Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan Dwi Raharjo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5136
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alex Anindito
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian segmentasi yang telah ditetapkan oleh stasiun radio dan mengidentifikasi karakteristik stasiun radio yang dipersepsikan mirip. Positioning berhubungan dengan strategi komunikasi, yaitu bagaimana konsumen memberikan persepsi akan suatu produk atau jasa di dalam otaknya. Salah satu teknik analisis data untuk mengetahui persepsi konsumen adalah dengan menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS). MDS merepresentasikan persepsi dan keinginan dari responden.
Unit analisis dari penelitian ini adalah radio yang komposisi isi siarannya minimal 20% berisi news atau talk Dari data pada Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) didapatkan ada sembilan buah radio yang masuk dalam kategon ini. Populasi unit pengamatan adalah mahasiswa FISIP UI yang masih kuliah mulai dari angkatan 1998 sampai dengan angkatan 2002. Unit pengamatannya sendiri adalah individu. Teknik penarikan sample menggunakan teknik Cluster Sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan teknik survey dengan kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari studi dokumen.
Secara keseluruhan Radio Elshinta dinilai sebagai Radio yang paling memenuhi tuntutan untuk Faktor Akurasi serta Faktor Aktualitas dan Relevansi. Pada urutan kedua diduduki oleh Radio Sonora dan Radio ARH pada urutan ketiga.
Radio yang dipersepsikan mirip oleh responden adalah Radio ARH dengan Radio Sonora. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan I Radio dan Radio Pas dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Penelitian ini menunjukkan bahwa radio-radio yang mengelompok pada satu kuadran mempunyai ciri-ciri segmentasi pendengar yang hampir sama.
Positioning radio dengan format apapun yang dipilih, harus memperhatikan empat buah aspek yaitu : quality, originality, interactivity dan availability.
Quality, meliputi keseluruhan komponen yang ditawarkan oleh stasiun radio tersebut. Kualitas jasa dan pelayanan terhadap stake holder stasiun radio harus selalu menjadi pertimbangan utama dari pihak manajemen. Kualitas utama dari stasiun radio adalah program yang ditawarkan kepada para pendengarnya. Selain itu juga berhubungan dengan unsur people yaitu pekerja radio itu sendiri dan para pendengar radio yang memberikan persepsi akan jasa yang diberikan stasiun radio tersebut.
Originality sebuah stasiun radio berhubungan dengan penciptaan dan mutu dan program-program yang dibuat oleh stasiun radio tersebut. Makin banyaknya stasiun radio yang mengudara dengan segmen pendengar yang beraneka ragam membuat stasiun radio mempunyai kesutitan untuk membedakan diri mereka dengan stasiun radio lain yang mempunyai format yang mirip. Stasiun radio perlu membuat suatu program yang dapat mengisi ceruk yang kosong "Niche Programming".
Interactivity berhubungan dengan komunikasi antara stasiun radio dengan para pendengarnya. Karma radio merupakan media satu arah maka stasiun radio harus mengupayakan para pendengamya untuk memberikan input maupun saran dengan penciptaan program yang dapat melibatkan para pendengarnya.
Availability berhubungan dengan place, lokasi pemancar dan daerah cakupan yang dapat diliput oleh sebuah stasiun radio, selain itu lama waktu siaran juga memegang peranan dalam hal ini. Jika saran dan prasarana serta faktor keuangan dapat mendukung maka sebuah stasiun radio seharusnya siaran 24 jam.
Jika kita lihat dari segi target pendengar setiap stasiun radio maka yang paling mendekati format stasiun radio News-Talk adalah Radio Elshinta dengan target pendengar berusia 30 - 50 tahun. Jika dilihat berdasarkan pada format isi siaran maka Radio Sonora paling tidak sesuai dengan format Radio Informasi karena pada saat prime time di pagi hari, radio ini justru tidak menyiarkan berita melainkan menyiarkan acara talk dan pada saat prime time di sore hari, justru diisi dengan acara musik dengan selingan program interactive.
