Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Kapasitas Transponder menyatakan jumlah carrier yang dapat ditransmisikan melalui satu transponder.
Analisa terhadap sistem SCPC menunjukkan bahwa kapasitas transponder merupakan fungsi berbagai faktor. Yaitu: Gain Satelit (Noise to Carrier ratio)/(perbandingan gangguan pembawa) satelit, NCR stasiun bumi pemancar/penerima, NCR intermodulasi. Output backoff (backoff keluaran), Voice activity (aktivitas suara), dan Bandwidth (lebar pita) frekuensi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Ursula
"Menjelang abad ke 21, situasi dunia usaha semakin bergejolak dengan tingkat ketidakpastian lingkungan yang semakin tinggi. untuk itu dibutuhkan strategi yang mampu mengarahan penggunaan semua suber yang dimiliki perusahaan agar berhasil guna dengan tingkat produktivitas tinggi.
Strategi bukan merupakan alat untuk menghindari masalah atau alat yang mampu menyelesaikan semua masalah, namum dengan strategi setiap pengambilan keputusan dapat terarah dengan baik, dan pihak perusahaan dapat melakukan perencanaan lalu mengimplementasikan dengan lebih efisien dan efektif.
Pada lingkungan usaha yang semakin bergejolak, dan semakin mengarah kepada globalisasi waktu dan tempat tidak ada artinya lagi digantikan dengan informasi yang tepat, cepat dan akurat. Hal ini dapat diwujudkan dengan sarana telekomunikasi yang mampu mencakup wilayah yang luas dan dengan ongkos yang lebih murah. Salah satunya adalah dengan jasa sistem satelit, dengan menggunakan alat penguat frekuensi sinyal yakni "transponder"
Satelkom sebagai sebutan untuk Strategic Business Unit PT.TELKOM Indonesia yang khusus menangani sistem satelit, merupakan usaha jasa satelit yang mulai mengarahkan tujuan ke pasar di luar batas-batas nasioal yakni ke Asia tenggara (Go Regional). Untuk itu, pihak perusahaan membutuhkan perubahan strategi bersaing agar dapat melakukan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya serta mempu memenangkan persaingan di pasar industri tersebut.
Dengan menguraikan : "nature of business", "nature of product", " serta daya tarik pasar, dapat dilakukan analisa internal maupun eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha maupun situasi persaingan.
Dari analisa strength Weakness Opportunity dan Threat (SWOT, porter) diperoleh hasil sebagai berikut:
- Kekuatan satelkom ada pada : produk yang diandalkan, tarif sewa yang bersaing dan pengalaman di bidang komunikasi satelit.
- Kelemahan ada pada : Skill sumber daya manusia, pelayanan purna jual, serta sukarnya pengadaan modal (sisi financial)
- Kesempatan bagi satelkom : Terbukanya pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demand yang bertambah banyak dan lebih variatif serta besarnya kesempatan pengelolaan jasa satelit di berbagai bidang.
- Ancaman dari satelkom : Datang dari pendatang baru seperti MeaSat dan ThaiCom; adanya peraturan bagi hasil bila penggunaan satelit oleh beberapa negara, serta adanya produk satelit baru. yakni "LEO (Low Earth Orbital)" dan "Mobile Satellyte".
Sedangkan hasil peta persaingan dalam industri diperoleh gambaran bahwa a. perusahaan satelit yang mengelola Intelsat berada pada Kuadran Cash-Cow mengarah ke Kuadran Dog b. AsiaSat berada pada Kuadran Question Mark mengarah ke Kuadran Dog bila tidak meluncurkan satelit baru lagi c. Palapa Sat yang dikelola Satelkom pada Kuadran Question Mark mengarah kepada Star. Karena kelemahan pada pihak perusahaan dinilai sukar ditanggulangi dan dari hasil analisa pemilihan strategi maka yang dipilih dan dapat dijalani oleh Satelkom adalah strategi "Divestiture".
Strategi ini dapat dilakukan dengan 2 alternatif, yakni:
- Divest sebagian untuk penanganan satelit
- Divest seluruhnya, dalam arti tidak mengelola usaha di bidang satelit lagi.
