Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Utari Widyawati
"ABSTRAK
Berkembangnya bisnis eceran adalah karena makin banyak dan beragamnya kebutuhan masyarakat yang menuntut untuk dipenuhi. Akibatnya, makin banyak dan .beragam pula produk yang beredar di pasaran. Produsen membanjiri pasar dengan berbagai produk, terutama produk konsumsi. . Salah satu mata rantai bisnis eceran yang sangat penting, adalah pasar swalayan. Di tempat ini, produk ditata sedemikian rupa sehingga menarik konsumen untuk membeli. Dan sejumlah keuntungan yang ditawarkan, menyebabkan masyarakat tertarik untuk berbelanja di pasar-pasar swalayan. Ratusan produk . yang terdapat di pasar swalayan itu membubuhkan strategi masing-masing untuk dapat bersaing satu sama lain. Dari keempat bauran pemasaran (harga, tempat/distribusi, promosi dan produk), yang terpenting untuk diperhatikan adalah strategi produknya, baik dan menarik menunjang ketiga strategi bauran lainnya. Produk yang pemasaran Untuk menciptakan produk yang menarik itu, dibutuhkan kemasan yang menarik pula. Karena kemasan merupakan unsur eksterior produk yang penampilan keseluruhan produk. dapat mempengaruhi Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti kemasan sabun mandi. Alasannya adalah, sebenarnya semua sabun mandi mempunyai segi fisik yang sama, tetapi dalam benaknya konsumen membuat perbedaan-perbedaan dari 'masingmasing produk itu. Bahkan konsumen dapat menilai sabun mandi A lebih baik daripada sabun mandi B. Atau sabun mandi merek A lebih berkesan melembutkan kulit daripada sabun mandi C, dan sebagainya. Preferensi itu tidak lepas dari pengaruh kemasannya, yang merupakan ujung tombak penampilan suatu produk. Kemasan sabun mandi yang diteliti adalah 2 kemasan yang unsur-unsurnya bertolak belakang. Di pasaran, penulis menemukan kemasan yang unsur-unsurnya sebagian besar berbeda, yaitu kemasan sabun mandi Palmolive dan Liebe. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa khalayak berpreferensi terhadap sebagian unsur kemasan Palmolive dan terhadap sebagian lain unsur kemasan Liebe."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Marintan Dewi Febriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiria Ferida Shafiananda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kognitif khalayak, mengenai opininya tentang eksekusi ikian yang menggunakan endorser. Iklan yang diteliti adalah ikian Enfagrow, Rinso (versi "Bikin Kue"), dan Natur-E. Ketiga ikian ini merupakan wujud dari tiga jenis endorser yang lazim ditampilkan dalam iklan di Indonesia, yaitu kalangan pakar, konsumen, dan selebriti. Penelitian ini juga berusaha ingin mengetahui hal-hal yang menunjang penerimaan khalayak terhadap kehadiran seorang endorser dalam iklan. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data Focus Group Discussion (FGD), terhadap 25 sampel (responden) yang diambil secara random dan populasi ibu rumahtangga yang bermukim di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat. Responden kemudian dibagi atas tiga kelompok diskusi, dua kelompok beranggotakan 8 responden dan satu kelompok beranggotakan 9 responden. Dan data demografis yang diperolea, tiga kelompok ini ternyata terbagi menjadi dua kelompok karakteristik SES. Perbedaan SES ini ternyata rnenghasilkan hasil diskusi yang berbeda. Dan analisis terhadap hasil FGD dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan dengan endorser yang paling disukai oleh dua kelompok responden (yang dibagi berdasarkan SES tadi) adalah iklan Rinso, iklan yang menggunakan konsumen sebagai endorser. Iklan Enfagrow mendapat respon yang negatif dan responden kelompok SES A-B. Kesaksian yang pakar berikan tampak dibuatbuat, alias diatur sedemikian rupa oleh pihak pengiklan. Sementara, responden dari kelompok SES C-D menyukai iklan ini. Menurut mereka, kehadiran pakar dalam iklan ini sangat meyakinkan dan mempengaruhi mereka secara positif. Mereka percaya sosok pakar di iklan ini benar-benar paham akan apa yang ia sampaikan sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, baik responden dan SES A-B maupun SES C-D ternyata memiliki respon yang cenderung negatif terhadap iklan Natur-E. Untuk mempercayai bahwa Widyawati benar-benar seorang pengguna ternyata tidak dapat terjadi begitu saja. Mereka merasa yakin bahwa Widyawati bukan pengguna produk, ia hadir dalam iklan hanya berdasarkan kenyataan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menarik perhatian dan membuat khalayak merasa tergoda untuk mencoba produk yang ia iklankan. Kemudian, penelitian dilanjutkan dengan sikap responden mengenai tiga jenis endorser secara lebih umum. Hasilnya, kelompok SES A-B dan kelopok SES C-D sama-sama paling menyukai eksekusi iklan yang menggunakan konsumen sebagai endorser. Sementara, untuk endorser pakar, kelompok responden SES A-B cenderung memiliki pemikiran yang negatif karena keobyektifan informasi tidak lagi terjamin. Responden kelompok SES C-D memandang positif terhadap iklan dengan endorser pakar karena responden percaya sosok pakar memiliki ilmu yang tinggi dan memiliki tanggungjawab atas profesinya. Lalu, untuk endorser selebriti, responden kedua kelompok sama-sama memiliki pemikiran yang terlanjur negatif Menurut mereka, seringkali kehadiran mereka dalam ikian justru membuat tanda tanya di benak mereka, terutama apabila karakteristik antara produk dan si selebriti jauh berbeda. Responden memberikan beberapa pembagian dalam hal penempatan endorser dalam ikian, namun yang terpenting bagi mereka adalah kejujuran dan pihak pengiklan bahwa endorser yang mereka pakai benar-benar orang yang mengggunakan produk yang bersangkutan atau benar-benar memahami produk tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Fathir Hafitri
"ABSTRACT
Kemasan memiliki fungsi penting bagi suatu produk yang memberikan pengalaman kepada konsumen sehingga akan mempengaruhi purchase decision konsumen terhadap produk tersebut. Material kemasan yang paling banyak digunakan adalah plastik yang sulit terurai sehingga mengakibatkan tumpukan sampah di darat maupun di laut, salah satu sampah yang paling banyak ditemukan di pantai adalah botol plastik yang membutuhkan 350 tahun untuk terurai secara alami. Oleh karena itu dibutuhkan material kemasan yang sustain atau berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini berfokus pada kemasan botol plastik yaitu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), agar menjadi preferensi konsumen maka kemasan sustain dikombinasikan dengan desain seperti warna dan ukuran label. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kansei Engineering, Kano Model dan Conjoint Analysis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, desain grafis dan material sustainability memiliki pengaruh terhadap decision purchasing konsumen.

