Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauza Qurrotu Aini
"Emosi sebagai salah satu faktor yang menentukan perilaku manusia sudah banyak diketahui dari pengalaman sehari-hari, misalnya dengan bergembira maka segala sesuatu yang dikerjakan akan baik hasilnya, dalam kesedihan maka pekerjaan menjadi kacau (Amold dalam Markam, 1992). Namun apabila seorang remaja akhir mempunyai kecerdasan pada dimensi emosionalnya, maka ia akan mampu mengendalikan reaksi atau perilakunya (Epstein dalam Achir, 1988). Menurut Goleman (1995) kecerdasan emosi yang baik akan mengontrol agresivitas remaja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir, hubungan antara kecerdasan emosi dengan agresivitas, pengaruh dari dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas, serta perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan tehnik incidental sampling, jumlah subyek 92 orang siswa-siswi SMA yang berada pada tahapan perkembangan remaja akhir.
Alat ukur yang digunakan adalah Emotional Intelligence Inventory (Eli) dan Aggnession Questionnaire (AQ). Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan expert judgement dap Pearson Product-Moment Correlation, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient Alpha dengan indeks reliabilitas Eli sebesar .9191 dan AQ sebesar .8333.
Hasil penelitian secara umum ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan agresivitas pada remaja akhir, artinya semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja akhir maka agresivitasnya akan semakin rendah, serta ditemukan adanya pengaruh dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas. Namun hanya dimensi empati (empathy), kesadaran diri (self awareness) dan kontrol diri (self controf) yang mempunyai pengaruh terbesar dalam mengontrol atau mengurangi agresivitas, dengan kata lain peningkatan pada dimensi empati, kesadaran diri dan kontrol diri, sangat berpengaruh dalam mengontrol agresivitas. Sedangkan dimensi motivasi diri dan keterampilan sosial mempunyai pengaruh kecil terhadap agresivitas. Dari analisa tambahan, ada perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja laki-laki dengan perempuan.
Saran yang diajukan perlu adanya suatu program pelatihan untuk siswasiswi yang berusaha mengembangkan keterampilan-keterampilan emosi, disesuaikan dengan situasi sekolah, rumah dan masyarakat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanthi Haryati
"Pelanggaran disiplin sekolah menjadi masalah yang kerapkali dilakukan oleh remaja. Bentuk peianggaran disiplin sekolah yang dilakukan dapat berupa: agresi fisik, contohnya pemukulan, perkelahian, dan perusakan; kesibukan berteman saat guru mengajar, mencari perhatian, seperti mengedarkan tulisan, atau gambar-gambar dengan maksud mengalihkan perhatian dari pel^aran; menentang wibawa guru, misalnya tidak mau menurut, memberontak, memprotes dengan kasar, dan mencari perselisihan dengan mengkritik, menertawakan dan mencemooh, merokok, datang terlambat, membolos, kabur dari kelas, mencuri, menipu, berpakaian tidak sesuai dengan ketentuan, memeras, minum minuman keras dan menggunakan obat-obat terlarang (Kooi dan Schutx dalam Sukadji 2000).
Bahkan masalah yang berhubungan dengan sekolah menjadi salah satu masalah besar dalam rentang masa remaja selain obat-obatan terlarang, kehamilan remaja, dan delinkuensi. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya peianggaran disiplin sekolah, salah satunya adalah sejauh mana kesesuaian perilakunya dengan keterampilan-keterampilan kecerdasan emosi menurut Goleman. Begitu juga menurut Gunarsa & Gunarsa (2003) dan Sarwono (2003) yang menyatakan bahwa faktor pribadi merupakan salah satu dari penyebab terjadinya permasalahan remaja. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif terhadap 100 orang siswa SXM yang berada di wilayah Depok, Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signitikan antara kecerdasan emosi dan peianggaran disiplin sekolah. Arah hubungannya negatif, artinya semakin tinggi kecerdasan emosi semakin rendah peianggaran disiplin sekolah. Beberapa ranah dalam kecerdasan emosi yang berhubungan dengan peianggaran disiplin sekolah adalah kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi dan kemampuan mengenali emosi orang lain. Sedangkan unluk ranah kemampuan memotivasi diri dan membina hubungan dengan orang lain tidak ada hubungan dengan peianggaran disiplin sekolah.
