Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Martha Leni
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Suryadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA1207
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Hendra Wijaya
"Telah dipelajari pengaruh koefisien friksi terhadap pembentukan relief timbul pada proses coining secara eksperimen dan simulasi FEM. Dalam penelitian ini digunakan Tembaga murni standar AISI 14300, dimana dart basil pengujian tekan didapatkan karakteristik material ini memiliki persamaan Stress-Strain σ = 588,25 ε^0,3453 Dengan analisa ring test diperoleh kondisi koefisien friksi m = 0,05; 0,22; 0,3 dan 0,42 terhadap variasi kekasaran permukaan (metode dry sand blasting) yang akan digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian cetak (coining test) menggunakan dies berlubang menunjukkan pengaruh negative koefisien friksi terhadap pembentukan relief timbul pada hasil cetak Selanjutnya diperoleh pula bahwa kekasaran permukaan dies lebih dominan menentukan besarnya nilai koefisien friksi antar muka dies-blank pada kondisi kekasaran permukaan (Ra) blank lebih dari 0,4 µm.

The influence of friction coefficient wherein the formation of projection relief in coining process is experimentally and FEM simulation analyzed. By using compression test of pure Copper AISI 14300 give the constitutive materials equation σ = 588.25 ε^0,3543 Ring compression test and FEM simulation are used to estimate the friction coefficient value of any die-blank surface roughness, its obtained m value, 0.05, 0.22, 0.3 and 0.42. Using cavities-dies with any friction condition of coining test refers to tend a negative influencing in the formation of projection relief results. Also obtained that friction value of die-blank surface depend on die surface roughness (Ra) wherein blank surface greater than 0.4 µm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismoyo Suro Waskito
"MoS2 nanosheet-microsphere telah berhasil disintesis melalui metode hidrotermal dengan prekursor amonium heptamolibdat dan tiourea yang konsentrasinya campuran bervariasi 0,25 M, 0,5 M, 1,0 M dan 1,5 M. Struktur kristal, morfologi, ukuran partikel dan koefisien gesekan dan pembentukan tribofilm diamati sebagai pengaruh dari konsentrasi prekursor. Pola difraksi sinar-X menunjukkan struktur kristal heksagonal 2H-MoS2 dengan perbedaan kristalinitas medan (002) dan tidak ditemukan fase lain. Pengukuran Spektrometer Raman menunjukkan pergeseran frekuensi E1 2g dan A1g bersama dengan perubahan konsentrasi prekursor di mana MoS2 adalah dengan
konsentrasi prekursor dari frekuensi 0,25 M mendekati frekuensi massal MoS2 menunjukkan semakin banyak lapisan dan kristalinitas yang lebih baik. Pengamatan dengan Scanning Electron Microscope (SEM) yang menunjukkan morfologi partikel lembar nano dengan puluhan ketebalan nanometer berkumpul untuk membentuk microsphere dengan diameter 1-3 μm. Pengukuran koefisien gesek dan pembentukan lapisan film menunjukkan efek kristalinitas partikel pada koefisien gesekan dan pembentukan lapisan film di mana partikel dengan kristalinitas lebih rendah menghasilkan nilai koefisien gesekan yang lebih kecil dan pembentukan lapisan film lebih cepat. Menguji koefisien gesekan dengan Rig Reciprocating Frekuensi Tinggi (HFRR) juga menunjukkan penambahan 2% berat dan 3% berat MoS2-1,5M mengurangi koefisien gesekan pelumasan Yubase 8 sebesar 30% dan 37,5%

MoS2 nanosheet microsphere has been successfully synthesized through the hydrothermal method with precursors of ammonium heptamolybdate and thiourea whose concentrations the mixture is varied 0.25 M, 0.5 M, 1.0 M and 1.5 M. Crystal structure, morphology, particle size and friction coefficient and tribofilm formation were observed as influences from precursor concentration. X-ray diffraction pattern shows the crystal structure hexagonal 2H-MoS2 with a difference in field crystallinity (002) and not found another phase. Raman Spectrometer measurements show E1 frequency shifts 2g and A1g along with changes in precursor concentration where MoS2 is with the precursor concentration of 0.25 M frequency approaches the bulk MoS2 frequency indicates more and more layers and better crystallinity. Observation with Scanning Electron Microscope (SEM) showing particle morphology nanosheets with tens of nanometer thickness gathered to form microsphere with a diameter of 1-3 μm. Measurement of coefficient of friction and formation film layer shows the effect of particle crystallinity on the coefficient of friction and the formation of a film layer where particles with lower crystallinity resulting in smaller friction coefficient values ​​and film layer formation faster. Testing the coefficient of friction with the High Frequency Reciprocating Rig (HFRR) also shows the addition of 2 wt% and 3 wt% MoS2-1.5 M can decreases the coefficient of lubrication friction Yubase 8 by 30% and 37.5%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Farhan Robani
"Teknologi pada era industri 4.0 menuntut kebutuhan akan perangkat teknologi yang semakin canggih namun dengan berat yang semakin ringan dan ukuran yang lebih kecil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, proses manufaktur berkembang kearah pembuatan komponen elektronik mikro yang diproduksi dengan teknik fabrikasi mikro (Microforming). Komponen dalam proses microforming yang paling berpengaruh yaitu cetakan (dies), dimana gesekan antarmuka antara permukaan cetakan dengan benda kerja dapat berpengaruh terhadap hasil produk akhir serta dapat memperpendek umur pakai cetakan. Untuk mengatasi masalah ini dapat diberikan pelapisan permukaan cetakan dengan diamond-like carbon (DLC). Studi literatur ini mempelajari pelapisan DLC pada permukaan cetakan microforming dengan membandingkan data penelitian terhadap koefisien friksi dan laju keausan. Hasil perbandingan pelapisan DLC dengan teknik physical vapour deposition (PVD) pada permukaan cetakan baja AISI D2 menghasilkan pengurangan nilai koefisien friksi hingga 50% dan penurunan laju keausan sebesar 2-6 kali lipat lebih kecil. Variasi penambahan gas Ne ke dalam gas Ar pada proses pelapisan DLC menghasilkan pengurangan koefisien friksi beserta laju keausan. Ketahanan aus lapisan DLC menunjukkan nilai koefisien friksi dan laju keausan terendah bila dibandingkan lapisan tahan aus lain.

