Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo
"Dalam dunia penerbangan diperlukan adanya komunikasi antara petugas pengatur lalu lintas penerbangan dengan pilot pesawat melalui perangkat towerset yang bekerja dalam modulasi AM. Pada saat ini monitor operasional towerset adalah melalui kelengkapan lokal radio, sehingga jika terjadi kerusakan di jalur power ke antena tidak akan bisa terdeteksi dari ruang teknisi. Pada penelitian ini dibuat suatu sistem yang dinamakan towerset monitor yang selain menampilkan ketidak normalan perangkat di layar monitor juga dilengkapi dengan sistem peringatan melalui SMS sehingga bisa diakses langsung oleh teknisi. Akuisisi data dari sistem towerset menggunakan micro controller AVR 8535 dan modem GSM. Besaran yang dimonitor berupa SWR, reflected power, PTT command dan power forward. Aplikasi akan mengolah data dari microcontroller untuk ditampilkan di monitor serta dikirimkan melalui SMS ke personel yang telah ditentukan. Batasan keadaan tidak normal adalah jika SWR di atas 2, power forward kurang dari 70% dan power reflected lebih dari 30 % dari RF power maksimal. Sistem towerset monitor berhasil diimplementasikan dengan losses RF power pada directional coupler sebesar 1,305 Watt dimana losses tersebut masih berada pada batas toleransi.

During the flight, communication between the air control officer and pilot through the towerset device that works in the modulation AM is required. At the moment operational monitoring of towerset was done by local radio equipment, so that if damage occurs in the path of power to the antenna will not be detected from the technicians room. This research created a system called towerset monitor which in addition to showing abnormalities on the monitor screen device also comes with a warning system via SMS thus can be accessed directly by a technician. Acquisition of data from systems using micro controller towerset AVR 8535 and GSM modems. The quantity to be monitored are in the form of SWR, reflected power, PTT command and power forward. The application will process the data from the microcontroller to be displayed on a monitor and sent via SMS to the authorized personnel. Boundary condition for the abnormality is if the SWR is above 2, power forward is less than 70% and reflected power is more than 30% of the maximum RF power. Tower system is successfully implemented with a set of monitors RF power losses in the directional coupler of 1.305 Watt. The losses are still at the limit of tolerance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29616
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Syirajuddin S.
"Untuk pemerataan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia yang negaranya berbentuk negara kepulauan, maka dibutuhkan media transmisi yang bisa menyatukan banyak pulau di Indonesia. Di samping menggunakan SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut), media lain yang memungkinkan adalah menggunakan sistem komunikasi satelit. Sistem komunikasi satelit lebih disuka karena proses instalasi lebih cepat, cakupan area lebih luas dan perawatan relatif lebih mudah dibandingkan dengan SKKL. Meskipun demikian, sistem komunikasi satelit bukannya tanpa kekurangan, karena Indonesia merupakan daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi yang bisa menggangu sistem komunikasi satelit. Untuk menjaga kestabilan link pada sistem komunikasi satelit tersebut bisa dengan melakukan proses monitor parameter receive di modem seperti Eb/No (Energi bit per Noise), BER, dan Rx Level.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang rancang bangun piranti lunak untuk memonitor kerja modem satelit IDR (Intermediate Data Rate) Comtech CDM600 untuk memonitor beberapa parameter receive dan melakukan pelaporan (alerting) bila ada parameter yang nilainya diluar ambang batas normal. Di samping melakukan monitor, juga bisa melakukan kontrol pada modem untuk merubah beberapa parameter untuk menjaga kestabilan link seperti melakukan perubahan level daya pada sisi transmit atau melakukan tes diagnostik misalkan loop.
