Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
06 Bis s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Nasikin
"ABSTRAK
Plastik dan sejenisnya merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia modern. Oleh karena itu etilen yang merupakan bahan baku produk tersebut mempunyai nilai sangat strategic. Saat ini, etilen diproduksi dengan cara mengkonversi hidrokarbon dari minyak bumi. Mengingat semakin terbatasnya cadangan minyak, maka perlu dicari alternatif untuk memproduksi etilen. Etilen dapat dibuat dari etanol yang merupakan bahan baku terbarukan. Pada penelitian ini, dipakai katalis H-zeolit alam Lampung dan terjadi reaksi dehidrasi seri-paralel menghasilkan dua produk, yaitu dietil eter sebagai produk antara dan etilen sebagai hasil akhir.
Tahun pertama penelitian diarahkan untuk melakukan identifikasi zeolit alam Lampung serta treatment untuk merubah menjadi H-Zeolit yang dilanjutkan dengan konstruksi alat dan pengujian H-Zeolit pada reaktor alir kontinyu. Sedangkan tahun II, penelitian dilakukan untuk menentukan metode keseluruhan untuk mendapatkan katalis H-Zeolit yang memenuhi syarat aktivitas, selektivitas dan stabilitas sebagai katalis. Pada tahun ke-2 penelitian ini dilakukan dealuminasi dengan larutan asam untuk menaikkan ketahanan termal zeolit. Sedangkan tahun ke-3 difokuskan pada studi kinetika untuk menentukan persamaan reaksi, besaran konstanta laju reaksi, serta pemodelan untuk mensimulasi reaksi untuk skala pilot maupun skala komersial.
Pada tahun pertama, didapatkan metode preparasi zeolit menjadi H-Zeolit(HZ) dengan luas permukaan 90m2/g dan jumlah ion tertukar maksimum 62% (1120 meg1100 gzeolit) serta kekuatan asam yang tinggi dengan suhu desorpsi piridin 500°C. H-Zeolit tersebut memiliki aktivitas 3x lebih tinggi dibandingkan Zeolit alam (ZAL) dan mampu mengkonversi etanol 100% pada suhu reaksi 325°C akan tetapi mempunyai ketahanan termal hanya sampai suhu 300°C.
Dealuminasi terhadap zeolit alam Lampung pada tahun II dapat menaikkan rasio Si/Al sampai 1,6x apabila digunakan HC1 (HZC) dan terjadi kenaikan 1,8x apabila dengan HE. Terjadi pula kenaikan luas permukaan dengan luas maksimum 100m2/g. Kenaikan luas permukaan ini diikuti dengan kenaikan luas mikropori sehingga zeolit hasil dealuminasi memenuhi syarat sebagai katalis untuk reaksi dehidrasi etanol. Spektra IR menunjukkan zeolit yang telah didealuminasi mempunyai ketahanan termal sampai 600°C. Dari uji reaksi dapat disimpulkan bahwa HZC memiliki aktivitas, stabilitas termal maupun stabilitas reaksi yang paling tinggi. Oleh karena itu zeolit yang dipakai pads penelitian selanjutnya adalah zeolit dengan dealuminasi HCL 1 tahap dan pertukaran ion menggunakan NH¢NO3 dengan suhu kalsinasi 420°C.
Studi kinetika pada tahun ke-3 menunjukkan bahwa reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen adalah reaksi concecutive-parallel dengan dietil eter sebagai produk antara. Harga konstanta laju reaksi sating berhubungan satu sama lain sehingga keseluruhan konstanta dapat ditentukan dengan penentuan satu konstanta laju pengurangan etanol menjadi eter.
Model untuk reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen dapat disusun dari persamaan neraca massa berskala pelet katalis maupun berskala reaktor. Pers maan yang terbentuk merupakan persamaan diferensial biasa orde dua. Persamaan ini dipecahkan dengan metode Runge-Kutta dan disimulasikan pada berbagai kondisi operasi.
