Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi Noor Handibyanto
"Pada penelitian ini digunakan aspal butir lawele (LGA) sebagai subtitusi campuran aspal minyak. Demi pengoptimalan penggunaan asbuton salah satu inovasi dengan penggunaan teknologi CPHMA. Pada peneltian ini digunakan gradasi CPHMA, namun suhu pencampuran dan pemadatan tidak mengikuti spesifikasi CPHMA akibat adanya modifikasi penambahan ONCR dalam campuran aspal. Dilakukan pengujian marshall untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan aditif ONCR (Oli Bekas dan Nano Crumb Rubber) dalam campuran perkerasan terhadap karakteristik marshall. Pengujian dilakukan terhadap campuran aspal modifikasi ONCR dengan kandungan 5% , 10%, 15%, 20%, dan 0% sebagai pembanding hasil. Suhu pencampuran dilakukan secara hangat (125o C) dan secara panas (150o C). Dari hasil Warm Mix dan Hot Mix menunjukan bahwa campuran dengan kadar 0% ONCR memiliki nilai stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan campuran aspal dengan kandungan ONCR. Selain itu penambahan ONCR menyebabkan perubahan parameter volumetrik (VIM.VMA,VFA) dalam campuran. Pada campuran hangat , Kadar aspal optimum untuk campuran aspal modifikasi ONCR didapatkan pada campuran ONCR 10% dengan kadar 8.53%, dan kadar aspal optimum untuk campuran aspal non-modifikasi (0% ONCR) didapatkan pada campuran dengan kadar 8.92%. Pada campuran panas , Kadar aspal optimum untuk campuran aspal modifikasi ONCR didapatkan pada campuran ONCR 5% dengan kadar 6.66%.

In this research, lawele granular asphalt (LGA) is used as a substitution of oil asphalt mixture. For optimizing the use of asbuton, one of the innovations is with the use of CPHMA technology. CPHMA gradation is used in this research, but the mixing and compaction temperatures do not follow the CPHMA specifications due to the modification of the addition of ONCR in the asphalt mixture. Marshall testing was conducted to determine the effect of ONCR additives (Waste Engine Oil and Nano Crumb Rubber) used in the pavement mixture on the characteristics of Marshall. Tests carried out on a mixture of ONCR modified asphalt containing 5%, 10%, 15%, 20%, and 0% as a comparison of results. The mixing temperature is warm (125oC) and hot (150oC). The Warm Mix and Hot Mix results show that the mixture with 0% ONCR content has a better stability value than the asphalt mixture with ONCR content. In addition, the addition of ONCR causes changes in volumetric parameters (VIM.VMA, VFA) in the mixture. In warm mixtures, optimum asphalt levels for ONCR modified asphalt mixes are found in 10% ONCR mixtures with 8.53% content, and optimum asphalt levels for non-modified asphalt mixtures (0% ONCR) are obtained in mixes with 8.92% levels. In the hot mixture, the optimum asphalt level for ONCR modified asphalt mixture is found in the 5% ONCR mixture with 6.66% content."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
"Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak.
Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017).
Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017.

In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties.
The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017).
To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,
Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Hendra Ariyapijati
"Faktor luar yang mempengaruhi struktur perkerasan jalan adalah volume dan beban lalulintas serta lingkungan (temperatur, cuaca). Kerusakan jalan yang utama berupa deformasi permanen dan fatigue. Peningkatan mutu aspal dilakukan memodifikasi aspal dengan additive. Untuk mendapatkan aspal modifikasi dengan nilai PG (performance grade) bervariasi dilakukan dengan penambahan additive (crumb rubber dan aspal buton) pada aspal dasar. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi reologi mekanistik aspal, menyelidiki modulus resilien bahan perkerasan, menyelidiki karakterisik deformasi permanen dan fatigue berdasarkan kajian temperatur dan reologi mekanistik aspal dan pengembangan model fatigue Monismith. Perubahan Performance Prade (PG) aspal modifikasi dibentuk dari hasil uji dynamic shear reometer yang menunjukkan kinerja mekanistik aspal dan indikasi deformasi permanen dan fatigue. Modulus kompleks (G)* dengan perubahan temperatur telah memberikan gambaran sifat viskoelastis aspal dan berindikasi pada campuran aspal agregat. Kenaikan nilai modulus kompleks (G)* berpengaruh terhadap nilai Modulus Resilien (MR). Deformasi permanen pada perkerasan aspal terjadi pada temperatur tinggi. Campuran aspal modifikasi yang terbaik yaitu campuran aspal dengan PG 68-24, dengan alur yang terjadi paling kecil dengan laju deformasi 0,05 mm/menit dan stabilitas dinamis 840 lintasan/mm. Pengembangan model deformasi pada penelitian ini merupakan pengembangan dari model Vesys. Pengembangan model Monismith dengan pendekatan temperatur kritis performance grade dari reologi mekanistik aspal modifikasi telah dihasilkan dari penelitian ini.

