Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Garniwa M.K.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Martiningsih
"Minyak transformator digunakan sebagai bahan isolasi dan pendingin pada transformator, oleh karena itu sifat-sifat dielektrik minyak isolasi yang baik merupakan prasyarat penting bagi minyak isolasi.
Beberapa pengotor yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak transformator adalah uap air, gas, partikel padat lainnya. Ketidak murnian dapat muncul didalam minyak transformator yang baru akibat proses pembuatan atau selama penyimpanan maupun selama transportasi dan akibat pengaruh lingkungan.
Pemanasan minyak transformator yang berlangsung terus-menerus akan menimbulkan dekomposisi minyak dan akhirnya akan menyebabkan perubahan kekuatan dielektrik minyak.
Dalam tesis ini dilakukan pengujian tegangan gagal akibat adanya kontaminasi air dan adanya pengaruh perubahan temperatur pada minyak transformator.

Transformer oil is used for the insulation and cooling of power transformer, therefore good dielectric properties are main factor for transformer insulation.
Some impurities can impact in to the properties of transformer oil such as moisture, gas and solid particles. The impurities can exist in new transformer oil either processing or storage, transportation and that caused of environment.
The continuously heating of transformer oil can make decomposition and therefore can change dielectric strength of oil.
In this thesis, writer to perform breakdown voltage test which to caused water contaminant and temperature variable of transformer oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isolasi berperan penting untuk memisahkan bagian bagian yang mempunyai beda tegangan agar tidak terjadi lompatan listrik. Minyak trafo yang digunakan pada transformator merupakan salah satu jenis isolasi cair. Agar suatu jenis minyak dapat digunakan sebagai isolasi cair pada transformator harus memenuhi beberapa kriteria yang berhubungan dengan ketahanan dielektrik dari minyak tersebut. Ketahanan dielektrik dari minyak trafo berhubungan dengan tegangan tembus minyak trafo. Air dan temperatur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tegangan tembus minyak trafo. Semakin besar kadar air belum tentu menurunkan tegangan tembus minyak trafo dikarenakan sifat air yang sebenarnya merupakan isolator serta posisi air yang tidak selalu berada di antara elektroda. Sedangkan jika temperatur dinaikkan sampai derajat tertentu tegangan tembus akan semakin meningkat. Pengujian dilakukan dengan mengamati dan menganalisis bentuk gelombang tegangan yang terlihat pada osiloskop dengan memvariasikan kadar air dan temperatur. Bentuk gelombang tersebut dipengaruhi oleh harmonik yang menyebabkan gelombang tegangan tidak sinusoidal murni melainkan terdapat kerutan pada gelombang. Nilai Total Harmonic Distortion (THD) menyatakan seberapa besar pengaruh harmonik pada gelombang tegangan, yang pada pengujian berkisar 80% -90%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Arnaldo Hasudungan
"Transformator adalah salah satu peralatan listrik yang mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu memperhatikan dan memastikan transformator agar selalu dalam keadaan baik merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kondisi dari transformator adalah minyak transformator. Pengujian minyak transformator merupakan tindakan yang sering kali dilakukan guna mengetahui dan menganalisis kondisi dari transformator serta jenis kegagalan yang terjadi pada transformator. Pengujian minyak transformator meliputi pengujian terhadap parameter kualitas minyak isolasi dan pengujian analisis gas terlarut (DGA). Pada skripsi ini akan dilakukan analisis terhadap kondisi dari transformator peleburan EAF 9 pada Pabrik Baja Slab 2 PT. Krakatau Steel berdasarkan hasil pengujian terhadap minyak transformator peleburan EAF 9. Berdasarkan hasil pengujian terhadap minyak transformator peleburan EAF 9 mulai tahun 2008 hingga 2013, didapatkan beberapa hasil analisis terkait kondisi dari transformator peleburan EAF 9. Yaitu berdasarkan pengujian terhadap beberapa parameter kualitas minyak isolasi disimpulkan bahwa kondisi dari minyak isolasi dari transformator peleburan EAF 9 masih tergolong dalam keadaan baik. Sedangkan berdasarkan interpretasi terhadap hasil pengujian DGA, disimpulkan bahwa indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator peleburan EAF 9 berupa pemanasan pada kertas isolasi dan minyak transformator.
