Ditemukan 115113 dokumen yang sesuai dengan query
Panjaitan, Lidya
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh binatang, diantaranyanya adalah kecoa dan nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir binatang dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan kecoa atau nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noi se pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa kecoa dapat dideteksi pada rentang frekuensi 249,1 ± 850 Hz dan pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 67,53 kHz dapat mengganggu indera kecoa. Sedangkan untuk nyamuk, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 237,9 ± 724 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 48,44 kHz.
Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the cockroaches and mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of cockroaches or mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that cockroaches can be detected in the frequency range of 249.1 to 850 Hz and the frequency signal generated from the 67.53 kHz may interfere with the sense of cockroaches. As for mosquitoes, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 237.9 to 724 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 48.44 kHz. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S905
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Wahid Hartiyoko
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh hewan, diantaranyanya adalah nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir hewan dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 470,3 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 26 kHz.
Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 470,3 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 26 kHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42876
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Subhan
"Praktikum daya hantar kalor merupakan salah satu praktikum pada mata kuliah tlsika kalor. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum ini terhitung lama, yaitu sekitar 2 hingga 4 jam. Faktor penyebabnya adalah proses penyiapan alat-alat sebelum praktikum, dan pengaturan kerja alat-alat selama praktikum berlangsung, dimana alat-alat tersebut masih dioperasikan secara manual. Selain itu, proses pengambilan data belupa waktu dan suhu masih dilakukan secara manual. Sebagai akibatnya, banyak terjadi pengambilan data yang tidak akurat dan tentunya sangat mempengaruhi hasil akhir dan percobaan.
Permasalahan ini melatarbelakangi penulisan sknpsi ini. Dengan merancang sebuah alat yang dapat mengukur parameter-parameter berupa suhu dan waktu pada proses peraktikum pengantaran kalor, di mana pada alat tersebut terdapat sebuah mikrokontroler dan sensor temperature sehingga dapat diambil data belupa suhu dan waktu secara otomatis dan lebih akurat. Data yang diperoleh dapat diolah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mendapatkan nilai koetlsien konduktitltas dan matenal yang digunakan.
Calor conductivity lab practice is one of lab practices in calor physic course. Time that is needed to conduct this practice is about 2 to 4 hours. Preparing the devices before doing lab practice and setting up that device during lab practice, which is still operated manually, is the source of the problems. Beside of that, process of acquiring the data of time and temperature is also conducted manually. As the result, data from that practice are lack in the term of accuracy, and of course it will impact the conclusion as the final result of a lab practice. This problem is a background of this research. By designing a device that can measure parameters such us temperature and time in calor conductivity lab practice, in which that device equipped with a microcontroller and thermal sensor, data that is acquired automatically will be more accurate. For further, that data can be processed by using microcontroller to get the value of coefficient of conductivity of the material that is tested."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"This research aims the activity and the result of students' learning in physics class VIII3 SMPN 7 Padang model PBI (Problem Bsed Instruction ) bases on media....."
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nahrowi
"Pengembangan teknologi single-board-computer (SBC) telah diaplikasikan dalam bidang perekaman data geofisika. Dalam penelitian ini digunakan mikrokomputer Raspberry Pi sebagai sistem akuisisi dan perekam data gelombang seismik. Penggunaan sistem operasi Linux dan bahasa pemrograman Python pada Raspberry Pi yang bersifat open-source dan multi-platform menghasilkan sistem yang lebih murah dan sederhana. Sebagai pengolah sinyal analog, digunakan analog to digital converter (ADC) eksternal berupa chip IC ADC MAX186 produk Maxim™. Sinyal tegangan yang dihasilkan pada geophone akibat gelombang seismik (elastik) di dalam permukaan bumi, diperkuat menggunakan penguat instrumentasi dan difilter menggunakan rangkaian low-pass filter sesuai dengan frekuensi gelombang seismik. ADC MAX186 dikomunikasikan dengan mikrokomputer Raspberry Pi untuk mengonversi sinyal dalam bentuk kumpulan data digital 12 bit dan disimpan pada SD-Card. Perancangan ini menghasilkan sistem akuisisi yang bekerja dengan laju pencuplikan 1600 SPS, resolusi data 12 bit, dan kapasitas penyimpanan yang dinamis sesuai media penyimpanan yang dipasang.
