Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Adanya permintaan akan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri yang selalu meningkat dan meningkatkan efisiensi pengadaan serta penyaluran BBM bagi konsumer di Pulau Jawa sebesar 34 % dan juga untuk mengurangi ketergantungan suplai BBM maka Kilang Pertamina Cilacap sudah mengantisipasi dengan menambah kapasitas produksi kilang melalui proyek debottlenecking.
Salah satu yang ditingkatkan kapasitas produksinya adalah kerosine sebab selama ini kerosine lebih banyak diimport untuk kebutuhan dalam negeri maka dalam skripsi ini coba untuk menganalisa perubahan kondisi operasi akibat kenaikkan produk kerosine sebesar 10 % yang diimbangi dengan penurunan LDO sebesar 13%.
Analisa yang dilakukan lebih menfokuskan kepada sistim unit crude distillate di Kilang FOC II A , tcrutama pada desain proses di kolom dislilasi (unit 011) dan terhadap jaringan penukar kalor.
Metode yang digunakan disini adalah dengan menggunakan tabel sensitivitas. Metode ini dapat digunakan secara cepat sebagai rujukan awal dalam mengarnbil keputusan dengan mempertimbangkan faktor energi, Fleksibilitas dan invcslasi (modal). Dengan metode tersebut didapatkan 4 buah solusi alternatif. Dari berbagai alternatif tersebut dipilih yang terbaik yaitu dari segi biaya total paling rendah dibandingan dengan alternatif-alternatif yang lain.
Disini dipilih alternatif pertama dengan biaya total untuk proses operasi selama perubahan kondisi operasi juslru dapat dihemat sebesar 66 juta/tahun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minaco Rino
"Dalam rangka pemenuhan kebutuhan minyak dalam negeri dan potensi penurunan produksi Crude Duri & Minas sehingga memerlukan alternatif crude lain yang lebih ringan dan sour, maka diperlukan upgrading dan revamping kilang-kilang saat ini di PT XYZ salah satunya dengan peningkatan kapasitas dan fleksibilitas produksi kilang minyak PT XYZ melalui proyek revamping Crude Distillation Unit (CDU) di salah satu kilang PT XYZ. Dengan proyek revamping ini diharapkan adanya peningkatan kapasitas CDU dari 125 MBSD ke 150 MBSD, peningkatan kandungan sulphur mixed crude dari 0,2% Sulphur ke 0,37% Sulphur dan komposisi mixed crude yang lebih ringan dengan estimasi nilai proyek sebesar USD 67.873.382 selama total durasi proyek 20 tahun. Berdasarkan perhitungan nilai keekonomian, proyek ini sangat layak dengan nilai NPV (Net Present Value) sebesar USD 20 juta (positif), IRR (Internal Rate Return) sebesar 15,88%, PBP (Pay Back Period) sebesar 10,92 tahun dan PI (Profitability Index) sebesar 1,34. Berdasarkan keekonomian proyek diatas, IRR proyek revamping CDU di salah satu kilang PT XYZ memenuhi kriteria layak karena berada diatas Hurdle Rate (USD) Corporate RKAP 2020 sebesar 10,52% pada Bidang Kegiatan Kelompok Bisnis Hilir Oil Refining. Aspek K3L (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan) telah diterapkan dalam praktik keinsinyuran dengan menganalisis bahaya serta mengambil tindakan untuk mengurangi dampak resiko dari bahaya tersebut. Diantara bahaya yang ada yaitu pada aspek Kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkung juga didukung pelaksanaan HSE Plan dalam menjalankan proyek. Penerapan kode etik, etika profesi dan profesionalisme juga telah menerapkan prinsip dasar (Catur Karsa) dan tuntutan sikap & perilaku (Sapta Dharma).