Power transformer is one of the most important electric equipment and vital link in a power system. Because of that, pay attention and ensure that transformer is always in good condition is a necessity which must be performed. One of the things that can affect the power transformer condition is insulating oil of transformer. Insulating oil testing is routinely used to investigate and diagnose transformer condition and the types of faults which are occurred in the power transformer. There are two types of insulating oil testing which are often performed, those are oil contamination testing and DGA (dissolved gas analysis) testing. In this paper will be performed analysis about the condition of furnace transformer of Electrical Arc Furnace 9 in Slab Steel Plant 2 PT. Krakatau Steel according the results of insulating oil testing. According the results of insulating oil testing of furnace transformer in Electrical Arc Furnace 9 since 2008 until 2013, there are some analysis that recognized about the condition of furnace transformer. According the result of oil contamination testing, can be decided that the condition and quality of insulating oil of transformer is still classified in good condition. And according interpretation from the result of DGA testing, can be decided that there are some faults that detected in the furnace transformer, those are overheating of cellulose and overheating of oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifky Raihan Fauzi
"Transformator (trafo) merupakan suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menaikkan tenaga atau daya listrik dari pembangkit untuk kemudian disalurkan ke Gardu Induk. Minyak isolasi merupakan salah satu komponen isolasi yang sangat penting pada transformator. Selain sebagai isolasi, minyak trafo juga berfungsi melarutkan gas-gas akibat kegagalan thermal dan kegagalan elektris. Mengetahui kandungan gas terlarut dan konsentrasinya perlu dilakukan pemantauan rutin melalui pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA). Beberapa gas yang menjadi parameter seperti Hydrogen (H2), Methane (CH4), Ethane (C2H6), Ethylene (C2H4), Acetylene(C2H2), Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxide (CO2) serta Air (H2O). Pengujian gas tersebut mengacu pada standar IEEE C57.104-2019. Hasil pengujian DGA dapat digunakan untuk mengidentifikasi indikasi jenis kegagalan pada trafo.

The transformer (transformer) is an electric power equipment that functions to increase the power or electric power from the generator to then be channeled to the substation. Insulating oil is one of the most important insulation components in a transformer. Aside from being an insulation, transformer oil also functions to dissolve gases due to thermal failure and electrical failure. Knowing the dissolved gas content and its concentration needs to be routinely monitored through the Dissolved Gas Analysis (DGA) test. Some of the gas parameters are Hydrogen (H2), Methane (CH4), Ethane (C2H6), Ethylene (C2H4), Acetylene (C2H2), Carbon Monoxide (CO), and Carbon Dioxide (CO2) and Water (H2O). The gas test refers to the IEEE C57.104-2019 standard. The results of the DGA test can be used to identify indications of the type of failure on the transformer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Heryanto
"Transformator merupakan salah satu peralatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem tenaga listrik. Transformator berfungsi untuk mengubah level tegangan dari daya yang dialirkan tanpa merubah frekuensi tegangan tersebut. Salah satu jenis dari transformator adalah transformator tenaga. Transformator tenaga merupakan transformator yang berfungsi sebagai penyalur daya dari pembangkit ke sistem tenaga listrik. Disini penulis mengambil contoh minyak isolasi dari transformator tenaga yang digunakan untuk transmisi tenaga listrik dengan rating 70 kV. Banyak pengujian yang dapat dilakukan pada minyak transformator untuk mengetahui karakteristik minyak transformator tersebut. Pengujian-pengujian secara garis besar dibagi menjadi pengujian karakteristik dan analisis gas terlarut. Pengujian karakteristik yang digunakan penulis antara lain adalah pengujian tegangan tembus, pengujian tegangan antar muka, pengujian kadar air, pengujian kadar asam (angka kenetralan), dan pengujian warna. Pengujian yang kedua dilakukan dengan metode analisis gas terlarut. Metode ini digunakan untuk mengukur berapa banyak gas yang terlarut di dalam minyak transformator tersebut. Gas-gas yang terdeteksi merupakan indikasi dari terjadinya suatu kerusakan didalam transformator sehingga dengan melihat gas mana yang jauh melebihi batas kita dapat mengetahui kerusakan apa yang ada pada transformator. Berdasarkan analisis dari data-data pengujian tersebut akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada setiap transformator.