ABSTRACT
Packaging has an important function for a product that provides experience to consumers, that will affect consumer purchase decision of the product. The most widely used packaging material is a plastic that is difficult to decompose resulting in pile of waste, one of the most abundant trash is plastic bottle that takes 350 years to decompose naturally. Therefore, sustainable or environmentally friendly packaging materials are required. This research focuses on the packaging of plastic bottles namely Air Minum Dalam Kemasan AMDK . In order to be a consumer preference the sustain packaging have to combined with designs such as color and label size. The method used in this research is Kansei Engineering, Kano Model and Conjoint Analysis. Based on the research that has been done, graphic design and sustainability materials have an influence on consumer purchasing decision."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Retnowati
"ABSTRAK
Perkembangan dunia periklanan di Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat baik yang menyangkut media cetak, media audio, media visual maupun media audio visual. Salah satu jenis iklan radio yang saat ini sedang menjadi trend adalah jingle. Sebagai salah satu alternatif bentuk iklan untuk media audio, sebuah jingle memiliki kelebihan-kelebihan tertentu disamping kekurangan yang ada. Penelitian ini membahas secara deskriptif tentang preferensi khalayak temaja terhadap 4 jingle rokok yang mereka dengar melalui radio yaitu jingle Wisnilak, Lucky Strike, Jarum Super, dan Gudang Garam. Penelitian ini sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan pernah konsumsi atau penggunaan produk yang diiklankan oleh jingle-jingle tersebut. Hal ini dapat dilihat pada sampel penelitian yaitu reuaja usia 15 sampai 21 tahun yang mendengarkan keempat jingle, yang tinggal di Jakarta Selatan dan mereka mi bukan perokok. Peneliti kemudian menetapkan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil berdasarkan tehnik Quota Sampling. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terungkap bahwa sebuah jingle dapat lebih disukai dari jingle-jingle lainnya karena elemen-elemen si dalam jingle tersebut memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Elemen-elemen itu adalah musik, lirik. voice over, sound effect, dan sebagainya. Data yang terungkap di lapangan dari wawancara dengan 50 orang responden itu juga menunjukkan bahwa keberadaan musik ternyata tidak selalu menjadi faktor utama disukainya sebuah jingle iklan di radio. Jingle Gudang Garam adalah pilihan terbanyak sebagai jingle yang disukai oleh responden. Lirik dalam jingle Gudang Garam juga merupakan pilihan terbanyak sebagai elirik yang disukai, disamping elemen pengisi suara. Berarti di. sini, keberadaan elenen lirik dan pengisi suara lebih dirasakan oleh responden sebagao suatu hal yang nenpunyai peran lebih penting dibandingkan nusiknya. Sedangkan pilihan terbanyak dari jingle yang tidak disukai oleh responden adalah jingle Lucky Strike baik itu nengenai nusiknya, liriknya, naupun pengisi suaranya. Kesenuanya neraih angka terendah. Kelebihan jingle Lucky Strike nenurut para responden adalah terletak pada elenen sound effectnya yang terasa lebih nenonjol dibandingkan sound effect yang terdapat pada jingle rokok lainnya. Kenyataan ini cukup nenarik, karena selana ini keberadaan sound effect sebuah jingle hanya dijadikan pelengkap saja dari keseluruhan elenen yang nenbentuk jingle."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Dewi Rejeki
"ABSTRAK
Berkembangnya bisnis eceran berskala besar telah mengubah pola belanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar swalayan. Pada kenyataannya pasar swalayan memang lebih menawarkan sejumlah keuntungan sehingga masyarakat tertarik untuk berbelanja kesana. Selain lebih nyaman, produk juga ditata sedemikian rupa agar konsumen tertarik untuk membelinya. Adanya ratusan jenis produk yang dijual dipasar swalayan, tentu dibutuhkan strategi tertentu agar dapat merebut perhatian dari khalayak yang berbelanja ditempat tersebut. Sebagai unsur eksterior produk, kemasan dapat mempengaruhi penampi1an produk secara keseluruhan. Simbol-simbol seperti warna, tulisan, gambar, bahan kemasan dan bentuk kemasan selain memiliki makna juga dapat dipakai untuk menarik perhatian pembeli. Usaha untuk memahami makna dari simbol-simbol tadi melibatkan proses perspsi. Namun perlu disadari bahwa makna yang terkandung pada simbol-simbol tadi dapat ditafsirkan secara beragam. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagai mana persepsi khalayak terhadap suatu kemasan. Obyek yang digunakan adalah kemasan mie instant cup Top Mie Dipilihnya produk ini karena produk tersebut belum pernah melakukan promosi melalui media massa apapun sehingga dapat dikatakan bahwa dalam berkomunikasi produsen hanya mengandalkan pada kemasannya. Populasi untuk penelitian ini adalah pria dan wanita yang sudah bekerja atau masih kuliah, berusia 20-39 tahun, serta bertempat tinggal di kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survey sampel. Sampel yang digunakan adalah berstrata disproporsional dengan Jumlah responden 100 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa makna yang dimiliki oleh unsur-unsur yang ada pada kemasan, dapat ditafsirkan oleh para responden. Makna yang timbul dari tiap unsur ada beberapa. Ini berarti bahwa hasil persepsi dari tiap individu terhadap suatu obyek tidak selalu sama. Selain itu secara umum kesan yang dimiliki oleh responden tentang produk ini sudah cukup baik. Dari beberapa unsur yang dilihat, ternyata warna merupakan unsur yang paling menarik perhatian responden karena sifatnya yang cerah. Sedang bentuk tulisan Top Mie merupakan bagian paling khas pada kemasan tersebut."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Audrey F.
