Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ali Maksum
"ABSTRAK
Bila kita menyimak perjalanan prestasi olahraga Indonesia di tingkat regional maupun internasional, olahraga beregu kurang memiliki catatan yang menggembirakan dibandingkan dengan olahraga perorangan. Pertanyaan yang muncul adalah: apakah kita tidak mempunyai potensi di cabang olahraga beregu? Apakah pembinaan cabang olahraga beregu yang selama ini berjalan kurang efisien dan efektif? Apakah karena memang kita tidak mampu membentuk dan mengembangkan cabang olahraga beregu yang baik sehingga menjadi sebuah tim yang solid dan andal untuk berprestasi? Tujuan penelitian ini adalah ingin mengembangkan program intervensi psikologis yang terwujud dalam bentuk pelatihan yang efektif untuk meningkatkan kohesivitas tim pada cabang olahraga beregu.
Penelitian ini didesain menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah pengembangan program yang bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan paket program pelatihan kohesivitas. Langkah ini dilakukan mengingat belum adanya paket pelatihan kohesivitas tim, terutama di Indonesia, yang secara khusus dikembangkan untuk tim olahraga. Dad studi literatur yang dilakukan ditemukan materi pelatihan yang terdiri dari: (1) kerjasama tim, (2) identitas dan kebanggaan tim, (3) hubungan interpersonal, (4) kepercayaan, (5) tujuan dan norms kelompok, (6) fungsi dan peran pemain dalam tim, dan (7) pengelolaan konflik. Ketujuh materi tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk paket/kurikulum pelatihan kohesivitas yang akan diterapkan pada penelitian tahap kedua selama dua bulan. Tahap ini bertujuan untuk melihat efektivitas program pelatihan yang telah dikembangkan kepada khalayak sasaran. Implementasi program dilakukan dengan pendekatan eksperimen. Sebagai kelompok eksperimen adalah SSB (Sekolah Sepak Bola) Indonesia Raya dan sebagai kelompok kontrolnya adalah SSB Putera Gelora Surabaya. Kedua SSB ini kondisinya relatif sama, baik dari karakteristik siswa maupun pelatihnya.
Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen GEQ (Group Environment Questionnaire) yang dikembangkan berdasarkan teori kohesivitas dari Carron (1982). Ujicoba instrumen yang bertujuan menguji validitas dan reliabilitasnya dilakukan terhadap 84 atlet cabang olahraga beregu. Uji validitas yang dilakukan dengan cara mengorelasikan skor setiap butir pernyataan dengan skor total (item-total correlations) menghasilkan
koefisien korelasi antara .41 sampai dengan .72, sementara uji reliabilitas yang dilakukan dengan metode Alpha Cronbach didapatkan koefisien antara .70 sampai dengan .82.
Pengolahan data dilakukan dengan teknik uji statistik Analisis Kovarian Multivariat (MANCOVA) dengan data prauji sebagai kovariat. Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif terhadap penelitian yang dilakukan, juga dilakukan wawancara kepada peserta pelatihan dan pengamatan selama proses pelatihan berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi "ketertarikan sosial", peserta dari tim yang mengikuti program pelatihan kohesivitas memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dari tim yang tidak mengikuti program pelatihan dengan nilai F = 26,577 pada p < .01. Pada dimensi "ketertarikan tugas" peserta dari tim yang mengikuti program pelatihan kohesivitas tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan peserta dari tim yang tidak mengikuti program pelatihan dengan nilai F = 1,734 pada p .196 atau lebih besar dari .05. Pada dimensi "keterpaduan sosial" peserta dari tim yang mengikuti program pelatihan kohesivitas memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dari tim yang tidak mengikuti program pelatihan dengan nilai F = 18,255 pada p < .01. Pada dimensi "keterpaduan tugas" peserta dari tim yang mengikuti program pelatihan kohesivitas memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dari tim yang tidak mengikuti program pelatihan dengan nilai F = 4,325 pada p < .05.
