Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04/Ast/p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Septiansyah Dwi Wardana
"Low Pressure Die Casting atau LPDC merupakan suatu metode pengecoran logam menggunakan tekanan dan kecepatan yang rendah untuk menghasilkan suatu produk. LPDC mempunyai salah satu komponen utama yaitu cetakan. Masing-masing cetakan memiliki masa pakai yang berbeda. Cetakan dengan masa pakai relatif rendah memerlukan proses tambahan seperti pelapisan. Pelapisan dengan teknik PVD diketahui dapat meningkatkan daya tahan dan masa pakai cetakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kekasaran permukaan cetakan baja SKD 61 terhadap sifat permukaan hasil pelapisan PVD AlCrN dan melakukan studi literatur guna melihat pengaruh pemberian variasi perlakuan terhadap sifat permukaan pelapisan CrAlN. Lapisan AlCrN dan CrAlN memiliki unsur penyusun yang sama namun memiliki komposisi unsur yang berbeda. Pada pelapisan AlCrN dilakukan dengan metode arc evaporation pada baja SKD 61 dengan berbagai variasi kekasaran permukannya. Variasi kekasaran dihasilkan melalui proses sandblasting dengan variasi ukuran pasir grit 200 dan grit 36 serta variasi waktu selama 5, 10, dan 15 menit. Pengujian ketahanan aus dilakukan untuk mengetahui laju aus yang dihasilkan oleh perbedaan kekasaran permukaan pada baja SKD 61 yang dilapis dengan AlCrN dan baja SKD 61 yang tidak dilapis AlCrN. Hasil penelitian menunjukkan ketahanan aus baja SKD 61 yang dilapis AlCrN lebih tinggi dibandingkan dengan baja SKD 61 yang tidak dilapis. Selain itu, pada keduanya menunjukkan hasil lain yaitu peningkatan kekasaran permukaan akan berbanding terbalik dengan ketahanan ausnya. Sementara itu, berdasarkan studi literatur diketahui lapisan CrAlN yang didepositkan dengan metode arc evaporation menghasikan nilai kekasaran permukaan yang lebih besar dibandingkan kekasaran permukaan awal sebelum dilapis. Selain itu, lapisan CrAlN diketahui memiliki sifat anti-aus yang sangat baik pada pengujian ketahan aus dengan pemberian kecepatan tinggi dan beban yang rendah
Low Pressure Die Casting or LPDC is a metal casting method using low pressure and low speed to produce a product. LPDC has one of the main components, namely dies. Dies have a different lifetime. Low-lifetime dies require additional processes, one of them is coating. Coatings with PVD techniques are known to increase the durability and lifetime of the dies. This study aims to examine the effect of the surface roughness of the SKD 61 steel dies on the surface properties of the PVD AlCrN coating and conduct a literature study to see the effect of varying the treatment on the surface properties of the CrAlN coating. AlCrN and CrAlN coatings have the same constituent elements but have different compositions. AlCrN coating was carried out using the arc evaporation method on SKD 61 steel with various variations of surface roughness. Roughness variations are produced through the sandblasting process with variations in grit size of grit 200 and grit 36 as well as variations in time for 5, 10, and 15 minutes. The wear resistance test was carried out to determine the wear rate produced by differences in surface roughness on SKD 61 steel coated with AlCrN and SKD 61 steel not coated with AlCrN. The results showed that the wear resistance of AlCrN-coated SKD 61 steel was higher than uncoated SKD 61 steel. In addition, both of them show other results, where the roughness of surface will be inversely proportional to the wear resistance. Meanwhile, based on literature studies, it is known that the CrAlN coating deposited by the arc evaporation method produces higher value of surface roughness than the uncoated. In addition, the CrAlN coating is known to have excellent anti-wear properties in wear-resisting tests at high speed and low load. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Permana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albi Erlangga Aryatama
"Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tentunya dibutuhkan pula komponen alat produksi pada industri yang mampu menahan kondisi operasi agresif yang mengakibatkan kegagalan material seperti keausan, korosi dan oksidasi temperatur tinggi. Salah satu metode pelapisan material untuk menangani dan mencegah kegagalan tersebut adalah Thermal Spray. Pada penelitian ini, material JIS G 3132 SPHT-2 dan ASTM A213 - T91 diberi perlakuan grit blasting dengan variasi tekanan 2 bar, 3 bar, 4 bar dan 5 bar untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang berbeda. Lalu material diperlakukan proses pelapisan dengan metode pelapisan High Velocity Oxygen Fuel. Karakterisasi hasil pelapisan difokuskan pada struktur mikro, morfologi lapisan yang terbentuk, jumlah porositas, distribusi kekerasan dan laju keausan lapisan. Penambahan tekanan grit blasting menghasilkan kekasaran permukaan substrat yang meningkat. Hasil pelapisan menghasilkan struktur mikro yang bertumpuk atau lamel dengan porositas dibawah 2%, dan kekerasan yang dihasilkan sebesar 872 HV. Namun, tidak terdapat pengaruh kekasaran permukaan terhadap laju keausan maupun kekerasan yang diperoleh.

