Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Reni Agustina
"Sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan negatif, aktifitas antiinflamasi yang lebih baik daripada sirih hijau (Piper betle, Linn) dan telah diteliti aktivitasnya terhadap luka Diabetes Melitus (DM). Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) telah diteliti mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang baik pada luka normal maupun luka DM dengan menstimulasi sintesis kolagen, meningkatkan sekresi kolagen, merangsang proliferasi fibroblast, aktivitas antibakteri dan antioksidan. Kombinasi antara sirih merah dan pegagan berpotensi menimbulkan efek sinergis berdasarkan bioaktifitasnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek kombinasi dari rebusan daun sirih merah dan rebusan herba pegagan yang diberikan secara topikal terhadap penyembuhan luka tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Hewan coba dibagi dalam 7 kelompok yaitu kelompok 1 merupakan kontrol normal, kelompok 2 kontrol induksi, kelompok 3 kontrol positif, kelompok 4 diberi dosis tunggal sirih merah, kelompok 5, 6 dan 7 diberi kombinasi rebusan daun sirih merah dan rebusan herba pegagan. Pengamatan dilakukan terhadap persentase penyembuhan luka selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi rebusan sirih merah 40% dan rebusan pegagan 20% mempunyai efek penyembuhan luka terbaik.

Sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) is known to have antibacterial activity against positive and negative Gram bacteria, anti inflammatory effect greater than sirih hijau (Piper betle, Linn) and had been proven to have healing activity towards diabetes wound. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) has been examined to have a good wound healing in normal and diabetes wound by stimulating collagen synthesis and fibroblast proliferation, increasing collagen secretion, and also having antibacterial and antioxidant activites. The combination of sirih merah and pegagan is expected to have potential synergic effect based on their bioactivity.
This study examined the wound healing effect of the combination of sirih merah leaves and pegagan herbs extract on diabetic rats that induced by alloxan. The experimental animals were divided into seven groups: group one as the normal control, group two as the induced control, group three as the positive control, group four which was given a single dose of sirih merah, group five, six, and seven which were given the combination of sirih merah leaves and pegagan herbs extract. The percentage of wound healing has been observed daily for seven days.
The results showed that the combination of sirih merah 40% and pegagan 20% have the best wound healing effect."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S928
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlitasari
"Piper cf. fragile, Benth dan Centella asiatica, (L.) Urb telah diketahui berpotensi menyembuhkan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penyembuhan luka diabetes dari kombinasi infusa daun Piper cf. fragile, Benth dan herba Centella asiatica, (L.) Urb pada luka tikus yang diabetes. Hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok dan dilukai menggunakan metode Morton. Semua kelompok diinduksi aloksan secara intraperitoneal dengan dosis 32 mg/200 g BB tikus kecuali kelompok 1. Kelompok I sebagai kontrol normal menerima akuades dan kelompok II sebagai kontrol induksi. Kelompok III diberi glibenklamid dengan dosis 0,9 mg/200 g BB tikus, kelompok IV diberi infusa dosis tunggal daun Piper cf. fragile, Benth dan kelompok V, VI dan VII diberi kombinasi infusa daun Piper cf. fragile, Benth dan herba Centella asiatica, (L.) Urb. Persentase penyembuhan luka dianalisis secara statistik dengan uji ANAVA satu arah. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan selama 8 hari perlakuan.