Format siaran Radio Elshinta pada saat prime time di pagi dan sore baru menyiarkan berita (news) . Acara dibuka dengan relay berita dari BBC Siaran Indonesia padsa pukul 06.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 06.30 sampai 07.00. Pada sore harinya ada relay berita dari BBC Siaran Indonesia pukul 18.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 16.30 sampai 17.00.
Selain waktu prime time di pagi dan sore hari, Radio Elshinta juga menyiarkan berita dan perbincangan. Jika kita lihat berdasarkan format stasiun Radio Informasi dengan spesialisasi News-Talk maka dapat dikatakan bahwa Radio Elshinta yang paling mendekati konsep radio News-Talk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Priambodo
"Peran mahasiswa dalam negara sering diistilahkan sebagai agent of change (Sanit, 1988). Sejarah mencatat berbagai tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa yang berhasil membawa keadaan yang lebih baik di negara tempatnya berada. Peran mahasiswa dalam sejarah Indonesia bahkan telah membuat mahasiswa Indonesia memiliki identitas politik yang khas, sumber legitimasi peran politik mahasiswa. Mahasiswa mempunyai kedudukan yang tinggi di mata masyarakat maupun image media.
Namun disisi Iain kita mendapati kesan dan kenyataan yang berlawanan ketika memasuki alam nyata kampus. Kita dapati suasana kantin-kantin yang dipenuhi mahasiswa berorientasi kesenangan semata, atau iklim studi oriented saja tanpa peduli dengan masalah-masalah di sekelilingnya. Suatu situasi-kondisi nyata yang sangat jauh dari idealisme agent of change mahasiswa.
Penelitian ini berangkat dari kesenjangan fakta-fakta tersebut diatas. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan bagaimana sesungguhnya deskripsi / gambaran umum partisipasi politik di kalangan mahasiswa. Lalu dalam perkembangannya penelitian ini dilengkapi dengan pertanyaan bagaimana hubungan partisipasi mahasiswa tersebut dengan variabel-variabel prediktornya.
Secara umum mahasiswa didefinisikan sebagai suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya selalu dalam ikatannya dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi didefinisikan sebagai lembaga pendidikan formal diatas sekolah lanjutan atas yang terutama mernberikan pendidikan teori dari suatu ilmu pengetahuan disamping mengajarkan suatu ketrampilan (skill) tertentu (Sarwono, 1978). Secara lebih operasional mahasiswa didefinisikan sebagai setiap orang yang secara resmi terdaftar unruk mengikuti pelajaran-pelajaran di suatu tempat pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.
Sementara partisipasi politik didefinisikan sebagai kegiatan warga negara sebagai warga sipil (private citizens) secara individual atau kelompok yang bertujuan mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah dalam hal pemilihan pemimpin dan penetapan kebijakan publik, termasuk didalamnya semua bentuk aktivitas yang dimaksud mempengaruhi pemerintah. Partisipasi terbagi dalam bentuk-bentuk conventional dan unconventional. Menurut Dalton (1996), terdapat tiga potensial prediktor partisipasi, yaitu karakteristik personal, pengaruh kelompok, dan sikap politik, yang terdapat pada diri seseorang.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif merupalkan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat. Dalam penelitian bentuk ini tidak digunakan dan tidak dilakukan pengujian hipotesis. Hasil yang diperoleh lebih merupakan gambaran tentang karakteristik suatu kelompok sampel yang dapat menjelaskan suatu gejala. Penelitian deskriptif tidak meramalkan hasil yang akan diperoleh dan hasil yang diperoleh adalah gambaran yang mendetil tentang masalah (Setiadi, Matindas, dan Chairy, 1998).
Melalui penelitian ini ingin diketahui bagaimana gambaran tingkat partisipasi pada setiap bentuk-bentuk partisipasi. Juga ingin diketahui bagaimana gambaran hubungan partisipasi dengan variabel-variabel prediktor partisipasi. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia. Semuanya berjumlah 92 orang. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Alat pengumpul data tersebut adalah kuesioner bentuk-bentuk partisipasi, kuesioner pengaruh keiompok, dan kuesioner sikap politik. Data mengenai karakteristik personal diperoleh dari data kontrol. Teknik pengolahan data adalah statistik deskriptif dan perhitungan korelasi serta perhitungan perbandingan mean.