As technology develops, industries require production component that can withstand agressive operating condition that leads to failure, such as wear, corrosion and high temperature oxidation. Thermal spray is a method to handle and prevent failures of material. In this study, substrate was roughened with grit blasting pressure variation of 2 bar, 3 bar, 4 bar and 5 bar to get the varied surface roughness. Material used was subject to be coated with High Velocity Oxygen Fuel thermal spraying. Characterization of coating deposits focused on microstructure, morphology of the coating, porosity, hardness distribution and wear rate. With the increasing of grit blast pressure, results in a more rough surface. Coating results in a lamellae structure with porosity percentage under 2% and coating hardness to 872 HV. But, there is no direct effect of the surface roughness to the wear rate nor the hardness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanni Surya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W. Setiawan
"Keberhasilan suatu proses pembentukan (forming) khususnya deep drawing baja lembaran untuk menghasilkan produk tertentu sangat ditentukan oleh sifat-sifat materialnya, walaupun juga masih sangat tergantung pada variabel-variabel proses pembentukan itu sendiri. Sifat mampu bentuk baja lembaran dingin sangat dipengaruhi oleh tekstur kristalografi. Komponen tekstur yang berpengaruh pada sifat mampu bentuk baja lembaran adalah (111)<112> dan (100)<110)>. Parameter yang banyak digunakan untuk menunjukkan sifat mampu bentuk baja lembaran dingin diperoleh dengan uji tarik. Yang menjadi ukuran adalah nilai rm. (koefesien anisotropi plastis normal). Walaupun dari uji ini data relatif cepat dan mudah diperoleh, namun data yang diperoleh kurang menunjukkan sifat yang sesungguhnya. Pengujian yang cukup p·opuler dan sering dipakai adalah cup drawing test. Pengujian ini menggunakan punch datar, yang berarti deep drawing murni. Besaran yang . menjadi ukuran deep drawability pada cup drawing test adalah Limiting Drawing Ratio (LDR). Dengan melakukan kedua pengujian ini, maka akan dapat diketahui hubungan yang lebih teknis dan praktis antara nilai rm dengan LDR. Perubahan variabel siklus anil (annealing) selalu ditujukan untuk mendapatkan sifat material (mampu bentuk, nilai rm) ke arah yang lebih baik. Dilain pihak perubahan sifat material akan diikuti dengan perubahan pada batas operasi deep drawing. Dengan demikian perlu diketahui pengaruh perubahan sifat mampu bentuk (nilai rm) terhadap perubahan batas operasi deep drawing. Percobaaan pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah percobaan anil yang dimaksudkan untuk mendapatkan variasi sifat mampu bentuk. niiai rm· Percobaan kedua adalah deep drawing. Percobaan ini dilakukan umuk mendapatkan batas operasi deep drawing, yaitu gaya pemegang bakalan (Blank Holder Force, BHF) dan LDR. · Dari hasil percobaan menunjukkan, laju pemanasan lambat, temperatur tinggi dan waktu tahan lama, dapat menaikkan rasio tekstur (111)<112> tt'.rhadap (100)<110)>. Kenaikan rasio tekstur diikuti dengan kenaikan nilai rm dan LDR. Pada batas operasi deep drawing menunjukkan bahwa selang gaya pemegang bakalan menjadi lebih lebar pada kondisi anil laju pemanasan lambat, temperatur yang tinggi dan waktu tahan lama.