Hasil simulasi skala pelet menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh tahanan difusi sehingga semakin besar diameter pelet akan menurunkan harga faktor efektivitas. Kenaikan diameter pelet dari 0,2-0,5 cm mengakibatkan penurunan faktor efektivitas sebesar 60 % untuk dietileter dan 40 % untuk etanoI. Untuk diameter partikel = 0,5cm dan suhu reaksi = 673K faktor efektivitas etanol, eter dan etilen adalah berturut-turut 0,6, 0,4 dan 0,62. Sedangkan peningkatan suhu dari 450 menjadi 673K menyebabkan penurunan faktor efektivitas etanol dari 0,97 menjadi 0,6.
Sedangkan hasil simulasi skala Raktor menunjukkan pada P =i atrn, dan T = 673 K dihasilkan etilen maksimum dengan selektifitas 96,4 %, yield 92,4 %, dan konversi etanol 95,8%. Eter maksimum dihasilkan dengan selektifitas 14,7% , yield 14,39% dan konversi etanol 97,68% pada P =9 atm, dan T = 673 K. Reaktor isotermal untuk reaksi dehidrasi etanol yang dapat menghasilkan produk etilen optimum pada P = 1 atm dan T = 673 K, adalah raktor dengan dimensi : L = 3 m, D reaktor = 10 cm, diameter pelet katalis = 0,5 cm, dan berat katalis = 14,7 Kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"ABSTRAK
Plastik dan sejenisnya merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia modern. Oleh karena itu etilen yang merupakan bahan baku produk tersebut mempunyai nilai sangat strategic. Saat ini, etilen diproduksi dengan cara mengkonversi hidrokarbon dari minyak bumi. Mengingat semakin terbatasnya cadangan minyak, maka perlu dicari alternatif untuk memproduksi etilen. Etilen dapat dibuat dari etanol yang merupakan bahan baku terbarukan. Pada penelitian ini, dipakai katalis H-zeolit alam Lampung dan terjadi reaksi dehidrasi seri-paralel menghasilkan dua produk, yaitu dietil eter sebagai produk antara dan etilen sebagai hasil akhir.
Tahun pertama penelitian diarahkan untuk melakukan identifikasi zeolit alam Lampung serta treatment untuk merubah menjadi H-Zeolit yang dilanjutkan dengan konstruksi alat dan pengujian H-Zeolit pada reaktor alir kontinyu. Sedangkan tahun II, penelitian dilakukan untuk menentukan metode keseluruhan untuk mendapatkan katalis H-Zeolit yang memenuhi syarat aktivitas, selektivitas dan stabilitas sebagai katalis. Pada tahun ke-2 penelitian ini dilakukan dealuminasi dengan larutan asam untuk menaikkan ketahanan termal zeolit. Sedangkan tahun ke-3 difokuskan pada studi kinetika untuk menentukan persamaan reaksi, besaran konstanta laju reaksi, serta pemodelan untuk mensimulasi reaksi untuk skala pilot maupun skala komersial.
Pada tahun pertama, didapatkan metode preparasi zeolit menjadi H-Zeolit(HZ) dengan luas permukaan 90m2/g dan jumlah ion tertukar maksimum 62% (1120 meg1100 gzeolit) serta kekuatan asam yang tinggi dengan suhu desorpsi piridin 500°C. H-Zeolit tersebut memiliki aktivitas 3x lebih tinggi dibandingkan Zeolit alam (ZAL) dan mampu mengkonversi etanol 100% pada suhu reaksi 325°C akan tetapi mempunyai ketahanan termal hanya sampai suhu 300°C.