Technology in the industrial era 4.0 demands the need for increasingly sophisticated technological devices but with lighter weight and smaller sizes. To meet these needs, the manufacturing process has been developing towards the manufacture of micro-electronic components which are manufactured using micro fabrication techniques (Microforming). The component in microforming process that has the most influence is the die, where the interface friction between the surface of the die and the workpiece can affect the final product and shorten the life cycle of the die. In this literature review, the DLC coating on the surface of the microforming die will be studied by comparing research data on the friction coefficient and wear rate. The comparison results of DLC coating with physical vapour deposition (PVD) techniques on the die surface, namely AISI D2 steel, have shown a reduction in the friction coefficient value of up to 50% and a decrease in wear rate of 2-6 times smaller. Then the variation with the addition of Ne gas into Ar gas in the DLC coating process obtained a reduction in the friction coefficient along with the wear rate. Finally, the wear resistance of the DLC coating is compared with other wear-resistant coatings, the lowest friction coefficient and wear rate were found in the DLC coating when compared to others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Iswanto
"Poros disamping berputar juga melakukan pusaran, yaitu poros berotasi mengelilingi sumbu bantalan. Timbul karena adanya ketidak imbangan pada poros, yang berasal diantaranya dari bobot takimbang, gaya-gaya akibat perputaran poros itu sendiri atau bahan poros yang kurang homogen.
Jumlah bantalan dan susunan peletakannya merubah arah serta besar gaya-gaya reaksi bantalan. Defleksi statin pores berubah pula dan pada akhirnya mempengaruhi nilai kecepatan kritis dan koefisien peredaman sistem poros.
Pengamatan dilakukan pada poros dua bantalan dan poroa tiga bantalan. Untuk poros tiga bantalan jarak peletakan bantalan tengah adalah seperempat, setengah dan tiga per empat dari bentang yang terbentuk antara rotor dengan bantalan kiri dan kanan. Rotor diletakan pada jarak 400 mm, 500 mm dan 600 mm dari bantalan kiri.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kecepatan kritis dan koefiaien peredaman poros tiga bantalan berbeda secara berarti, taraf keberartian 5 %, dengan poros dua bantalan, dan mencapai nilai maksimum pada jarak peletakan bantalan tengah terhadap posisi rotor minimum dan daerah peletakan pada bentang yang minimum pula."
1996
S36296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Qurniawan
"Penerapan ilmu evaluasi tak merusak saat ini tidak hanya berkisar pada proses pendeteksian dan evaluasi jenis cacat dari suatu material, akan tetapi lebih jauh lagi ilmu ini telah mencapai sualu tingkatan evaluasi sifat dan perilaku suatu material. Hal ini berkembang didasarkan alas fakta bahwa material yang relatif pada awalnya bebas cacat bias juga mengalami degradasi sifat fisik yang disebabkan oleh kondisi pemakaian ataupun kondisi lingkungan. Sebagai contoh adalah adanya perbedaan besar butir yang terlalu ekstrim antara daerah lasan dan logam induk yang dapat menyebabkan daerah lasan semakin reman terhadap serangan k orosi.
Salah satu metode untuk mengevaluasi kondisi degradasi material yang berpengaruh langsung terhadap kondisi orfologi dan srutktur mikro material baja adalah pengtujian ultrasonik. Dari sekian banyak variable kondisi morfologi dan struktur mikro salah satunya adalah ukuran butir. Perbedaan ukuran butir dapat dilakukkan oleh uji ultrasonik dalam bentuk perbedaan kecepatan gelombang dan koefisien atemasi gelombang ultrasonik.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji sebagai model material dengan variasi ukuran butir tertentu, dimana untuk hal itu digunakan material baja AISI 1017 yang melalui proses perlakuan panas yang berbeda. Pengujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode gema-pulsa dan menggunakan probe normal 4 MHZ berdiameter transducer 10 m.