Piper cf.fragile, Benth. and Centella asiatica, (L.) Urb were evaluated for their wound healing potential. The aim of this study was to assess the wound healing effect of a combination of Piper cf. fragile leaves and Centella asiatica, (L.) Urb herbs infusions on diabetic male rats. Rats divided into 7 groups and experimentally wounded by Morton methode. All groups received intraperitoneally 32 mg/ 200 g bw of alloxan except group I. Group I was normal control received aquadest and group II was induced control. Group III received 0.9 mg/200 bw of glibenclamide, group IV had been treat with a single dose of Piper cf.fragile, Benth leaves infusions and group V, VI and VII had been given a combination of Piper cf. fragile leaves and Centella asiatica, (L.) Urb herbs infusions. The percentage of wound healing analized statistically by one way ANOVA. The result showed no significant different between groups for 8 days treatment."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fimani
"Sirih merah (Piper cf.fragile, Benth) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang dimanfaatkan secara tradisional untuk pengobatan luka pada penderita diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penyembuhan luka dari sediaan infusa daun sirih merah pada tikus yang dibuat diabetes menggunakan metode Morton yang dimodifikasi. Kondisi diabetes pada tikus diciptakan dengan cara penginduksian aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok (n = 4), dimana 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok bahan uji. Kelompok I, II, dan III merupakan kelompok kontrol normal (NaCl 0,9%), kontrol perlakuan (NaCl 0,9%), dan kontrol pembanding (povidone-iodine 10%). Kelompok IV, V, VI merupakan kelompok bahan uji 1, 2, dan 3. Bahan uji diberikan secara topikal dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 40% selama 12 hari. Luas daerah luka dan persentase penyembuhan luka diukur setiap hari selama 12 hari pengamatan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa infusa daun sirih merah memiliki pengaruh secara signifikan terhadap penyembuhan luka pada tikus yang dibuat diabetes (α = 0,05). Persentase penyembuhan luka meningkat secara signifikan setiap hari pada kelompok bahan uji ketika dibandingkan dengan kontrol perlakuan. Sedangkan luas daerah luka berkurang secara signifikan ketika dibandingkan dengan kontrol perlakuan."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33182
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Tri Astuti
"Tanaman sirih merah (Piper cf. fragile, Benth) merupakan obat herbal tradisional yang sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai penyembuh luka diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan khasiat infusa daun sirih merah dalam menyembuhkan luka diabetik pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi aloksan. Hewan coba dibagi atas enam kelompok, yaitu kelompok I yang merupakan kontrol normal diberi akuades, kelompok II diinduksi aloksan 32 mg/ 200 g bb secara intraperitoneal tanpa pemberian obat, kelompok III diinduksi aloksan dengan pemberian glibenklamid, IV, V, dan VI diinduksi aloksan dengan pemberian bahan uji dosis berturut-turut 216 mg/200 g bb, 432 mg/ 200 g bb, dan 864 mg/ 200 g bb, selama 8 hari. Pengukuran penyembuhan luka dilakukan berdasarkan luas luka dan persentase penyembuhan luka. Persentase penyembuhan pada kelompok I sebesar 79.12%, kelompok II 38.83%, kelompok III 69.07%, kelompok IV 58.19%, kelompok V 68,22%, dan kelompok VI 62,43%. Berdasarkan hasil pengolahan secara statistik, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang diberi bahan uji dengan kelompok kontrol aloksan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hingga hari ke-8 infusa daun sirih merah terbukti dapat membantu menyembuhkan luka diabetik pada tikus putih.

Sirih merah (Piper cf. fragile, Benth) is a traditional herbal medicine, has been very long used by Indonesia society as diabetic ulcer healing. The aim of this study was to confirm the wound healing effect of Piper cf. fragile leaves extract on male Sprague Dawley rats previously induced by alloxan. The animals were divided into six groups. Group I which was the normal control group received aquadest. Group II which was the alloxan control group received intraperitoneal alloxan of 32 mg/ 200 g bw. Group III received intraperitoneal alloxan and then glibenclamide 0,9 mg/ 200 g bw, IV , V, and VI were induced with alloxan and treated with the extract 216 mg/ 200 g bw, 432 mg/ 200 g bw and 864 mg/ 200 g bw, respectively, for 8 days. The measurement of wound healing effect was evaluated by percentage of wound healing. The percentage of healing was 79.12% for group I, 38.83% for group II, 69.07% for group III, 58.19% for group IV, 68.22% for group V, and 62.43% for group VI. Based on the statistical analysis, there was significant difference between the treated groups and alloxan control group. This study confirmed the traditional uses of sirih merah leaves on diabetic ulcer healing."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita
"Menopause mengakibatkan defisiensi estrogen yang menyebabkan terjadinya osteoporosis. Daun pegagan mengandung fitoestrogen yang bisa menggantikan kerja estrogen di dalam tubuh untuk mencegah osteoporosis. Untuk menganalisis pengaruh larutan esktrak daun pegagan terhadap kadar kalsium dan fosfat pada tulang, dilakukan aplikasi ekstrak pegagan pada tikus ovariektomi dengan dosis 60mg/kgBB, 120mg/kgBB, dan 180mg/kgBB selama 30 hari. Pemeriksaan kadar kalsium dan fosfat tulang dilakukan melalui teknik destruksi basah dan pengukuran menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan esktrak daun pegagan tidak dapat mempertahankan kadar kalsium dan fosfat tulang pada tikus ovariektomi.