Dengan melihat kekuatan dan kelemahan Satelkom, sebagai bagian terakhir disarankan, yang terutama dilakukan perusahaan adalah melakukan formulasi kembali misi dan tujutan usaha yang diarahkan kepada pasar regional. Dengan demikian, langkah-langkah selanjtnya dalam implementasi strategi bersaing dapat dilakukan dengan lebih terarah dan berhasil guna."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Prianto
"Seiring dengan berkembangnya teknologi VSAT, kebutuhan layanan komunikasi dengan menggunakan satelit pun meningkat. Semakin luas cakupan wilayah yang akan dicapai, semakin besar pula bandwidth yang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa gangguan pada sistem satelit, tidak terkecuali di PT .Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Gangguan tersebut meliputi keterbatasan bandwidth, konsumsi daya atau power yang berlebih serta adanya berbagai macam modulasi yang digunakan dalam transmisi radio. Oleh karena itu diperlukan adanya studi penerapan modulasi. Agar dapat mengetahui jenis modulasi mana yang lebih efisien terhadap transponder, baik bandwidth, jenis modulasi serta daya yang di pakai.
Dalam skripsi ini akan dibahas tentang performasi modulasi QPSK dan 16 QAM terhadap efisiensi transponder pada satelit Telkom1. Dengan data yang digunakan adalah data-data satelit real yang berasal dari database International Telecomunication Union (ITU) yang berisi segala karakteristik dari satelit dan data hasil pengamatan beberapa link yang menggunakan modulasi QPSK dan 16 QAM.

The need of satellite telecommunication services is increasing along with growth of VSAT technology. The more extensive the coverage area will be achieved, the greater the bandwidth used. This can cause some disturbances on the satellite system such as bandwidth limitation, excessive power consumption, and various kind of modulation used in radio transmission. Therefore the study of implementation on modulation is necessary in order to find out which kind of modulation is more efficient for transponder, in terms of bandwidth, kind of modulation, and utilized power.
The performance of QPSK and 16QAM modulation to the transponder efficiency on Satellite Telkom1 will be discussed in this final assignment. The data used is the real satellite information obtained from International Telecomunication Union (ITU) database that contains all characteristics of the satellite and data obtained from observation of several links that used QPSK and 16QAM modulation.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Christina
"ABSTRAK
Terdapat 2 fakta, yaitu peta jalan infrastruktur satelit Indonesia yang disusun pemerintah tahun 2008 sudah tidak valid dan spektrum frekuensi khususnya untuk dinas satelit termasuk sumber daya alam terbatas sehingga perlu dimaksimalkan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekurangan kapasitas bandwidth, bit rate pada transponder nasional serta merumuskan usulan alternatif pemenuhan kekurangan transponder nasional.Teknik pengumpulan data bersumber dari data primer dan sekunder melalui survei pos/fax dan pengumpulan data arsip. Proyeksi kebutuhan transponder berdasarkan model peramalan time series 2017-2035 menggunakan modulasi 8PSK dan 1024QAM dengan tools spreadsheet Ms. Excel dimana data dan hasil proyeksi dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Pada tahun 2017 satelit nasional Indonesia memiliki 407 transponder dan 323 transponder satelit asing, namun masih kurang 614 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Pada tahun 2035 satelit nasional Indonesia memiliki 2.516 transponder dan 323 transponder satelit asing, namun masih kurang 365 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Apabila konektivitas 100 penduduk Indonesia kondisi ideal terjadi pada tahun 2035, maka kekurangan transponder nasional sebesar 57.437 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Pemenuhan kekurangan transponder dapat dilakukan melalui berbagai usulan alternatif strategi yang ditinjau dari sisi kebijakan lama/baru, filing satelit, bisnis dan pola kerjasama.