The success of a forming process especially a deep drawing produces a component depends on its material properties besides on forming process variables itself The formability of cold sheet steel very influenced by its crystallographic textures. The texture components that influence sheet steel formability are texture (111)<112> and (100)<110>. The parameters most widely used to showed cold sheet steel formability to be obtained by tension test. That is value of the normal plastic anisotropy coefficient, rm-value. Datum of this testing can be taken easily and faster but the result does not show the real of material properties. Another popular method is called cup drawing test. This test uses a flat bottom punch so it can be considered as pure deep drawing. On deep drawing test, deep drawability values are represented by limiting drawing ratio (LDR). By conducting these tests, more practical and technical relationship between rm-value with LDR can be understood. The changes of annealing cycle variables always aimed to get better material properties (formability, rm- value). In the other side, changes of material properties wili be followed by change of deep drawing operation limits. Therefore, it needs to be understood effect of changes of sheet steel formability (rm-value) on deep drawing operation limits. The experiment was divided into two stages. First stage is annealing simulation that means to get formability variation of sheet steels, rm-value. The second stage is deep drawing test to find out deep drawing operation limits, that are blank holder force, BHF and LDR. The results showed that slow heating rate, high temperature and prolonged holding time could increase texture intensity ratio (111)<112> to (100)<110>. The increase of texture ratio is followed by the increase of the rm-value and LDR. This annealing cycle pattern also makes the blank holder force range wider at the deep drawing operation limits.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Telah dilakukan penelitian tentang minimalisasi tegangan sisa dan peningkatkan sifat mampu bentuk Baja JTS G-3141 SPCC dengan proses anil. Sampel bahan uji adalah baja karbon sangat rendah produk PT. Krakatau Steel tebal 0,7 mm, hasil pengerolan dingin dari keluran rol panas tebal 2,25 mm. Proses anil dialiri gas argon secara kontinyu dan dilakukan dengan variasi temperatur ( 550, 600, 650, 670, 690, 710 dan 750) °C dan variasi waktu (15, 30, 45, 60 dan 75) menit. Hasil pengujian tarik menunjukkan adanya peningkatan indikasi mampu bentuk yaitu peningkatan nilai koefisien pengerasan regang (n), peningkatan nilai koefisien anisotropi (r), peningkatan nampak mulai optimum pada panas anil 710 °C, serta adanya peningkatan elongation.
Hasil uji kemampuan ubah mampu bentuk, yaitu uji penarikan rentang (streching), pada panas anil 710 °C dengan waktu 30 menit didapat hasil kedalaman streching sebesar 19,35 mm (kedalaman ini sudah optimum karena untuk pemanasan lebih tinggi peningkatannya tidak begitu beda). Pengujian tegangan sisa dengan teknik difraksi sinar-X, didapatkan adanya penurunan tegangan sisa, dimana tegangan sisa mulai minimum juga pada pemanasan anil 710 °C dengan waktu tahan 30 menit. Hasil uji metalografi memperkuat hasil uji tegangan sisa dimana pada temperatur 710 °C dengan waktu tahan 30 menit, butir-butir permukaan sudah mengindikasikan adanya bebas regangan, sedangkan pada waktu tahan 15 menit masih terdapat bentuk pipih memanjang (indikasi belum bebas regangan). Disamping kenaikan ubah bentuk dan turunnya tegangan sisa kenaikan panas anil juga diikuti turunnya kuat tarik, kuat luluh, dan kekerasan, penurunan optimum juga pada temperatur 710 °C.

