Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Prasetianingtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Alur Distribusi Batik Tulis di Yogyakarta Tahun 2009. Hal yang diteliti adalah bagaimana alur distribusi produk batik tulis berdasarkan lokasi industrinya. Variabel yang digunakan adalah nilai produksi, nilai investasi, volume produksi, aksesibilitas dan penggunaan tanah dengan jenis usaha, jenis industri, bahan baku, dan pola motif sebagai data dukungan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskripstif komparatif dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri batik tulis di Kota Yogyakarta saluran distribusi yang ada adalah produsen - konsumen, produsen - pengecer - konsumen, dan produsen - pedagang besar - pengecer - konsumen. Hasil pembahasan menunjukan produsen - konsumen adalah distribusi yang paling dominan dimana didukung oleh lokasi industrinya di penggunaan tanah pariwisata dan jaringan jalan lokal yang mudah diakses.

The purpose of this research is to fine what types of distribution methods that are used in the supply chain for traditional (handmade) batik industries, based on the location of the industry. Variables used in this study consist of production value, accessesbility, and landuse with industry size, firm type, raws materials, and motif patterns as supporting data. The research is analysed with the decriptive comparative method and spatial approach. Results imply that traditional batik in the city of Yogyakarta is dominated by industries where as manufatures act as sellers due to most of them are located on tourism land use and have easy access to consumers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menggambarkan profil buruh pengrajin batik tulis di Kecamatan Keraton Yogyakarta. Tujuan penelitian ini antara lain untuk megetahui dan memperoleh gambaran tentang profil buruh pengrajin batik tulis yang meliputi identifikasi responden,kondisi fisik,kondisi sosial,kondisi ekonomi,dan jenis pekerjaan....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aisha Miadinar
"Bencana kebakaran dapat menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa,
dan perumahan menempati urutan tertinggi dalam kejadian kebakaran di
Indonesia. Kota Yogyakarta telah memasuki tahap awal sebagai kota metropolitan
dan akan semakin rawan terhadap bencana kebakaran seiring dengan pertumbuhan
kotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah rawan kebakaran
di Kota Yogyakarta dengan menggunakan analisis keruangan dan hubungannya
dengan kejadian kebakaran pada tahun 2009. Analisis spasial yang digunakan
adalah overlay peta dan didukung oleh analisis statistik. Hasil penelitian
menyatakan bahwa wilayah rawan kebakaran tinggi terletak pada bagian tengah
Kota Yogyakarta. Hasil uji Person?s Product Momenttidak menunjukkan adanya
hubungan antara kejadian kebakaran dengan karakteristik permukiman dan
fasilitas mitigasi. Berdasarkan hasil overlay, waktu tempuh pemadam kebakaran
mempengaruhi besarnya kerugian akibat kebakaran. Wilayah dengan waktu
tempuh pemadam kebakaran kurang dari empat menit memiliki kerugian yang
lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah dengan waktu tempuh lebih dari empat
menit. Meskipun demikian, hasil overlay tidak menunjukkan adanya hubungan
antara wilayah rawan kebakaran dengan kejadian kebakaran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34192
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sidik
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S33993
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arika Dewi
"ABSTRAK
Kota Yogyakarta memiliki umur harapan hidup tertinggi di Indonesia (74,9 tahun)
dan proporsi lansia yang tinggi yakni sekitar 13% (dibandingkan dengan angka nasional
± 8%). Secara nasional, prevalensi penyakit sendi adalah 30% untuk semua usia,
sedangkan untuk lansia adalah 52,3%. Kelompok penyakit sendi merupakan penyebab
utama morbiditas di seluruh dunia, terutama untuk lansia. Menurut survey nasional oleh
BPS, lansia cenderung mengobati dirinya sendiri (63,13%).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi deteminan apa saja
yang mempengaruhi periraku pencarian pengobatan pada fansia dengan keluhan rematik
di Kota Yogyakarta Tahun 2009. Yang menjadi subyek penelitian ini adalah lansia yakni
mereka yang sudah berusia 60 tahun ke atas dan tinggal di wilayah kota Yogyakarta.