Dari penelitian didapatkan bahwa dengan semakin besarnya ukuran butir baja AISI 1017 mengakibatkan kecepatan gelombnag longitudinal dan koefisien atenuasi gelombang ultrasonic yang melaluinya semakin tinggi. Secara kuantitatif dapat dilihat dimana sampel dengan diameter rata-rata butir 15,8 μm mengakibatkan kecepatan gelombang longitudinal ultrasonic sebesar 5907 m/det dan koefisien atemuasi gelombang ultrasonic 50 dB/m. bertambahnya diameter rata-rata butir diikuti dengan bertambahnya nilai kedua besaran tersebutt, sehingga pada sampel dengan diameter rata-rata butir terbesar yaitu 26,7 μm mengakibatkan kecepatan gelombang sebesar 5930 m/det dan koefisien atemasi sebesar 78 dB/m. selanjutnya dari grafik dapat dikatakan bahwa kecenderungan hubungan anatara diameter butir ? ecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? kecepatan gelombang dan hubungan diameter butir ? koefisien atemasi adalah bersifat linier."
2000
S41497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immas Nurhayati
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan pengukuran friksi perdagangan pada data keuangan berfrekuensi tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan adjustment friksi perdagangan tersebut untuk mengestimasi expected return pada three factor model. Friksi perdagangan diukur menggunakan quoted half spread, effective half spread, traded spread, roll price serta proportional half spread.
Penelitian ini mendefinisikan friksi perdagangan sebagai kendala yang dihadapi investor dalam melakukan transaksi perdagangan saham yang merupakan biaya implisit yang bersumber dari real friction dan informational friction. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa friksi perdagangan tertinggi bersumber dari informasi.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa rata-rata friksi perdagangan yang dihasilkan adalah sebesar 1% pertahun. Mengingat saham-saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini merupakan saham berkapitalisasi pasar tinggi yang tersebar pada berbagai fraksi harga, maka friksi sebesar 1% pertahun tersebut merupakan friksi yang dihasilkan pada perusahaan yang relatif likuid. Hasil estimasi expected return pada three factor model yang memperhitungkan friksi perdagangan dapat menjelaskan adanya hubungan positif antara beta dengan expected return pada seluruh periode pengamatan.
Melalui uji beda rata-rata selisih beta saham sebelum dan setelah adjustment baik menggunakan proportional quoted half spread maupun proportional effective half spread, dapat dibuktikan bahwa friksi perdagangan menyebabkan peningkatan beta terutama pada saat krisis. Sebagai market risk (systematic risk), peningkatan beta yang disebabkan adanya friksi perdagangan sebesar 1% pertahun tersebut dapat mempengaruhi pasar dan menyebabkan perubahan harga (asset pricing). Dalam hubungannya dengan karakteristik perdagangan, friksi perdagangan memiliki hubungan negatif dengan harga saham, volume perdagangan, jumlah perdagangan dan kapitalisasi pasar.
Hasil uji korelasi dapat membuktikan keeratan hubungan antara friksi perdagangan dengan harga saham, jumlah transaksi dan kapitalisasi pasar, dan tidak dapat membuktikan hubungannya dengan volume transaksi karena parameternya terbukti tidak signifikan. Hasil uji beda rata-rata perubahan tick size dapat membuktikan dampak kebijakan penurunan tick size terhadap penurunan friksi perdagangan.

The main purpose of this research is to measure trading friction for high frequency financial data at Bursa Efek Indonesia (BEI) and to adjust trading friction to estimate expected return in three factor model. Trading friction could be measured by quoted half spread, effective half spread, traded half spread, Roll price and proportional half spread. This research defines trading friction as the difficulties faced by investors in the stocks trading which is sourced from implisit transaction cost. The sources of trading friction are real friction dan informational friction.
Based on calculations, it is known that the highest trading frictions derived from the information. These results prove that the average trading friction is equal to 1% per year. Given the stocks that the sample in this study is the high market capitalization stocks scattered in various fractions price, then the friction of 1% per year is a friction at the company's relatively liquid. The estimation results of the expected return on the three-factor model that takes into account the trading frictions can explain the existence of a positive relationship between beta with the expected return on the entire observation period.
Through compare mean test before and after adjustment using either proportional quoted half spread or proportional effective half spreads, it can be proved that the trading frictions lead to an increase in the beta, especially in times of crisis. As market risk (systematic risk), due to an increase in beta trade friction of 1% per year can affect the market and lead to changes in prices (asset pricing). The cross-sectional relation of trading friction to characteristics of trade, trading frictions are negatively related to measures of trading activity such as stock price, trade volume, number of trades and market capitalization.
Trading friction measures are highly correlated with the stock price, market capitalization and number of transactions, and uncorrelated with the volume of transactions as parameters proved to be insignificant. The results of compare mean test of tick size change can explain the impact of policies on the reduction in tick size in trading frictions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D1923
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>