An investigation on minimalization of residual stress and formability improvement of JIS G-3141 SPCC steel by annealing has been carried out. The samples are low carbon steel produced by PT. Krakatau Steel as thick as 0.7 mm. Cold rolling of the samples resulted from hot rolling produced a thickness of 2.25 mm. The annealing process was done at various temperatures, i.e. 550, 600, 650, 670, 690, 710 and 750 °C, and for a variety of time, i.e. 15, 30, 45, 60 and 75 minutes. The tensile test of the samples showed that there was an indication of formability improvement, e.g. strain hardening coefficient (n), unisotrophy coeficient (.r), and elongation improvement, the optimum values of which are reached at 710 °C.
The formability test was done by stretching, and the optimum stretching was at 710 °C for 30 minutes resulted in a stretch depth of 19.35 mm. The residual stress test was done by X-Ray diffraction technique and indicated residual stress decrease; the minimum residual stress was reached at the annealing temperature of 710 °C for 30 minutes. Metallographic examination of the samples also showed that there was an indication of strain free for the annealing stress decrease, the increasing annealing temperature also resulted in decrease in tensile strength, yield strength, and hardness, the lowest values of which was reached at the annealing temperature 710 °C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujiyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Liesdi Nurmalisari
"Kayu manis dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan mengatasi bau mulut, namun memiliki pH asam yang dapat mempengaruhi kekasaran email. Penelitian ini menggunakan 12 gigi premolar yang direndam dalam larutan kayu manis 4% dan 12,5% (masing-masing n=6) selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Berdasarkan hasil analisa statistik Repeated ANOVA, perendaman gigi dalam larutan kayu manis 4% tidak menunjukkan perubahan kekasaran yang signifikan (p>0.05), sedangkan perendaman dalam konsentrasi 12,5% selama 120 menit dan 180 menit menunjukkan penurunan kekasaran yang signifikan (p<0.05). Perubahan kekasaran dipengaruhi oleh pH larutan, konsentrasi larutan serta lama pemaparan larutan terhadap permukaan email gigi manusia.

Cinnamon can be used to treat toothache and overcome bad breath but it has an acidic pH that affect the enamel surface roughness. This study used 12 premolars teeth immersed in a cinnamon solution of 4% and 12.5% (each n=6) for 60,120 and 180 minutes. Results analyzed by ANOVA showed teeth immersion in a solution of 4% cinnamon had no significant changes in surface roughness (Sig>0.05) while immersion in a concentration of 12.5% for 120 and 180 minutes showed a significant reduction in surface roughness (Sig<0.05). The changes were caused by pH,concentration and duration of exposure to cinnamon extract solution.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovy Zairani
" ABSTRAK
Pasta gigi latar belakang yang mengandung bahan abrasif dan kekakuan bulu sikat gigi dapat mempengaruhi permukaan restorasi. Tujuan Untuk mengidentifikasi efek kekakuan sikat gigi terhadap kekasaran permukaan nanohybrid. Metode Enam belas spesimen nanohybrid dikelompokkan menjadi dua kelompok Kelompok pertama disikat menggunakan sikat gigi berbulu lembut, kelompok kedua disikat menggunakan sikat gigi dengan bulu sedang. Menyikat media yang digunakan seperti aquabides pada kedua kelompok. Menyikat dilakukan 3 kali selama lima menit. Kekasaran permukaan diukur menggunakan tester kekasaran permukaan. Hasil Hasil diuji dengan ANOVA satu arah dan uji T independen, setelah menyikat gigi kelompok sikat gigi lunak 15 menit menunjukkan nilai kekasaran permukaan nanohybrid berbeda nyata.

ABSTRAK
Background Toothpaste containing abrasive agent and stiffness of toothbrush bristles can affect surface of the restoration. Objective To identify the effect of the stiffness of toothbrush to nanohybrid surface roughness. Methods Sixteen nanohybrid speciments are grouped into two groups The first group was brushed using soft bristle toothbrush, the second group was brushed using medium bristles toothbrush . Brushing used media such as aquabides in both groups. Brushing were done 3 times for five minutes. Surface roughness was measured using a surface roughness tester. Results The results tested with one way ANOVA and independent T Test, after brushing 15 minutes soft bristle toothbrush group shows the value of nanohybrid surface roughness significantly different P "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>