Transformer is one of many tools that can not be separated from a power system. Transformer is used to change the voltage level of the transmitted power without changing its frequency level. One example of transformer is a power transformer. Power transformer is a transformer that serves as a supplier of power generation to the power system. Here the authors take the example of the insulating oil of power transformers used for electric power transmission with a rating of 70 kV. Many tests that can be performed on transformer oil to know the characteristics of the transformer oil. Oil tests broadly divided into characteristics tests and dissolved gas analysis. Testing characteristics used by the author, among others, is the breakdown voltage, interfacial tension, water level, acid levels (neutrality number), and color. The second test was conducted using dissolved gas analysis. This method is used to measure how much gas is dissolved in the transformer oil. The gases that were detected point out the occurrence of a fault in the transformer so we can know that there is damage to the transformer when the detected gas is beyond the limit. Based on the analysis of the test data, we must take specified action on each transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Chandra Kusumasembada
"Metode Diagnosa Partial Discharge telah dipelajari lebih dari seratus tahun dan hingga sekarang metode diagnosa PD terus dikembangkan. Analisa Partial Discharge menjadi bagian penting didalam assessmen peralatan listrik, analisa partial discharge menentukan kondisi terkini dari peralatan listrik. Diagnosa data sinyal Partial Discharge menggunakan Metode Weibull terbukti tepat untuk mendiagnosa dan memisahkan sumber-sumber Partial Discharge yang berbeda, noise, dan gangguan (disturbances). Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan tujuan menentukan karakteristik distribusi data. Jenis data yang dipergunakan dalam studi ini adalah Distribusi Nilai Partial Discharge (Partial Discharge Height Distribution) yang diperoleh dari data pengukuran jurnal-jurnal Partial Discharge dan data pembimbing. Tujuan dari studi diagnosa ini adalah: menentukan akurasi dari prosedur diagnosa dengan membandingkan parameter statistik yang telah ada dengan hasil prosedur rancangan penulis, mengambil kesimpulan karakteristik sumber Partial Discharge dari nilai-nilai shape parameter dari beragam jurnal. Hasil akhir menyimpulkan bahwa parameter- parameter Weibull dapat menjelaskan karakter Partial Discharge dari sumber yang berbeda, sedangkan Pengujian Goodness of Fit belum dapat mendukung parameter-parameter Weibull untuk menjelaskan keragaman data distribusi.

