Ditemukan 153845 dokumen yang sesuai dengan query
Dzil Mulki Heditama
"Sekarang ini metode MT cukup berkembang dan seringkali digunakan sebagai metode geofisika yang mampu memetakan kondisi bawah permukaan dengan baik, khususnya sistem panasbumi. Namun di sisi lain, keberadaan software atau program yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data MT masih terbatas dan harganya relatif mahal. Dengan demikian penulis berupaya untuk melakukan penelitian dalam pembuatan program pengolahan data MT tersebut, terutama yang dapat mengolah data mentah MT berupa time series sampai menjadi data resistivitas semu dan fase. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada pembuatan program menggunakan MATLAB yang dapat melakukan pengolahan data time series menjadi resistivitas semu dan fase. Ada beberapa tahapan penting yang perlu dilakukan dalam melakukan proses pengolahan data time series, yaitu proses transformasi Fourier dengan teknik Fast Fourier Transform (FFT) yang bertujuan untuk mentransformasi data dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Selanjutnya dilakukan penentuan interval frekuensi yang nantinya akan diproses pada tahapan selanjutnya. Kemudian dilakukan teknik robust processing yang tujuannya adalah untuk membuat data menjadi lebih smooth. Setelah itu dapat dihitung nilai tensor impedansinya untuk perhitungan resistivitas semu dan fase. Adapun hasil pengolahan data MT dari program yang telah dibuat sangat baik, dimana terdapat adanya kesesuaian antara kurva resistivitas semu dan fase yang dihasilkan dari program yang dibuat dan yang dihasilkan dari software komersial (SSMT2000). Perbandingan dengan menggunakan hasil inversi 2-D dengan input berupa data resistivitas semu dan fase dari kedua program pun menunjukkan adanya kesesuaian.
Recently, Magnetotelluric (MT) Method has been developed and often used as geophysical method which has good ability for subsurface mapping, especially geothermal system. However, software and program that could be used to carry out MT data processing is limited and expensive. Accordingly, the author attempted to do research in developing MT data processing program, especially time series data processing to be apparent resistivity and phase data. In this research, the author focuses on developing the computer program using MATLAB to proces the time series data transformation to be apparent resistivity and phase. There are several important steps to do in time series data processing, firstly Fourier transformation using Fast Fourier Transform (FFT) technique to transform the data from time domain to frequency domain. The next step is determination of frequency interval to be used for the next step. After that, a robust processing technique is performed to make the data smoother. Then, further step is calculation of tensor impedance for calculating apparent resistivity and phase. The MT data processing result produced from the computer program is excellent, where there is similarity between the apparent resistivity and phase curve produced from the computer program and those produced from the commersial software (SSMT2000). Comparison using 2-D inversion by inputting the apparent resistivity and phase data produced from both computer programs shows good agreement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1204
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Danang Swastiko
"Metode magnetotellurik adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk memetakan resitivitas batuan di bawah permukaan bumi. Metode ini biasa digunakan pada daerah prospek panas bumi. Di tengah penggunaannya yang massive di Indonesia, keberadaan software pengolahan data MT masih terbatas pada software yang dikeluarkan oleh produsen alat MT itu sendiri. Penulis berupaya mengembangkan software untuk mengolah data MT berbasis MATLAB. Penelitian yang penulis lakukan difokuskan pada metode seleksi data parsial (crosspower) yang merupakan bagian dari metode statistik yang digunakan untuk menghilangkan data yang menyimpang. Untuk mendapatkan pengukuran berulang, data MT pada domain waktu dibagi kedalam sejumlah segmen. Setiap segmen di asumsikan sebagai satu kali pengukuran. Dari sejumlah segmen tersebut, kemudian dilakukan regresi linier sehingga menghasilkan satu nilai impedansi.