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat partisipasi mahasiswa secara umum pada berbagai bentuk partisipasi adalah rendah. Terdapat hubungan antara partisipasi mahasiswa dengan variabel prediktor 'pengaruh kelompok' dan variabel prediktor 'sikap politik'. Penelitian ini juga menemukan bahwa besar kedua variabel prediktor tersebut beserta aspek-aspeknya adalah tinggi kecuali untuk aspek ?kepuasan politik'. Partisipasi mahasiswa berhubungan dengan tingkat keaktifan di organisasi kemahasiswaan. Usia berhubungan dengan partisipasi electoral activity. Dan terakhir, perbedaan fakultas, asal suku, pilihan organisasi diluar kampus, persepsi aktivis nonaktivis, agama yang dianut, persepsi ideologi, dan persepsi peer group terdekat; rnenyebabkan adanya perbedaan partisipasi secara umum pada bentuk-bentuk partisipasi yang ada."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S3006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sapto Nugroho
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetaui bagaimana pengaruh disrupsi teknologi dan pandemi COVID-19 terhadap pelaksanaan program dan kegiatan terkait dengan pencapaian strategi kegiatan sosial yang berkelanjutan pada 3 (tiga) jenis radio yaitu Radio Republik Indonesia (RRI), Radio An-Nasihah, dan Radio Gamasi, serta mengetahui bagaimana strategi yang diterapkan oleh ketiga jenis radio tersebut di tengah era disrupsi teknologi dan pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara semi terstruktur yang dianalisis menggunakan analisis konten, tematik, dan constant comparative. Penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan teori Disrupsi Teknologi dan teori Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga radio yang diteliti terdampak oleh adanya disrupsi teknologi dan Covid-19. Masing-masing radio tersebut telah melakukan inovasi dalam menghadapi tantangan disrupsi teknologi dan COVID-19 yaitu membuat inovasi dalam menyajikan program broadcast (aplikasi radio) via facebook, instagram, youtube, website dan juga apilkasi di appstore dan playstore, membuat program marketplace di radio lengkap dengan harga (live), merubah pola kerja broadcasting from home, bekerja sama dengan para influencer dalam melakukan siaran serta penyajian konten berita yang informatif terkait COVID-19 dan memanfaatkan media soial dan meluncurkan aplikasi RRI PLAY GO. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari ketiga radio yang diobservasi, Gamasi adalah merupakan radio yang paling aktif dalam menjalankan kegiatan CSR nya dalam bentuk “Program Berbagi” dengan melakukan kunjungan dan hiburan ke Panti Asuhan dan Penjara, membagikan paket sembako bagi mereka yang kurang mampu di sekitar studio dan masyarakat di pulau-pulau di wilayah Sulawesi Selatan. Radio Gamasi diklasifikasikan pada tahap 4 dari teori CSR (teori etika) mengingat bahwa Radio Gamasi telah melakukan program berbagi kepada masyarakat.

