Ditemukan 177714 dokumen yang sesuai dengan query
Sommeng, Andy Noorsaman
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Katili, J. A.
Jakarta: Departemen Urusan Reseaech Nasional , [date of publication not identified]
551 KAT g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Oil shale merupakan salah satu bahan energi alternatif pengganti minyak bmi. Bahan ini, yang terkandung dalam formmasi kelesa berumur eosen - oligosen di bukit susah, menempati kawasan cekungan sumatera tengah yang merupakan cekungan busur belakang."
Bandung: Pusat Survei Geologi,
551 JSDG
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Lange, Oktavii Konstantinovich, 1883-1975
Jakarta: Gaya Media Pratama, 1991
551 LAN gt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sukandarrumidi
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014
551 SUK g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Ikrimah Muzakkir
"Penelitian Kawasan Ertsberg East Skarn System (EESS) merupakan endapan skarn mineralisasi Cu-Au. Kegiatan pertambangan pada kawasan EESS sudah masuk tahap produksi, namun masih terdapat tahap eksplorasi lanjutan yang menjadi latar belakang penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik geologi, alterasi, dan mineralisasi serta mengkorelasikannya dengan data kandungan unsur kimia pada kawasan EESS. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data bor sehingga karakteristik geologi, alterasi, dan mineralisasi diketahui. Lalu dilakukan analisis komprehensif dengan mengkorelasikan karakteristik- karakteristik tersebut dengan data assay dan XRF. Terdapat empat batuan asal pada lokasi yaitu granodiorit, mudstone, batupasir, dan batulanau. Terdapat tiga formasi yaitu Intrusi Erstberg, Formasi Waripi, dan Formasi Ekmai. Terdapat sesar Ertsberg 1. Terdapat sembilan zona alterasi yaitu (Biotit sekunder + K feldspar), (Magnetit + Diopsid ± Garnet ± Klorit ± Epidot), (Magnetit + Diopsid ± Garnet ± Anhidrit ± Serpentin), (K feldspar + Klorit ± Biotit sekunder), (Serisit), (Pirit + Pirotit ± Magnetit), (Kuarsa), (Diopsid ± Epidot ± Garnet ± Klorit ± Magnetit), dan (Kalsit). Kandungan Cu paling tinggi pada alterasi eksoskarn pada Formasi Waripi dan paling rendah pada alterasi kalsit. Mineral magnetit memperburuk bacaan metode XRF.
Ertsberg East Skarn System (EESS) area is a Cu-Au mineralized skarn deposit. Mining activities in the EESS have entered the production stage, but there is still an advanced exploration stage which is this research’s background. This research aims to identify and analyze geological characteristics, alteration and mineralization and correlate them with chemical data in EESS area. This research was carried out by analyzing drill data so that the characteristics of geology, alteration and mineralization are known. Then a comprehensive analysis was carried out by correlating these characteristics with assay and XRF data. There are four protoliths at the location, granodiorite, mudstone, sandstone and siltstone. There are three formations, the Erstberg Intrusion, Waripi Formation, and Ekmai Formation. There is the Ertsberg 1 fault. There are nine alteration zones, (Secondary biotite + K feldspar), (Magnetite + Diopside ± Garnet ± Chlorite ± Epidote), (Magnetite + Diopside ± Garnet ± Anhydrite ± Serpentine), (K feldspar + Chlorite ± Secondary biotite ), (Sericite), (Pyrite + Pyrrhotite ± Magnetite), (Quartz), (Diopside ± Epidote ± Garnet ± Chlorite ± Magnetite), and (Calcite). The Cu content is highest in exoskarn alteration in the Waripi Formation and lowest in calcite alteration. The mineral magnetite worsens the XRF readings."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mukhamad Rizki Hidayat
"Lapangan “E” yang terletak di Cekungan Jawa timur yang merupakan salah satu Cekungan busur belakang (back-arc basin) dan berada pada tenggara dari lempeng Eurasia yang terbentuk karena proses pengangkatan, ketidakselarasan, penurunan muka air laut dan pergerakan lempeng tektonik. Cekungan ini dibatasi oleh busur Karimunjawa disebelah barat, memanjang kearah timur sampai ke laut dalam pada cekungan Lombok, dan mendangkal ke arah utara menuju Paternoster High. Penelitian ini terfokus pada formasi Ngimbang pada cekungan Jawa Timur, yang terdiri dari batuan sedimen klastik berbutir halus (batu lempung dengan alternatif batu lanau) dan batu karbonat berkembang secara lokal dan menggunakan 3 data sumur non produksi. Untuk mengkarakterisasi reservoar pada lapisan karbonat dan memprediksi nilai sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, kandungan lempung, dan saturasi air digunakan analisis petrofisika dan evaluasi formasi. Dengan metode pengukuran porositas menggunakan indikator neutron-densitas, menggunakan single-clay indicator dengan log gamma ray untuk mengetahui nilai kandungan lempung, menggunakan pendekatan nilai permeabilitas menggunakan model permeabilitas timur, metode pengukuran saturasi air menggunakan model persamaan Archie, dan menentukan zona reservoar hidrokarbon dari zona net produktif. Hasil penelitian pada reservoar hidrokarbon di sumur ini memiliki rata-rata nilai kandungan lempung 9%, porositas 17%, dan saturasi air 16%.
Field "E" located in East Java Basin, which is one behind of the back arc basin and are in the southeast of the Eurasian plate formed due to the appointment process, misalignment, a decrease in sea level and the movement of tectonic plates. This basin is limited by the Publications arc to the west, extending eastward to the sea in the Lombok basin and shallow north toward Paternoster High. This study focused on the Ngimbang formation in East Java basin, which is composed of fine-grained clastic sedimentary rocks (stones silt loam with alternative rock) and carbonate rocks evolved locally and uses 3 non-production wells. To characterize the reservoir in carbonate coating and predicted values of rock physical properties such as porosity, permeability, clay content and water saturation used petrophysical analysis and formation evaluation. With a measurement method using indicator neutron porosity-density, single-use indicator clay with gamma ray logs to determine the value of the content of clay, using eastern permeability to predict a model of permeability and water saturation measurement method using Archie equation model and determine zones of reservoir hydrocarbons from the zone of net productive. Results of research on hydrocarbon reservoirs in these wells has an average value of clay content of 9%, 17% porosity and water saturation of 16%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62142
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R.P. Koesoemadinata
Bandung: Ikatan Alumni Geologi ITB, 2020
551 KOE i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
R.P. Koesoemadinata
Bandung: Ikatan Alumni Geologi ITB, 2020
551 KOE i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nikarayanto
Depok: FMIPA UI, 1979
R 551.55 NIK a
Buku Referensi Universitas Indonesia Library