Data crosspower adalah data parsial yang diperoleh dari pengolahan langsung setiap segmen sehingga menghasilkan satu nilai respon untuk setiap segmen tersebut. Setelah dilakukan seleksi crosspower, penulis melakukan perbandingan antara data yang dihasilkan oleh pengolahan menggunakan program berbasis MATLAB dengan data hasil seleksi program komersil MTEditor. Hasil inversi dari kedua program tersebut memiliki kesesuaian. Nilai kesalahan relatif terhadap kurva yang dihasilkan MTEditor, turun dari 67.04% menjadi 40.35% setelah dilakukan seleksi. Kurva hasil seleksi memiliki trend yang lebih jelas dan bentuk yang lebih baik.
Magnetotelluric method is one of geophysical method used to map the subsurface resistivity. This method is often used for geothermal prospecting. Magnetotelluric has been widely used in Indonesia. However, the presence of MT data processing is limited. In this work, we develop software to process MT data base on MATLAB. This research is focused on the method to select partial data (crosspower) involving statistical method to remove the outlier. Time domain MT data is divided in to segments to get a number of measurements. One segment is assumed as one measurement. From these segments, we can perform linear regression that produced one value of impedance. Crosspower data is the partial MT data obtained by direct process from each segment. Comparison is carry out to the data obtained by this software and MTEditor. Inversion results from both softwares are similar to each other. The relative error compared with MTEditor curve is decrease after selection process. The mean literature error before crosspower selection is 64.04%, and become 40.35 % after selection. Trend and shape of the curve are also getting better. I believe that our finding may be used in science and exploration worlds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46659
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ratna Dewi
"Pengembangan teknologi magnetotellurik (MT) mutlak diperlukan dalam rangka menyelamatkan ?million dollar decision? dalam rangka eksplorasi panasbumi. Namun, software pengolahan data MT kebanyakan masih merupakan buatan luar negeri. Dalam rangka pengembangan teknologi MT di Indonesia, penulis berupaya mengembangkan software pengolahan data MT berbasis MATLAB yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya, yaitu Dzil Mulki Heditama. Software ini dimodifikasi dengan menambahkan proses perhitungan kalibrasi. Proses kalibrasi sendiri dilakukan karena adanya proses pengubahan sinyal berupa gelombang elektromagnet menjadi angka-angka integer dalam proses perekaman data. Proses kalibrasi dilakukan dalam 4 tahap, yaitu perhitungan frequencydependent calibration, frequency-independent calibration, analog to digital converter calibration, dan yang terakhir dengan mengalikan ketiga kalibrasi tersebut dengan nilai medan magnat dan medan listrik terekam. Pengolahan data dengan menggunakan software ini pun dilakukan untuk melihat hasilnya. Untuk melihat tingkat kebenaran hasil pengolahan data dengan mengunakan software ini dilakukan pula pengolahan data dengan SSMT2000 dan membandingkan hasil inversi keduanya. Perbandingan hasil keduanya memperlihatkan bahwa terdapat kesesuaian antara keduanya, dan hasil pengolahan dari software ini kualitas datanya lebih bagus.
