Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Emma Inkiriwang Winter
"Dari hasil analisis bab-bab sebelum ini, dapat diinterpretasi secara umum bahwa fenomena program media berita The O'Reilly Factor dapat dilihat sehagai operasionalisasi sebuah upaya hegemoni balasan (counter hegemony). Dilihat dari popularitas program tersebut, herdasarkan realitas rating tertinggi yang dicapainya selama hampir satu dekade, dapat dikatakan bahwa gerakan hegemoni balasan tersehut merupakan suatu upaya yang berhasil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
D1834
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Srimulyo
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2021
020.9 KOK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Allow, Livie Moudy
"Demokrasi di Indonesia memasuki babak baru dengan adanya pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung yang kemudian diikuti dengan pemilihan kepala daerah secara Iangsung pula. Salah satu pendorong praktek demokrasi di Indonesia adalah media komunikasi massa.
Potensi dan kemampuan televisi sebagai media komunikasi politik perlu dikritisi keberpihakan maupun dukungannya. Televisi sebagai media komunikasi massa selayaknya membela kepentingan masyarakat luas, dimana televisi perlu menegakkan diri untuk beifungsi sebagai pengawas atau pilar ke-empat dalam kehidupan bernegara.
Pacific TV sebagai televisi lokal daerah Sulawesi Utara memiliki posisi penting sebagai media informasi maupun sebagai media komunikasi politik, sehingga menarik untuk diamati Iebih dekat dan diteliti bagaimana proses interaksi di dalam mang berita dalam memproduksi berita, terutama berita-berita kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Utara tahun 2005. Tentu saja Pacific TV sebagai televisi lokal Iebih memiliki kedekatan dengan khalayak Sulawesi Utara dan juga dengan para kandidat Gubernur tersebut.
Media dalam memandang suatu reaiitas politik tentu memasukkan unsur subyektifitasnya dalam melakukan haming dan gatekeeping terhadap peristiwa politik, dengan menonjolkan hal-hal yang dianggap penting dan mengaburkan yang tidak. Operasional media membuka kemungkinan terhadap unsur obyektivitas reporter dan dalam tingkat instilusi dipengaruhi oleh faktor ideologi dan arah politik pemilik media.
Kerangka pemikiran yang dipergunakan adalah bahwa interaksi dalam ruang berita merupakan proses gatekeeping. Dimana proses interaksi tersebut diyakini mengeluarkan berita-berita yang kemudian menjadi realitas media yang mempengaruhi komunikasi politik para kandidat Pilkada
Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis berita-berita Pilkada. Dimana metode yang digunakan untuk menganalisis berita-berita tersebut adaiah metode Analisis Framing. Data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumen.
Melalui penelitian ini memperlihatkan bahwa interaksi yang terjadi dalam ruang berita Pacific TV sepenuhnya mengikuti kebijakan editorial Pacific TV yang barpedoman pada pemberitaan yang netral, setimbang dan bebas nilai. Meskipun demikian pernilihan kata-kata pada teks berita yang dirancang oleh ruang berita Pacific TV berpotensi menimbulkan kebingungan karena menampilkan kalimat-kalimat yang memiliki makna ganda jika ditafsirkan. Selain itu berita yang ditayangkan kurang menghadirkan fakta-fakta dan kedua pihak secara setimbang dari segi kuantitas.
Rekomendasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa berita-berita Pacific TV dapat melahirkan pemberitaan yang lebih lugas dan inspiratif dengan menggunakan pilihan kata-kata maupun kalimat yang tepat.
Hal tersebut perlu diteliti pada teievisi-televisi Iokal di daerah lain yang dapat memainkan peran untuk membantu mengumpulkan informasi tentang kandidat dan programnya kepada calon pemilih."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cribb, Robert Bridson
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti , 1990
959.8 CRI jt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Center for Middle East Studies, 2003
355.070 973 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Christina M.