Sementara itu, hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pada semua dimensi GEQ terdapat perbedaan antar kelompok yang sangat bermakna dengan uji F (Wilks' Lambda) = 14,644 pada p < .01. Artinya, secara keseluruhan peserta dari tim yang mengikuti program pelatihan, kohesivitas tinmya lebih baik dibandingkan dengan peserta tim yang tidak mengikuti program pelatihan.
Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka cukup beralasan jika pada cabang olahraga beregu, khususnya sepakbola, diberikan intervensi psikologis yang terwujud dalam bentuk pelatihan kohesivitas sebagai sarana meningkatkan tampilan (performance) tim. Pelatihan dilakukan dalam bentuk paket tersendiri maupun terpadu (integrated) dalam serangkaian program pelatihan yang telah tersusun. Secara khusus pelatihan diarahkan pada bagaimana pentingaya melakukan kerjasama dalam tim, perlunya pemahaman setiap pemain terhadap tugas dan fungsinya dalam tim, adanya komunikasi, sikap saling percaya di antara anggota tim, bangga terhadap tim, dan mengembangkan hubungan interpersonal di antara anggota tim.
"
Lengkap +
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nina Mutmainnah
"Penelitian ini juga mencatat tentang pentingnya diskusi interpersonal di antara publik. Ini terbukti dari banyaknya jawaban publik tentang issue-issue yang kontroversial yang tidak lagi banyak diekspos oleh media. Issue-issue ini banyak di jadi kan topik pembincaraan antara publik karena menariknya hingga publik terpengaruh untuk juga menggap issue ini sebagal penting. Dari hasil penelitian terbukti bahwa untuk politik publik dipengaruhi oleh pemberitaan majalah Tempo, sementara kompas berpengaruh hanya untuk masalah sosial: sedangkan untuk masalah ekonomi nampak tidak ada hubungan antara kedua media dengan publiknya. Variabel -variabel kontrol yang diduga membuat hubungan antara agenda media dan agenda publik bervariasi dalam penelitian ini tidak terbukti.

This study also notes the importance of interpersonal discussions among the public. This is evident from the many public responses to controversial issues that are no longer widely exposed by the media. These issues are often used as topics of discussion among the public because they are interesting to the point that the public is influenced to also consider these issues as important. The results of the study prove that for politics the public is influenced by Tempo magazine coverage, while Kompas only influences social issues: while for economic issues there seems to be no relationship between the two media and their publics. The control variables that are thought to vary the relationship between the media agenda and the public agenda were not proven in this study.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Citra Sena
"Penelitian yang berjudul Olahraga Bolavoli di Indonesia: Dinamika Prestasi Tim Nasional (1980-1997), membahas mengenai perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia dari awal masuknya ke Indonesia hingga mencapai prestasi puncaknya di kawasan Asia Tenggara (SEA Games). Alasan pemilihan judul olahraga bolavoli karena bolavoli merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia selain sepakbola dan bulutangkis. Hal ini terlihat dengan adanya, paling sedikit, satu lapangan bolavoli di berbagai tempat (termasuk di lingkungan saya tinggal). Di lapangan tersebut rutin (biasanya di sore hari) dilakukan pertandingan baik rekreatif maupun kompetitif. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia, khususnya pada masa Orde Barn, dengan menyoroti prestasi tim nasional dalam olahraga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga bolavoli telah berkembang dari olahraga rakyat menjadi olahraga di tingkat regional. Perkembangan ini diawali ketika PBVSI diterima menjadi anggota FIVB pada bulan Oktober 1959. Hal ini membuka peluang bagi tim nasional bolavoli Indonesia untuk dapat mengikuti event internasional. Dimulai dari penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, prestasi tim nasional mengalami pasang surut hingga akhirnya mencapai puncak prestasinya pada peri ode 1980-1997.