Development of Magnetotelluric (MT) technology is absolutely needed in case of saving the ?million dollar decision? in geothermal exporation. But, software to process MT data are mostly made by other countries. In case of development of MT technology in Indonesia, writer try to develop MT data processing software using MATLAB which has made before by Dzil Mulki Heditama. This software is modified by adding calibration calculation process. Calibration process is used because the signal received, in form of electromagnetic waves, is changed to integer numbers form in storing process. Calibration process include 4 steps, calaculation of frequency-dependent calibration, frequency-independent calibration, analog to digital converter calibration, and the last is multiplying all calibration with magnetic and electric field recorded. Data processing using this software is done to know the result. Accuration is seen by comparing with the result of processing using SSMT2000 and comparing the result of inversion for both processings. The comparing result shows that there is similarity between two of them, and the quality of the result of data processing using this software is better."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42776
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mohamad Lutfi Ismail
"
ABSTRAKMetode Magnetotellurik (MT) merupakan suatu teknik elektromagnetik pasif yang sangat efektif dalam menggambarkan distribusi tahanan jenis batuan bawah permukaan bumi. Namun, metode ini sangat sensitif terhadap noise yang timbul akibat aktivitas mekanik seperti vibrasi dan aktivitas kelistrikan seperti aliran listrik pada powerline yang berada didekat titik pengukuran. Untuk mengeliminasi noise ini digunakan filter digital yang terdiri dari median filter dan notch filter. Median filter digunakan untuk mengeliminasi spike noise yang bersifat irreguler, sedangkan notch filter untuk harmonic powerline noise yang bersifat reguler. Seleksi data time series digunakan untuk mengeliminasi noise yang bersifat iireguler, tetapi tidak dapat dieliminasi oleh median filter. Filter-filter ini dibangun dalam program MTFilter yang dapat mengolah dan memfilter data time series MT hingga didapatkan kurva resistivitas dan fase dalam domain frekuensi. Hasil pengolahan data dan inversi menunjukan bahwa teknik pengeliminasian noise menggunakan filter digital ini dapat meningkatkan kualitas data dan mengurangi resiko kegagalan pemboran.
ABSTRACTMagnetotelluric (MT) Method is a very effective techniques to describe the distribution of rock resistivity below the earth's surface. However, this method is very sensitive to noise which is arising from mechanical activity such as vibration and electrical activity such as powerline current. Digital noise filter consisting of median filter and notch filter is used to eliminate those noise. Median filter is used to eliminate spike noise which is irregular, while notch filter is used to eliminate harmonic powerline noise which is regular. The selection of time series data is used to eliminate noise which is irregular, but can not be overcome by the median filter. All these filters are built in MTFilter program which is can prosess MT data from time series data untill provide apparent resistivity and phase data in frequency domain. Based on results of data processing and inversion model, we conclude that these techniques can improve data quality and reduce the risk of drilling failures"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jonathan Erick Avrianto
"
ABSTRAKMasalah yang sering dihadapi dalam pengolahan data Magnetotelluric (MT) biasanya berada dalam penentuan trend kurva rho dan phase dari data yang terinduksi oleh noise yang tinggi. Noise dan real data, terekam oleh alat pada saat yang bersamaan, namun noise dan data memiliki karakter yang berbeda. Sebagian besar noise yang terekam adalah random noise yang bergantung pada waktu, sedangkan real data tidak bergantung pada waktu. Noise dapat digambarkan dengan nilai error atau simpangan nilai dari nilai data terbaik. Untuk itu dilakukan upaya pemilihan waktu yang memiliki faktor noise yang rendah, sebagai upaya mengurangi nilai error rho dan phase pada suatu periode tertentu. Kasus yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data yang terinduksi noise yang tinggi pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dengan pemilihan waktu yang tepat, maka kita dapat mengurangi nilai error akibat noise pada hasil pengolahan datanya.
ABSTRACTProblems in data processing Magnetotelluric (MT) data is usually located in the determination of the trend curve rho and phase of the data that is induced by high noise. Noise and real data recorded by instruments at the same time, but the noise and the data has a different character. Most of the recorded noise is random noise that is independent of time, while the real data does not depend on time. Noise can be described by the value of the error or deviation of the value of the value of the data best. For that, the timing that have low noise factor, as an effort to reduce the error value of rho and phase in a given period. The case study is by the data that induced high noise at frequencies less than 1 Hz. With the right timing, then we can reduce the error rate due to noise on the results of data processing."
