Ditemukan 112239 dokumen yang sesuai dengan query
Harry Bowo
"Tesis ini membahas sejauh mana pengaruh penerapan ACFTA terhadap nilai perdagangan Indonesia atas China pada beberapa komoditas terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi sebagai alat utama dalam mengestimasi parameter model ekspor dan impor komoditas terpilih Indonesia atas China dengan pendekatan analisis data panel.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberlakuan ACFTA berpengaruh terhadap nilai perdagangan antara Indonesia-China (pada komoditas terpilih). Produk Domestik Bruto Riil China berpengaruh terhadap ekspor komoditas terpilih Indonesia ke China dalam model ekspor. Sedangkan Produk Domestik Bruto Riil Indonesia dan nilai tukar riil Rupiah terhadap Yuan China berpengaruh terhadap impor komoditas terpilih Indonesia dari China pada model impor.
This thesis discusses the impact of implementation of The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia-China?s Trade for selected commodities. The main tool to estimate parameters of the model of export and import is regression with panel data analysis. The study concludes that the implementation of ACFTA affects trade value between Indonesia and China (on selected commodities). Export model shows China?s real GDP affects Indonesia's export of selected commodities to China. While import model shows Indonesia's real GDP and real exchange rate of Rupiah against Chinese Yuan affect Indonesia's imports of selected commodities from China."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T26148
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Kamal Hamidi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan ACFTA terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia-China dalam jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan data time series dari triwulan 1 tahun 2000 sampai dengan triwulan 4 tahun 2011 dengan menggunakan metode estimasi Error Correction Model (ECM). Perjanjian ACFTA disahkan pada 1 tahun 2005, sedangkan dampak penerapannya pada neraca perdagangan bilateral Indonesia-China secara efektif adalah sejak 1 Januari tahun 2008. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat dua model regresi untuk dua periode ACFTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ACFTA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia-China hanya dalam jangka panjang dan untuk periode ACFTA yang dimulai 1 Januari 2008.
The aim of this study is to know the impact of ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia?s-China Balance of Trade in the long term and in the short term. This study uses time series data from 2000 to 2011 (quarterly basis) and the estimation method used is Error Correction Model (ECM). ACFTA agreement was legally implemented starting from January 1, 2005, whereas the impact of the implementation on Indonesia?s-China Balance of Trade was effectively on January 1, 2008. Therefore, there are two regression models for two periods of ACFTA agreement. The result of this study is variable ACFTA has significant effect to Indonesia?s-China Balance of Trade only in the long term and for period of ACFTA agreement starting from January 1, 2008."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39043
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Irzal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan Asean-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap integrasi pasar modal negara-negara ASEAN-China. Dengan menggunakan data indeks harga saham harian yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley Capital International dari 1 Januari 2005 hingga 31 Desember 2014 untuk enam negara yaitu China, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina observasi dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek dengan pengujian kointegrasi Johansen dan Error Correction Model. Pengujian dilakukan pada data sebelum penerapan ACFTA dan setelah ACFTA dengan breakpoint pada 1 Januari 2010 dimana perjanjian kerjasama ACFTA mulai diberlakukan.
Hasil pengujian jangka panjang dengan kointegrasi Johansen membuktikan bahwa setelah penerapan ACFTA pasar modal di negara-negara ASEAN-China lebih terkointegrasi dengan China sebagai centrepoint. Hasil yang sama juga terlihat dari hubungan jangka pendek menggunakan ECM dimana seluruh pasar modal negara-negara ASEAN-China memiliki hubungan keseimbangan jangka pendek yang stabil dan dinamis terkecuali dengan Filipina yang hanya memiliki hubungan keseimbangan jangka pendek dengan Thailand.