The study, titled Volleyball Sports in Indonesia: Achievement Dynamics National Team (1980-1997), discussed the development of volleyball sport in Indonesia from the early entry into Indonesia until it reaches its peak perfonnance in Southeast Asia (SEA Games). The reason the selection of sports titles volleyball because volleyball is one of the most popular sports by people of Indonesia in addition to football and badminton. This was shown by the existence, at least, one field volleyball in various places (including in the neighborhood I live). At the field routine (usually in the afternoon) performed both recreational and competitive game. The purpose of this study is to describe the development of sport volleyball in Indonesia, especially in the New Order, highlighting the achievements of the national team in the sport. The research method used is the historical method which consists of four stages, namely Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that the sport has evolved from a volleyball sport people into sport at regional level. This development begins when PBVSI accepted into the FIVB in October 1959. This opens up opportunities for the volleyball national team Indonesia to attend international events. Starting from the Asian Games IV in 1962, the achievement of national teams have ups and downs until finally reaching the top of his achievements in the period 1980- 1997."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S70263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanti
"Sulitnya mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua membuat siswa terkadang menjadi enggan untuk mempelajarinya. Akibamya terkadang hasil yang dicapai menjadi tidak optimal. Pentlngnya mempelajari bahasa Inggris karena ia merupalcan bahasa yang digunakan secara internasional. Tetapi keadaan yang memprihatinkan tarnpak pada prestasi yang dicapai oleh siswa Indonesia. Ketika mereka memasuki jenjang pendidikan tinggi, banyak yang mengalami kesulitan untuk membaca buku yang berbahasa Inggris, Mereka cenderung snlit untuk memahami isi bacaan. Untuk dapat memahami suatu pelajaran, tahap awal yang harus dilakukan yaitu membenkan atensi. Apalagi dalam bahasa Inggris banyak pengucapan kata yang hampir mirip.
Oleh karena itu dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa lcedua ataupun dalam membaca buku yang berbahasa Inggris diperlukan atensi yang lebih untuk dapat memahami maksud dari perkataan orang atau bulcu yang dibaca Dalam psilcogram, atensi belum terdapat sebagai salah satu lcompetensi psikologik dalam aspek yang terdapat dalam psilcogram. Padahal atensi itu penting dalam proses belajar bahasa Inggris. Dalam melakukan pemeriksaan psikologik dalam rangka warid belajar, atensi dapat dqadikan sebagai salah Satu komponen yang harus diperhitungkan ketika akan menjuruskan siswa ke program bahasa. Namun hal tersebut belum tampak pada aspek psikogram.
Peneiitian ini bermaksud untuk melihat kontribusi atensi terhadap penguasaan pelajaran bahasa Inggris. Metod yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan uji statistik regresi linier majemuk. Pengambilan data dilakukan di SLTPN 252, Jakarta dengan jumlah populasi 406 dan hanya 382 siswa yang ikut terlibat dalam penelitian ini. Pada pnelitian ini digunakan alat tes psikologi Yaitu Army Aaivha lnteligency Ibst untuk mengukur atensinya serta nilai rapor untuk mellhat keberhasilan mereka pada pelajaran bahasa Inggris. Selain itu juga digunakan biodata sebagai data kontrol.