Universitas Indonesia, 2014
S57224
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andy Rusbiyanto
"Metode Magnetotellurik (MT) adalah metode geofisika pasif yang digunakan untuk mengetahui keadaan bawah permukaan menggunakan induksi elektromagnetik. Data yang didapatkan pada pengukuran MT biasanya masih mengandung noise sehingga hasil dari pemrosesan datanya masih kurang baik. Oleh karena itu, noise tersebut harus dikurangi semaksimal mungkin dengan menggunakan metode remote reference. Keberadaan software untuk melakukan pemrosesan data MT dengan menggunakan remote reference masih sangat terbatas. Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pada pembuatan program MATLAB untuk pengolahan data MT dari data mentah berupa time series sampai mendapatkan hasil akhir berupa kurva resistivitas semu dan fase dengan menggunakan metode MT remote reference. Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan data MT remote reference ini, yaitu transformasi Fourier dengan teknik Fast Fourier Transform (FFT). Kemudian melakukan estimasi impedansi dan perhitungan mencari nilai resistivitas semu dan fase. Setelah itu, langkah terakhir yaitu teknik estimasi robust. Hasil dari kurva resistivitas semu dan fase yang menggunakan remote reference terlihat lebih teratur dan smooth dibandingkan yang tidak menggunakan remote reference. Hal ini membuktikan bahwa pengolahan data MT dengan menggunakan remote reference dapat mengurangi noise pada data MT. Adapun hasil dari inversi 2-D memiliki kesesuaian antara program yang dibuat di MATLAB dengan software yang telah ada (SSMT2000).
Magnetotelluric method (MT) is a passive geophysical method used to determine the state of the subsurface using electromagnetic induction. The data obtained was usually still contain noise so that the results was still not good. Therefore, noise should be reduced as much as possible by using the remote reference method. The software to perform data processing using a remote reference MT was limited. In this study, the authors focused on the manufacture of MATLAB for processing of MT data from the raw data in the form of time series to obtain the final form of the curve apparent resistivity and phase by using a remote reference MT method. There are several steps in the remote reference MT data processing, Fourier transform technique with Fast Fourier Transform (FFT). Then the impedance estimation and calculations to find the value of apparent resistivity and phase. After that, the last step is robust estimation techniques. The results was better and smoother than those which not using a remote reference. This proved that the MT data processing using a remote reference can reduce noise in MT data. The results of 2-D inversion was matched between a program created in MATLAB with existing software (SSMT2000)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1433
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Wahyu Noor Ichwan
"
ABSTRAKInversi data magnetotellurik merupakan suatu proses mengubah data magnetotellurik menjadi penampang resistivitas. Salah satu metode inversi yang digunakan adalah inversi 3D. Inversi 3D magnetotellurik mengasumsikan bahwa bumi memiliki variasi resistivitas baik arah vertikal maupun lateral. Inversi tersebut menghasilkan model yang paling mendekati keadaan lapisan bumi yang sebenarnya. Akan tetapi, inversi 3D dimensi membutuhkan memori serta waktu yang lama dalam prosesnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan variasi model awal sebagai pengontrol proses inversi. Model awal yang dapat digunakan adalah resistivitas hasil inversi 1D dimana hasil inversi tersebut memiliki kemiripan dengan hasil inversi 3D. Pada penelitian ini, penulis melakukan inversi data riil magnetotellurik dengan memvariasikan beberapa model awal. Variasi 'inversi dengan menggunakan model awal 1D menunjukkan bahwa model awal 1D mampu mengontrol proses inversi 3D dilihat dari kesesuaian hasil inversi 3D dengan model awal yang digunakan. Selain itu, hasil inversi dengan menggunakan model awal data inversi 1D menunjukkan hasil yang lebih baik pada model yang menggunakan lebih banyak mesh grid. Hal tersebut dapat dilihat dari RMS error model terhadap data observasi.
