Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74133 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ameilia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Melinda
"Frekwensi absen kerja yang tinggi, datang terlambat, ataupun pemakaian waktu dengan tidak berguna dan lain sebagainya merupakan tanda-tanda bagi perusahaan bahwa adanya kekurangtaatan dalam menepati jam kerja. Kegiatan Employee Relations panting sekali artinya dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan. Dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini, penulis meneliti beberapa aspek, yaitu untuk mengetahui gambaran bentuk kegiatan Employee relations melalui komunikasi antara atasan dan bawahan untuk mengetahui hasil kegiatan Employee Relations melalui komunikasi antara atasan dan bawahan terhadap peningkatan disiplin kerja para karyawan pabrik tekstil Argo Pantes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4139
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Mukhti Bustam
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Riandita
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annalia Desiawati Budi
"PT. MMM sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk makanan, khususnya bergerak di bidang penyedia daging olahan dan penyedia makanan cepat saji (gerai makanan) merupakan perusahaan dengan industri pelayanan. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa san gat bergantung pada pelanggan. Sementara itu kepuasan pelanggan dinilai sebagai bagian atau hasil dari suatu budaya korporat yang baik.
Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini di mana semakin banyak bermunculan kompelitior pada industri sejenis maka manajemen PT. MMM berusaha memberikan pelayanan yang Iebih maksimal dengan cara berupaya memiliki tenaga-tenaga yang Iebih profesional dan berkualitas Serta berorientasi sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan makanan olahan terpadu utama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memusatkan perhatian pada fundamental pemsahaan. Pada tahun lalu perusahaan menurunkan strategi perusahaan baru yaitu growing from within. Berdasarkan pemikiran ilu, tiga area yang akan dikembangkan perusahaan adalah sumber daya manusia, pemasaran dan distribusi.
Pada tahun 2002 PT. MMM melakukan penelitian survei yang berkaitan dengan budaya korporat Serta pengamhnya pada perfomla kerja Hasil dari penelitian tersebut adalah nilai-nilai yang tertanam secara tradisional dalarn perusahaan dan diyakini sebagai budaya korporat saat ini ternyata masih belum kompelitif apabila dibandingkan dengan kompetitor utama. Masih banyak terdapat kclemahan-kelemahan dan benturan dengan strategi perusahaan sehingga nilai-nilai tersebut belum mampu membawa karyawan pada suasana kerja yang kondusif dan menguntlmgkan bagi perusahaan. Budaya tersebut juga tidak dikodiiikasikan menjadi suatu acuan yang mengikat karyawan. Apabila diperbandingkan dengan kornpetitor utama, maka budaya yang ada pada perusahaan kelihatannya belum membawa dampak yang berarti bagi perusahaan.
Berdasarkan masalah yang sudah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa PT. MMM menginginkan adanya perubahan budaya kerja yang dirasakan sudah ketinggalan jaman dan tidak Iagi mampu bersaing dengan para kompelitor. Budaya kerja yang nantinya terbentuk harus dapat memolivasi karyawan sekaligus meningkatkan performa kerja dan pada akhimya berdampak pula pada perfoma perusahaan. Atas dasar itu maka terdapat pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh PT. MMM.
Hal yang harus dilakukan adalah merumuskan budaya korporat yang baru dan efektif bagi performa perusahaan. Alternatif pertama yang dapat ditempuh untuk pembentukan budaya korporat adalah dengan cara merumuskan nilai-nilai yang diinginkan oleh para pendiri dan pimpinan perusahaan. Altematif ini apabila dilakukan' tidak membutuhkan waktu yang Iama dan tidak terlalu rumit namun diharapkan tetap dapat berisi nilai-nilai yang berwawasan bisnis karena dibuat oleh para manajemen puncak yang lebih mengetahui arah perusahaan.