Dealuminasi terhadap zeolit alam Lampung pada tahun II dapat menaikkan rasio Si/Al sampai 1,6x apabila digunakan HC1 (HZC) dan terjadi kenaikan 1,8x apabila dengan HE. Terjadi pula kenaikan luas permukaan dengan luas maksimum 100m2/g. Kenaikan luas permukaan ini diikuti dengan kenaikan luas mikropori sehingga zeolit hasil dealuminasi memenuhi syarat sebagai katalis untuk reaksi dehidrasi etanol. Spektra IR menunjukkan zeolit yang telah didealuminasi mempunyai ketahanan termal sampai 600°C. Dari uji reaksi dapat disimpulkan bahwa HZC memiliki aktivitas, stabilitas termal maupun stabilitas reaksi yang paling tinggi. Oleh karena itu zeolit yang dipakai pads penelitian selanjutnya adalah zeolit dengan dealuminasi HCL 1 tahap dan pertukaran ion menggunakan NH¢NO3 dengan suhu kalsinasi 420°C.
Studi kinetika pada tahun ke-3 menunjukkan bahwa reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen adalah reaksi concecutive-parallel dengan dietil eter sebagai produk antara. Harga konstanta laju reaksi sating berhubungan satu sama lain sehingga keseluruhan konstanta dapat ditentukan dengan penentuan satu konstanta laju pengurangan etanol menjadi eter.
Model untuk reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen dapat disusun dari persamaan neraca massa berskala pelet katalis maupun berskala reaktor. Pers maan yang terbentuk merupakan persamaan diferensial biasa orde dua. Persamaan ini dipecahkan dengan metode Runge-Kutta dan disimulasikan pada berbagai kondisi operasi.
Hasil simulasi skala pelet menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh tahanan difusi sehingga semakin besar diameter pelet akan menurunkan harga faktor efektivitas. Kenaikan diameter pelet dari 0,2-0,5 cm mengakibatkan penurunan faktor efektivitas sebesar 60 % untuk dietileter dan 40 % untuk etanoI. Untuk diameter partikel = 0,5cm dan suhu reaksi = 673K faktor efektivitas etanol, eter dan etilen adalah berturut-turut 0,6, 0,4 dan 0,62. Sedangkan peningkatan suhu dari 450 menjadi 673K menyebabkan penurunan faktor efektivitas etanol dari 0,97 menjadi 0,6.
Sedangkan hasil simulasi skala Raktor menunjukkan pada P =i atrn, dan T = 673 K dihasilkan etilen maksimum dengan selektifitas 96,4 %, yield 92,4 %, dan konversi etanol 95,8%. Eter maksimum dihasilkan dengan selektifitas 14,7% , yield 14,39% dan konversi etanol 97,68% pada P =9 atm, dan T = 673 K. Reaktor isotermal untuk reaksi dehidrasi etanol yang dapat menghasilkan produk etilen optimum pada P = 1 atm dan T = 673 K, adalah raktor dengan dimensi : L = 3 m, D reaktor = 10 cm, diameter pelet katalis = 0,5 cm, dan berat katalis = 14,7 Kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah Isky Farida
"Penelitian ini memanfaatkan kemampuan Zeolit Alam Lampung sebagai bonding agent (bahan pengikat) dalam proses flotasi udara dengan menentukan perlakuan awal zeolit alam yang tepat agar pengikatan amonia dengan metode flotasi yang terjadi optimal, serta menentukan ukuran dan dosis zeolit alam yang tepat untuk memperoleh hasil flotasi yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai jenis variasi aktivasi yang dilakukan pada Zeolit Alam Lampung diperoleh hasil bahwa luas permukaan pori terbesar dimiliki oleh ZAL yaitu 82,36mm.
Hasil flotasi udara menggunakan berbagai jenis variasi zeolit diperoleh data hasil analisis % pemisahan amonia terbesar dimiliki oleh ZAL yaitu 93,817, begitu pula dengan hasil analisa parameter-parameter kimia dan fisika lainnya sebagai parameter pendukung pada baku mutu limbah cair seperti (COD,DO dan pH) diperoleh data pengukuran dengan hasil terbaik dimiliki oleh ZAL.