Development of single-board-computer (SBC) technology has been applied in the field of geophysical data recording . In this study, the Raspberry Pi microcomputer is used as data acquisition system and seismic waves recorder . The use of the Linux operating system and Python programming language on Raspberry Pi which is open-source and multi-platform produce a cheaper and simpler system. As an analog to a digital signal processor, analog to digital converter ( ADC ) is used in the form of external ADC IC chip MAX186 from Maxim Integrated. Voltage signal generated by seismic waves at geophone on the surface of the earth, amplified using an instrumentation amplifier and filtered using a low-pass filter circuit in accordance with the frequency of the seismic waves. ADC MAX186 communicated with Raspberry Pi microcomputer to convert the analog signal in the form of 12-bit digital data set and stored in the SD-Card. The result of this study is a system that works with the acquisition sampling rate of 0,6 ms, a resolution of 12 bits of data, and data storage capacity dynamically as storage media installed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S54087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nanda Miftahul Khoyri
"Pada penelitian sebelumnya telah didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan radiasi gamma mampu membedakan jenis zat dengan memanfaatkan sifat perambatannya dan atenuasi bahan. Kemudian didapatkan gagasan untuk menentukan ketinggian zat cair. Kemudian dirancang dan dibuatlah sistem pengukuran ketinggian zat cair ini berbasis mikrokontroler dan LabVIEW. Dari hasil yang didapatkan dibuatlah grafik intensitas radiasi intensidas radiasi dalam cacahan per sepuluh detik terhadap ketinggian dalam cm kemudian dikonversi menjadi ketinggian zat cair dalam cm. Dibutuhkan sebuah algoritma matematika yang mampu untuk menerjemahkan grafik ini. Ketika mencapai daerah peralihan antara zat cair yang berbeda pada grafik hasilnya terlihat daerah kurva miring. Keadaan ini yang dimanfaatkan untuk membuat algoritma tersebut. Ketinggian merupakan titik tengah dari daerah kurva miring yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh dari sistem ini menunjukkan bahwa ketinggian zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan radiasi gamma.
The previous research had showned that by using gamma radiation, it is possible to differentiate different substance using its propagation and the atenuation of the materials. Furthermore, an idea to create a device to measure the height of a fluid system are obtained. Thus, a device to measure the height of a fluid system based on microcontroller and LabVIEW are made. From the counting of this system, a graphs of radiation intensity vs. height (in cm) are then converted into the height of fluids. Results obtained from this system showed that it is possible to show the height of fluids using gamma radiation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53637
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Akit Tito Ardyansah
"Thermoelectric Generator sudah lama dikembangkan dan digunakan sebagai sumber energi listrik. Teknologi ini mampu menghasilkan arus listrik memanfaatkan fenomena fisika yaitu efek Seebeck yaitu bila terdapat beda temperature antara dua sisi sambungan bahan semikonduktor akan menghasilkan aliran arus, prinsip fenomena ini merupakan kebalikan dari fenomena yang membuat teknologi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai Thermoelectric Cooler.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem pengukuran yang mampu mengukur daya listrik yang dihasilkan dari sel Peltier yang digunakan dengan variasi beda temperatur dan jumlah sel Peltier yang digunakan. Penelitian ini memanfaatkan beberapa sensor yaitu sensor arus ACS712 dan sensor suhu DS18B20 one wire sebagai pengakuisisi nilai-nilai besaran yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan variasi satu hingga tiga buah sel Peltier dan serta variasi tegangan power supply untuk pemanas sebesar 11,13,15 Volt sebagai penghasil beda temperatur.
Hasil menunjukan bahwa dengan rangkaian seri 3 buah Peltier akan menghasilkan daya yang lebih besar, begitupun dengan kenaikan beda temperature akan menghasilkan daya listrik yang lebih besar. Hasil didapatkan kenaikan efisiensi hingga 3.67 dengan mengubah jumlah Sel dari satu menjadi dua buah disusun seri, dan meningkat hingga 5.74 dengan mengubah penggunaan Sel dari satu menjadi tiga buah Sel tersusun seri.
Thermoelectric Generator has been developed and used as electrical power source for many years. This technology produces electrical current based on physic phenomenon as known with Seebeck effect wich generated electrical current when temperature difference occurs at the side of two semiconductor material wich connected with a junction. This effect is the reverse of Peltier effect wich used as thermoelectric coller. This research is aimed to create a measurement system that could measuring power due to Seebeck effect on Peltier cell with variation of temperature difference and number of Peltier cell. This research using many sensors there are current sensor ACS 712, temperature sensor DS18B20 wich connected with microcontroller ATMEGA128 with one wire as measurrand wich needed acquisitioner. The research using variation of number of wich used and variation of voltage that used as heater with 11,13,15 Volt as temperature difference source. The result shows that using more Peltier cell wich configurated as series will produces more power and the rising of temperature difference produces more electrical power too. Result shown that number of efficiency able to incrase by 3.67 times by added until three Peltier Cells from one Peltier Cell, and increases by 5.74 times by using two Peltier Cells from one before."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53763
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Efrin Ramania
"Desain Seismik survey merupakan tahapan yang paling penting sebelum melakukan survey seismik, terutama untuk daerah yang memiliki keadaan kompleks. Pada lapangan 'X' memiliki keadaan kompleks dengan topografi yang bervariasi, lapisan loose sand dan keberadaan lapisan batubara. Permukaan tanah yang di lapisi oleh lapisan loose akan menyebabkan absorbsi dan atenuasi pada gelombang refleksi seismik. Topografi yang bervariasi akan membuat koreksi statik yang dilakukan tidak optimal. Serta keberadaan batubara dianggap akan menyebabkan absorpsi pada gelombang yang dihasilkan oleh sumber. Keadaan ini sangat memungkinkan menyebabkan kurangnya kualitas data seismik dengan S/N ratio yang rendah.