Partial discharge diagnosis methods have been studied for more than a century and until now its diagnosis method is still developing. Partial Discharge Analysis become an important part in electrical utility assessment, partial discharge analysis determine the actual condition of electrical utility. Partial Discharge signal data diagnosis using Weibull Method are proven proper to diagnose and separate among Partial Discharge origin sources, noises, and disturbances. Goodness of Fit Tests usage are practiced in order to determine characteristics of data distribution. Data type utilized in this study is Partial Discharge Height Distribution Data which acquired from Partial Discharge measurement data from journals and supervisor data. The purpose of this diagnosis study are : to determine diagnosis procedure accuracy by comparing existing statistical parameter result with the self-designed procedure, to take conclusion related to Partial Discharge source characteristics by shape parameter from various journals. Final results concludes that Weibull parameters are able to characterise Partial Discharge sources variety, while Goodness of Fit Tests have not yet been able to support the Weibull parameters to define data distributions variety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdani Rizal
"ABSTRAK
Kehandalan suatu generator dengan kapasitas besar harus diperhatikan, salah satunya dengan melakukan upaya pemeliharaan rutin. Pada penelitian ini, isolasi generator diuji dengan pengujian diagnostik yang bersifat tidak merusak, pengujian tersebut antara lain, pengujian tahanan isolasi IR , indeks polarisasi PI , faktor daya tip-up tan ? , Electromagnetic Core Impefection Detection ELCID , kepadatan pasak stator, dan Recurrent Surge Oscilograph RSO . Pengujian tahanan isolasi berkaitan dengan tingkat kebersihan isolasi, sedangkan pengujian indeks polarisasi PI lebih kepada tingkat kekeringan isolasi. Faktor daya tip-up menunjukkan besarnya rongga di dalam isolasi groundwall dan rongga antara belitan dan inti besi, sedangkan ELCID mengetahui kondisi inti besi stator dengan hanya memberikan asupan daya kecil pada generator. Kepadatan pasak sebagai penjaga kestabilan belitan agar tidak berpindah atau bergetar dari posisi. RSO bertujuan mendapatkan kondisi lebih lanjut kondisi isolasi rotor setalah pengujian tahanan isolasi dilakukan. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan kondisi belitan dalam keadaan baik, akan tetapi pengujian kepadatan pasak menyatakan kondisi pasak memiliki nilai presentase longgar lebih dari 25 . Tindakan yang dilakukan adalah dengan mengganti keseluruhan pasak dan meningkatkan kualitas material, mengoptimalkan desain, serta memperbaiki gap antara belitan dengan inti besi. Perbaikan tersebut bertujuan untuk mengurangi percepatan pemburukan isolasi secara signifikan.

ABSTRACT
The reliability of large generators capacity should be considered by performing routine maintenance. In this study, the insulation of the generator was tested with non destructive diagnostic testing, the tests included, insulation resistance IR , polarization index PI , power factor tip up tan , Electromagnetic Core Impefection Detection ELCID , wedges looseness test, and Recurrent Surge Oscilograph RSO . IR and PI tests are related to the level of insulation cleanliness and dryness of the insulation. The tip up power factor indicate the size of the cavity in the groundwall insulation and the cavity between the winding and core iron, while the ELCID is indicate the condition of the core iron stator. The looseness wedges become the guard and hold stator bar in order to keep on their original position. RSO test become diagnostic test to obtain a further condition of rotor isolation conditions after insulation resistance test was performed. The test results showed good winding conditions, but the wedges condition was loose more than 25 . The recommended action is to replace the entire wedges and improve the quality of the material, optimize the design, and improve the gap between winding and iron core. These improvements aim to reduce the acceleration of insulation deterioration significantly."
2017
T48288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizamul Haq
"Fenomena partial discharge merupakan salah satu permasalahan dalam sebuah isolasi sistem tenaga listrik, bahkan termasuk salah satu indikator yang menentukan kegagalan isolasi. Fenomena ini terjadi karena adanya void atau celah-celah berkuran mikro yang diakibatkan kecacatan produksi maupun proses operasi. Partial discharge terjadi apabila beda potensial antar sisi pada void melebihi voltage breakdown pada medium perantara di dalam void. Terdapat tiga parameter yang diamati untuk mengetahui nilai suatu partial discharge yaitu PDI (Partial discharge Intensity) yang menunjukkan besarnya energi yang dilepaskan saat terjadi partial discharge dalam satuan mW, Qmax (magnitude of partial discharge) yang menunjukkan besarnya partial discharge dalam satuan mV, dan PPC (Pulse Per Cycle) yang menunjukkan banyaknya loncatan muatan yang terjadi dalam partial discharge dalam pulse per second.
Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisis kondisi isolasi generator pada keadaan operasi tepat setelah proses minor overhaul generator unit 4 UBP Suralaya dimana terdapat penurunan nilai tekanan hidrogen dari kondisi idealnya (3 kg/cm2). Dalam kondisi tersebut, terindikasi kenaikan aktivitas partial discharge yang cukup signifikan yang menyebabkan penurunan kualitas isolasi serta peningkatan rugi daya. Pada penelitian ini, didapatkan nilai partial discharge yang tinggi pada lokasi sensor RTD7A, RTD10C dan RTD11B dan direkomendasikan untuk dilakukan inspeksi khusus pada lokasi-lokasi tersebut. Sangat direkomendasikan juga untuk membuat standar pengoperasian generator pada kondisi tekanan hidrogen yang ideal sesuai dengan desain generator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hardityo
"Permasalahan yang umum pada operasional transformator daya adalah timbulnya kegagalan (failure), baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris umumnya menghasilkan gas-gas berbahaya yang biasa dikenal sebagai fault gas. Kebanyakan transformator daya biasanya menggunakan minyak isolator yang fungsinya selain sebagai pendingin juga untuk melarutkan gas-gas berbahaya tersebut agar tidak beredar bebas. Mengindentifikasi jenis dan jumlah konsentrasi gas yang terlarut pada minyak dapat memberikan informasi akan adanya indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Metode untuk mengidentifikasi dan menganalisis gas-gas terlarut pada minyak disebut sebagai DGA (Dissolved Gas Analysis).
Skripsi ini akan membahas bagaimana uji DGA dapat mengidentifikasi indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Sejumlah sampel minyak diambil dari minyak isolator pada sebuah transformator daya lalu sampel tersebut dimasukkan ke dalam peralatan uji DGA. Hasilnya adalah sejumlah data yang menunjukkan tingkat konsentrasi fault gas. Transformator dan minyak isolator yang diujikan masih berada dalam kondisi yang baru. Setelah memperoleh sejumlah data, selanjutnya dilakukan berbagai metode analisis untuk mengetahui indikasi kegagalan yang ada pada transformator daya yang diujikan.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada awalnya transformator diindikasikan mengalami kerusakan dalam tingkat yang cukup parah. Hal ini terindikasi dari tingginya nilai gas etilen, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Seiring pertambahan temperatur minyak, maka nilai konsentrasi fault gas juga semakin tinggi. Hal ini seharusnya tidak terjadi mengingat kondisi transformator dan minyak isolator yang masih baru. Ketika sudah dilakukan proses perbaikan transformator dan pembersihan minyak, maka nilai konsentrasi fault gas turun dengan drastis. Beberapa waktu setelah proses pembersihan minyak, kondisi ini terus berlanjut. Hal ini menunjukkan bahwa transformator berada dalam kondisi normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan akhir bahwa ada proses yang menyalahi prosedur ketika transformator belum diaktifkan, baik dari saat perangkaian, pemvakuman ataupun proses pengisian minyak.

A problem that always occur when a power transformer is being operated is failure, both thermal fault and/or electrical fault. Thermal failure and electrical failure generally produce some gasses that known as fault gasses. Most of power transformers are usually using oil insulator that has functions as transformer cooler and as a solvent material to dissolve those fault gasses. Indentifying type and quantity of those gasses will gave us some information about indication of failure that occur in transformer unit. A method to identify and analyze fault gasses that dissolved in transformer oil is known as DGA ? Dissolved Gas Analysis.
This paper presents about how DGA testing can identify fault indicator that occur in transformer. Several oil samples are taken from oil insulator in a power transformer, and then those samples are tested by using DGA analyzer device. The result is some data that show concentration value of fault gasses. Transformer and oil insulator being tested are in fresh condition. After receive some data then some analysis methods are applied to distinguish fault indicator that occur in power transformer that have been tested.
Earlier data shows that transformer is breakdown in a severe level. This condition is indicated from the high values of some gasses, such as ethylene, carbon monoxide, and carbon dioxide. As the oil temperature increase, concentration values from fault gasses are also increase. This condition is not supposed to be happened because both transformer and oil insulator are in fresh condition. When transformer and oil insulator are already treated, so the concentration value of fault gasses will decrease significantly. Several periods after oil insulator are treated, this condition is keep continuing. So, the final conclusion is that transformer is on a normal condition. Breakdown condition from early data is occur because there are some process that out of procedure when transformer is not activated, can be either from installation, vacuuming, or oil filling process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>