Data merupakan data primer yang diambil dengan alat bantu kuisioner pada bulan Mei
2009. Variabel yang dikaji adalah usia, jenis kelamin, suku/etnis, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan tetap, pendapatan tambahan, kepesertaan daJam Posyandu Lansia, persepsi
kegawatan penyakit, persepsi akibat penyakit, anjuran keluarga/teman, adanya orang
yang mengantarkan berobat.
Diketahui bahwa 59,4% berobat ke tenaga kesehatan dan 40,6% berobat ke non
tenaga kesehatan. Jika melihat pilihan pengobatan maka 39,4% lansia memilih mengobati
sendiri. Hasil anal isis bivariat mendapatkan variabel yang secara signifikan berhubungan
dengan perilaku pencarian pengobatan adalah persepsi akibat, persepsi kegawatan,
kepesertaan dalam posyandu lansia, lamanya sakit dan adanya pengantar (p
Analisis multivariat mendapatkan variabel yang berhubungan adalah persepsi akibat,
persepsi kegawatan, kepesertaan dalam posyandu lansia dan adanya pengantar (p<0,05).
Variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah persepsi kegawatan (OR~ 96,08)
Dari basil penelitian disarankan pemberdayaan Posyandu sebagai sarana
pendidikan kesehatan lansia, pelatihan kader dan lansia sebagai opinion leader. Bagi
LSM dan lembaga pemerbati lansia diharapkan memberi dukungan karena somber daya
pemerintah terbatas. Perlu penelitian lanjutan mengenai posyandu lansia, pemillihan
pengobatan pada penyakit tertentu dan pengaruh akulturasi.

Abstract
Yogyakarta is a city which has the highest life expectancy in Indonesia
(74,9 years old) and a high proportion of older people which is 13% (compare to
national proportion ±&%). Nationally. the prevalence of joint diseases is 30.00Al
for all ages, meanwhile prevalence of joint diseases among older people is 52,3%.
This group of disease has become the main cause of disability worldwide,
especially for older people. Old people tend to have self-medication as stated in
national survey (63,13%).
The objective of this research was to investigate what were the
deteminants of treatment seeking behavior among older people with rheumatism
complaint in Yogyakarta in 2009. The subjects of this research were older people
(" 6Q y.o) who lived in Yogyakarta. Primary data were collected using a
questionnaire. Variables that have been investigated were age, sex,. ethnicity,
education level, occupation. fixed income~ additional income. participatory in
"Posyandu Lansia", perceived of seriousness, perceived of disturbance, suggestion
and accompaniment to go to the treatment provider,
This research found out that 59,4% Older people go to beaith practitioners
and 40}6% go to non~health practitioners. Based on place choice;; 39,4% older
people prefer self~treatment to others. Bivariate analysis showed that
participatory in "Posyandu Lansia", perceived of seriousness, perceived of
disturbance, duration of disease and accompaniment are significant variables
relate to treatment seeking behavior (p < 0~05). In multivariate analysis, variables
which were significant were participatory in "Posyandu LansiaJ', perceived of
seriousness, perceived of disturbance, and accompaniment (p<0,05). The
dominant variable was perceived of disturbance (OR= 96,08)
It is suggested to do revitalization on "Posyandu Lansia, as a tool for older
people health education, training for "kadei'' and opinion leader. NGO and
institutions that concern on aging issue should participate as the government's
sources are limited. It necessary to do further research on "Posyandu Lansla,
treatment seeking behavior on certain diseases and influence of social
acculturation."
2009
T32496
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rica Tri Wahyuni
"Batik Jambi merupakan salah satu industri batik yang masuk kedalam pasar industri batik di Indonesia. Namun, terdapat beberapa rintangan dalam pertumbuhan industri batik Jambi, salah satunya disebabkan oleh minimnya pengetahuan dalam saluran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Saluran Distribusi Industri Batik Jambi di Kota Jambi yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik lokasi. Variabel yang digunakan adalah asal bahan baku, tenaga kerja, modal, jaringan jalan dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa saluran distribusi yang digunakan oleh produsen batik Jambi di dominasi oleh saluran distribusi Produsen - Konsumen dan Produsen-Pemerintah (Lembaga Pengumpul)-Konsumen. Saluran distribusi tersebut mengelompok di Kota Jambi bagian utara yang merupakan daerah wisata dan cagar budaya. Namun, tidak ada hubungan antara saluran distribusi dengan karakteristik lokasi, hal ini dikarenakan saluran distribusi yang digunakan oleh industri batik Jambi relatif sama.