In order to meet domestic oil needs and the potential for a decrease in Crude Duri & Minas production so that it requires other crude alternatives that are lighter and sour, it is necessary to upgrade and revamp PT XYZ's existing refineries, one of which is by increasing the capacity and production flexibility of PT XYZ's oil refineries through Crude Distillation Unit (CDU) revamping project at one of PT XYZ's refineries. With this revamping project, it is expected that there will be an increase in CDU capacity from 125 MBSD to 150 MBSD, an increase in the sulfur content of mixed crude from 0.2% Sulfur to 0.37% Sulfur and a lighter mixed crude composition with an estimated project value of USD 67,873,382 over the the total duration of the project is 20 years. Based on the calculation of the economic value, the project is currently very feasible with an NPV (Net Present Value) of USD 20 million (positive), IRR (Investment Rate Return) of 15.88%, PBP (Pay Back Period) within 10.92 years and PI (Profitability Index) of 1.34. Based on the economics of the above projects, the IRR of the revamping CDU in one of refinery PT XYZ meets the eligibility criteria because it is above the 2020 Corporate RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) Hurdle Rate (USD) of 10.52% in the Downstream Oil Refining Business Group Activities Sector. HSE aspects have been applied in engineering practice by analyzing hazards and taking action to reduce the impact of risks from these hazards. Among the existing hazards, namely the aspects of health, safety, security and the environment, are also supported by the implementation of the HSE Plan in carrying out the project. The application of the code of ethics, professional ethics and professionalism has also implemented basic principles (Catur Karsa) and attitude & behavior demands (Sapta Dharma)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S48786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S48698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Syafiq Maro
"ABSTRAK
Saat ini Indonesia masih mengalami defisit BBM sehingga diperlukan pembangunan kilang minyak baru dan optimasi proses pada kilang yang sudah ada. Terdapat unit operasi sekunder berupa VDU vacuum distillation unit untuk mengolah produk residu atmosferik dari CDU crude distillation unit . Dalam rangka menjaga kestabilan operasi diperlukan sistem pengendalian yang tepat dan optimum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilihat apakah pengendali Multi Variabel Model Predictive Control MMPC lebih baik dibandingkan dengan pengendali konvensional prorportional-integral, PI dan pengendali lanjut model predictive control, MPC untuk mengendalikan kombinasi laju alir umpan dan suhu bottom stage kolom distillasi. Pengujian kinerja dilakukan dengan melakukan perubahan set-point 50 pada laju alir umpan dan penurunan suhu sampai dengan 354 oC yang merupakan batas bawah pada simulasi ini. Perbandingan dengan studi sebelumnya diukur menggunakan nilai ISE integral square error -nya. Pada penelitian ini didapatkan ISE untuk laju alir umpan dan suhu bottom stage sebesar 351,78 dan 4,25 secara berurutan. Hasil tersebut mengindikasikan adanya peningkatan ISE pengendalian laju alir sebesar 21,13 . dan peningkatan ISE pengendalian suhu Bottom Stage adalah 26,59 .

ABSTRACT
Currently, Indonesia is still experiencing a fuel deficit, so it is necessary to build a new refinery and process optimization at an existing refinery. There is a secondary operating unit of VDU vacuum distillation unit to process the atmospheric residue product from CDU crude distillation unit . In order to maintain the stability of the operation required a proper control system and optimum. Therefore, in this research will be seen whether Multi Variable Model Predictive Control MMPC controller is better than conventional prorportional integral, PI and Model Predictive Control MPC controller to control the combination of feed flow rate, bottom stage temperature of the distillation coloumn. The performance test was performed by changing the set point to 50 of its original for the feed flow rate and bottom stage temperature is set to 354 oC which is the minimum allowed temperature in this simulation. Comparison with previous study is measured using ISE integral square error . In this study, ISEs obtained for feed flow rate and bottom stage temperature are 351.78 and 4.25 respectively. These results indicate an increase in ISE flow rate control by 21.13 . and the increase in ISE Bottom Stage temperature control is 26.59 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfy Faluthi Firdaus
"ABSTRAK
Peralatan penukar panas tipe shell and tube merupakan peralatan yang berfungsi untuk mentransfer panas di antara dua atau lebih fluida. Di industri pengolahan minyak, peran peralatan ini sangatlah penting. Kegagalan pada alat penukar panas akan berdampak terhadap keandalan, ketersediaan, dan keamanan peralatan secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian finansial. Oleh karena itu, penyelidikan perlu dilakukan untuk mengetahui akar penyebab kegagalan tabung penukar panas, sehingga kegagalan yang serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. Penyelidikan dilakukan pada bagian shell dan tube yang meliputi pengamatan lapangan, pengukuran dimensi, pengamatan visual, serta melakukan pengujian tidak merusak menggunakan die penetran.
Dari pengamatan pada bagian shell, tidak tampak ada tanda kerusakan pada bagian luar maupun dalam, sedangkan pengamatan pada bagian tube tampak tanda kerusakan sehingga dilakukan pengujian metalografi dengan mikroskop optik dan pemindaian mikroskop elektron, dan analisis komposisi kimia.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa akar penyebab kegagalan pada tube adalah karena retak korosi retak tegang (stress corrosion cracking), yang disebabkan oleh kombinasi dari lingkungan kerja asam dan tegangan tarik.

ABSTRACT
Shell and tube type heat exchanger is the equipment that functioned to transfer heat between two or more fluids. In the oil processing industry, the role of this equipment is very important. Failure of the heat exchanger will have an impact on the overall reliability, availability and safety of the equipment, which in turn can cause financial losses. Therefore, an investigation needs to be carried out to find out the root cause of the failure of the heat exchanger tube, so that similar failures do not recur in the future. Investigations were carried out on the shell and tube sections which included field observations, dimensional measurements, visual observations, as well as non-destructive testing using die penetrants.
From observations on the shell, there were no visible signs of damage either on the outside or inside, while observations on the tube showed signs of damage so metallographic testing with optical microscop and scanning electron microscop, and chemical composition analysis were carried out.
The results of the analysis concluded that the root cause of failure in the tube is due to stress corrosion cracking, which is caused by a combination of acid working environment and tensile stress."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2435
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>