Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
06 Sak p-2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu cara untuk menangani limbah cair yang mengandung logam berat
dan amonia agar memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah adalah dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh zeolit
alam asal Lampung melalui proses adsorpsi dan pertukaran ion. Penggunaan zeolit
didasarkan pada pertimbangan jumlah cadangannya yang melimpah di Indonesia
dan dari biaya yang lebih ekonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi kemampuan zeolit alam
asal Lampung yang telah mengalami proses pengolahan sedemikian rupa oleh
pabriknya, dalam menyisihkan logam berat kadmium, seng, tembaga dan amonia
dalam Iimbah cair, (2) Mendapatkan rasio cairan limbah terhadap zeolit (c/p) yang
optimum, (3) Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai baku mutu
limbah yang berlaku. (4) Mengetahui besaran kapasitas tukar kation yang dimiliki
oleh zeolit alam Lampung. .
Penelitian ini bersifat eksperimental komparatif dengan menerapkan beberapa
kondisi operasi yang telah digunakan oleh para peneliti lain. Secara garis besar
penelitian ini meliputi beberapa tahap: (1) Persiapan awal berupa penseleksian
ukuran partikel zeolit, perlakuan awal terhadap zeolit, pembuatan limbah buatan
logam kadmium, seng, tembaga dan amonia, (2) Pengujian kapasitas tukar kation
yang dimiliki oIeh zeolit dengan metode perkolasi menggunakan amonium asetat
I N pH 7 dan analisis menggunakan metode distilasi-titrasi dan metode
penjumlahan secara kuantitatif ion-ion yang tertukar. (3) Proses penyisihan logam
berat kadmium, seng, tembaga dan amonia dalam limbah cair buatan dengan
sistem batch berpengaduk. (4) Analisa sampel logam menggunakan metode
spektroskopi absorpsi atom dan analisa sampel amonia dengan menggunakan
metode titrasi
Kondisi operasi yang diterapkan adalah temperalur dan tekanan kamar (25°C, I
atm), putaran pengaduk ditetapkan sebesar 30 rpm, distribusi ukuran partikel
zeolit 5 20 mesh, lama kontak antara larutan limbah dengan zeolit adalah 240
menit."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tuntutan akan kuaiitas dan kuantitas air yang baik menjadi makin sulit
dipenuhi belakangan ini. Terbatasnya sumber-sumber air bersih dan
tingginya tingkat pencemaran air membuat manusia harus bekerja keras
untuk memperoleh air yang berkualitas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka cara yang terbaik ialah
dengan mengolah kembali air yang telah terpakai ataupun mengolah air
yang kualitasnya kurang baik menjadi air yang memenuhi persyaratan yang
kita inginkan. Salah satu proses untuk mengolah air sehingga memenuhi
syarat yang kita inginkan ialah dengan proses pertukaran ion.
Material-material tertentu baik yang alami maupun buatan (resin)
memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion-ion yang terdapat pada
suatu Iarutan dan mendesorpsikan ion-ion yang terdapat pada
permukaannya ke Iarutan tersebut. Proses tersebut dinamakan Proses
Pertukaran Ion.
Proses Pertukaran Ion adalah proses sikiis artinya proses tersebut
terdiri dari beberapa tahap kegiatan, dimana tahap-tahap tersebut dilakukan
secara bergantian dan berulang-ulang.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa zeolit jenis thomsonit memiliki
kemampuan untuk mempertukarkan ion Ca2+ yang sangat kecil,
dibandingkan zeolit alam yang biasa dipergunakan sebagai penukar ion.
Kecilnya kemampuan ini kemungkinan disebabkan karena zeoiit tersebut
telah memiilki kandungan counter ion Ca2+ yang cukup banyak.
Untuk mengatasi masaiah tersebut, penuIis menyarankan zeolit
tersebut direndam dalam Iarutan H2804 sebelum digunakan sebagai
penukar ion. Perendaman ini bertujuan agar counter ion Ca2+ pada
permukaannya dapat digantikan oleh ion H+."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Riyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuklindana Darma Kusumah
"Limbah cair laboratorium terdiri dari limbah pekat dan limbah encer. Air buangan yang keluar melalui saluran pembuangan akhir merupakan saiah satu bentuk Iimbah encer yang dihasilkan oleh lab.DPK Walaupun konsentrasinya kecil tetapi karena adanya fluktuasi konsentrasi, maka kemungkinan konsentrasi logam berat dapat melampaui baku mutu pada air buangan Lab.DPK, sehingga perlu dipikirkan altematif penanganannya.