Dalam tugas akhir ini juga akan memanfaatkan fasilitas Remote Control dan EDMAC (Embedded Distant-end Monitor And Control) yang memungkinkan proses monitor dan kontrol modem pada sisi jauh dilakukan secara remote dari modem sisi dekat. Pengujian sistem yang dibuat telah berhasil memonitor setiap perubahan kondisi link saat keluar dari batas normal dan ketika link telah kembali normal dari sebelumnya berada di luar batas normal dengan waktu yang dibutuhkan rata - rata 13,5 detik. Untuk melakukan kontrol, sistem membutuhkan waktu rata - rata 22,5 detik. Waktu yang dibutuhkan baik untuk monitor maupun kontrol sangat terpengaruh kondisi jaringan GSM yang digunakan untuk mengirim SMS.

For distribution telecommunication insfrastructure in Indonesia which an archipelago country, it is necessary to have transmission media that can unite many island. In addition to using Submarine Communication Cable, other media that can be used is Satellite Communication System. Satellite communication system is more preferred because the fast installation process, more widespread coverage area dan easy to maintenace compared with Submarine communication cable. However, the satelite communication system is not without its outages, because Indonesia have high rainfall wich could interfere with satellite communication system. To maintain the link's stability, monitor some parameters such as Eb/No (Energy bit per Noise), BER, and Rx Level is absolutely necessary.
This paper will examine the design of software for monitor satelite modem operation that support IDR (Intermediate Data Rate) Comtech CDM600 to monitor some receive parameters and reporting/alerting if there is a parameter whose value is beyond the normal threshold. In additon to monitor, can also control the modem to change some parameter to stabilize link such as levelling power for transmitter or perform diagnostic test such as loop.
In this paper will also utilize the Remote Control and EDMAC (Embedded Distant-end Monitor And Control) which allows monitoring and control (M&C) on far-end modem remotely from near-end modem. Testing system created successfully monitor any changes in link conditions while out of the normal limits and when the link was back to normal from the previous abnormal state by the time it takes the average time in 13.5 seconds. To perform the control, the system takes the average time in 22.5 seconds. The time needed both to monitor and control conditions was depend on the GSM network used to send SMS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Fery Kurniawan
"Pergerakan penumpang angkutan udara dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga diperlukan pengaturan pergerakan dan pelayanan penumpang yang tepat pada sistem operasional sisi darat bandar udara. Konsekuensi dengan adanya pelayanan yang harus dilalui oleh penumpang dalam suatu sistem operasional terminal bandar udara adalah terjadinya antrian (panjang antrian, lamanya waktu tunggu dan lain-lain). Antrian yang terjadi pada sistem operasional pemrosesan penumpang di terminal keberangkatan bandar udara terjadi karena pergerakan arus penumpang dan barang yang terganggu akibat dari kegiatan pelayanan yang harus dilalui. Tingkat kedatangan yang tidak sebanding dengan tingkat pelayanan menimbulkan masalah antrian seperti waktu tunggu. Sistem operasional yang efisien diharapkan dapat mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang yang diproses dan dapat meminimalkan waktu pelayanan. Beberapa alternatif pengembangan optimasi sistem operasional keberangkatan terminal 1-A Bandar Udara Soekarno-Hatta seperti pengurangan waktu pelayanan, perubahan sistem antrian dan penyederhanaan proses pelayanan didapatkan hasil yang lebih baik dari kondisi eksisting, baik dari segi besarnya jumlah penumpang yang dapat diakomodasi maupun waktu yang dibutuhkan penumpang dalam sistem antrian yang terjadi.