This research attempts to analyze the impact of ACFTA establishment on capital market integration between ASEAN-China. Observation was performed to investigate the long run and the short run correlation using Johansen cointegration test and Error Correction Model. The test performed in two devided periode, before and after Januari 1st 2010 as brekpoint when ACFTA implemented. The Johansen Cointegration test result as measurement of the long run equlibrium proves that after implementation of ACFTA all ASEAN cuntries cointegrated with China except Philippines while among ASEAN countries the cointegration exist between Thailand, Singapore and Malaysia. The fairly result also found in the short run analysis using ECM where all the countries have a stable and dynamic short run equlibrium except Filipina which only have an equlibrium with Thailand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46204
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Amalia Astatiani
"Era globalisasi saat ini mendorong negara-negara untuk melakukan integrasi dengan negara lainnya dalam hal pemenuhan kebutuhan dalam negeri dengan harga yang lebih murah dan juga mendorong kegiatan ekspor produk dalam negeri. Dengan terjalinnya integrasi ekonomi, selain terjadi peningkatan pada perdagangan internasional, terdapat juga efek peningkatan arus masuk FDI yang disebut sebagai investment creation yang berasal dari ekstra-regional. Terjalinnya kerjasama perdagangan yang menghapus hambatan perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2010, menimbulkan pertanyaan mengenai apakah terdapat peningkatan pada arus masuk FDI di Indonesia yang berasal dari ekstra-regional dan juga mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi arus FDI di Indonesia semenjak ACFTA diberlakukan. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan analisi deskriptif dan juga pendekatan ekonometrika. Pendekatan ekonometrika pada penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan memasukkan data panel 91 negara dengan rentan waktu 13 tahun. Pendekatan ekonometrika memberikan hasil bahwa negara ektra-regional berpengaruh negatif signifikan terhadap arus masuk FDI yang menunjukkan bahwa Indonesia masih memerlukan melakukan kebijakan dalam menarik arus FDI dari ekstra-regional.
The era of globalization encourages countries to integrate with other countries to fulfil domestic needs at lower prices and encourages the export of domestic products. When the countries conclude the Economic integration, besides of effect of the increment in international trade, there is also the effect of increasing FDI inflows which are called investment creation, which is the increment of FDI from extra-regional countries. Since Indonesia ratified ACFTA and the tariff between Indonesia and China became 0 tariffs in 2010, it raises questions about whether Indonesia had the investment creation from economic integration with China and what factors have influenced FDI flows in Indonesia since the ACFTA. This study attempts to answer this question using descriptive analysis and an econometric approach. The econometric approach in this study uses the gravity method by including panel data from 91 countries over a period of 13 years. The econometric approach gives the result that extra-regional countries have a significant negative effect on FDI inflows in Indonesia which makes Indonesia still needs to implement policies to attract FDI inflows from extra-regional."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fitria Qasanatun
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak ACFTA terhadap produktivitas perusahaan di Indonesia dari tahun 2003 s.d 2013. Terdapat 4 channel mekanisme perdagangan dapat mempengaruhi produktivitas, yaitu competition channel, intermediate input channel, export channel dan FDI channel. Selanjutnya, pendekatan Difference-in-Difference digunakan untuk menangkap perbedaan dampak ACFTA terhadap perusahaan yang terintegrasi dengan pasar global dengan perusahaan lokal/domestik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ACFTA memberikan dampak negatif terhadap produktivitas perusahaan di Indonesia. Dari 4 channel perdagangan yang diidentifikasi, hanya competition channel yang memberikan dampak positif, sementara export channel memberikan dampak negatif. Lebih lanjut, ACFTA tidak memberikan keuntungan terhadap perusahaan yang terhubung dengan pasar global.
