Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bintang Tulus Cahyakrida
"Layanan Kesehatan jiwa merupakan produk yang memiliki keunikan dalam demand dan karekteristik sebagai barang tak berwujud, dimana konsumen atau usernya memiliki ketergantungan terhadap layanan, tetapi tidak merasakan kebutuhan akan layanan tersebut dan tidak memiliki daya untuk menentukan pilihan kepada provider penyedia layanan. Di sisi lain, kesehatan jiwa masih dipandang tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dianggap jika seseorang datang ke rumah sakit jiwa atau dokter psikiater, ia mengalami gangguan jiwa yang akan meresahkan masyarakat, oleh karena itu masyarakat enggan datang ke pemberi layanan kesehatan jiwa walaupun sebenarnya banyak yang membutuhkan layanan kesehatan.
Hal ini menuntut manajemen pemasaran memiliki keterampilan yang lebih dalam merancang produk layanan agar lebih menarik, dan membentuk citra positive layanan kesehatan jiwa. Pelaksanaan kerjasama merupakan salah satu cara yang efektif dalam pendistribusian produk atau cara penjualan dalam jangka panjang yang berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kerjasama produk layanan dengan pihak ketiga di Satuan Pelaksana Pemasaran dan Humas Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif melalui mendekatan kualitatif yang didapat dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kerjasama dilakukan dengan proses persiapan kerjasama, penawaran kerjasama, dan pelaksanaan kerjasama, serta dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi input, diantaranya adalah sumber daya manusia (SDM), metode kerjasama, dokumen kerjasama, kebijakan yang diterapkan, anggaran kerjasama, daftar pihak ketiga. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan agar jajaran direksi RSKD Duren Sawit menetapkan SOP tentang pelaksanaan kerjasama produk layanan dengan pihak ketiga yang lebih jelas, serta membentuk pelayanan kesehatan terpadu yang menggabungkan kesehatan jiwa dengan layanan kesehatan lainnya, untuk mengoptimalkan pelaksanaan kerjasama dan meningkatkan image positif pelayanan kesehatan jiwa.
Mental health service is a product that has unique characteristics in demand and as the intangible goods, where the consumer or of its user has a dependency on the service, but do not feel the need for such services and do not have the power to determine the choice of provider to provider. On the other hand, mental health is still considered taboo by most people of Indonesia.Considered if someone comes to a psychiatric hospital or psychiatric doctor, he suffered a mental disorder that would upset people, therefore people are reluctant to come to mental health providers despite the fact that many who need health care. This requires marketing management have more skills in designing products to be more attractive service, and form a positive image of mental health services. Implementation of cooperation is one effective means of distributing the product or method of selling in the long term sustainability.
The purpose of this study was to know the description of the implementation of cooperation with third-party service products in the Implementing Unit Marketing and Public Relations Regional Special Hospital Duren Sawit.This study is a descriptive study through a qualitative mendekatan obtained by using the method of observation, in-depth interviews and document review. The results showed that the implementation of cooperation carried out by the preparation process of cooperation, joint bidding, and implementation of cooperation, and is influenced by several factors that become inputs, such as human resources (HR), methods of cooperation, cooperation documents, policies adopted, the budget of cooperation, third-party list.
Based on the results of the study, the researchers suggested that the board of directors RSKD Duren Sawit establish SOPs regarding the implementation of cooperation with third-party service products more clearly, and establish an integrated health services that combine mental health with other health services, to optimize the implementation of cooperation and enhance the positive image of service of mental health.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Deviyana
"Sejak tahun 2006 terjadi penurunan angka kunjungan di RSKD Duren Sawit khususnya pasien narkoba, yang jika dilihat dari rata-rata kunjungan pasien per hari hanya 1-2 pasien napza. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai perilaku pengguna jasa dan penyelenggara jasa pelayanan dalam memanfaatkan pelayanan di poliklinik napza. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap lima orang pasien, dua orang mantan pasien, dan petugas rumah sakit yang terdiri atas wakil direktur pelayanan medis, kepala instalasi rawat jalan, kepala rehabilitasi dan dokter poliklnik napza serta melakukan diskusi kelompok terarah kepada lima orang perawat dan dua orang konselor.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa rendahnya pemanfaatan pelayanan di poliklinik napza disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu keberadaan BNN (Badan Narkotika Nasional) yang memberikan pelayanan gratis kepada pasien napza dan faktor internal yaitu sarana dan prasarana yang kurang memadai bagi pasien dan faktor perilaku petugas yang kurang baik dalam memberikan pelayanan Penelitian ini menunjukkan bahwa sarana prasarana yang menunjang dan adanya perilaku petugas yang ramah dan terampil akan dapat meningkatkan kembali pemanfaatan pelayanan poliklinik napza di RSKD Duren Sawit.