A growing number of air transport passenger movements required a proper of setting movements and passenger services in the airport land side operational systems. The consequences of the existence of the services that must be passed the passengers in the airport terminal operational systems is the occurrence of queues (queue length, waiting time and eternity, etc.). Queues in the operational system of passenger processing at the airport departure terminal occurs because the movement of passengers and goods flows are disrupted due to the service activities that must be passed. Arrival rate that is not comparable with the level of service would cause problems like the queue waiting time. Efficient operational systems is expected to accomodate a growing number of passengers that can be processed adn minimize the service time. Several alternatives of optimization was developed in this study at terminal 1-A Soekarno-Hatta airport, as the reduction of service time, queuing system changes and the simplified of service processes obtained better result than the existing condition, both in terms of the number of passengers that can be accomodated as well as the time it takes by passengers to the queue system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Reynaldo Nasser
"Penelitian pada skripsi ini merancang, membuat, dan menganalisis sistem wireless heart rate monitor menggunakan Mikrokontroler Arduino, Xbee Wireless, dan Pulse Sensor Amped. Sistem ini berguna untuk membantu kegiatan paramedis memeriksa secara rutin pasien penderita penyakit jantung. Metode yang digunakan dalam penelitian mengikuti tahapan Software Development Life Cycle (SDLC). Bahasa yang digunakan untuk mengkonfigurasikan mikrokontroler arduino adalah bahasa C yang dikhususkan untuk mikrokontroler arduino. Selain itu diperlukan komponen utama lainnya yaitu Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 sebagai jalur untuk komunikasi nirkabel dan Pulse Sensor Amped sebagai sensor untuk mendeteksi detak jantung. Mikrokontroler Arduino ini membutuhkan waktu selama 19,76 ms untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data hingga siap dikirim. Pengujian serta pengambilan data diambil tiap 10 detik sebanyak 20 sampel tiap orangnya. Berdasarkan pengujian, sistem menghasilkan persentase error sebesar 3,63% terhadap perbandingan dengan EKG komersial. Jarak kerja komunikasi nirkabel pada alat adalah 0 hingga 25 meter.

This thesis discusses the design, manufacture, and analyzes the wireless heart rate monitor system using microcontroller arduino, xbee wireless, and pulse sensor amped. The function of system is to help paramedic for checking patient’s heart routinely. This research use Software Development Life Cycle (SDLC) method. C language is used for programming Arduino Microcontroller. In addition, other main components are Xbee Wireless Chip Antenna Series 2 as a communication path and Pulse Sensor Amped as a heart rate sensor. Arduino Microcontroller needs 19,76 ms to read and calculate until the data is ready to send. Data is performed by extracting 20 samples per 10 second each person. The system result has 3,63% error deviation compared to Convensional Electrocardiograph. The distance for wireless communication is 0 till 25 meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Umar
"Net Monitor merupakan perangkat lunak tambahan yang sebetulnya bisa diaplikasikan pada semua jenis handphone. Aplikasi Net Monitor ini digunakan untuk melakukan sejumlah tes terhadap parameter yang ada pada suatu jaringan seluler serta handphone itu sendiri. Menu Aplikasi Net Monitor ini dapat diaktifkan dengan menggunakan Aplikasi Logo Manager, dan setelah terinstal di handphone, kemudian menjadi menu tambahan yang terletak di paling akhir menu handphone yang diinstalasi. Apabila handphone tersebut sebelumnya mempunyai 15 menu, maka dengan tambahan Aplikasi Net Monitor ini akan bertambah menjadi 16 menu. Banyak parameter yang bisa kita lihat di menu Aplikasi Net Monitor ini, diantaranya adalah parameter penunjuk kualitas sinyal, kondisi, jenis dan kapasitas baterai bahkan jarak BTS dengan ponsel.
Dalam Tugas Akhir ini diimplementasikan Aplikasi Net Monitor untuk pengukuran parameter teknis BTS GSM sebagai dasar perhitungan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi, sehingga dengan hasil analisa tersebut didapatkan hasil pengukuran kanal-kanal frekuensi hoping yang tidak bisa dianalisa dengan alat ukur spectrum analyzer (SPA). Dengan melakukan perbandingan analisa pengukuran melalui dua metode diatas maka dapat diperoleh hasil pengukuran yang lebih valid, sehingga dapat berdampak positif terhadap BHP frekuensi dan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola secara administrasi oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Net Monitor is a software enhancements that could be applied to all types of mobile phones. This net monitor application is used to perform some tests on the parameters in a cellular network and the handphone itself. This net monitor application menu can be activated by using the application logo manager and after the logo installed in handphone, then becomes an additional menu located at the end of the handphone menu is installed. If the previous handphone has 15 additional menu, with the application net monitors then will increase to 16 menus. Many of the parameters that we can see in this net monitor application menu, including a pointer parameter signal quality, condition, type and battery capacity even distance between handphone and BTS.
