Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Rasyidin
"Tingkat persaingan antar pemain dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini sudah sedemikian ketat. Bahkan, para pemain yang berbasiskan teknologi GSM tidak lagi hanya bersaing antar mereka raja, namun juga bersaing dcngan para pemain baru yang berbasiskan teknologi CDMA. Oleh karena itu, tiap pemain berusaha untuk memenangkan kompctisi ini dengan memberikan fitur dan pelayanan yang lebih baik dibanding para kompetitomya, termasuk didalamnya memberikan pelayanan puma jual yang terbaik bagi kepuasan pelanggan.
Churn rate atau tingkat berhenti berlanggan merupakan salah satu faktor panting dalam industri telekomunikasi seluler saat ini. Oleh karenanya, setiap operator berusaha meminimisasinya. Salah satu caranya adalah dengan memperlakukan pelanggan dengan balk dan memuaskan. Pelanggan yang puas dapat menjadi loyal kepada perusahaan, yang pada akhimya juga mempengaruhi frekuensi produk atau jasa yang dikonsumsinya, dalam artian bahwa kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli atau membeli kembali suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, dalam rangka memenangkan persaingan dalam industri yang ketat ini, sudah sewajarnya bila setiap operator berlomba-lomba mempertahankan pelanggan mereka dengan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama XL, sebagai salah sate pemain dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia, memberikan layanan puma jual kepada para pelanggannya melalui XL Center dan Call Center 818, yang keduanya berada dibawah Divisi Customer Service. Di XL Center, pelanggan dapat bertemu muka secara Iangsung dengan staff customer service yang ada, dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan kebutuhannya. Sedangkan di Call Center 818, pelanggan hanya bisa mengadukan permasalahan dan kebutuhannya via call saja.
Dalam penelitian Karya Akhir ini, dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan yang datang ke XL Center dan menerima pelayanan dari state customer service yang ada disana. Xl. Center yang dijadikan chick penelitian adalah XL Center Plaza Semanggi. Penelitian yang bersifat dcskriplif ini menggunakan pelanggan yang datang sebagai sampel penelitian. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 125 orang dan sampel diambil pada seat jam kerja XL Center. I-Iasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi XL dalam menyusun strategi pelayanan yang dapat menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, yang pada akhimya dapat memunculkan loyalitas pelanggan terhadap XL.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa mayoritas responden (51,3%) menyatakan puas terhadap pelayanan customer service XL Center Plaza Semanggi. Dari sejumiah responden yang puas tersebut, 75,9% menyatakan temp berrninat untuk menjadi pelanggan XL dan 53,4% menyatakan akan merekomendasikan produk XL kepada orang lain. Dimensi pelayanan yang memiliki bobot kepentingan paling tinggi adalah dimensi reliability (kemampuan dalam memberikan pelayanan), yailu sebesar 23,9%. Sedangkan dimensi pelayanan yang memiliki bobot kepentingan paling rendah adalah dimensi empathy, yaitu sebesar 18,4%.
Dari basil penelitian juga diperoleh data bahwa dimensi pelayanan yang memiliki kesenjangan paling tinggi antara tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan dimata pelanggan adalah dimensi reliability (-0.7982), sedangkan dimensi pelayanan yang memiliki kesenjangan paling rendah adalah dimensi tangible (-0.4159). Bila dilihat dari atribut dimensi pelayanan, kesenjangan paling tinggi terdapat pada atribut " Pelayanan diberikan sesuai dengan waktu yang dijanjikan" (-0.8850), sedangkan kesenjangan paling rendah terdapat pada atribut "Disain gedung dan interior yang menarik" (-0.3274). Terdapat kontradiksi disini dimana dimensi reliability disalu sisi adalah dimensi yang memiliki bobot kepentingan paling tinggi dimata pelanggan, namun disisi lain dimensi ini memiliki tingkat kesenjangan terbesar dibanding dimensi pelayanan lainnya. Pilrak nranajemcn XL harus mengambil langkahlangkah strategis untuk mcmperkeeil tingkat kesenjangan yang terdapat pada dimensi reliability ini, tcrutarrta yang berhubungan dengan masalah ketepatan pemenuhan janji kepada pelanggan.
Dari analisis kuadran, diperolch data atribut dimensi pelayanan yang sudah dijalankan dengan optimal oleh XL maupun yang belum, dengan jugs melihat kepentingan atribut dimensi pelayanan tersebut bagi pelanggan. Beberapa atribut dimensi pelayanan yang patut mendapat perhatian bagi XL adalah atribut selalu menepati janji, sikap simpatik, pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan, kepastian lamanya waktu penanganan masalah diinformasikan dengan jelas, pelayanan yang cepat, dapat dipercaya, memiliki pengalaman Iuas dalam menjawab pertanyaan pelanggan dan bersungguh-sungguh memperhatikan kepentingan pelanggan. Atribut-atribut ini adalah atribut-atribut yang dianggap sangat penting oleh pelanggan, namim rnemiliki kesenjangan yang besar antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dimata pelanggan, dan pihak XL pun belum menjalankannya dengan optimal.
Dari hasil penelitian ini diharapkan XL dapat mempertahankan kinerja pelayanan yang selama ini telah optimal dan meningkatkan kinerja pelayanan yang belum optimal, sehingga kepuasan pelanggan dapat semakin meningkat. Selain itu, peningkatan kemampuan SDM karyawan customer service perlu dilaksanakan dan direncanakan dengan baik untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka dalam menangani pennasalahan pelanggan. XL pun perlu melakukan secara rutin survey kepuasan pelanggan yang datang ke tiap XL Center yang ada ataupun dengan menggunakan jasa ghost shoppers. Hal ini diperlukan dalam rangka menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, sekaligus untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan customer service di XL Center."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Rudivan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T41447
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Indra Atmaja
"Pertumbuhan telekomunikasi mengalami perkembangan yang tinggi. Menara BTS
dibutuhkan untuk memberikan layanan kepada konsumen. Lokasi menara BTS ada
yang membentuk mengelompok dengan ciri yang khas berbeda antar providernya.