Dari hasil variasi ukuran diperoleh hasil % pemisahan amonia terbesar oleh ZAL yaitu pada ukuran partikel 1,7mm juga untuk uji parameter lainnya untuk baku mutu limbah cair. Hasil variasi Dosis diperoleh hasil % pemisahan amonia terbesar oleh ZAL pada dosis 6gr/L juga untuk uji parameter lainnya untuk baku mutu limbah cair.pengaruh penambahan SLS dengan dosis 0,4gr/L terbukti dapat meningkatkan persentasi pemisahan amonia yang dihasilkan.

The focus of this study is the ability of Natural Zeolite Lampung as a bonding agent in air flotation process which determine the right preparation to optimize ammonia bonding using flotation method, and determine the size and dosage of natural zeolite to get the optimal result of flotation. Refer to the earlier research of some activation variant for Natural Zeolite Lampung that the biggest pore surface area of Natural Zeolite Lampung was 82,3mm.
The analysis result of air flotation using some variant of zeolite is the Natural Zeolite Lampung highest percentage of separation was 93,817, and also the result of other chemical and physical variable as variable support for the waste liquid standard like COD, DO, and pH, the best analysis result is Natural Zeolite Lampung.
For the size variant, highest percentage result of ammonia separation by using Natural Zeolite Lampung is for the particle size of 1,7mm and the same result also for the other variable test of waste liquid standard. The highest percentage result for dosage variant of ammonia separation using Natural Zeolite Lampung is at dosage 6gr/L and the same result also for the other variable test of waste liquid standard. Adding 0,4 gr/L SLS could raise the percentage of ammonia separation result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Indratama
"Dehumidifikasi merupakan salah satu proses yang sangat panting dan sering digunakan dalam dunia industri. Dimana dalam proses dehiunidifikasi selalu mempertimbangkan faktor material adsorbennya. Selama ini material adsorben pada proses dehumidifikasi masih banyak menggunakan silica gel dan lithium chloride yang harganya cukup mahal, padahal masih terdapat material lainnya yang disinyalir memiliki kemampuan hampir sama dengan silica gel dan lithium chloride yang harganya jauh lebih murah, salah satunya adalah zneolit alam Lampung jenis klinoptilolit.
Dalam penelitian ini ingin diketahui seberapa besar kemampuan zeolit jenis ini dalam menyerap uap air pada kondisi udara tertentu. Diperkirakan bahwa zeolit jenis ini dapat dijadikan sebagai Salah satu alternatif bahah adsorben, hal ini didasarkan pada struktur materialnya yang berongga-rongga sehingga memungkinkan uap air masuk dan mengisi rongga-rongga tersebut.
Penelitian dilakukan dengan melihat seberapa besar perpindahan massa uap air dari udara sistem ke zeolit hingga tercapai kesetimbangan diantara keduanya. Dengan mengetahui perpindahan massa uap air tersebut nantinya bisa diketahui hubungan equilibrium moisture content (EMC) dengan relative humidity (RH) yang merupakan salah satu parameter yang menentukan apakah suatu material bisa digunakan sebagai bahan adsorben.
Dari basil eksperimen didapat gralik hubungan antara EMC dengan RH yang ternyata zeolit jenis ini memiliki kecenderungan sebagai bahan adsorben dimana pada grafik tersebut terlihat kecenderungan EMC naik seiring dengan bertambahnya RH. Jika diamati dengan seksama grafik yang terbentuk terbagi menjadi 3 bagian penyerapan yaitu bagian landai (pada RH 38,6 % hingga 44,5 %) yang berarti besarnya uap air yang diserap kecil, curam (pada RH 47,5 % hingga 56,39 %) yang berarti banyak uap air yang diserap dan sangat landai (pada RH 60,3 % hingga 66,80 %) yang berarti hampir tidak ada uap air yang diserap.