"Masalah kriminalitas atau kejahatan adalah fenomena kota
besar dan merupakan gejala umum yang biasa terjadi pada
masyarakat perkotaan . Namun bukan berarti bahwa masalah
kejahatan tidak ada di pedesaan Bagi media massa sendiri
berita-berita kriminalitas mmpunyai nilai berita yang
tinggi. Dengan semakin berkembangnya bisnis pers media
kian merebut khalayak sebanyak mungkin. Persaingan media massa telah memacu media itu sendiri untuk menampilkan sebanyak mungkin berita yang disukai masyarakat Begitu juga dengan penulisan berita-berita kriminalitas.
Untuk memenuhi keinginan masyarakat, media massa sering kali
tidak . mengindahkan aturan-aturan yang berlaku. Sedangkan
aturan yang berlaku itupun tidak mempunyai kekuatan hukum ·
yang kuat. Sehingga penulisan berita-berita kriminalitas di Majalah Berita Mingguan TEMPO merupakan majalah berita
yang secara rutin dan mendalam memuat berita-berita
kriminalitas. Maj alah ini menyediakan satu kolom rutin
yang khusus untuk menyajikan berita-berita kriminali tas,
Yaitu kolom kriminalitas. Berita yang disajikan berasal dari
da1am dari maupun luar negeri . Untuk melihat bagaimana
majalah ini menyajikan berita-berita kriminalitas di kolom
kriminalitasnya, penelitian ini mengambil sampel majalah
TEMPO pada tahun 1993 . Dengan pertimbangan bahwa pada tahun
tersebut tingkat kriminalitas di Indonesia paling tinggi
dalam lima tahun terak hir . Walaupun majalah berita mingguan
terbesar saat itu, kini sudah mati namun sajian cara
penulisan berita-berita kriminalitasnya dapat menjadi'
sumbangan penelaahan teoritis mengenai pelaksanaan fungsi
media massa di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Abdurrahman
"Konvergensi media yang sedang terjadi di berbagai dunia kini telah dan sedang mengalami perkembangan di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, konvergensi mengalami tantangan pada setiap ranah dan negara yang berbeda. Dalam hal ini, ranah ruang berita atau newsroom menjadi perhatian yang cukup penting dikarenakan media bertanggung jawab atas penyebaran informasi kepada khalayak.
Erat kaitannya antara konvergensi di dalam organisasi berita dengan kemunculan internet dan media online sebagai basis baru bagi ruang berita yang mengadopsi nilai-nilai konvergensi. Internet memiliki banyak keunggulan dalam menyampaikan pesan dan informasi. Kelebihan ini menjadikan internet sebagai media baru dengan karakteristik multimedia, interaktifitas, pengarsipan, dan virtualitas.
Internet memiliki fitur serta iklim yang berbeda dengan media tradisional lainnya yang selama ini digunakan oleh media sebagai ruang berita. Struktur penting dari media baru ini adalah adanya integrasi antar komunikasi, data, dan komunikasi secara masif. Dan hal tersebut dicapai dalam sebuah medium. Praktek jurnalisme yang diterapkan dalam ruang berita yang baru inilah yang akan dikaji dan ditelaah perkembangannya di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Oya Sonjaya Bachtiar
"Kondisi tatanan pemerintahan atau kekuasaan di dunia modern menuntut terakomodasinya peran dan partisipasi rakyat secara utuh. Berbeda dengan era-era sebelumnya. Salah satu era yang dimaksud adalah Abad Pertengahan yang identik dengan kekuasaan gereja. Saat itu, kekuasaan didominasi oleh kalangan agamawan yang menganggap penguasa didaulat oleh Tuhan. Dalam konteks ini, kekuasaan menjadi tujuan, bukan sebagai alat. Selain Abad Pertengahan, kekuasaan pada masa-masa sebelumnya adalah miliki pihak yang memiliki status tinggi di ranah sosial. Tatkala menjabat sebagai penguasa, mereka memiliki akses dan kesempatan untuk tetap mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara, meski harus mencederai kepentingan rakyat. Dalam kondisi seperti ini, rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan hak-haknya. Mereka hidup dalam suasan hegemonik, baik lewat tidak pemaksaan, kekerasan atau pendekatan sosial dan budaya. Atas dasar itulah, hubungan rakyat dengan kekuasaan dipertanyakan. Kekuasaan sendiri memiliki rumusan ideal yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan kepentingan rakyat. Berbagai kenyataan yang tidak menggambarkan fungsi kekuasaan kekuasaan yang idel menunjukkan bahwa kekuasaan tersebut tidak