Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
06 Ham p-4
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Fly ash (abu terbang) batubara biasanya masih mengandung komponen-komponen/senyawa diantaranya terdiri dari SiO2, Al2O3, FE2O3, CAO dan sebagian kecilnya adalah unsur-unsur seperti Na2O, MgO dan K2O serta pengotor lainnya. Unsur-unsur utama tersebut merupakan bahan pozzolan, yaitu bahan yang mengandung senyawa silica alumina, dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunya sifat mengikat seperti semen, karena mempunyai bentuknya yang halus dan masih mengandung kadar air."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Upaya penngkatan mutu batako yang berbahan baku tanah pozzolan (TP, tras) dan kapur (K) telah dilakukan dengan menambahkan limbah abu terbang (AT) dan limbah karbit (LK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa AT dan LK dengan berbagai komposisi dapat meningkatkan mutu batako. Batako umur 28 hari dengan komposisi (AT:LK:TP:K = 4:1:8:3) menghasilkan batako dengan kualitas terbaik. Dibandingkan batako kontrol, kuat tekannya naik dari 27,34 kg/cm2 menjadi 52,63 kg/cm2, daya serap terhadap air turun dari 30,43% menjadi 29,54% dan berat jenis turun dari 1,73 g/mL menjadi 1,47 g/mL."
KWK 17:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Budiman
"ABSTRAK
Limbah industri yang setiap tahun selalu bertambah jumlahnya dapat menimbulkan masalah bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Salah satu Iimbah yang jumlahnya banyak dan belum termanfaatkan adalah Iimbah PLTU yang berupa abu terbang.
Dalam penelitian mi abu terbang dimanfaatkan untuk pembuatan semen Portland. Pemanfaatan abu terbang sebagai bahan alternatif pembuatan semen Portland dikarenakan kebutuhan semen terus meningkat setiap tahunnya dan keterbatasan bahan baku ( lempurig sebagal sumber Al 203 , pasir sHika sebagai sumber Si02 dan kapur sebagai sumber CaO ) yang biasa dipakai dalam pembuatan semen Portland.
Penelitian dilakukan dengan cara mencampurkan kapur tohor Padalarang dengan abu terbang Suralaya sehingga memiliki komposisi 50%, 60%, 65% clan 72% CaO, kemudian dibakar dalam tanur listrik pada suhu 1300°C ( pembakaran 1 ) clan suhu 1400°C ( pembakaran 2 ) serta diakhin dengan pendiriginan dalam udara terbuka.
HasH pembakaran berupa klinker ( terak ), lalu dianalisa dengan mikroskop refleksi clan XRD untuk mengidentifikasi terbentuknya senyawa utama semen Portland kemudian dianalisa dengan XRF, uji kapur bebas serta uji kuat tekan untuk menganalisa kualitas dari semen yang dihasilkan. Hasil yang didapat untuk pembakaran 1300°C kurang memuaskan, tetapi untuk pembakaran 1400°C hasflnya cukup baik, uji kapur bebasnya untuk sampel 65 % sebesar 0,437 %, sampel 72 % sebesar 10,408 %. Kernudian uji kuat tekannya sampel 65% sebesar70,77. 104 Kg /M2 clan sampel 72% sebesar72,20. 10 4 Kg /M2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjar Dearto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Guna memanfaatkan abu terbang (fly ash) yang saat ini banyak tertimbun diarea pembuangan sisa pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dianggap mencemari lingkungan maka teknologi pemanfaatan limbah batubara mulai dimanfatkan di Indonesia. Salah satunya adalah ide untuk menggunakan teknologi Roller Compacted Concrete (RCC) untuk
pembangunan bendungan yang diusulkan untuk bendungan PLTA Maung yang menurut rencana akan mulai dibangun tahun 2000. Untuk itu perlu dikaji cara-cara pembuatan bendungan RCC sejak
sekarang, termasuk penelitian laboratorium. Penelitian ini meliputi uji kekuatan tekan karakteristik, temperatur dan modulus elastisitas dengan komposisi campuran tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pemakaian abu terbang sebagai campuran beton dapat memperbaiki sifat pengerjaan terutama untuk slump nol seperti dalam pembuatan
RCC, mengurangi pemakaian air, mengurangi jumlah panas hidrasi dan mengurangi jumlah pemakaian semen. Kekuatan tekan dan modulus elastisitas yang terjadi lebih kecil dari beton konvensional pada umur benda uji 28 hari, tetapi dengan adanya reaksi pozzolan kekuatan tekan dan modulus elastisitas akan berubah sedikit demi sedikit hingga umur benda uji 90 hari
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Utama Dahmir
"Abu terbang (fly ash/pulverized fuel ash) dapat clipergunakan untuk campuran beton yang bertujuan mengurangi pernakaian semen. Dengan adanya tambahan abu terbang, akan memperbaiki sifat-sifat beton. Untuk pemakaian beton yang bervolume besar seperti bendungan , akan menghemat biaya konstmksi karena berkurangnya pemakaian semen dan Iebih cepatnya pelaksanaan konstruksi. Roller Compacted Concrete (RCC) atau beton gilas padat yang mempakan beton kurus (slump nol) adalah teknologi yang relatif baru yang dapat diterapkan pada pembuatan konstmksi jalan dan bendungan. Untuk pembuatan bendungan pemadatan dilalcukan lapis demi lapis dengan ketebalan 20-30cm dan dipadatkan dengan vibratory roller. Sedangkan di Jepang pemadatan sampai 50 cm (pada sistim RCD). Di Indonesia bendungan yang memakai sistim RCC adalah cofferdam PLTA Kota Panjang - Riau, namun komposisi campurannya tanpa memakai abu terbang karena sulit untuk mendatangkannya kelokasi. Untuk masa mendatang (tahun 2000) direncanakan akan dibangun bendungan RCC PLTA Maung di Jawa tengah yang merupakan bendungan RCC dan sebagian atasnya mempakan bendungan busur beton (arch concrete dam). Namun keputusan pelaksanaannya belum final dan telah tertunda beberapa kali.