Dehumidification is one of the important process in which used in industry. In its process always consider the adsorbent materialis factor. Sofar. the material adsorbent which used in dehulnidyication process are silica gel and lithium chloride that its price is expensive, whereas in reality, there are a lot of materials that have some ability and the price is cheaper than silica gel and lithium chloride. One of the material is clinoptilolite zeolite from Lampung, Indonesia.
In this research is conducted the ability of this zeolite to adsorb moisture from the air in each condition. lt is assumed that this zeoliIe can be used as one of the alternative adsorbent material because it has porous structure in which possibly moisture can fill the porous.
The research is performed by noticing how much the mass transfer ofrnotlsture from the air to the zeoiite until the equilibrium is achieved each other. if we know the mass transfer of moisture, we can get the relation between equilibrium moisture content (EMC) versus relative humidity (RH) which can used as one parameter to confirm that material can used as adsorbent material.
One ofthe result from this experiment is curve between EMC versus RH. The curve shows that this zeolite has tendency as adsorbent material that the EMC increase with increasingly of RH. The curve is divided three adsorbent's area. There are smooth slope area (RH 38,6 % - 44,5 %) that shows the adsorption process is small, steep slope area (RH 4 7,5 % - 56,89 %) that shows the adsorption process is higher than bethre and very smooth slope area that shows there is almost nothing absorption process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fathul Karamah
"Proses pembentukan gas sintesis (CO + H2) dari metana melalui reaksi "reformasi C02" dengan bantuan katalis berlangsung 200 kali lebih cepat dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis. Jenis katalis logam yang banyak digunakan untuk reaksi ini adalah Nikel. Dalam reaksi katalisis, penyangga mempunyai peranan penting. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap aktivitas katalis logam Nikel dengan memanfaatkan zeolit alam Indonesia jenis mordenit sebagai penyangga. Aktivitas katalis yang diperhatikan adalah konversi, selektivitas dan karbon yang terbentuk Pengujian yang dilakukan meliputi karakterisasi AAS, dan karakterisasi BET sebelum dan sesudah reaksi reformasi CO2."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Harfian
"Pada penelitian ini dibuat katalis berbasis MnOx dengan zeolit alam Lampung (ZAL) sebagai penyangganya. Katalis ini berfungsi untuk mendekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ukuran dan %-loading nominal katalis. Ukuran katalis yang digunakan adalah 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh. %-loading nominal yang digunakan adalah 0%-w, 1%-w, dan 2%-w. Katalis diaktivasi dengan pencucian menggunakan aquademin, HCl, NaOH, dan kalsinasi. Katalis dikarakterisasi menggunakan BET dan SEM-EDX.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa ukuran katalis dan %-loading nominal MnOx mempengaruhi kinerja katalis dalam mendekomposisi ozon. Katalis MnOx/ZAL 1%-w dengan ukuran 60-100 mesh menghasilkan konversi ozon yang paling tinggi yaitu sebesar 74,5%. Didapatkan juga bahwa ZAL-lah yang memiliki peran utama dan dominan, dimana MnOx tidak memberikan pengaruh signifikan pada kinerja katalis dalam dekomposisi ozon.

This research make catalyst based on MnOx and Lampung natural zeolite as catalyst support, which serves to decompose ozone in industrial effluent gas which uses ozone. The varied variable is the size and %-nominal loading of the catalyst. The sizes are 18-35 mesh, 35-60 mesh, and 60-100 mesh. The %-nominal loadings are 0%-w, 1%-w, and 2%-w. The catalysts will be activated washed it using aquademin, HCl, NaOH, and calcination. The catalysts are characterized using BET and SEM-EDX.
This research concludes that size and nominal %-loading of catalysts affect their performance in decomposing ozone. MnOx/ZAL 1%-w with 60-100 mesh size catalyst gives the highest ozone conversion which is 74,5%. This research also give results that the most dominant or the main role in decomposing ozone is ZAL, where MnOx did not give any significant effect.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairunnisa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>