Alternatif Iain yang dapat dijalankan adalah dengan merumuskan budaya korporat yang nilai-nilainya merupakan hasil pemiklran para pendiri dan pimpinan Serta juga dari para karyawan. Alternatif perumusan ini disebut dua arah. Dengan alternatif kedua ini diharapkan pemmusan budaya korporat yang bersumber dari dua sisi (atas dan bawah) akan memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan, sebab karyawanlah yang akan menjalani budaya ini sehingga ia harus merasakan juga bahwa budaya korporatnya merupakan nilai-nilai yang memang mereka inginkan dan mereka rasa dapat membawa kebaikan bagi parusahaan dan bagi karyawan im sendiri. Selain itu suatu budaya korporat yang dibentuk untuk meningkatkan performa kerja perusahaan harus berlandaskan nilai-nilai kuat yang tidak saja diyakini oleh pendiri tetapi juga oleh seluruh anggota perusahaan (karyawan).
Didasari oleh pemikiran penulis yang menganggap bahwa clalam persaingan perusahaan yang sangat kompetitif saat ini di mana perusahaan bisa dengan ccpat kehiiangan suatu kesempatan akibat tidak menyadari adanya suatu peluang yang bisa didapat maka setiap sumber yang ada dalam perusahaan harus dlmaksimalkan yaitu dengan cara memberdayakan ide-ide yang tidak saja datang dari atas namun juga dari bawah maka altcmatif yang disarankan adalah altemative keclua. Pada tulisan ini penulis juga memberikan masukan bagaimana implementasi dan sosialisasi yang harus dilakukan agar nantinya budaya korporat ini dapat tertanam dalam diri setiap karyawan dengan baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Marianto
"ABSTRAK
Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang lndustri dimana pada
kostelasi saat ini dibutuhkan keunggulan mutu agar bisa bersaing di pasaran
global, maka program Total Quality Control harus dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Salah satu bagian yang terpenting dari TQC tersebut adalah
Kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Gugus Kendali Mutu (GKM). Dalam prakteknya kegiatan ini lebih
menekankan keterlibatan aktif karyawan dalam mengatasi masalah-masalah yang
mereka hadapi dengan tenaga dan usaha dari mereka sendiri. Pada akhirnya usaha
atau kegiatan mereka di dalam gugus ini akan meningkatkan produktivitas kerja
mereka, oleh karena itu para karyawan akan selalu dituntut untuk memberikan
kontribusi yang positif mengatasi masalah yang ada untuk kebaikan perusahaan.
Di PT. XYZ dari data yang terlihat menuujukan bahwa semenjak
diperkenalkan dan telah diimplementasikannya kegiatan Gugus Kendali Mutu
(GKM) , ternyata mendapatkan hasil yang cukup baik dalam artian produktivitas
kerja karyawan terlihat meningkat. Keberhasilan program Gugus Kendali Mutu
(GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan tentu saja tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang berhubungannya. Pada
penelitian ini penulis membatasi pada empat faktor saja, dengan alasan
rnerupakan suatu faktor yang sangat spesifik di dalam perusahaan, keempat
faktor tersebut adalah :
1. Komitmen/Dukungan Pimpinan.
2. Pelatihan
3. Motivasi Kerja
4. Komunikasi
Ternyata dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan Gugus Kendali
Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, adapun
lengkapnya adaiah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen/dukungan pimpinan
dengan keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa koefisien
korelasinya adalah sebesar 0,67.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Pelatihan dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,74.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan
keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,66.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,65.
Berdasarkan temuan ini maka setidaknya keempat faktor tersebut
harus dapat diprtahankan oleh perusahaan dalam rangka untuk Iebih
meningkatkan dan mengembangkan program Gugus Kendali Mutu (GKM) pada
departemen yang lain, yang akhirnya diharapkan produktivitas kerja karyawan
secara keseluruhan dapat meningkat pula . Selain itu faktor-faktor lain yang
mendukung kegiatan ini , juga perlu diperhatikan agar kegiatan ini dapat berjalan seterusnya.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Rineka Cipta, 2002
658.5 SIA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>