Air buangan Lab-DPK ditampung dari hasil cucian alat selama praktikum Kimia Dasar. Untuk mengamisipasi flukluasi konsentrasi logam berat, maka dalam melakukan peniiekatan terhadap konsentrasi air buangan Lab.DPK, dilakukan pula pengenceran terhadap limbah pekat Lab.DPK. Pengenceran didasarkan pada komposisi volume limbah cair Lab.DPK yang telah disegregasi. Air buangan Lab.DPK dan hasil pengenceran dianalisa kandungan logam beratnya. Ternyata pada beberapa sampel konsentrasi Cu dan Fe masih di aras baku mutu.
Air cucian alat Lab.DPK masuk ke dalam kolom adsorpsi dengan laju aiiran dari bawah keatas dengan kecepatan 0,1834 L/menit. Adsorpsi dilakukan selama 90 menit. Dengan wakm pengambilan sampel pada menit ke-5,l5,30,60 dan 90. Limbah cair hasil pengenceran masuk ke dalam kolom adsorpsi dengan laju aliran dari bawah keatas dengan kecepatan 0,1834 L/mcnit. Adsorpsi berlangsung seiama 240 menit. Dengan pengambilan sampel etiuent pada menit ke 2,5;1S;30;60;l20 dan 240.
Untuk mengadsorpsi logam berat secara batch, maka diiakukan perendaman zeolit dalam Iarutan biner Fe dan Cu, dengan konsentrasi sesuai dengan pengenceran limbah pckat pada berbagai variasi rasio padatan dengan cairan, yakni :3 ml../g, 5 mL/g, 10 mL/g dan 25 mL/g. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara mengambil larutan sebanyak 10 mL masing-masing pada periode waklu 10, 30, 60 dan 120 menit. Pada adsorpsi kontinu maupun batch dilakukan regenerasi dengan NaCl secara batch. Rasio cairan dan padatan (C/P) 6,5 mL/g dengan konsentrasi NaCl 11 g/L. Suhu regenerasi pada penelitian ini adalah 25° C (suhu kamar).
Pada adsorpsi kontinu, rentang waktu adsorpsi yang efektifnya sangat pendek sekitar 2,5- 77 menit, sehingga tidak efisien jika diterapkan. Sedangkan pada adsorpsi batch, waktu adsorpsi yang optimum adalah 60 menit dengan rasio cairan cairan-padaian (C/P) 5 mL/g. Adsorpsi batch menunjukkan kinerja yang Iebih baik dalam mengadsorpsi Cu dan Fc daripadu ndsorpsi konlinu pada konsenuasi influen yang beragam. Baik pada adsorpsi kontinu dan batch siklus adsorpsi yang efektif adalah sebanyak 1 % siklus (2 kali adsorpsi dan I kali regenerasi). Untuk diterapkan dalam penanganan Iogam beral pada Lab.DPK, penerapan sistem adsorpsi-regenermi kurang efisien karena ada potensi masalah dalam pembuangan regeneén NaCl hasil adsorpsi, yang memiliki bcban limbah yang cukup signifikan.
Jika sistem adsorpsi-regenerasi ingin diterapkan maka sehelum masuk ke dalam aliran yang menuju unggun zcolit, sebaiknya adsorbat melewati suatu bak pengendapan. Hal ini karena pada air buangan Lab.DPK yang keluar dari saluran pembuangan maslh keruh, sehingga dengan adanya bak pengendapan, TDS (Toral Dissolved Solid) dapat diendapkan.
Untuk mengatasi kandungan logam berat dalam air buangan Lab.DPK, yang kebanyakan berasal dari air cucian, harus dilakukan segregasi yang baik. Artinya limbah pekat hasil praktikum hams dipisahkan secara ketat yang nantinya akan dilakukan pengolahan lebih lanjut. Dan dalam pencucian alat hams dikontrol, sehingga tidak terdapat lagi limbah pekat yang dibuang Iangsung ke saluran pembuangan akhir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S29751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam rangka pengelolaan kualitas air, selain perlu dilaksanakan pemantauan kualitas air perlu juga dilakukan pengolahan terhadap air sungai yang sudah tercemar. Pengolahan air sungai tercemar dapat dilakukan dengan menggunakan cara fisika seperti reaerasi, pengendapan dan filtrasi. Penelitian untuk mengolah air sungai tercemar telah dilakukan di Desa Sukabirus, kecamatan Margaasih, kabupaten Bandung, yaitu terhadap sungai Cimuka. Dalam percobaan ini telah dicoba 3 sistem pengolahan, yaitu: sistem aliran reaerasi, sistem pengendapan, dan sistem penyaringan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan air sungai dengan sistem saluran reaerasi tersebut telah menaikkan kadar oksigen sebesar 300% dan mengurangi kadar pencemar organik dalam bentuk nilai KMnO4 sebesar 11%, BOD 20%, dan COD sebesar 12%."
JSDA 6:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Birul Andini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S29964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>