This study is intended to find out how the impact of technological disruption and the COVID-19 pandemic on the implementation of programs and activities related to the achievement of a sustainable social activity strategy on 3 (three) types of radio, namely Radio Republik Indonesia (RRI), An-Nasihah Radio, and Gamasi Radio, and to find out how the strategy implemented by the three types of radio amid the era of technological disruption and the COVID-19 pandemic. This study used descriptive qualitative methods through semi-structured interviews which were analyzed using content, thematic, and constant comparative analysis. This research was conducted by applying the theory of Technology Disruption and the theory of Corporate Social Responsibility (CSR). The results showed that the three radios studied were affected by technological disruption and Covid-19. Each of these radios has made innovations in facing the challenges of technological disruption and COVID-19, namely making innovations in presenting broadcast programs (radio applications) via Facebook, Instagram, YouTube, websites and also applications on the Appstore and Playstore, creating a complete radio marketplace program. with prices (live), changing the work pattern of broadcasting from home, collaborating with influencers in broadcasting and presenting informative news content related to COVID-19 and utilizing social media and launching the RRI PLAY GO application. Furthermore, the results show that of the three radios observed, Gamasi was the most active radio in carrying out its CSR activities in the form of a “Sharing Program” by visiting and entertaining orphanages and prisons, distributing food packages for the underprivileged around the studio and the community on the islands in the South Sulawesi region. Radio Gamasi is classified in stage 4 of CSR theory (ethical theory) considering that Radio Gamasi has carried out a program of sharing with the community."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasminaring D. Sumarno
"Saat ini manusia modern di kota besar rupanya memiliki lebih kepada media elektronik radio, Radio dituntut untuk bisa menjadi teman, yang tidak hanya menghibur tetapi sumber pengetahuan yang dapat diserap. Pengetahuan yang dapat diserap ini tidaklah terlalu rumit dan ilmiah, tetapi juga tuntutan juga menjadi bukan sekedar omong kosong. Radio Trijaya FM melalui acara Jakarta Round Up nya menyajikan informasi tentang peristiwa-peristiwa aktual dengan pembahasan yang lebih mendalam. Acara ini dipasang pagi hari dengan maksud menemani aktivitas target pendengarnya, mulai dari persiapan berangkat ke tempat kerja, sampai tiba di tempat kerja tersebut. Karenanya, boleh jadi informasi tersebut merupakan informasi pertama yang diperoleh pendengarnya. Bagai manapun, dalam penyampaian informasi, radio sebagai media elektronik memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan media cetak. Salah satu di antaranya adalah dibatasi oleh waktu. Dalam arti, khayalaknya hanya menerima informasi saat mendengarkan saja. Begitu pesan yang disampaikan selesai, pendengar tidak dapat mengulang kembali untuk mendengarkan isi pesan tersebut. Berbeda dengan media cetak, isi pesan yang diterima dapat dibaca berulang-ulang. Dengan keterbatasannya seperti itu bukan tidak mungkin pendengarnya akan mencari pengulangan dari apa yang telah di dengar di radio, dengan memanfaatkan media cetak. Dari kenyataan tersebut, peneliti ingin melihat apakah dengan mendengarkan acara Jakarta Round Up di Radio Trijaya FM, mendorong pendengarnya mencari informasi serupa melalui surat kabar, khususnya surat kabar harian. Dalam melaksanakan studi ini peneliti memakai metoda survei sampel untuk mengumpulkan data dari para pendengar Radio FM, khususnya lagi yang mendengarkan acara Jakarta Round Up. Data diperoleh dianalisa secara statistik dengan Tri jaya yang Koefisien Korelasi Kendali tau-b dan Chi Kuadrat, untuk melihat hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar adalah kecil dan lemah, dan tidak semua variabel penggunaan radio mempengaruhi penggunaan surat kabar. Penggunaan radio hanya berpengaruh terhadap penggunaan surat kabar jika dilihat dari lamanya responden mendengar acara Jakarta Round Up perhari. Mereka yang lebih lama mendengar, lebih terdorong untuk mencari informasi serupa melalui surat kabar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel kegiatan awal membaca surat kabar dan variabel minat terhadap masalah ekonomi, frekuensi mendengar Jakarta Round Up dalam seminggu mempengaruhi responden mencari informasi serupa melalui surat kabar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S3963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Lazuardi
"ABSTRAK
Telah dibuat suatu alat untuk sistem keamanan dan kenyamanan mobil berupa miniatur dengan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID). RFID ini berbasis pada mikrokontroller 89S51 sebagai pusat kontrolnya. Alat ini dapat membuka pintu hanya dengan mendekatkan RF tag pada pintu yang sudah terdapat RF reader. Selain itu RF tag juga dapat mengatur posisi tempat duduk, menyalakan mesin, dan menampilkan nama pemilik tag secara otomatis. Alat ini cukup aman karena hanya pemilik RF tag sajalah yang bisa membuka dan menjalankan mobil. Apabila RF reader menangkap data yang dikirimkan RF tag sesuai dengan data base maka mobil dapat dioperasikan. Dari 4 kartu tag yang telah diuji, semuanya dapat terdeteksi dan bekerja dengan baik."