Pada studi ini ditentukan desain survey seismik melalui analisis forward modeling dan nilai Quality Factor. Forward modeling dibuat berdasarkan parameter seperti data log, data seismik dan laporan dari survey terdahulu. Hasil forward modeling berupa model dari gambaran bawah permukaan. Selanjutnya, atenuasi yang terjadi dapat dilihat melalui analisis nilai kualitas batuan. Nilai kualitas batuan didapatkan dengan menggunakan metode rasio spektral. Melalui kedua analisis tersebut, maka dapat ditentukan parameter akuisisi yang tepat untuk meningkatkan S/N ratio pada akuisisi selanjutnya.
Seismic survey design is the most important step before doing a seismic survey, especially for areas that have complex circumstances. The field 'X' has a complex condition with varying topography, the presence of coal layer and also the surface layer was covered by loose-sand. In this formation, the loose layer caused the absorption and attenuation of the seismic reflection wave. It means that we should give more attention in the seismic survey. The complex topography will cause poor static correction. According to the previous investigation, the coal layer affected the absorption of the seismic wave. This effect will cause the low S/N ratio. In this study, Seismic Survey design in the field 'X' was determined by forward modeling and Q-Factor analysis. The forward modeling was made by considering parameters such as, log data, seismic data and the observer's report. The result of forward modeling gives a model of the subsurface. Then, the magnitude of attenuation that occurs can also be seen by looking at the value of Q-Factor. This value was obtained by the spectral ratio method. After these analysis then the best acquisition parameter can be determined to increase the S/N ratio in the next acquisition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52757
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardi Hiramadhan
"Sebuah sistem remote laboratory telah berhasil dibuat. Sistem remote laboratory ini terdiri dari modul eksperimen hukum ohm, alat akusisi data NI-DAQ 6009, rangkaian pengkondisi sinyal dan perangkat lunak untuk menampilkan dan mengolah data. Modul eksperimen menggunkan kawat nikelkrom yang bersifat ohmik dan lampu yang bersifat non-ohmik. Bahan ohmik akan mengalirkan arus sebanding dengan besar tegangan yang diberikan, sedangkan bahan non-ohmik akan mengalirkan arus yang tidak sebanding dengan tegangan yang diberikan. Pengukuran bahan dengan memberikan tegangan dari NI-DAQ yang dikondisikan dengan penguat arus, kemudian arus yang dihasilkan akan diukur kembali menggunakan input dari NI-DAQ. Labview digunakan sebagai perangkat lunak yang dapat mengontrol NI-DAQ dan menampilkan data yang didapatkan dari eksperimen dalam bentuk tabel dan grafik. Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk melihat kemampuan sistem dalam melakukan pengukuran. Hasil pengujian untuk hambatan kawat yang memiliki panjang 30cm dengan diameter 0.1mm sebesar 41.6Ώ, sedangkan untuk panjang 25cm sebesar37.0Ώ, untuk 20 cm sebesar 31.3, untuk 15 cm sebesar 22.7Ώ, untuk 10cm sebesar 16.4Ώ. hasil ini menunjukkan bahwa semakin panjang suatu bahan maka hambatan bahan tersebut semakin besar. Sedangkan hambatan untuk percobaan dengan diameter 0.2mm dengan panjang 30 cm sebesar 10.6Ώ dan untuk hambatan dengan diameter 0.25mm sebesar 5.1Ώ. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar diameter suatu bahan maka semakin kecil hambatan bahan tersebut. Untuk lampu didapatkan nilai arus tidak sebanding dengan tegangan yang diberikan sehingga menimbulkan grafik yang melengkung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28965
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tipler, Paul A.
Jakarta: Erlangga, [date of publication not identified]
530 TIP pt I
Buku Teks Universitas Indonesia Library