ABSTRACT Inversion of Magnetotelluric data is a process to obtain resistivity variation from magnetotelluric data. 3D Inversion of magnetotelluric data is a method that usually used. Those method assume that earth has resistivity variation along vertical and lateral direction. It can produce the most similliar earth resistivity model to the real earth. However, 3D inversion method need high amount of CPU memory and calculation time. In order to cover that weakness, initial model is used to control the inversion process. The initial model used is resistivity variation from 1D inversion of magnetotelluric data. Resistivity variation of 1D inversion has simmiliar pattern with resistivity variation of 3D inversion. 3D inversion is done on real magnetotelluric data with variation of initial model. The variabels which are used initial model are resistivity variation and number of mesh grid blocks. The results of 3D inversion using 1D resistivity initial model show that initial model can control the inversion process. The result of 3D inversion have similiar pattern with the inisial model which is used. The results of 3D inversion using 1D resistivity initial model show better result than 3D inversion using homogenous resistivity initial model on larger number of mesh grid, it can be proven by its RMS errors."
2015
S58259
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M.R. Annas Qahhar
"Daerah Lawu terletak di Kabupaten Karanganyar - Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan - Jawa Timur. Dari data geologi, daerah gunung Lawu terdiri dari lava yang terjadi secara berkala dimana umur lava tersebut termasuk dalam umur batuan kuarter (Plistosen). Lawu merupakan zona vulkanik. Daerah Lawu merupakan daerah prospek Geothermal yang ditandai oleh adanya manifestasi permukaan seperti fumarole dan mata air panas dan telah dilakukan survey untuk memastikan itu. Survey yang dilakukan adalah survey Geofisika dengan metode Magnetotellurik untuk memastikan permukaan di dalam tanah.
Dalam metode Magnetotellurik ini ada tahapan-tahapannya seperti : akuisisi, processing dan interpretasi. Dalam tahap processing nantinya akan ada tahap pre-processing, yaitu mengubah domain waktu ke frekuensi, parameter robust dan seleksi cross power, tahap koreksi statik, dan tahap inversi. Setelah mendapatkan hasil inversi, maka akan dilakukan korelasi antara data geologi dan data geokimia untuk tahapan interpretasi.
Hasil dari keseluruhannya tersebut akan dibentuk dalam satu model sehingga akan terlihat gambaran di bawah permukaan tanah tersebut. Dari hasil didapatkan bahwa top reservoar terdapat pada elevasi 500-1000 m. Sedangkan dari data geokimia, untuk pendugaan temperatur sekitar 250 oC dengan menggunakan termometer gas CO2. Jadi, sistem geothermal yang ada di daerah lawu merupakan sistem geothermal tipe moderate.
The area of Lawu is located in Karayanyar Regency – East Java and Magenta Regency - Central Java. From geological data, the Lawu mountain area consist of lava that happens regularly where the lava are included in the old of quarter (Pleistocene). The Lawu is a volcanic zone. The area of Lawu is geothermal prospect areas are characterized by the presence of surface manifestations such as fumaroles and hot springs and have conducted a survey to ascertain that. Survey is a conducted by the Geophysical magnetotelluric method to ensure the soil surface. In the magnetotelluric method there its phases such as: acquisition, processing and interpretation. In a later phase of processing will be pre-processing phase, which convert the time domain to the frequency, and the selection of robust parameter cross power, static correction phase, and phase inversion. After getting the results of the inversion, there will be a correlation between the data for geological and geochemical data interpretation phases. The results of the whole will be formed into a single model that will look the picture below the soil surface. From the results it was found that there is a top reservoir at an elevation of 500-1000 m. while from geochemical data, to estimate the temperature around 250oC by CO2 thermometer. So, geothermal systems in areas of the Lawu are moderate type of geothermal system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46237
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fereizqo Ahmad Sulaiman
"
ABSTRAKMetode Magnetotellurik MT merupakan metode geofisika yang cukup efektif untuk memetakan kondisi distribusi resistivity bawah permukaan dengan baik, khususnya pada sistem panas bumi. Namun, metode ini sangat sensitif terhadap noise. Noise tersebut bisa timbul akibat aktivitas mekanik seperti vibrasi dan aktivitas kelistrikan seperti aliran listrik pada powerline yang berada didekat titik pengukuran. Untuk mengeliminasi noise ini digunakan filter digital yang terdiri dari despike filter dan notch filter. Despike filter digunakan untuk mengeliminasi spike noise yang bersifat irreguler, sedangkan notch filter untuk harmonic powerline noise yang bersifat reguler. D dapat digunakan pada data impedansi MT. Filter ini dibangun dalam program MTFilter yang dapat mengolah dan memfilter data time series MT hingga didapatkan kurva resistivitas dan fase dalam domain frekuensi. Hasil pengolahan data dan inversi menunjukan bahwa teknik pengeliminasian noise menggunakan filter digital ini dapat meningkatkan kualitas data.