2006
S29126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atmanto
"ABSTRAK
Berbagai macam aktivitas yang telah dilakukan aleh manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, tanpa disadari telah mengubah lingkungan hidupnya menjadi lingkungan yang berbeda dari lingkungan alas semula. Perubahan ini antara lain telah mencemarkan atau merusak ekosistem biotik maupun abiotik sekitar, yang akibatnya dapat mengurangi daya dukung keberlangsungan alas itu sendiri.
Pemeliharaan dan pelestarian kembali alas lingkungan akan menjadi lebih sulit apabila kendala dan keadaan mental masyarakat seperti : tidak ada kepedulian, kurangnya kesadaran, dan kurangnya rasa kebutuhan akan lingkungan hidup bersih tidak dapat diatasi.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh tingkat penguasaan konsep lingkungan, dan persepsinya terhadap lingkungan sekitar. Pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang konsep lingkungan akan mempengaruhi persepsi dan menentukan sikap berfikir terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi. Pada mahasiswa, persepsi tentang masalah lingkungan hidup menjadi penting karena merupakan langkah awal bagi generasi penerus dalam mencari strategi dan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, mahasiswa sebagai bagian dari komponen ekosistem lingkungan hidup, juga mempunyai kemampuan dan kesempatan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari yang mampu membangun bangsa dan negara berwawasan lingkungan hidup. Untuk maksud ini, FMIPA Universitas Indonesia memasukkan Pengantar Ilmu Lingkungan sebagai kurikulum perkuliahan mahasiswa. Upaya ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep lingkungan, yang akhirnya dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku mahasiswa terhadap kesadaran mengelola lingkungan hidup.
Dari uraian di atas make masalah penelitian ini adalah seberapa besar sumbangan pengetahuan konsep lingkungan hidup, persepsi dan sikap mahasiswa tentang kegiatan lingkungan terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya kontribusi dan hubungan pengetahuan, persepsi, dan sikap dengan partisipasi dalam kegiatan lingkungan.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
a. Tingkat pengetahuan lingkungan hidup memberikan sumbangan yang positif terhadap persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan kegiatan lingkungan.
b. Persepsi tentang pelaksanaan kegiatan lingkungan memberikan sumbangan yang positif terhadap sikap mahasiswa dalam kegiatan lingkungan. sikap mahasiswa pada pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup memberikan sumbangan yang positif terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan.
c. Tingkat pengetahuan lingkungan hidup dan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan lingkungan memberikan sumbangan yang positif terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan.
Penelitian dilakukan pada mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia pada tahun akademik 1991/1992. Jenis penelitian adalah survai, deskripsi korelasional dengan menggunakan sampel secara acak. Sesar sampel ditentukan berdasarkan taksiran proporsi jumlah subyek dan koefisien konfidensi ditetapkan sebesar 95%. Jumlah sampel di Jurusan Geografi 13 orang, Fisika 24 orang, Kimia 12 orang, Biologi 12 orang, dan Matematika 11 orang mahasiswa angkatan tahun 1987 sampai dengan 1992.
Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan pengujian hipotesis dengan uji statistik korelasi Pearson dan distribusi t. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner pada responden dan wawancara untuk melengkapi analisis deskripsi dan kesimpulan statistik ini.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan lingkungan hidup tidak memberikan sumbangan berarti, terhadap persepsi tentang pelakeanaan kegiatan lingkungan hidup. (t hitung ~ t tabel = 0,042 < 1,67). Besarnya pengaruh X terhadap Y adalah 0,0025%.
b. Persepsi tentang pelaksanaan kegiatan lingkungan memberi sumbangan berarti terhadap sikap mahasiswa dalam kegiatan lingkungan (t hitung > t tabel = 2,554 > 1,67). Besarnya pengaruh X terhadap Y adalah 8,53%.
c. Sikap memberi sumbangan yang berarti terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan hidup (t hitung > t tabel = 3,890 > 1,67). Besarnya pengaruh X terhadap Y 15,207%.