Since 2006 there is a significant decline of patient visitations at Duren Sawit Mental and Drug Regional Special Hospital, especially the drug abuse patients, it is based on the average number of visitations that is only 1-2 patients per day. This research was done to find out information about the recipients and the care givers behaviour in using the services at the drug abuse policlinic. This qualitative research was done by deep interviews to five patients, two expatients, and hospital care givers that consist of vice director of medical services, head of drug abuse rehabilitation department, doctor from drug abuse policlinic, five nurses and two counselors.
The result of this research showed that the low service usage level was caused by external and internal factors. The external factor is, BNN (Badan Narkotika Nasional) that gives free care to drug abuse patients and the internal factors are, infrastructures that are not suitable for the patients need, and the care givers behaviour that are not friendly while performing their services. This research shown that suitable infrastructures, friendly and skillful care givers behaviour, might improve service usage level of the drug abuse policlinic at Duren Sawit Mental and Drug Regional Special Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31357
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sihombing, Tiur
"Latar Belakang: Penduduk lanjut usia (lansia) terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya angka kematian dan jumlah orang dengan demensia (ODD) yang juga cenderung bertambah. Masalah kesehatan jiwa ini kurang teridentifikasi oleh para tenaga kesehatan dan lansia itu sendiri. Oleh karena itu penting dilakukan identifikasi dan penilaian kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet needs) bagi para lansia dengan demensia khususnya demensia ringan hingga sedang. Kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet needs) yang sudah teridentifikasi disertai dengan persepsi dan harapan para lansia akan menjadi masukan positif dalam merancang program layanan day hospital care.
Metode: Penelitian ini menggunakan mixed method design. Penelitian tahap pertama adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan instrumen CANE (Camberwell Assessment of Need for the Elderly) untuk menilai kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet needs) pada lansia dengan Demensia ringan – sedang. Penelitian tahap kedua adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Delphi yang dilaksanakan dalam dua putaran dan melibatkan sembilan ahli yang berprofesi dan berkecimpung menangani lansia. Putaran pertama dengan menggunakan kuesioner berisi open-ended question yang dituangkan dari berbagai referensi menghasilkan rancangan konsep awal isi materi modul. Putaran kedua merupakan pengembangan isi materi modul dengan menggunakan kuesioner empat skala Likert. Hasil putaran kedua dianalisis dengan menilai median dan Interquartile Range (IR) untuk menghasilkan konsensus para ahli sehingga modul layanan Day Hospital Care terbentuk.
Hasil: Dari penelitian tahap pertama didapatkan lima proporsi unmet needs terbesar, yaitu pertemanan (26,0%), distres psikologis (20,8%), relasi akrab (19,8%), daya ingat (16,7%), dan kegiatan harian (10,4%). Dari putaran pertama metode Delphi diperoleh masukan dari para ahli untuk pengembangan isi materi yang terdapat dalam rancangan konsep awal modul. Hasil putaran kedua dari analisis skala Likert ditemukan adanya konsensus di antara para ahli bahwa isi materi yang tercantum dalam modul telah sesuai dengan target yang ingin dicapai dalam setiap bagian (bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir) dalam modul.
Simpulan: Pembuatan modul layanan Day Hospital Care ini melalui dua tahap penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif sehingga menghasilkan suatu modul yang terstruktur, yang berisikan materi yang telah sesuai dalam setiap bagian dengan target yang akan dicapai.

Background: The number of elderly population continues to increase as the advancement in healthcare grows, which is shown by the increase of life expectancy, the declining mortality rates, and the surge of person with dementia (PwD). This mental health issue is barely identifiable by health workers and the elderly themselves. Therefore it is important to evaluate and identify the unmet need of the people with dementia, especially mild to moderate dementia. The unmet needs that have been identified along with the perceptions and expectations of the elderlies will be positive inputs in designing the Day Hospital Care Service program.