ABSTRACT
There are two facts, namely the Indonesian satellite infrastructure roadmap drawn up by the government in 2008 is no longer valid and the frequency spectrum particularly for satellite services is limited natural resources that need to be maximized in its use. This study obtain to analyze capacity shortages bandwidth and bit rate on national transponders and to formulate alternative proposal for national transponder shortage. Data collection techniques are sourced from primary and secondary data through post fax surveys and archive data collection. Projected transponder needs based on time series 2017 2035 forecasting models using 8PSK and 1024QAM modulation techniques with Excel spreadsheet tools where data and projection results are analyzed quantitatively descriptively. In 2017 Indonesia 39 s national satellite has 407 transponders and 323 foreign satellite transponders, but still lacks 614 transponders with 1 TPE 36 MHz. By 2035 the Indonesian national satellite has 2,516 transponders and 323 foreign satellite transponders, but still less 365 transponders with 1 TPE 36 MHz. If 100 of Indonesia 39 s population connectivity ideal condition occurs in 2035, the national transponder shortage is 57,437 transponders with 1 TPE 36 MHz. Fulfillment of transponder deficiencies can be made through various alternative strategy proposals in terms of old new policy, satellite filing, business and cooperation patterns."
Lengkap +
2017
T48011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugihartono
"Bagian pengolahan data kemahasiswaan Politeknik Universitas Indonesia (MINAKWA) menggunakan sistim database yang didesain sesuai dengan kebutuhan yang ada. Namun penggunaan sistim database ini masih menghadapi kendala yaitu sistim antri, dimana satu database tidak bisa digunakan oleh beberapa orang dalam waktu bersamaan, maka dari itu penggunaan LAN mutlak karena sistim databasenya sudah bisa digunakan dalam sistim jaringan.
Dengan mengingat bahwa pengolahan data memerlukan keakuratan yang tinggi maka hal ini dijawab oleh sistim database, untuk meningkatkan kecepatan pelayanan maka LAN merupakan option terbaik pada saat ini dan dengan hanya mengeluarkan biaya ± Rp 25.000.000,- Minakwa sudah bisa meningkatkan kinerja pegawai, dan kecepatan pelayanan kepada mahasiswa, dosen dan manajemen.
Jika biaya Rp 25.000.000,- ini dibandingkan dengan manfaat yang akan diterima oleh PNJ maka manfaat yang akan diterima akan bisa menutupi biaya yang akan dikeluarkan, dan manfaat yang didapat secara terus menerus adalah sistim adminstrasi kemahasiswaan sudah dapat ditingkatkan menjadi sistim yang bisa memberikan daya guna maksimum artinya kemampuan komputer yang telah ada dimanfaatkan secara maksimum.
Mengingat Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) sudah memisahkan diri dari Universitas Indonesia maka otomasi sistim pengolahan data kemahasiswaan menjadi tanggung jawab PNJ sepenuhnya. Sistim database yang ada sudah dapat digunakan sebagai basis untuk pengolahan data mahasiswa. Namun belum menggunakan sistim jaringan. Untuk itu disarankan untuk segera memasang LAN."
Lengkap +
Depok: Politeknik Administrasi Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Malik
"Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang telah lama mengoperasikan satelit telekomunikasi yang telah dimulai sejak tahun I976 seteJah USA, Rusia dan Kanada. Generasi satelit yang telah beroperasi sejak mulai diluncurkan hingga sekarang adalah Palapa A, B, C hingga yang paling baru adalah Telkom-1.
Satelit Palapa C2, merupakan satelit Indonesia yang dioperasikan o1eh PT Satelindo adalah salah satu satelit yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi telekomunikasi dalam rangka pemenuhan akses-akses teknologi dari stasiun bumi untuk menghubungkan ke stasiun bumi lainnya dalam foot print jangkauannya.
Untuk memaksimalkan fungsi kerja satelit Palapa C2 dalam operasinya, perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu dalam pembangunan stasiun bumi karena telah banyak pengalaman yang telah terjadi bahwa terjadinya disfungsi satelit disebabkan karena ketidakdisiplinan stasiun bumi dalam memenaje fungsi fungsi power. Akibatnya diperoleh parameter-parameter C/N, Eb/No dan BER yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan. Akibatnya, selain disfungsi satelit yang menyebabkan umur satelit dapat berkurang dari masa yang maksimal, juga dapat menurunkan unjuk kerja sistem-sistem telekomunikasi yang berada di stasiun bumi.