Berdasarkan analisa statislik dengan menggunakan regresi linier majemuk (multiple regression), dilcetahui bahwa atensi memiliki hubungan dengan penguasaan bahasa Inggris sebesar 13,9 %. Jadi keberhasilan penguasaan pelajaran bahasa Inggris ini dapat diprediksi sebesar 13,9% dad atensi siswa pada saat pelajaran dan belajar bahasa Inggris. Sebesar 86,l% keberhasilan dalam penguasaan bahasa Inggris dapat diprediksi dari variabel lain. Berdasarkan dari data kontrol, minat memberikan kontribusi yang cukup memadai yaitu 0,247 terhadap keberhasilan penguasaan bahasa Inggris.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para psikolog bahwa atensi cukup memiliki peran dalam keberhasilan penguasaan bahasa Inggris. Oleh karena itu atensi disarankan agar dapat dimasukan sebagai salah satu kompetensi psikologi daiam psikogram."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Vessisca Rustandi
"Majalah internal perusahaan adalah majalah yang ditujukan bagi publik internal suatu organisasi/perusahaan yang secara fungsional mempunyai tugas, pekerjaan, hak dan kewajiban tertentu. Majalah internal merupakan sarana yang penting dalam kegiatan Humas yaitu dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan publik internalnya. Untuk mengkaji suatu majalah internal sebagai salah satu media komunikasi karyawan, peneliti menganalisis dari sudut latar belakang dan faktor-faktor yang mempengaruhi materi majalah tersebut. Serta, peneliti mengulas informasi yang ingin diketahui para karyawan dan tanggapan mereka terhadap majalah internal tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Kualitas sebagai majalah internal Dharmala Group muncul karena adanya kebutuhan akan suatu media untuk menyebarluaskan informasi secara tepat mengenai program produktivitas yang sedang dicanangkan oleh manajemen di tahun 1991. Enam bulan kemudian, format majalah ini diubah menjadi media komunikasi para karyawan dengan maksud agar supaya tidak hanya manajemen saja yang bisa menyampaikan informasi tetapi para karyawan pun bisa ikut menyampaikan informasi, saran, ide, gagasan, dll kepada karyawan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pihak manajemen menyadari pentingnya pengelolaan komunikasi guna mencapai tujuan perusahaan walaupun sebenarnya belum dilakukan secara maksimal karena ternyata masih terjadi lempar-lemparan tanggung jawab antara divisi Corporate Affairs dan divisi Sumber Daya Manusia dalam mengelola Kualitas. Masalah lainnya adalah perencanaan materi majalah yang tidak pernah dilakukan secara jangka panjang. Dari hasil penelitian awal ini dapat disimpulkan bahwa permasalahan terbesar Kualitas terletak di staf pelaksana majalah itu sendiri, yaitu dengan tidak tersedianya sumber daya manusia yang cukup serta kurangnya perencanaan matang mengenai materi yang akan disajikan. Pihak karyawan sebagai pembaca bisa dikatakan "sangat penurut", yaitu mereka mau membaca apa yang disajikan oleh Kualitas, walaupun dengan bersikap demikian, mereka sebetulnya justru tidak mendukung terjadinya komunikasi dua arah yang efektif di Kualitas karena mereka sendiri memiliki keengganan untuk menyampaikan ide, gagasan, keluhan, dll lewat Kualitas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ragah Rizkiawan Saputra
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji peran efikasi kolektif sebagai variabel mediator dalam hubungan antara persepsi identifikasi pemimpin dengan kinerja tim dalam ranah olahraga pada tim olahraga bola basket amatir. Penelitian ini dilakukan pada tim-tim bola basket amatir yang berada pada tingkat Universitas dan Divisi (U-23) (N = 50). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi identifikasi pemimpin dapat memprediksi efikasi kolektif secara positif (p < .001) dan efikasi kolektif dapat memprediksi kinerja tim secara positif (p < .05). Ditunjukkan pula bahwa efikasi kolektif dapat memediasi penuh hubungan antara persepsi identifikasi pemimpin dengan kinerja tim dikarenakan hasil indirect effect yang signifikan (p < .05) dan direct effect yang tidak signifikan (p > .05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang pelatih yang dipersepsikan dekat dengan tim nya oleh para pemain yang dirinya latih, akan meningkatkan efikasi kolektif mereka lantas meningkatkan pula kinerja mereka sebagai tim.

This research aims to test the role of collective efficacy as an mediator on the relationship between perceived leader group identification and team performance in sports on an amateur basketball team. This research is done on an amateur basketball team in a college and under-23 division level (N = 50). The results show that perceived leader group identification positively predicts collective efficacy (p < .001) and collective efficacy positively predicts team performance (p < .05). Other results also show that collective efficacy is able to fully mediate the relationship between perceived leader group identification and team performance because of a significant indirect effect (p < .05) and a not significant direct effect (p < .001). This research shows that a coach that is perceived to be identified with the team whom he/she coached, could potentially increase their collective efficacy thus increasing their performance as a team."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S7584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>