Ciri khas yang dimaksud dapat dilihat dari kerapatan menara BTS, letak menara BTS,
dan jumlah menara BTS. Bagaimana karakteristik lingkungan menara BTS pada Kota
Administrasi Jakarta Timur? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
lingkungan menara menara BTS pada Kota Administrasi Jakarta Timur.
Menggunakan metode penelitian deskriptif dan kualitatif untuk mendapatkan
korelasi antar-ciri pengelompokkan lokasi menara BTS dengan pendekatan
keruangan dikaitkan dengan kerapatan bangunan dan kerapatan jalan. Karakteristik
lingkungan Menara BTS PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT Excelcomindo Pratama dan
menara BTS gabungan pada Kota Administrasi Jakarta Timur di dominasi oleh kelas
lingkungan menara BTS rendah yang tersebar dari bagian utara, tengah dan selatan
Kota Administrasi Jakarta Timur, sedangkan untuk kelas lingkungan menara BTS
sedang terkonsentrasi pada bagian tengah Kota administrasi Jakarta Timur, dan kelas
lingkungan menara BTS tinggi hanya tersebar pada bagian utara Kota Administrasi
Jakarta Timur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Maysa
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Rasdiana
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis kinerja karyawan pada PT. Excelcomindo Pratama, Jakarta. Menurut Rummler dan Brache dalam sistim organisasi terdapat tiga variabel yang akan menentukan kinerja karyawan yaitu sasaran kerja, disain kerja dan pengelolaan kerja di mana pengelolaan kerja terdiri komponen spesifikasi kinerja, dukungan terhadap kerja, konsekuensi, umpan balik , pengetahun dan ketrampilan, dan kapabilitas individu.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Excelcomindo Pratama pada tiga departemen yang melakukan penjualan, yaitu departemen Corporate Sales, Retail Operations & OTA - Direct Sales dan Regional Sales Operations - Indirect Sales dengan jumlah karyawan 144 orang. Sampel ditetapkan melalui teknik pengambilan sampel purposif (purposive sampling) sebanyak 61 orang, yaitu hanya pada karyawan yang bertanggung jawab untuk melakukan penjualan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner teitutup yang terdiri dari 11 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 6 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan sasaran kerja (X1) berjumlah 8 butir pertanyaan. Bagian ketiga, pertanyaan yang berkaitan dengan disian kerja (X2) berjumlah 7 butir pertanyaan. Bagian keempat adalah pertanyaan yang berkaitan dengan spesifikasi kinerja (X3) berjumlah 6 butir pertanyaan. Bagian kelima adalah pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan terhadap kerja (X4) berjumlah 5 butir pertanyaan Bagian keenam adalah pertanyaan yang berkaitan dengan konsekuensi kerja (X5) berjumlah 6 butir pertanyaan Bagian ketujuh adalah pertanyaan yang berkaitan dengan umpan balik (X6) berjumlah 11 butir pertanyaan Bagian kedelapan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan persuasive dan pengaruh did (X7) berjumlah 10 butir pertanyaan Bagian kesembilan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan bernegosiasi (X8) berjumlah 7 butir pertanyaan. Bagian kesepuluh adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan (X9) berjumlah 6 butir pertanyaan Akhirnya, bagian kesebelas adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi dan presentasi (X10) berjumlah 11 butir pertanyaan Untuk variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) merupakan hasil penilaian kerja tengah tahunan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 10.0. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan kinerja karyawan digunakan tabulasi silang (crosstab), sedangkan untuk menguji hubungan (korelasi) antara sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi kinerja, dukungan terhadap kerja, konsekuensi kerja, umpak balik, kemampaun persuasive dan pengaruh diri, kemampuan bemegosiasi, kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan, kemampuan berkomunikasi dan presentasi digunakan korelasi tingkat Spearman.
Hasil penelitian dengan menggunakan korelasi tingkat Spearman menunjukkan hubungan antara sasaran kerja (XI) dengan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai rs = 0,881. Hasil analisis korelasi antara variabel disain kerja (X2) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5-0,891. Hasil analisis korelasi antara variabel spesifikasi kinerja (X3) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai rs=0,837. Hasil analisis korelasi antara variabel dukungan terhadap kerja (Xa) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai rs 0,892. Hasil analisis korelasi antara variabel konsekuensi kerja (X5) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5=0,883. Hasil analisis korelasi antara variabel umpan balik (X6) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5~,885. Hasil analisis korelasi antara variabel kemampuan ersuasive dan pengaruh din (X7) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r=0,728. Hasil analisis korelasi antara variabel kemampuan bemegosiasi (Xs) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai 1-= 0,281. Hasil .analisis korelasi antara variabel bersosialisasi dan menjalin hubungan (X9) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai 1-50,318. Hasil analisis korelasi antara variabel berkomunikasi dan presentasi (Xto) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5 0,589.
Dengan demikian hubungan (korelasi) yang paling signifikan antara penerapan variabel-variabel dad sistim kinerja (human performance system) terhadap kinerja karyawan adalah variabel sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi kinerja, dukungan kerja, konsekuensi kerja, umpan balik dan variabel kemampuan persuasive dan pengaruh dari Variabel-variabel kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan dan variabel berkomunikasi dan presentasi mempunyai hubungan yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara variabel bernegosiasi tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA1983
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rico, Author
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27255
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>