"Komunikasi merupakan alat untuk memajukan masyarakat. Manusia menjalani kehidupan berorganisasi dimana di dalamnya terjalin komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu kegiatan masyarakat yang menyertakan unsur komunikasi di dalamnya adalah komunikasi antara produsen dan konsumen. Komunikasi antara produsen dan konsumen dapat terjalin dalam rangka usaha produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu media untuk mengkomunikasikan produk yang diproduksi produsen adalah melalui produk. Hal ini disebabkan pada produk itu sendiri dapat diketahui nama merek, disain, warna kemasan, bentuk, ukuran dan unsur-unsur produk lainnya. Mata rantai yang penting dalam promosi adalah distribusi. Saluran distribusi dapat berbentuk pasar tradisional, grosir, waning ataupun pasar swalayan. Pasar swalayan sebagai salah satu mata rantai perdagangan merupakan tempat dimana berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk pasta gigi. Ada berbagai merek pasta gigi di pasaran dan untuk menarik perhatian (calon) konsumen, pasta gigi harus mampu membuat kemasan yang menarik agar (calon) konsumen dapat langsung memilih sebagai salah satu barang yang akan dibelanjakannya. Pepsodent merupakan salah satu pasta gigi yang telah lama beredar di masyarakat luas. Sekitar satu tahun yang lampau pasta gigi Pepsodent mengeluarkan bentuk kemasan barn, yaitu stand up tube dengan tutupnya berbentuk flip top cap. Sedangkan Ciptadent sebagai salah satu pasta gigi yang banyak beredar di pasaran luas dalam waktu satu tahun terakhir ini, memiliki warna yang hampir mirip dengan salah satu pasta gigi Pepsodent yaitu Pepsodent dengan Calcium 86 Fluoride. Tutup pasta gigi Ciptadent adalah pop off. Kedua pasta gigi diatas menjadi obyek dalam penelitian ini karena memiliki beberapa unsur yang hampir sama. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana pengetahuan khalayak terhadap kedua kemasan pasta gigi tersebut di salah satu pasar swalayan. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian survei dengan wawancara berstruktur. Sampel dibatasi pada ibu rumah tangga yang berumur antara 20 - 35 tahun Penarikan sampel dilakukan secara acak dan dibatasi sejumlah 100 orang. Sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, ternyata sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup baik untuk unsur kemasan pasta gigi Pepsodent. Seluruh responden yang memiliki pengetahuan tentang unsur kemasan Pepsodent dengan Calcium & Fluoride, diatas 50%. Pengetahuan responden terhadap unsur kemasan pasta gigi Ciptadent tidak begitu baik. Pengetahuan konsumen yang tertinggi untuk pasta gigi Ciptadent adalah mengenai bentuk tutup pasta gigi, yaitu sekitar 80%, yang kemudian akan diikuti oleh bentuk fisik kemasan. Sedangkan pengetahuan konsumen mengenai unsur kemasan pasta gigi Ciptadent yang paling rendah adalah bentuk huruf, yaitu 8,2% saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>