Menopause causes estrogen deficiency, which leads to osteoporosis. Centella asiatica L. contains phytoestrogen that could act as estrogen in the body to prevent osteoporosis. In order to analize effect of Centella asiatica L. leaves extract to bone calcium and phosphate level, the extract was administered to the ovariectomized rats with dose of 60mg/kgBW, 120mg/kgBW, and 180mg, kgBW for 30 days. The bone calcium and phosphate level were acquired by wet ashing technique and spectrophotometer measurement. The result showed Centella asiatica L. leaves extract is not able to maintain bone calcium and phosphate level of ovariectomized rats.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) telah sering digunakan secara
tradisional sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya sebagai antidiabetes.
Mekanisme antidiabetes dari daun sirih merah kemungkinan berhubungan dengan
aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan
aktivitas antioksidan daun sirih merah serta golongan senyawa aktif. Metode yang
digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH
dan reducing power sedangkan untuk identifikasi golongan senyawa aktif
digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak metanol difraksinasi
menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat, berturut-turut n-heksan,
kloroform, etil asetat, dan n-butanol. Dengan uji peredaman radikal DPPH
didapatkan hasil fraksi yang aktif yaitu fraksi etil asetat dan n-butanol yang
mempunyai nilai IC50 berturut-turut 18,30 μg/ml dan 37,31 μg/ml sedangkan
dengan metode reducing power didapat hasil fraksi yang aktif adalah n-heksan.
Dua fraksi teraktif dari metode peredaman radikal DPPH diidentifikasi kandungan
kimianya dengan teknik KLT. Identifikasi kimia menunjukkan bahwa senyawa
golongan flavonoid sebagai senyawa dengan aktivitas antioksidan pada fraksi etil
asetat dan fraksi n-butanol."
Universitas Indonesia, 2010
S33179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septina Suriatmini
"Sirih telah lama dikenal sebagai tanaman obat. Rebusan daunnya biasa digunakan sebagai antiseptik. Rebusan daun sirih dikemudian hari diharapkan dapat berkembang menjadi sediaan steril, seperti pencuci mata. Namun, ada kemungkinan proses sterilisasi menurunkan stabilitas sediaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara sterilisasi terhadap stabilitas rebusan daun sirih. Rebusan daun sirih disterilkan dengan cara sterilisasi uap (menggunakan otoklaf, 121°C, 15 menit) dan filtrasi. Setelah disterilkan, rebusan daun sirih disimpan selama 1 bulan pada 30, 40 dan 50°C. Pemeriksaan warna, kejernihan, pH dan kadar fenol total rebusan daun sirih dilakukan dalam interval waktu 1 minggu. Kadar fenol total rebusan daun sirih ditentukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah sterilisasi uap dan filtrasi, kejernihan, pH dan kadar fenol total rebusan daun sirih tetap stabil. Namun, warna rebusan daun sirih menjadi lebih gelap setelah sterilisasi uap. Pada penyimpanan minggu pertama dan kedua, pH dan kadar fenol total mengalami penurunan, dan pada minggu ketiga mulai timbul endapan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarah
"Pegagan (Centella asiatica L. Urban) mengandung asiatikosid yang dapat dimanfaatkan dalam penggunaan kosmetik anti-aging yang terbukti dapat meningkatkan sintesis kolagen. Asiatikosid memiliki berat molekul yang besar dan bersifat hidrofilik sehingga menyebabkan sulit berpenetrasi melalui kulit. Transfersom merupakan salah satu sistem pembawa yang cocok untuk meningkatkan penetrasi zat aktif. Penelitian ini bertujuan memformulasikan dan mengkarakterisasi transfersom ekstrak daun pegagan. Selanjutnya transfersom dengan formula terbaik diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel serta dibuat gel kontrol tanpa transfersom. Kedua sediaan tersebut dievaluasi dan diuji penetrasi secara in vitro menggunakan sel difusi Franz pada tikus betina galur Sprague Dawley. Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi formula transfersom, yaitu F1, F2 dan F3 dengan konsentrasi asiatikosid berturut-turut adalah 0,3%; 0,5%; dan 0,7% Hasil menunjukan bahwa F1 adalah formula terbaik dengan morfologi yang sferis, efisiensi penjerapan 85,80 ± 0,22 %, Dmean volume 124,62 ± 0,86 nm, nilai indeks polidispersitas 0,125 ± 0,008, zeta potensial -36,3 ± 0,30 mV dan indeks deformabilitas 1,12 sehingga digunakan pada formulasi gel. Jumlah kumulatif asiatikosid yang terpenetrasi dari sediaan gel, yaitu 1050,85 ± 19,82 μg/cm2 untuk gel transfersom dan 540,21 ± 12,28 μg/cm2 untuk gel kontrol. Presentase jumlah asiatikosid terpenetrasi dari sediaan gel transfersom dan sediaan gel kontrol secara berturut-turut adalah 51,80 ± 0,97 % dan 26,63 ± 0,60%. Fluks dari sediaan gel transfersom dan gel kontrol berturut-turut 47,92 ± 1,74 μg/cm2/jam dan 26,57 ± 0,77 μg/cm2/jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gel transfersom memiliki daya penetrasi yang lebih baik dibandingkan dengan gel kontrol.
