopertis Wilayah III DKI Jakarta yang menyelenggarakan Program sarjana ilmu Jurnalistik. Jumlah ini belum termasuk pesaing dari close substituted, yaitu dari program-program lain dalam lingkup ilmu komunikasi.
Salah satu strategi pemasaran untuk memenangkan pemasaran yaitu melalui merek. Merek merupakan hal yang sangat penting, baik bagi konsumen maupun bagi produsen. Bagi konsumen, dalam hal ini siswa SLTA, dengan adanya merek, apalagi merek tersebut mempunyai citra (image) kuat dan positif akan memudahkan siswa SLTA dalam memilih Perguruan Tinggi karena merek yang mempunyai citra positif cenderung akan lebih banyak dipilih dihanding merek-merek lain yang image-nya kurang baik di mata konsumen. Bagi Perguruan Tinggi, suatu citra merek (brand image) yang kuat memberikan beberapa keunggulan utama seperti menciptakan suatu keunggulan bersaing, dapat membedakan dengan produk pesaing, dan merek yang dikenal mendorong repeat buying . Selain itu citra merek juga berguna untuk menentukan pasar sasaran yang dipilih.
Penelitian ini mencoba membandingkan pengaruh elemen-elemen brand image program sarjana ilmu Jurnalistik terhadap preferensi siswa SLTA dalam memilih Institut Ilmu Sosial dau Ilrmu Politik (IISIP) Jakarta., Universitas Sahid, dan Universitas Nasional. Sebagai landasan teori digunakan teori-teori Perilaku individual konsumen dalam memilih Perguruan Tinggi dari Kotler & Fox, Brand theory dari David Aaker, Brand Image dari Durianto, Power Brand dari Freddy Rangkuti, dan Riset Pemasaran dari Naresh K. Malhotra. Adapun subyek penelitian ini siswa SLTA yang berada di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden siswa SLTA. Selain itu untuk mendukung analisis data primer, digunakan juga data sekunder atau studi kepustakaan dari berbagai referensi ilrniah yang relevan dengan topik pcnelitian ini.
Dalam pengolahan data dipergunakan software SPSS 12.0, untuk mermperoleh gambaran mengenai kesadaran merek, kesan kualitas, dan asosiasi merek dalam membentuk brand image serta pengaruhnya terhadap preferensi siswa SLTA dalam memilih Perguruan Tingi. Hasil penelitian secara umum, elemen kesadaran merek siswa SLTA terhadap program sarjana ilmu Jurnalistik pada ketiga perguruan tinggi sangat tinggi dibandingkan dengan kesan kualitas maupun asosiasi merek. Namun berdasarkan hasil analisis regresi, justru elemen kesadaran merek ini tidak memberikan pengaruh kepada preferensi siswa SLTA dalam memilih Perguruan Tinggi.
Secara teori, bila konsumen memiliki kesadaran merek yang tinggi terhadap suatu merek atau produk, maka ketika konsumen dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan, pertama kali konsumen akan mempertimbangkan merek yang paling diingatnya untuk dijadikan prioritas pilihan. Oleh karena itu, fenomena ini akan menjadi bahan penelitian yang menarik bagi peneliti berikutnya untuk dapat mengungkap masalah ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Vianita
"Etude House merupakan merek kosmetik asal Korea Selatan yang membentuk brand image nya sebagai kosmetik wanita dengan menonjolkan unsur negara asal kosmetik yaitu Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara country of origin terhadap brand image kosmetik korea baik pada sampel keseluruhan, pembelian online, maupun pembelian offline, melihat dimensi country of origin manakah yang paling berpengaruh terhadap brand image merek Etude House pada pembelian online dan offline, serta melihat perbedaan varians dan mean pada masing-masing dimensi di kedua sampel.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 120 responden yang terdiri atas 70 responden yang membeli produk secara offline dan 50 responden yang membeli produk secara online. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa country of origin memiliki pengaruh terhadap brand image merek Etude House baik pada sampel keseluruhan, pembelian online, maupun pembelian offline. Dimensi country of origin yang memiliki pengaruh terbesar pada brand image merek Etude House pada pembelian online dan offline adalah specific product attributes dan terdapat perbedaan varians pada dimensi general country attributes serta mean pada dimensi price.

Etude House is a cosmetic from South Korea which forms its brand image as a woman`s cosmetic by showing its country of origin, South Korea. This research was intended to observe the effect of country of origin on south korean`s cosmetic brand image of all sample, online purchase sample, offline purchase sample, to observe which dimension of country of origin had the greatest effect on Etude House`s brand image for online and offline purchase, and to observe varians and mean difference in both sample.
This research applied quantitative approach and purposive sampling technique with 120 respondents consist of 70 respondents who purchased products offline and 50 respondents who purchased products online. This research proved that country of origin had an effect on Etude House`s brand image in all samples, online purchase sample, and offline purchase sample. The dimension of country of origin which has the greatest effect on Etude House`s brand image in online and offline purchase was specific product attributes, and also there is varians difference in general country attributes and mean difference in price dimension."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>