This research aims to estimate the effect of ACFTA on the productivity firms in Indonesia from 2003 to 2013. This research disentangles the various channel through which integration with the global market can effect firm-level productivity : competition channel, intermediate input channel, export channel and FDI channel. Difference-in-Difference approach is used to figure out the productivity effects differences of ACFTA on integrated firms and domestic firms. The results show that ACFTA had a negative effect on firm productivity in Indonesia. Only the competition channel has a positive effect, while the export channel has a negative effect. Furthermore, ACFTA does not give benefit to integrated firms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54446
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meta Widiastri
"
ABSTRAKPenelitian ini menganalisis keunggulan komparatif produk hortikultura ASEAN 5 dengan China sebelum dan setelah ACFTA serta dampak implementasi ACFTA terhadap perdagangan produk hortikultura antara ASEAN 5 dan China. Model yang digunakan adalah panel gravity dengan metode estimasi least square dengan pendekatan fixed effect. Hasil yang didapat adalah bahwa ASEAN 5 tidak memiliki keunggulan komparatif pada produk hortikultura dan nilainya semakin menurun setelah diberlakukan ACFTA. China memiliki keunggulan komparatif pada produk hortikultura dan nilainya semakin meningkat setelah diberlakukan ACFTA. Bila eksportir produk hortikultura adalah ASEAN 5, maka dengan adanya ACFTA, ekspor produk hortikultura dari ASEAN 5 ke China akan menurun jumlahnya.
ABSTRACTThis paper analyzed the comparative advantage of horticulture products of ASEAN 5 and China before and after ACFTA and the impact of ACFTA on horticultural products trade between ASEAN 5 and China. The model used is the gravity panel with fixed effect approach. The result is that ASEAN 5 does not have a comparative advantage in horticulture and its value has declined after ACFTA. China has a comparative advantage in horticulture and its value has increased after ACFTA. When the exporter is ASEAN 5, its exports of horticultural products to China will be declined after ACFTA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41630
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Inggita Prasasya Swasti
"This thesis uses general equilibrium model to examine the economic impact of ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia. The analysis covers how price and quantity change in response to tariff liberalization under ACFTA framework. Demand and supply elasticity is needed to calculate welfare effects. Difference-in-differences method is applied to estimate demand elasticity while supply elasticity is calculated through Instrumental Variable (IV) regressions using tariff as an instrument.
The results show that Indonesia's demand is elastic enough and supply to Indonesia is fairly elastic. Indonesia consumers are willing to substitute products between different sources due to price changes. ACFTA would increase production quantity for all member countries but had insignificant effect on reducing price of goods. Furthermore, I confirm result from existing literature that trade creation effect is dominated than trade diversion effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Made Anta Bayu Andara
"Indonesia telah bergabung ke dalam beberapa perjanjian kerjasama regional. Secara teori kerjasama tersebut akan memberikan dampak positif terhadap negara-negara anggotanya. Industri tekstil dan produk tekstil cukup besar kontribusinya terhadap neraca perdagangan Indonesia, khususnya pada sektor non-migas. Dengan menggunakan perhitungan Indeks Pangsa Ekspor (IPE), Indeks Penampakan Keunggulan Komparatif (IPKK), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), serta analisa SWOT, penulis mencoba untuk menganalisa dampaknya terhadap industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Hasilnya, secara indeks menunjukkan bahwa saat ini Indonesia tergolong ke dalam negara yang dominan impor. Beberapa komoditi tekstil dan produk tekstil Indonesia berada dalam tahap substitusi impor, pematangan, dan perluasan ekspor. Akan tetapi, jika dilihat dari analisa SWOT, faktor kekuatan dan peluang masih lebih besar dibandingkan dengan faktor kelemahan dan ancaman. Sehingga diperlukan kerjasama dari seluruh pihak untuk dapat terus meningkatkan keunggulan bersaing industri tekstil dan produk tekstil Indonesia.