Batik Jambi is one of batik industry in the Indonesian Batik market. However, there are several obstacles in Batik Jambi industry development. One of them is caused by lack of knowledge in distribution channel for Batik Jambi. The main purpose of this research is to find the pattern of Batik Jambi industry distribution channel associated with the characteristics of Jambi City. Variables used in this study consist of ; the origin of raw materials, labor, capital, road networks and land use. The methods used in this research is descriptive analytical and spatial analytical.
The results are implying that the distribution channels used by Batik Jambi manufacturers mostly were dominated by Manufacturers - Consumers and Producers-Government (Collecting Society)-consumer distribution channel. The distribution channels are clustered in the northern of Jambi city which is a place for Jambinese traditional heritage. However, there is no connection between the distribution channels with the location charateristics, because distribution channels used by Batik Jambi industry is the same.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sopian
"Kegiatan yang dilakukan dalam proyek Museum Batik di Yogyakarta ini diawali dengan kajian teoritis mengenai museum dan batik secara umum serta sejarah dan perkembangannya. Untuk mengenal lebih dekat tentang museum dan batik maka dilakukan studi kasus pada Museum Tekstil di Jakarta dan Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta. Dengan Studi kasus ini maka diketahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan museum.
Pemilihan lokasi di Yogyakarta didasarkan atas pertimbangan penyelenggaraan museum untuk tujuan edukatif-kultural dan juga agar kehadiran museum lebih representatif. Persyaratan mengenai bangunan museum juga dikaji secara fisiologis, psikologis dan teknis.
Museum Batik di Yogyakarta sebagai pusat informasi dan konservasi seni batik Indonesia rnenyajikan suaiu tata pameran dimana pengunjung selain bisa melihat koleksi yang dipamerkan, juga bisa melihat demo membatik hingga membuat kain batik dengan mencoba pada saat demo atau dengan mengikuti pelatihan membatik. Pada saat-saat tertentu juga diadakan peragaan busana oleh para perancang busana yang mengetengahkan koleksi batik hasil rancangan mereka.
Lokasi: Kompleks Budaya, Jl. A. Yani, Yogyakarta
Luas tapak: + 1.4 Ha
KDB: 60%
KLB: ketinggian maksimum 22 meter
Luas Lantai: : + 5000 m2
Tinggi bangunan: 2 lantai"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Indri Wulandari
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pengrajin Batik Tulis yang ada di Kampung Batik Jetis Sidoarjo untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pengrajin. Desain penelitian ini merupakan desain penelitian Cross Sectional yang bersifat Deskriptif Analitik. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan memberikan kuesioner pada pengrajin. Hasilnya, pada proses pemberian obat pada kain Mori, Nyanting/Mbatik dan Nyolet memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi (8-10) dan pada proses Pewarnaan, Ngelorod dan penjemuran memiliki tingkat risiko ergonomi menengah (4-7). Keluhan Musculoskeletal Disorders yang paling sering dikeluhkan oleh pengrajin adalah keluhan pada bagian bahu kanan sebanyak 78.23% dan pada bahu kiri sebanyak 73.91%.

This research is conducted on the Batik craftsman in Kampung Batik SidoarjoJetis. The purpose of this research is to determine the level of ergonomic risk and overview of complaints Musculoskeletal Disorders (MSDs) in the craftsman. The design of this study is a Cross Sectional Descriptive Analytical research design. The research was done by making observations and giving questionnaires to craftsman. The result shows that the process of drug Giving on fabric Mori, Nyanting/Mbatik and Nyolet has a high level of ergonomic risk (8-10) and the process of staining, Ngelorod, and drying has intermediate level of ergonomic risk (4-7). The most frequent Musculoskeletal Disorders complained by the craftsman on the right shoulder is about 78.23% and on the left shoulder is about 73.91%. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S1553
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>