Methods: This study uses the mixed method design. The first phase is a quantitative research which utilizes CANE (Camberwell Assessment of Need for the Elderly) instrument to assess the unmet needs of the elderlies with mild to moderate dementia. The second phase is a qualitative research which utilizes the Delphi method that is done in two rounds and involves nine experts who worked with the elderlies. The first round uses a questioner with open-ended questions from various references that assembles an early concept of the module’s contents. The second round is about the development phase of the module’s contents which uses the four scale Likert questionnnaire. The outcome from the second round is analyzed by assessing the median and Interquartile Range (IR) to generate a consensus by the experts so that the Day Hospital Care service module is established.
Results: The first phase of the research procured five substantial unmet needs proportion, which are friendship (26.0%), psychological distress (20.8%), close relations (19.8%), memory dysfunction (16.7%), and daily activities (10.4%). The first round uses the Delphi method which procures insight from experts to develop the early concept of the module’s contents. The results of the second round from the Likert scale, resulting a consensus among the experts regarding the contents that is written in the module are in accordance with the targets to be achieved in each section (the beginning, the middle, and the end) of the module.
Conclusion: The production of The Day Hospital Care Service module requires a two phase research which are quantitative and qualitative research, hence producing a module that is well-structured, which contains materials that has been accurate in every section with a goal to be achieved.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Natasha Griselda Stephanie
"Pengguna internet di seluruh dunia meningkat termasuk dalam dunia pemasaran. Pelaku bisnis beradaptasi dengan melakukan pemasaran melalui media sosial, termasuk rumah sakit. Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit atau dikenal dengan RSKD Duren Sawit, merupakan rumah sakit yang mulai memberikan layanan kesehatan umum bagi masyarakat. Pemanfaatan media sosial terutama Instagram digunaan sebagai sarana pemasaran produk layanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan social media marketing dengan niat berkunjung pasien. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data melalui kuesioner dengan link google form kepada followers Instagram RSKD Duren Sawit. Sampel penelitian sebanyak 102 orang. Analisis dilakukan dengan metode SEM-PLS. Pada variabel social media marketing memiliki enam dimensi, yaitu aksesibilitas, kredibilitas, hiburan, interaksi, trendiness, dan word of mouth. Hasil yang diperoleh adalah hubungan langsung social media marketing pasien dengan brand awareness, brand awareness dengan niat berkunjung pasien, serta social media marketing dengan niat berkunjung pasien memiliki nilai signifikan (P-value < 0,05). Hubungan tidak langsung social media marketing dengan niat berkunjung yang dimediasi brand awareness juga menunjukkan hasil yang signifikan (P-value < 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung antara social media marketing dengan niat berkunjung yang dimediasi oleh brand awareness.

Internet users around the world increase including in the world of marketing. Business people need to adapt by marketing via social media, including hospitals. Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, as known as RSKD Duren Sawit, is a hospital that started providing general health services to the community. The use of social media, especially Instagram, is used as media marketing of health service products. The objective of this study is to find the correlation between social media marketing and pastient’s visit intentions. This study was a quantitative study with a cross sectional design. Data was collected using a questionnaire by google form link to RSKD Duren Sawit Instagram followers. The sample size was 102 followers. Data analysis used SEM-PLS method. The social media marketing variable has six dimensions, namely accessibility, credibility, entertainment, interaction, trendiness, and word of mouth. The results of analysis were obtained that the direct correlation between social media marketing and brand awareness, brand awareness and patient’s visit intention, social media marketing and patient’s visit intention were significant  (P-value < 0,05). The indirect correlation between social media marketing and patient visit intention that mediated by brand awareness was also significant (P-value < 0,05). This study concluded that there were direct and indirect correlation between social media marketing and patient’s visit intention which was mediated by brand awareness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Pralistya
"Rekam medis merupakan salah satu sumber data yang berguna untuk pembuatan pencatatan dan pelaporan sehingga setiap kegiatan pokok rekam medis, dimulai dari retrieval, assembling, koding sampai dengan filling turut mempengaruhi data pencatatan dan pelaporan tersebut. Kemudian, data tersebut diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam laporan statistik rumah sakit untuk pengambilan keputusan kebijakan/perencanaan strategis rumah sakit.
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di berbagai rumah sakit sudah menggunakan komputer dengan dukungan software dan hardware yang memadai dimana setiap unit sudah memiliki fasilitas tersebut. Namun, tanpa disadari kegiatan pencatatan dan pelaporan ini seringkali diabaikan dan masih banyak beberapa institusi kesehatan tidak mengetahui fungsi dari laporan statistik tersebut. Laporan yang dibuat setiap bulannya terkadang hanya menjadi sekedar rutinitas belaka.