Saran yang diberikan adalah perlu adanya peningkatan keterampilan kecerdasan emosi pada siswa sehingga dengan demikian remaja dapat terbantu dalam mencapai tugas-tug£is perkembangannya dan turut membantu terciptanya kegiatan belajar yang baik. Perlu diperhatikan pula hal-hal lain yang menjadi faktor penyebab terjadinya pelanggaran disiplin sekolah misal faktor keluarga, faktor pengaruh peer-group, faktor sosial ekonomi dan faktor lingkungan, sehingga para remaja sebagai harapan bangsa dapat mencapai identitas diri yang positif dan mereka akan tiba di masa dewasa yang dapat memberi kontribusi yang mulia untuk kesejahteraan bangsanya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S2878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahmuharnis
Jakarta : Republika, 2006
152.4 SYA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lukman
"Setiap organisasi/instansi baik itu swasta maupun pemerintah selalu mengharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu meningkatkan pelayanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Seperti halnya Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (selanjutnya disebut Rutan) merupakan instansi pemerintah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan (selanjutnya disebut Warga Binaan Pemasyarakatan disingkat WBP).
Kesuksesan pembinaan sangat bergantuug dari beberapa hal, salah satunya dipengaruhi oleh integritas sumber daya manusianya (petugas). Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas diperlukan proses pembelajaran dalam program pelatihan. Pengembangan petugas yang sudah ada jauh lebih efektif daripada merekrut dan mendidik karyawan baru. Pelatihan merupakan alternatif yang paling menguntungkan (Baker, 2003).
Permasalahan yang diusung dalam penulisan tugas akhir ini adalah tentang rancangan program pelatihan terhadap petugas Lapas/Rutan dengan meningkatkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan salah satu jenis pelatihan dalam bidang kajian perubahan sikap dan perilaku.
Dari hasil telaahan selama melakukan analisa kebutuhan, penulis menganggap ini penting karena petugas (petugas pengamanan) selama melaksanakan tugasnya seringkali terbentur dengan ketidakmampuan petugas dalam mengendalikan emosi sehingga cenderung melakukan kekerasan. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan mampu membangun sebagian dari kompetensi petugas dalam menghadapi segala pennasalahan yang ada di Lapas / Rutan sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecerdasan emosi (EQ) menyumbang 80% dalam menentukan keberhasilan seseorang. Kecerdasan emosi dikembangkan dalam 3 wadah yaotu: keluarga, sekolah dan masyarakat, dan para ahli sepakat bahwa keluargalah yang sangat berpangaruh terhadap perkembangan anak. Untuk itu, perlu dicari hubungan antara sehattidaknya fungsi di dalam keluarga (APGAR keluarga) dengan kecerdasan emosi remaja di dalam keluarga tersebut, Penlitian dilakukan secara observasional dengan rancangan peneltian cross-sectional. Sampel penelitian dipilih secara simple random sampling dari populasi di SMU Negeri 1 Kasihan Bantul. Instrumen penelitian untuk dinilai kecerdasan emosi menggunakan BarOn Emotional Quotient Inventory Version dan penelaian fungsi keluarga menggunakan instrumen Family APGAR dari Gabriel Smilkstein, yang telah dialibahasakan. Analisi data untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel di atas menggunakan uji Pearson. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa APGAR keluarga mempunyai hubungan kolerasi (r=0.460) yang bermakna (p<0,05) dengan kecerdasan emosi remaja di keluarga tersebut.Disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara APGAR Keluarga dengan Kecerdasan Emosi remaja."
Lengkap +
610 MUM 10:2(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Utami Putri
"Karya tulis ini meneliti bagaimana kecerdasan emosional seseora berdampak dalam proses adaptasi lintas budaya pada mahasiswa internasional. Studi yang melibatkan 102 mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan level edukasi yang berbeda ini menunjukkan bahwa adanya efek positif dalam hubungan dua variabel. Selanjutnya, untuk memeriksa efek moderasi dari kejutan budaya (culture shock), beberapa tanda depresi dan kebingungan yang terjadi dalam fase adaptasi juga ditanyakan dan dianalisa oleh peneliti. Ditemukan bahwa tanda-tanda tersebut berdampak negatif pada korelasi antara kecerdasan emosional dan adaptasi lintas budaya. Selain itu, pengaruh dari kewarganegaraan dan gender juga diselidiki untuk melihat perbedaan level pada kecerdasan emosional. Karya tulis ini juga akan membahas implikasi dan limitasi.

This research examined whether Emotional Intelligence influences the cross-cultural adjustment of international students. The study involving 102 people from different cultural and educational background who are currently studying abroad shows that there is a positive effect between the relationship. Furthermore, to see the moderation effect of culture shock, some symptoms of depression and confusion in adjustment phase were asked and analyzed. It is found that the symptoms negatively affect the correlation between emotional intelligence and the cross-cultural adjustment. Moreover, the effect of nationality and gender are also investigated to see the differences in level of Emotional Intelligence. Implication and limitation of this study also will be discussed.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Martin, Anthony Dio
Jakarta: Gramedia, 2006
152.4 MAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Anthony Dio
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
152MARS001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>