External factors that affect the structure of the road pavement are the volume and load of traffic and the environment (temperature, weather). The main road damage is permanent deformation and fatigue. Asphalt quality improvement has been carried out by modifying asphalt with additives. To get modified asphalt with varying PG (performance grade) values, it is done by adding crumb rubber and buton asphalt to the base asphalt. This study aims to identify the mechanistic rheology of asphalt, investigate the pavement resilient modulus, investigate the characteristics of permanent deformation and fatigue based on the study of temperature and mechanistic rheology of asphalt and the development of the Monismith fatigue model. Changes in Performance Grade (PG) of modified asphalt were formed from the results of dynamic shear rheometer test which showed the mechanistic performance of asphalt and indicated permanent deformation and fatigue. The complex modulus (G)* with temperature change has given an overview of the viscoelastic properties of asphalt. The increase in the value of complex modulus (G)* affects the value of the Resilience Modulus (MR). Permanent deformation of asphalt pavement occurs at high temperatures. The best modified asphalt mixture is asphalt mixture with PG 68-24, with the smallest grooves with a deformation rate of 0.05 mm/minute and dynamic stability of 840 tracks/mm. The development of the deformation model in this study is the development of the Vesys model. The development of the Monismith model with a performance grade critical temperature approach of modified asphalt mechanistic rheology has resulted from this research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Dwi Putra
"Skid resistance dihasilkan dari gesekan antara permukaan jalan dan ban kendaraan. Skid resistance ini juga memiliki hubungan antara gaya vertikal dan gaya horizontal dari geseran ban di permukaan perkerasan. Keselamatan berkendara dipengaruhi oleh skid resistance permukaan jalan, meningkatnya gesekan permukaan jalan dapat diperoleh dengan ketahanan slip yang tinggi.
Dalam penelitian ini, Crumb Rubber dan Asbuton Retona Blend telah digunakan sebagai aditif untuk proses daur ulang aspal agregat atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP pada campuran aspal panas. Persentase CR yang digunakan adalah 0 hingga 1,0. Pengujian Skid resistance menggunakan British Pendulum Tester telah dilakukan menggunakan variasi suhu 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, di mana rentang tersebut adalah suhu yang paling umum terjadi di Indonesia. Nilai Skid Resistance pada pengujian menggunakan British Pendulum Tester dilaporkan sebagai British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber mengubah komposisi gradasi agregat pada campuran aspal, hal ini telah meningkatkan kinerja campuran aspal pada nilai stabilitas Marshall jika dibandingkan dengan campuran aspal tanpa Crumb Rubber. Campuran aspal beserta agregat daur ulang dengan penambahan Crumb Rubber memiliki keuntungan pada suhu tinggi sehingga campuran tersebut berfungsi lebih efektif.
Hasil pengujian Skid Resistance pada campuran RAP dengan Crumb Rubber memiliki trend meningkat terhadap suhu, sehingga dapat disimpukan bahwa CR mampu meningkatkan tahanan gelincir permukaan aspal.

Skid resistance is a results from friction between the road surface and the vehicle tire. This is the relationship between the vertical force and the horizontal force of the tire slide at the surface of the pavement. Driving safety is influenced by skid resistance of road surface, the increasing of road surface pavement friction can be obtained by high slip resistance.
In this study, Crumb Rubber and Asbuton Retona Blend were used as additives to the aggregate from asphalt recycling process or known as Reclaimed Asphalt Pavement RAP. The percentage of crumb rubber used are 0 and 1.0 Skid resistance testing using the British Pendulum Tester had carried out in temperature variations of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, since those temperatures are the most common pavement temperature in Indonesia. Skid Resistance values using the British Pendulum Tester are reported as British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber has changed the aggregate gradation composition on the asphalt mixture, this has changed the asphalt performance tends to be better on Marshall rsquo s stability compared to the asphalt without CR. The mixture of asphalt and RAP with the addition of Crumb Rubber tends to have an advantage at high temperatures so that the asphalt mixture has functioned more effectively.
The result of Skid Resistance test in RAP and CR mixtures indicates that it increases as the temperature rises, hence it can be concluded that CR capable to improve the slip resistance of asphalt pavement surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Dwi Prasetyaning Imran
"Meningkatnya permintaan material aspal dan agregat membuat terbatasnya pasokan material sehingga digunakan aspal bekas yaitu Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai pengganti material aspal. Selain itu, meningkatnya limbah plastik yang semakin tidak terkontrol menjadi pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan gabungan campuran RAP dan material agregat dan aspal baru dengan aspal modifikasi plastik LDPE. Penelitian ini menggunakan gradasi ACWC. Pengujian dilakukan pemeriksaan karakteristik material RAP, agregat baru, dan aspal modifikasi plastik. Kadar aspal yang digunakan adalah kadar 3%, 4%, dan 5% dan terpilih kadar 3% karena mendekati spesifikasi aspal ACWC. Dalam pencampuran dilakukan secara hot mix dengan suhu pencampuran 150oC dan pencampuran aspal plastik menggunakan wet process (cara basah). Pengujian dilakukan uji marshall untuk mengetahui pengaruh kadar RAP dan aspal modifikasi plastik pada campuran aspal. Dari hasil uji marshall, RAP dengan kadar tinggi membuat stabilitas dan flow semakin tinggi seiring dengan pertambahan RAP. Pengaruh plastik membuat nilai stabilitas semakin baik dan nilai flow semakin rendah dibandingkan dengan tidak memakai plastik. Selain itu, penambahan kadar RAP dan aspal modifikasi plastik menyebabkan perubahan parameter VMA, VIM, dan VFA dalam campuran.