ABSTRACTMagnetotelluric MT method is known as effective geophysical method to mapping the condition of the subsurface resistivity distribution, especially in the geothermal system. However, this method is very sensitive to noise. The noise can occur due to mechanical activity such as vibration and electrical activity such as powerline electric current near the point of measurement. To eliminate this noise is used digital filter consisting of despike filter and notch filter. Despike filters are used to eliminate irregular spike noise, while the notch filters for harmonic powerline noise are regular. D can be used on MT impedance data. This filter is built into MTFilter program which can process and filter the time series data of MT to get the resistivity and phase curve in the frequency domain. The result of data processing and inversion shows that noise elimination technique using digital filter can improve data quality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cut Rulia
"Daerah Marana terletak di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Ditinjaudari data geologi, daerah ini didominasi oleh batuan granit berumur Eocene-Tersier dan berada pada zona tektonik. Daerah Marana diduga memiliki prospek panasbumi yang ditandai dengan kemunculan manifestasi permukaan berupa mata air panas. Untuk memperjelas pendugaan tersebut telah dilakukan survey metode Magnetotellurik (MT). Data MT yang diperoleh dari akuisisi lalu dilakukan pengolahan dengan tahapan sebagai berikut: seleksi data time-series, transformasi Fourier, robust processing, seleksi cross power, koreksi static shift, dan kemudian dilakukan inversi 2-dimensi menggunakan program WinGlink.
Hasil pengolahan data MT 2-dimensi diintegrasikan dengan data geologi, geokimia, metode gravitasi, dan sumur landaian suhu untuk memperoleh suatu model konseptual dari sistem panasbumi di daerah Marana yang ditampilkan dengan program GeoSlicer-X. Model konseptual tersebut menunjukkan bahwa terdapat reservoir panasbumi di bawah komplek mata air panas Masaingi pada kedalaman 750-1500 m. Pendugaan temperatur reservoir dari data geokimia menunjukkan kisaran temperatur 154-237ºC sehingga sistem panasbumi Marana termasuk kedalam moderate temperature geothermal system yang diduga memiliki potensi sekitar 33 MWe.
Marana area is located at Donggala District, Central Sulawesi Province. Observed from geological data, this area is dominated by granite (Eocene-Tertiary age) and located in a tectonic zone. Marana area is estimated as a geothermal prospect area based on the appearance of hot springs in the area. To verify this, a geophysical survey has been conducted using Magnetotelluric (MT) method. The MT data obtained from acquisition was processed in stages as follow: time-series data selection, Fourier transformation, robust processing, cross power selection, static shift correction, and 2-dimensional inversion using WinGlink software. The result of 2-dimension MT processing was then integrated with geological, geochemical, gravity method, and shallow depth well data of temperature to obtain a conceptual model of geothermal system in Marana area which is performed by using GeoSlicer-X software. The conceptual model shows that there is a geothermal reservoir below a series of Masaingi hot springs at the depth of 750-1500 m. The reservoir temperature is estimated between 154-237ºC from available geochemical data. Hence, geothermal system in Marana field is classified as moderate temperature geothermal system which has an estimated potential reserve of 33 MWe."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1978
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library