Pengetahuan lingkungan hidup tidak memberikan sumbangan yang berarti terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan (t hitung { t tabel =1,513 < 1,67). Besarnya sumbangan X terhadap Y adalah 3,17%. Sedangkan persepsi tentang masalah, dukungan, pengertian, manfaat, dan tindak-lanjut kegiatan lingkungan memberikan sumbangan yang berarti terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan (t hitung 7 t tabel = 4,093 > 1,67). Besarnya pengaruh X terhadap Y = 19,49%.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan Pengantar Ilmu Lingkungan tidak terbukti mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan hidup. Sedangkan persepsi dan sikap tentang kegiatan lingkungan terbukti mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan lingkungan walaupun pengaruh X terhadap Y kecil. Hal ini mungkin disebabkan partisipasi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kesadaran dan minat profesi mahasiswa. Namun demikian pengetahuan ilmu lingkungan yang diperoleh mahasiswa dalam kuliah akan berpengaruh terhadap sikap, dan wawasan berfikir mahasiswa dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup.

Various activities have been done by human being to meet his needs of life, but consciously or unconsciously has changed his environment into different from the original one. This change among others has contaminated or damage biotic ecosystem as well as a biotic ecosystem of the surroundings, which in turn may weaken the supporting power of perpetuity of the nature itself.
Safeguarding and preservation of the environment will become more and more complicated if various constraints and the state of public mentality such as lack of care, lack of consciousness, and lack of respect to cleanliness of the environment could not be overcome.
Human behavior has been influenced by the level of the surrounding environment. Knowledge and experience of students on environmental concept will influence their perception and determine their way of thinking to current environmental problems. The perception of students on environmental problems will be important because it constitutes a first step for the young generation to identify strategies on environmental management efforts. In addition, students as part of the component of the environmental ecosystem, have the ability and opportunity to become leaders of the nation in the future who can develop their nation and country towards a sustainable development.
For those purposes, the Mathematics and Natural Science Faculty (FMIPA) of University of Indonesia has included Introduction of Environmental Science in the curriculum of the first semester, with the expectation that the students will gain some knowledge on environmental concepts. Finally it will influence the perception and attitude of the students toward consciousness in environmental management.
The objective of this research is to find out the magnitude of contribution and correlation of knowledge on environmental concept, perception and the attitude to the participation of the students in environmental activities.
Hypotheses put forward in this research are:
a. The degree of knowledge on environmental concept provides a positive contribution to students' perception on the implementation of environmental activities.
b. Perception on the implementation of environmental activities gives a positive contribution to students' attitude on environmental activities.
c. The students' attitude on environmental activities gives a positive contribution to students participation in environmental activities.
d. The degree of knowledge on environmental concept and perception on the implementation of environmental activities give a positive contribution to participation of students in environmental activities.
This research was carried out on students of The Mathematics and Natural Science Faculty (FMIPA) of University of Indonesia in 1991/1992. The kind of research is a correlation description survey, by using random sampling. The number of samples was determined by the appraisal proportion of the number of subjects and confidence coefficient, which is 95%. The number of samples comprises the Department of Geography (13 students), Physics {24 students), Chemistry (12 students), Biology (12 students), and Mathematics (11 students) graduated in 1987 up to 1992. Data processing was carried out descriptively and hypotheses were tested through statistic test correlation of Pearson and t distribution. The data were collected by filling in questionnaires by respondents and interviews with students to complete analysis of description and conclusion of this statistic.
The result of study were as follows :
a. Knowledge on environment did not provide a significant contribution toward perception concerning implementation of environmental activities(t count < t table = 0.042 < 1.67). Total contribution of X to Y was 0.0025%.
b. Perception on implementation of environmental activities gave a significant contribution to the attitude of students in environmental activities (t count > t table = 2.554 > 1.67). Total contribution of X to Y was 8.53%.
c. Attitude gave a significant contribution to participation of students in environmental activities (t count > t table = 3.890 > 1.67). Total contribution of X to Y was 15.207%.
d. Knowledge on environment did not provide a significant contribution to participation of students in environmental activities ( t count < t table = 1.51 < 1.67). Total contribution of X to Y was 3.17%. While perception concerning a problem, support, understanding, use, and follow-up of environmental activities provided significant contributions to participation of students in environmental activities (t count > t table = 4.093 > 1.67). Total contribution of X to Y = 19.49%.