The increasing demand for asphalt and aggregate materials limited the supply of material so that used asphalt, namely Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) as a place for asphalt material. In addition, plastic waste environment that is increasingly uncontrolled is becoming environmental pollution. Therefore, this study uses a combination of RAP and aggregate material and new asphalt with modified LDPE plastic asphalt. This study uses ACWC gradations. Tests carried out an examination of the characteristics of the RAP material, new aggregates, and plastic modified asphalt. The asphalt content used was 3%, 4%, and 5% content and 3% grade was selected because of the ACWC asphalt specifications. Mixing is done by hot mix with a mixing temperature of 150oC and mixing plastic using the wet process. The Marshall test was conducted to measure the effect of RAP and plastic asphalt on the asphalt mixture. From the results of the Marshall test, the RAP with high levels made the flow stable and the flow higher along with the increase in RAP. The effect of plastic makes the stability value better and the flow value is lower compared to not using plastic. In addition, the addition of RAP and plastic asphalt levels caused changes in the VMA, VIM, and VFA parameters in the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Azhra Latifa
"Tesis ini membahas pengaruh temperatur dan pembebanan terhadap sifat mekanis beton aspal campuran panas gradasi agregat menerus AC-WC dan senjang HRS. Dilakukan pengujian menggunakan Umatta serta Wheel Tracking Device. Data diolah dengan faktorial desain analisis.
Kesimpulan: Kedua macam gradasi, variasi temperatur serta pembebanan berpengaruh signifikan terhadap regangan tarik, tegangan tarik, modulus resilien, stabilitas dinamis, nilai serta laju deformasi permanen dalam merespon variasi pembebanan dan temperatur, namun HRS lebih kuat dari AC-WC.

This thesis discusses the temperature and loading's influence on the hot mix asphaltic concrete's mechanical properties AC-WC dense graded and the HRS aggregate's gap. The test is done using UMATTA and Wheel Tracking Device. The data is analyzed using factorial design analysis.
Conclusions: Both kinds of gradation, temperature and loading variation have significant effect on strain tensile, tensile strength, modulus resilient, dynamic stability, the rate of permanent deformation and deformation value. Both types of aggregate gradation show the same pattern and tendency to respond the loading and temperature variation, but HRS is stronger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiah Indrayani
"Semakin meningkatnya kebutuhan aspal sebagai bahan pembangunan jalan, perlu adanya upaya penghematan penggunan aspal. Dalam penelitian ini dipertimbangkan penggunaan serat serabut kelapa sebagai bahan tambah pada aspal pen 60/70 yang di modifikasi. Serat serabut yang di gunakan adalah bahan sisa yang tidak terpakai, sehingga di harapkan dalam penelitian ini dapat menggurangi penggunaan aspal dan dapat memanfaatkan limbah serabut kelapa. Proses untuk menentukan kombinasi campuran antara aspal dan serat serabut kelapa, uji kekuatan laston AC-WC dalam penelitian ini meliputi: uji karakteristik agregat, uji karakteristik aspal, uji marshall, uji stabilitas sisa dan uji modulust resilient dengan alat Umatta. Pengujian UMATTA terhadap dua jenis campuran yang diteliti pada temperatur 25°C 300C, 450C dan 600C menunjukkan bahwa nilai modulus resilient menurun dengan peningkatan temperatur. Pada suhu pengujian 300C campuran menggunakan aspal berserabut menghasilkan nilai Modulus Resilien (1743,15 MPa) yang lebih tinggi dibanding campuran menggunakan aspal Pen 60/70 (826,24MPa). Nilai modulust resilien aspal berserabut memiliki nilai 2,11 kali lebih tinggi di bandingkan aspal Pen 60/70.

The increasing need for asphalt as a road construction material, It is necessary to encourage the efficiency use of asphalt. This study we considering the use of coconut fiber as an additive to penetration bitumen 60/70 which has been modificated. Coir fiber used an unused material. In this study process to determine the combination of a mixture of asphalt and coir fiber with Laston AC-WC strength test include: test characteristics of aggregates, asphalt characteristics test, marshall test, residue stabilities resilient modulust test withUmatta tool. Umatta testing the two types mix in thoroughly at temperatures of 25°C, 30° C, 45° C and 60 °C showed that the resilient modulust value decreases with increasing temperature. At a temperature of 30 °C testing asphalt mixtures using stringy produce resilient modulust value (1743,15MPa) is higher compared using a mixture of penetration bitumen 60/70 (826,24 MPa). Resilient modulust asphalt filamentous value has a value of 2,11 times higher compared to 60/70 penetration bitumen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>