Pada karya tulis ini diteliti sifat-sifat RCC seperti kuat tekan beton, temperatur, modulus elastisitas dan poisson ratio. Cara perencanaan campuran RCC dcngan memakai sistim ASCE. Untuk penelitian dicoba benda uji dengan kuat telcan perencanaan Kl'}5 dan K125 dengan mensubstitusi pemakaian semen dengan abu terbang sebanyak 0%, 20% dan 40%. Dengan digunakannya abu terbang' temyata akan menurunkan temperatur hidrasi beton, dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan kuat tekan perencanaan dibandinglcan dengan beton tanpa abu terbang_ Nilai poisson ratio dan modulus elastisitas RCC juga akan lebih rendah karena pada RCC digunakan beton dengan kuat tekan yang rendah. Dengan memanfaatkan abu terbang yang di Indonesia digolongkan sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) maka hal tersebut akan merubah bahan limbah menjadi bahan yang bermanfaat dan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lea Harumi Kusumawati
"ABSTRAK
Abu terbang merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara di PLTU. Abu terbang biasanya digunakan sebagai campuran semen ataupun bahan dasar pembuatan beton. Kandungan oksida Si02 sebesar 57,44 % dan Al203 sebesar 28,28 % dalam abu terbang menyebabkan material tersebut memiliki potensi mirip zeolit. Zeolit dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas tanah. Abu terbang memiliki potensi mirip zeolit, diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanah. Dalam penelitian yang dilakukan, diuji daya adsorpsi dan desorpsi abu terbang saja, abu terbang yang sudah mendapat perlakuan zeolitisasi, tanah saja dan campuran abu terbang hasil perlakuan zeolitisasi dengan tanah terhadap ion K, NH, dan PO43 dengan metode kolom.
Sebelum dilakukan uji adsorpsi, aba terbang dizeolitisasi dengan dua cara, yaitu cara pertama mereaksikan abu terbang dengan larutan NaOH 3 N yang diharapkan dapat mengadsorpsi kation. Kedua dengan mereaksikan abu terbang dengan amonium dihidrogen fosfat pada suhu 230'C yang diharapkan dapat mengadsorpsi anion.
Dalam uji adsorpsi masing-masing material abu terbang hasil zeolitisasi, digunakan metode kolom, dengan berat material 5 gram untuk masing-masing kolom. Hasil yang diperoleh adalah adsorpsi maksimum untuk material hasil zeolitisasi refluks (ZSR) untuk ion IC sebesar 20,92 mek / 100 grain, dan untuk ion N}i sebesar 17,48 mek / 100 gram. Uji adsorpsi juga dilakukan terhadap tanah, yang menghasilkan adsorpsi maksimum sebesar 0,64 mek / 100 gram untuk ion IC dan 0 mek / 100 gram untuk ion NTTLIt Sedangkan campuran tanah dan ZSR (1 1) menghasilkan daya adsorpsi sebesar 19,90 mek / 100 gram untuk IC dan 16,34 mek /100 gram untuk NH, sehinga dapat dikatakan efisiensi tanah meningkat dengan penambahan ZSR.
Abu terbang (tanpa perlakuan zeolitisasi) memiliki daya adsorpsi terhadap PO43 sebesar 0,94 mek / 100 gram, sedangkan abu terbang yang dizeolitisasi dengan cara fosfatasi (ZSF) tidak dapat mengadsorpsi anion fosfat. Uji adsorpsi PO43 yang dilakukan terhadap tanah menghasilkan daya adsorpsi sebesar 2,60 mek / 100 gram."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>