Based on the result of the tests on the hypotheses, it may be concluded that the knowledge on introduction to environmental issues, evidently does not affect significantly the participation of students in environmental activities. However, perception and attitude have been proved to be of influence on the participation of students in environmental activities, although the contribution of X to Y is rather small. Perhaps, participation is more influenced by consciousness, interest and willingness of the students. Nevertheless the knowledge on environment taught to the students will influence their attitude and the way of thinking in facing environmental problems.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiralda, Cera
"Jumlah dan jenis media massa pada saat ini semakin banyak dan beragam, namun perkembangan ini tidak disertai dengan kenaikan budget iklan yang ada. Akibatnya persaingan antar media massa termasuk media radio menjadi semakin ketat. Dalam kondisi persaingan seperti ini muncul sebuah stasiun radio baru yang membidik segmen wanita di Jakarta.
Gebrakan awal yang dilakukan untuk meningkatkan brand awarness adalah menggandeng brand Cosmopolitan yang telah lebih dulu dikenal sebagai majalah yang sarat akan info mengenai seks dan relationship. Dengan hadirnya radio ini yang merupakan radio pertama didunia yang menggunakan brand Cosmopolitan, maka peneliti ingin mengetahui pertama konsep awal pernbentukkan radio Cosmopolitan, kedua bagaimana bentuk penjabaran konsep tersebut ke dalam salah satu program unggulan yaitu acara pagi dan ketiga bagaimana gambaran respon pendengar mengenai program acara tersebut dilihat dari kesukaan sampai ketidaksukaan terhadap topik acara, narasumber, variasi program, humor, karakteristik, musik dan sound effect yang digunakan.
Kerangka konsep penelitian ini adalah karakteristik media radio, fungsi media, brand, segmentasi. targeting dan positioning, audiens dan program radio. Konsep tersebut akan memberikan teori dan definisi yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi manajemen radio untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Dari hasil in depth interview yang dilakukan terlihat bahwa radio Cosmopolitan dibuat dengan konsep awal sebagai on air magazine. Namun karena perbedaan karakter kedua media tersebut, maka terdapat peruedhan usia antara pendengar Radio dan pembaca majalah Cosmopolitan. Info yang diberikan juga mengalami perubahan namun perubahan-perubahan ini harus tetap berada pada satu rujukan yang sama yaitu Fun Fearless Female.
Salah satu turunan dari konsep radio yang dibuat tercemiin dari konsep program acara pagi yang ada setiap hari Senin sampai Jum'at dari jam 06.00 - 10.00 WIB tang disebut dengan acara Breakfast Club. Acara ini dibuat dengan konsep ringan santai, lucu dan tidak serius yang berfungsi sebagai teman perjalanan dari rumah ke tempat aktifitas dan bias membuat orang semangat menghadapi hari ini.
Topik yang dipilih setiap harinya dibagi beberapa kategori yaitu karir, keluarga, current issues, seks dan relationship. Penyiar yang bertugas harus seorang publik figure, memiliki karakter yang kuat dan good story teller. Dari hasil survey yang dilakukan sebagian responden menyukai topik karir dan seks. Sedangkan humor yang spontan dan istilah baru merupakan humor yang disukai oleh responden.
Penggunaan public figure dapat membuat responden memiliki ikatan emosional dengan penyiarnya, namun konsekuensi yang harus diterima adalah pendengar menjadi lebih loyal ke penyiamya dibandingkan dengan stasiun radio tersebut, akibatnya bargaining power pihak manajemen dapat melemah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya publik figur tersebut harus dapat mempromosikan program acara dan penyiar lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan antar program acara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>