Untuk itulah, dalam tugas akhir ini dilakukan studi kelayakan dan analisis perencanaan dalam membangun stasiun bumi khususnya untuk aplikasi VSAT (Very Small Aperture Terminal) dengan teknik SCPC (Single Canal Percarier) yang bertujuan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, dalam hal ini BER harus memenuhi nilai 0 X 10-5, dimana nilai ini adalah rekomendasi dari system perangkat Comstream yang merupakan sebuah vendor peralatan telekomunikasi khususnya modem satelit di USA yang akhir-akhir ini perangkat terminalnya banyak digunakan di bebeapa stasiun bumi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Adapun yang menjadi perencanaan stasiun bumi adalah meliputi kota Jakarta sebagai Ibukota Negara RI yang juga banyak terdapat kontor-kantor pusat dari departemen pemerintah dan perusahaan milik asing maupun swasta nasiona. Sedangkan di pihak lain, kota Makasar menjadi link tujuan dari komunikasi antara kantor pusat dengan cabangnya yang berada di Makasar, dalam hal ini link=link SCPC milik PT. CSM ( Citra Sari Makmur).
Dalam perencanaan di gunakan kecepatan pengiriman data (rate) 128 Kbps dan factor error correction (FEC) ¾, diameter antenna 3,7 meter denagn asumsi efesiensi antana sebasar 0,6."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemilihan konfigurasi struktur gedung dalam perencanaan akan berpengaruh terhadap metode pelaksanaan , biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan di lapangan serta kapasitas struktur gedung pada saat pelayanan.
Sistem ganda rangka bresing memiliki T = 0.8264 detik, sistem ganda truss memiliki T= 0.9885 detik dan sistem ganda dinding geser memiliki T= 0.6214 DETIK.
Sistem ganda dinsing geser menghasilkan faktor daktilitas yang lebih besar (u = 15.8) dari pada sistem ganda rangka bressing (u=5.2) dan sistem ganda truss (u=4.6)."
Lengkap +
507 JPS 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Suwandi
"Kebanyakan produk kosmetik adalah emulsi oil dalam air (oil in water emulsion) yang diproduksi secara curah (batchwise) dengan volume curah sampai 20000 kg. Emulsi tersebut dibuat melalui proses homogenizing dalam pressure vessel (bejana bertekanan) vang bersuhu sekitar 8O_C. Hasil akhir proses emulsi kemudian didinginkan dengan cara diaduk dengan kecepatan pengadukan yang rendah (gentle agitating). Pada umumnya. proses pendinginan menghtibiskan sekitar 60% dari total waktu yang dikonsumsi oleh satu rangkaian proses emulsi produk kosmetik. oleh karena itu diharapkan adanya pengurangan waktu proses pendinginan. [ 2 ]. Eksperimen kemudian dilakukan pada sebuah pilot-equipment untuk produksi kosmetik. yaitu Cosmetic Mixer 30 Liter. Alat ini merupakan sebuah pressure vessel (bejana bertekanan) yang dilengkapi dengan anchor agitator (pengaduk berbentuk unchor), impeller (pengaduk), dan jacket (mantel) yang digunakan untuk proses pemanasan dan pendinginan. Pengujian kemudian dilakukan dengan memutar kedua agitator tersebut pada kecepatan yang berbeda dan mengalirkan fluida pendingin ke dalam jacket dengan aliran vang berbeda-beda pula. Waktu proses pendinginan kemudian dicatat, dimana air dan solusi Carbopol digunakan sebagai acuan fluida produknya. Hasil penguujian tersebut kemudian dianalisa untuk mendapatkan pengaturan kecepalan putar pengaduk dan laju aliran fluida pendingin yang paling optimal, kemudian dihitung parameter perpindahan kalornya. Parameter perpindahan kalor tadi diharapkan dapat menggambarkan karakteristik perpindahan kalor yang terjadi pada Cosmetic Mixer 30 Liter, pilot equipment untuk produksi emuisi kosmetik. Hasil analisis ini diharapkan dapat dijadikan data pcndukung untuk merancang alat produksi kosmetik mempunyai waktu pendingin lebih baik di masa datang."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>