Asiaticoside from Gotu kola leaves extract (Centella asiatica L. Urban) could be used as an active substance for anti-aging cosmetics. It has proven to increase collagen synthesis. Asiaticoside is hydrophillic and has a high molecular weight, therefore it would be difficult to penetrate to the skin. Transfersome is a suitable carrier system that can enhance the penetration of active substances. This study aims to formulate and characterize transfersome Gotu kola leaves extract and formulated it into a gel, a control gel also prepared without transfersome. Both gels were evaluated and penetration tested using Franz diffusion cells with the skin of female Sprague Dawley rats. Transfersome was formulated with different concentration of active substance; equals of asiaticoside 0,3% (F1), 0,5% (F2), and 0,7% (F3). The F1 transfersome were incorporated into gel dosage form, since the F1 transfersome had spherical morphology, the highest entrapment efficiency 85.80 ± 0.22%, Dmean volume 124.62 ± 0.86 nm, polydispersity index 0.125 ± 0.008, zeta potensial -36,3 ± 0,30 mV and deformability index 1.12. The cumulative amount of asiaticoside that was penetrated is 1050.85 ± 19.82 μg/cm2 for transfersome gel and 540.21 ± 12.28 μg/cm2 for control gel. Cumulative percentage of penetrated asiaticoside for transfersome gel and control gel were 51.80 ± 0.97% and 26.63 ± 0.60%, respectively. The flux of transfersome gel containing asiaticoside and control gel are respectively 47.92 ± 1,74 μg/cm2/hours and 26.57 ± 0.77 μg/cm2/hours. Based on these results it can be concluded that asiaticoside contained in transfersome gel has a better penetration compared to the control gel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mutiah
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Fisiologi Hewan Departemen Biologi FMIPA-UI untuk mengetahui pengaruh penggunaan air rebusan sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 40% sebagai obat luka terhadap mencit (Mus musculus L.) jantan diabetes. Dua puluh empat ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol normal, tanpa induksi aloksan (KK1); kontrol perlakuan hanya dicuci dengan NaCl 0,9% (KK2); kontrol pembanding, diberi Betadine (KK3); dan kelompok perlakuan air rebusan sirih konsentrasi 10% (KP1), 20% (KP2), dan 40% (KP3). Luka dibuat dengan metode Morton yang telah dimodifikasi. Pemberian bahan uji dan pengamatan dilakukan selama 12 hari berturut-turut. Pembentukan keropeng mulai terlihat di hari ke-4 pada seluruh kelompok mencit. Hasil analisis uji perbandingan berganda Mann-Whitney (a= 0,05) pada hari ke-12, menunjukkan bahwa rerata persentase penyembuhan luka KP2 (95,6% +3,854) dan KP3 (91,75% ± 4,721) tidak berbeda nyata dengan KK1 (97,13% ± 3,353 ); KP1 (84,76% ± 7.082), KP2 (95,6% ± 3,854), dan KP3 (91,75% ± 4,721) tidak berbeda nyata dengan KK3 (93,99% ± 4,489); KP1, KP2, dan KP3 tidak berbeda nyata satu sama lain; KP2 dan KP3 berbeda nyata dengan KK2 (68,64% ± 8,978). Berdasarkan data rerata persentase penyembuhan luka dan hasil analisis statistik tersebut, air rebusan sirih dengan konsentrasi 20% cenderung memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan presentase penyembuhan luka dibandingkan air rebusan sirih konsentrasi 10% dan 40%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31439
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>