Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F.X. Supartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Kurniawan
"Daerah sambungan balok-kolom pada struktur gedung dari beton bertulang merupakan bagian yang sangat penting karena sambungan balok-kolom merupakan bagian struktur yang mentransfer gaya-gaya yang bekeija. Keruntuhan bangunan seringkali disebabkan kegagalan sambungan dalam mentransfer beban yang bekerja terutama beban lateral seperti gempa. Dengan demikian pendetailan di daerah sambungan perlu mendapat perharian khusus karena daerah sambungan menerima gaya momen dan geser yang besar.
Untuk itu penulis melakukan penelitian ini untuk mempelajari perilaku sambungan balok-kolom beton bertulang dengan penjangkaran tulangan sesuai dengan standar SKSNI. Latar belakang dari penelitian ini adalah berdasaikan fakta bahwa pemilihan model penjangkaran tulangan pada sambungan balok-kolom sangat menentukan kualitas dan kekuatan dari suatu struktur. Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk mendesain penjangkaran tulangan yang efisien dan ekonomis.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat spesimen benda uji sambungan balok-kolom yang merupakan pemodelan dari sambungan balok-kolom pada gedung 6 lantai dengan skala 1 : 2. Spesimen ini dibebani dengau beban aksial sebesar 5 ton pada ujung balok yaitu sejarak 100 cm dari sisi dalam sambungan balok-kolom.
Model spesimen dibuat sedemikian rupa agar dapat mewakili keadaan yang sesungguhnya. Data yang dihasilkan dari percobaan selanjutnya akan dibandingkan dengan analisa numerik yang memanfaatkan metode fiber model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvin Baeha
"Pada gedung bertingkat, sambungan balok-kolom (joint) merupakan bagian penting yang tidak boleh mengalami kehancuran dalam menahan gaya-gaya luar, seperti beban mari, beban hidup, beban angin dan terutama beban gempa.
Pada gempa besar, gaya yang ditimbulkan seringkali melebihi kapasitas leleh dari beberapa bagian struktur terutama di daerah joint, yang menyebabkan deformasi yang besar dan inelastis. Ditambah lagi, daerah ini berfungsi sebagai transfer gaya-gaya akibat beban luar. Momen lentur (bending momen) yang besar menyebabkan lelehnya tulangan dan Geser (shear) yang besar menimbulkan retak diagonal (diagonal cracks). Kedua hal di atas mengakibatkan tulangan baja di daerah joint memanjang (slippage in reinforcement) dan terjadinya rotasi di joint (fixed-end rotations). Sedangkan dalam pelaksanaan sehari-hari hal ini kurang mendapatkan perhatian, joint diasumsikan kaku (rigid) dan tidak terjadi rotasi, padahal rotasi yang terjadi cukup besar, sehingga joint tidak bersifat kaku sempurna.
Kehancuran pada joint akan sangat berbahaya karena menyebabkan bangunan runtuh secara prematur. Oleh karena itu penelitian di daerah joint, baik pendetailan, penjangkaran maupun sifat-sifat materialnya dilakukan untuk mencari bentuk yang paling ideal.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode pendekatan numerik dengan menggunakan perangkat lunak DRAIN-2DX untuk menganalisa perilaku dari sambungan balok-kolom yang diuji di laboratorium.
Hasil analisa dengan pendekatan numerik ini kemudian dikalibrasikan dengan hasil percobaan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati hasil percobaan di laboratorium, dan diharapkan mendapat suatu parameter model sambungan dengan perilaku yang baik dan mewakili keadaan sambungan balok-kolom beton bertulang sesungguhnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
F.X. Supartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan tingkat kerusakan struktur yang membutuhkan perkuatan lebih untuk meningkatkan kapasitas maka dibutuhkan perkuatan. Salah satu perkuatan adalah dengan menggunakan CFRP yang merupakan jenis material yang tahan korosi, mempunyai kuat tarik yang tinggi, superior dalam daktilitas, berbobot ringan sehingga tidak memerlukan peralatan berat untuk memobilisasinya. Riset ini meneliti tentang kegagalan lekatan antara CFRP dengan permukaan balok beton bertulang. Pengujian dilakukan terhadap perlakuan perkuatan lentur balok beton bertulang dengan mekanisme monotonik."
JJJ 32(1) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vis, W. C.
Nederland: Stuvo, 1987
693.183 VIS pt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mosley, William Henry
Jakarta: Erlangga, [date of publication not identified]
693.4 MOS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mosley, William Henry
Jakarta: Erlangga, 1989
624.1834 MOS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brain Harryanto
"Beam-column joint are is where transfer of axial, flexure, and shear forces occurs at the reinforced concrete frame. It makes this area important and designed carefully and precisely so that the structures of the building will not suffer total failure due to column failure.
The way lo avoid the total failure is by designing beam failure to occur first.
This concept is lmoim as Strong Column-Weak Beam which designs the column capacity stronger than the beam by multiplying the existing or proper capacity of the beam with a factor.
This experiment researchs the effect of steel addition at the reinforced concrete beam-column joint which designed with Strong Column-Weak Beam concept and Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung SK-SNl-T-15-1991-03.
The goal of the eaqaeriment is to transfer the location of the plastic joint from beam-column joint area (the edge of beam) to the beam area (225 mm from the edge of the beam). It will assure that the failure occurs at the beam and avoid the column faliure.
There are several conclusions after the experiment: beam-column joint area failure occured due to the lesser capacity of the column compare to the beam, Strong Column-Weak Beam mechanism did not occur, and transfer of the plastic joint did not occur.

Daerah pertemuan balok-kolom pada struktur portal atau frame beton berlulang merupakan tempat terjadinya transfer gaya-gaya yang bekerja yaitu gaya aksial, geser (shear), dan lentur (bending moment). Hal ini yang menyebabkan daerah ini panting dan perlu didesain dengan sebaik mungkin agar struktur beton bertulang pada bangunan gedung tidak mengalami kegagalan atau keruntuhan total (total failure) akibat keruntuhan kolom saat terjadi gempa. Salah satu cara untuk mencegah keruntuhan total tersebut adalah dengan mendesain agar keruntuhan balok terjadi Iebih dahulu daripada keruntuhan kolom. Konsep ini dikenal dengan Strong Column Weak Beam, yaitu konsep yang mendesain kolom lebih kuat dari balok dengan mengalikan sualu faktor dengan kapasitas atau kekuatan balok.
Pada skripsi ini penulis meneliti pengaruh penambahan tulangan pada pertemuan balok-kolom beton bertulang yang didesain dengan konsep Strong Column Weak Beam dan sesuai dengan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk bangunan Gedung, SK-SNI-T-15-1991-03.
Penulis ingin memindahkan letak sendi plastis yang terjadi pada pertemuan balok-kolom, dari muka kolom ke daerah balok, sejarak h (balok) dari muka kolom Dengan demikian dapat dijamin bahwa kerumuhan terjadi pada balok sehingga tidak keruntuhan kolom atau keruntuhan balok.
Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menurgiukkan bahwa tidak terjadi mekanisme Strong Column Weak Beam dan tidak terjadi pemindahan sendi plastis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penulangan geser vertikal sambungan balok-kolom sehingga kolom hancur terlebih dahulu daripada kolom."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>