berfungsi dengan ideal. Saat itu pula landasan pemikiran tentang civil society dalam tatanan masyarakat politik terangkat dan layak untuk diperbincangkan. Pemikiran John Locke bersember pada analisanya tentang state of nature, saat masyrakat terdiri dari individu-individu dengan berbagai kepentingannya masing-masing. Kehidupan pad kondisi alamiah diwarnai kebebasan, sebab lahir dari penerapan rasio. Rasio menghendaki adanya penerimaan individu atas yang lainnya tanpa kehendak untuk mendominasi dan merugikan pihak lain. Locke tidak menganggap state of nature itu sacara alamiah buruk dan kasar. Perilaku manusia dikendalikian dan dikontrol oleh hukum alam, dan menganggap hukum alam itu sebagai manifestasi dari rasionalitas manusia yang mampu membatasi egoisme, sifat mementingkan diri sendiri dan memotivasi munculnya perilaku sosial. Dalam Negara alamiah, seluruh individu wajib mempertahankan hidup mereka, kebebasan, dan apa yang mereka miliki-ketiga hal inilah yang menjadi tiga poin hak alamiah manusia yang berkaitan dengan hak hidup, kebebasan, dan kepemilikan. Hal ini berlaku bagi setiap orang. Bagi Locke, tentu saja menjadi persoalan tersendiri untuk menjadikan poin¬poin itu termapankan lewat undang-undang, maka penting untuk dibuatsebuah pemerintahan. Lewat mekanisme kontrak sosial, serbuah pemerintahan didirikan saat semua orang sepakat untuk saling menerima hak-hak tersebut berlaku pada diri mereka masing-masing, lalu dibuatlah hikum itu denagan didukung otoritas politik berupa nagara."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38085
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Fadhlurrahman
"Maraknya komunitas televisi swasta membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, baik positif atau negatif. Kehadiran mereka pun sering menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Pada satu sisi masyarakat dipuaskan oleh kehadiran mereka yang menayangkan hiburan dan memberikan informasi, namun di sisi lain mereka pun tidak jarang menuai kecaman dari masyarakat karena tayangan-tayangan mereka yang kurang bisa diterima oleh masyarakat ataupun individu-individu tertentu. Selain itu, dunia televisi (TV) sekarang ini berkembang menjadi industri budaya, alhasil televisi harus menghadapi pangsa pasar yang tercipta.
Dalam era kapitalis, pasar menuntut adanya komoditi yang bisa dipertukarkan, alias diperjualbelikan. Menjamurnya program favorit pemirsa, yaitu infotainment, menjadi suatu hegemoni di pertelevisian Indonesia. Stasiun TV mengikuti selera pasar agar mampu meraup keuntungan yang berlipat, sehingga terkadang media TV tidak memikirkan apakah adanya manfaat dari konten program yang ditayangkan. Entertainment adalah kata dasar dari infotainment, namun apakah berita sensasi seperti misalnya kawin cerai seorang artis, perselingkuhan, dll, merupakan suatu hiburan bagi masyarakat? Informasi atau gosip dikemas sedemikian rupa untuk meningkatkan atau mempertahankan peringkat rating.

The number of community private television carry much impact on people lives either positive or negative. Their presence is often give rise to the pros and cons in the community .On one side of the community slaked by the presence of those who showed entertainment and give information , but in the other hand they are not uncommon reaped criticism from the community because of their program that is less acceptable by the community or particular individuals. The televisi (TV) industry right now it develops into cultural industries, as a result of market share have to face television created.
In the era of capitalist, market demand a commodity that can be exchanged. Wide spread of viewers favorite program, namely infotainment, eventually become a television hegemony in indonesia. Following a tv station market in order to gain the advantage that strong, and sometimes it does not consider the tv the benefit of the program aired. Entertainment is the word the basis of infotainment, but whether the news the sensation of an artist such as divorce, affair, is an entertainment for the community? Information or gossip packed in such a way to improve or maintain the ratings rank.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>