Unit rekam medis setiap rumah sakit mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan statistik rumah sesuai dengan periodenya masing-masing. Dalam pembuatan laporan tersebut tentunya dibutuhkan SIM RM (Sistem Informasi Manajemen Rekam Medis) untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas pencatatan dan pelaporan statistik rumah sakit.
Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan sistem, dimana penulis mengenali permasalahan yang ada sebagai suatu sistem, mulai dari input (data, SDM, sumber data, petunjuk teknis, fasilitas dan peralatan), proses (pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data), output (terbentuknya laporan statistik rumah sakit yang valid), outcome (efisiensi dan efektivitas SIM RM dalam mendukung kegiatan statistik RS) dan feedback (pemanfaatan laporan untuk perencanaan/evaluasi program oleh pembuat kebijakan rumah sakit). Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan metode REM (Rapid Evaluation Method ), dengan sampel pasien, petugas rekam medis, petugas rekam medis bagian pelaporan dan pengolahan data, kepala bagian rekam medis, koordinator EDP dan kepala bagian urusan PPL.
Hasil yang diperoleh antara lain: input (tidak semua data dibuat oleh unit rekam medis ke bagian PPL, periode pelaporan data statistik pun tidak sesuai dengan peraturan Depkes, sumber data dari setiap unit tidak mendukung, kuantitas SDM sudah cukup namun kualitas SDM yang masih rendah, petunjuk teknis yang belum mampu untuk membantu petugas dalam melakukan pekerjaan demikian hal nya dengan fasilitas dan peralatan yang belum memadai), proses (proses pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan masih manual, penyajian data oleh unit rekam medis hanya berupa tabel-tabel saja, analisis penyajian pun tidak dilakukan oleh unit rekam medis, secara keseluruhan proses dalam pencatatan dan pelaporan statisik RS masih manual), output (laporan statistik RS belum terbentuk secara valid), outcome (belum tercapainya tingkat efisiensi dan efektivitas SIM RM dalam mendukung kegiatan statistik RS) dan feedback (pemanfaatan laporan statistik baru hanya pemanfaatan skala besar berupa RENSTRA sedangkan pemanfaatan dalam skala kecil terabaikan).

Medical record is one of the sources of data useful for making the recording and reporting of events so that each principal medical record, starting from the retrieval, assembling, filling up to coding also influence the data recording and reporting of these. Then, the data is processed so that useful information in the report hospital statistics for policy decision making / strategic planning hospitals.
Recording and reporting is done in many hospitals already use a computer with software and hardware support adequate where every unit has a facility. However, unconsciously recording and reporting activities are often ignored and some are still many health care institutions do not know the function of the statistical reports. Reports are made every month sometimes only become a mere routine.
Medical record of each unit of the hospital have a responsibility to create a report in accordance with the period statistical respectively. In making the report required of MIS MR (Management Information System of Medical Record) to achieve the level of efficiency and effectiveness of the recording and reporting of hospital statistics.
Framework of the concept used in this research approach is through the system, which the authors identify the existing problems and as a system, from the input (data, human resources, data sources, technical guidance, facilities and equipment), process (collection, processing, presentation and analysis data), output (making hospital statistics reports valid), outcome (efficiency and effectiveness in supporting the MIS MR activity hospital statistics) and feedback (the report for the planning / program evaluation by hospital policy). Research design used was the method of Cross Sectional with REM (Rapid Evaluation Method), with the patient sample, the official medical record, medical record staff and the reporting of data processing, head of the medical record, the coordinator and head of the EDP business PPL.
The results obtained are: input (not all data is created by the unit medical record to the PPL, the period of reporting statistical data is not in accordance with MOH, the source of the data from each unit do not support, human resources are the quantity but the quality of human resources is still low, the technical guidelines that have not been able to assist officers in doing so it will work with the facilities and equipment that have not been sufficient), process (the process of collecting and processing data is still manual, continuous data by the unit medical record is only a table-only table, the analysis continued is not done by the unit medical record, the overall process in the recording and reporting is still not computerized), output (hospital statistics reports are not yet been valid), outcome (not the achievement level of efficiency and effectiveness in supporting the MIS MR activity hospital statistics ) and the feedback (utilization statistics report only the form of large-scale utilization RENSTRA while small in scale is ignored).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Hapsari Abriana
"Globalisasi menuntut rumah sakit agar mampu bersaing dengan pesaing lokal, nasional maupun internasional. Pemasaran diharapkan dapat membantu RS mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Pemasaran RSTI pun telah melakukan upaya pemasaran untuk meningkatkan jumlah pasien dari pihak ketiga. Perbandingan pendapatan pasien umum dan jaminan tahun 2008 67% dan 33%, tahun 2009 65% dan 35%, dan tahun 2011 66% dan 34% dimana jumlah pihak ketiga secara berurut adalah 111, 124 dan 128. Peningkatan jumlah pihak ketiga tidak disertai dengan peningkatan pendapatan pasien jaminan. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak semua pihak ketiga memberikan jumlah pasien yang banyak bagi rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, observasi dan wawancara mendalam kepada 6 orang informan.