Indonesia has involved in some of many regional trade agreements. Theoretically, this agreement should give benefits for countries. Textiles and textile products industry share an important contribution to Indonesia`s Trade Balance, specifically in the non-migas sector. By using a calculation of Export Share Index (IPE), Indeks Indexes of Revelaed Comparative Advantage (IPKK), Spesialisasi Perdagangan (ISP), and SWOT analysis, we try to analyze the effect to textiles and textile products industry. As a results, commodity of textiles and textile products of Indonesia are categorized as a country of import dominant. The commodity also divided into the phase of substitution of import, maturity, and export extensive. But, if we could see from the SWOT analysis, strengths and opportunity factors are bigger than weaknesses and threats factors. So, we need a good partnership to increase competitiveness of textiles and textile products of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29886
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Adhika Paramartha Sajjana Wiyoso
"Skripsi ini membahas mengenai dampak diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap persaingan usaha industri elektronik di Indonesia. Dalam skripsi ini dibahas seperti apa dampak yang dirasakan oleh industri elektronik di Indonesia dengan adanya suatu kawasan perdagangan bebas antara ASEAN dengan China, apa saja proteksi-proteksi yang diberikan kepada pelaku usaha di dalam industri elektronik Indonesia, dan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan agar kedepannya industri elektronik di Indonesia dapat bersaing dengan pelaku usaha-pelaku usaha dari luar. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa industri elektronik Indonesia saat ini tidak siap dengan diberlakukannya kawasan perdagangan bebas. Sehingga harus dilakukan langkahlangkah, khususnya di bidang kebijakan persaingan, agar kedepannya industri elektronik di Indonesia dapat bersaing dengan pelaku usaha-pelaku usaha luar.
This thesis is about the impact of enforcement of the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) towards electronic industry competition in Indonesia. Here, it tells about what sort of effect the electronic industry feel regarding the enforcement of the free trade area between ASEAN and China, what sort of protection that can given to the electronic industry in Indonesia, and what sort of action that can be done so that the electronic industry in Indonesia can compete with industries from abroad. From the research that has been conducted, the electronic industry in Indonesia is not prepared for the free trade area enforcement. So, there has to be some action, especially in competition policy, so that in the future the electronic industry in Indonesia can compete with industries from abroad."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S24913
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Kristiana
"Tesis ini menganalisa mengenai dampak pemberlakuan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) terhadap perdagangan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Perjanjian ACFTA diberlakukan secara penuh bagi Indonesia pada bulan Januari 2010. Secara keseluruhan, pemberlakuan ACFTA membawa berbagai dampak, baik itu positif maupun negatif. Di sektor TPT sendiri, pemberlakuan ACFTA ini membawa berbagai permasalahan bagi Indonesia. Sektor TPT memainkan peranan penting dalam membangun perekonomian di Indonesia, karena merupakan salah satu sektor yang menjadi penyumbang devisa negara dan membuka lapangan kerja yang besar alias padat karya. Kondisi TPT Indonesia yang sejak awal tidak stabil semakin terpuruk dengan banyaknya pabrik tekstil yang tutup sehingga meningkatkan angka pengangguran. Produsen TPT pun beralih menjadi pedagang sehingga memicu gejala deindustrialisasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu membuat kebijakan- kebijakan guna melindungi sektor TPT dari dampak pemberlakuan ACFTA. Penelitian yang dilakukan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif untuk memahami penerapan norma-norma hukum terhadap fakta-fakta.
This thesis analyzes the impact of the implementation of ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) on textiles and apparel products sector in Indonesia. ACFTA Agreement is fully implemented in Indonesia in January 2010. Overall, the implementation of ACFTA brings a variety of impacts, both positive and negative. In TPT sector, the implementation of ACFTA brings a variety of problems for Indonesia. The TPT sector plays an important role in building the economy of Indonesia, because it is one of the sectors that contributes to foreign exchange and opens large employment or labor-intensive. Indonesian TPT condition that is unstable from the beginning is getting worse by the closing of many textile factories, thus increasing the unemployment rate. Textile producers were turning into traders that trigger the symptom of de-industrialization. Therefore, the Government of Indonesia needs to create policies to protect textile and apparel product sector from the impact of the implementation of ACFTA. Research conducted in this thesis is normative juridical research to understand the application of legal norms to the facts."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library