Hasil penelitian dari input menunjukkan SDM sudah cukup, hanya pelaksanaan belum optimal, pelatihan yang tidak merata, belum memiliki SPO tentang kerjasama, tidak memiliki anggaran khusus per kerjasama, dan penggunaan sarana penunjang masih bentrok dengan bagian lain. Dari proses analisis pasar dilakukan dengan melihat data sekunder dan asumsi, penetapan kriteria pihak ketiga dengan melihat background, track record, perusahaan BUMN, lokasi dekat, pendekatan kepada pihak ketiga melalui komunikasi dengan contact person, pihak ketiga yang mengajukan pelayanan yang diinginkan, perumusan program dilakukan dengan menyamakan 2 kebijakan, monitoring dilakukan dengan kerjasama kepada pihak admission, evaluasi dilakukan per tahun.
Dari output target yang ditetapkan sesuai renstra RSTI, pembayaran melalui transfer, lama waktu 1 bulan kecuali inhealth dan jamsostek hampir 2 bulan, pengajuan tagihan setiap hari, 2x tagihan, dan 1x tagihan, untuk rajal ada 8 perusahaan yang jumlah kunjungannya <10, tahun 2009 ada 17 perusahaan dan tahun 2011 ada 18 perusahaan, sedangkan untuk rawat inap tahun 2008 ada 45 perusahaan, tahun 2009 ada 50 perusahaan dan tahun 2011 ada 45 perusahaan. Namun ada juga perusahaan yang tidak memberikan kunjungan sama sekali pada pelayanan rawat jalan pada tahun 2008 ada 52 namun 24 diantaranya hanya kerjasama untuk pelayanan rawat inap jadi total nya ada 28 perusahaan yang tidak memberikan kunjungan sama sekali, tahun 2008 ada 24, dan tahun 2009 ada 21. Sedangkan untuk rawat inap tahun 2008 ada 38, tahun 2009 ada 42 dan tahun 2011 ada 55 perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama selama ini.

Globalization requires hospitals to compete with local competitors, nationally and internationally. Marketing is expected to help the hospital to get customer as much as possible. Marketing RSTI has done marketing efforts to increase the number of patients from a third party. Comparison revenue of general patient and assurance in 2008 is 67% and 33%, 2009 65% and 35%, and 2011 66% and 34% with the sequential number of the third party is 111, 124 and 128. An increasing number of third parties are not accompanied by an increase of revenue from assurance patient. One reason is because not all of third parties provide high patient loads for the hospital. This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data was collected through document review, observation and in-depth interviews to 6 people informant.
The results from input showed the adequacy of human resources, but the implementation is not optimal, such as training, do not have the SOP on cooperation, not have a specific budget activities, and transportation facilities are less supportive activities. From the process, market analysis done by looking at secondary data and assumptions such as the setting of criteria, company profile, track record, the company is BUMN, location close to the hospital. The company has a contact person as the person responsible for the activity and the expected forms of cooperation, in coordination with the admission, monitoring and evaluation is per yearly.
From the output, the target set in accordance with the strategic plan RSTI, payment with transfer, long time 1 month except inhealth and jamsostek almost 2 months, submission of bill every day, once and twice, for outpatient care, there are 8 companies with the number of visits <10, 17 (2009), and 18 companies (2011). For inpatient 45 companies (2008), 50 (2009) and 45 (2011). There are still companies that don't contribute to outpatient services by 52 companies, 24 companies only to inpatient, so there are a total of 28 companies that don't contribute (2008), 24 companies (2008) and 21 (2009). For hospitalization, 38 companies (2008), 42 (2009) and 55 companies (2011). Therefore need to be evaluated against the implementation of the cooperation so far.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>