In this Final Project is implemented of the net monitor application for measurement of technical parameters GSM BTS as the basis for calculating of frequency usage right cost (BHP), so that the results of the analysis of the measurements obtained channels hoping frequencies that can not be analyzed by spectrum analyzer (SPA) measuring instrument. By performing comparative analysis of measurements by the two methods can be obtained over the results more valid measurements that can positively impact the frequency BHP and is the State Non-Tax Revenue (PNBP) administration managed by the Directorate General of Post and Telecommunication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Nurdini Rospitha
"Merealisasikan Bandar udara masa depan sebagai aerotropolis dan memenuhi kriteria sebagai bandara berkelanjutan atau sustainable tidak hanya demi meningkatkan kebutuhan akan transportasi yang baik dan aman, akan tetapi juga untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat aktifitas di bandara. Polusi suara sebagai salah satu dampak lingkungan, selalu menjadi salah satu isu yang penting untuk diselesaikan di kawasan sekitar bandara. Menentukan area yang terpapar oleh polusi suara yang diakibatkan oleh pesawat udara membutuhkan aircraft?s noise modelling yang akan memetakan area polusi suara di sekitar bandara dengan menggunakan program computer seperti misalnya Integrated Noise Modelling. Dimana program ini membutuhkan masukan data berupa infrastruktur bandara, trayek lalu lintas di udara, kondisi cuaca, dan bentuk permukaan tanah atau topography di sekitar bandara. Peta yang diproduksi akan bermanfaat dalam penerapan system untuk pengukuran dan pengawasan terhadap kebisingan sebagai salah satu solusi dalam melindungi masyarakat dari dampak yang berlebihan dari kebisingan pesawat udara. Implementasi dari system yang terintegrasi seperti Sentinelle dan VITRAIL (VIsualisation des Trajectoires et des Informations en Ligne) di Perancis telah dipelajari dalam tesis ini dalam hal metode dan bagaimana cara untuk dapat diterapkan di bandar udara di masa mendatang.

Actualize the future airport as an aerotropolis and meet sustainable criteria not only for improving the needs of a good quality and safety transportation, but also minimize the environmental impact of airport activities. Noise pollution as one of this impact always becomes the most important issue to solve around the urban area in the vicinity of aerodrome. Defining the exposed area by nuisance needs aircraft?s noise modelling which will produce the noise map zone with software such as Integrated Noise Modelling required input of airport?s infrastructure, traffics, trajectories, weather report, and topography surround the aerodrome. The map produced will be an effort for implementing Smart noise solution as one best solution to protect the community from the impact of aircraft?s noise. The implementation of one integrated system of smart noise measurement and monitoring such as Sentinelle and VITRAIL (VIsualisation des Trajectoires et des Informations en Ligne) in France has been studied in this report in order to learn about how its work and implement them in the future airport.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Trihastuti
"ABSTRAK
Pembangunan suatu daerah tidak akan pernah berdiri sendiri, salah satu indikasi adanya interaksi pembangunan wilayah antara Jakarta dan kota - kota lain disekitarnya dapat dilihat dari frekuensi penerbangan dari dan ke Bandar udara Internasional Soekarno Hatta yang terus meningkat. Berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), maka perluasan pemukiman atau pembangunan konstruks di sekitar Bandar udara akan menghasilkan resiko terhadap keselamatan operasi penerbangan. Peningkatan frekuensi penerbangan ini juga berakibat langsung terhadap kebisingan yang terjadi akibat dari operasional penerbangan yang berakibat terhadap tingkat kenyamanan di daerah sekitar Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Dalam penelitian ini digunakan data-data berupa peta tematik yaitu, peta penggunaan tanah, peta administrasi, peta kepadatan penduduk, peta kawasan keselamatan operasi penerbangan, peta wilayah kebisingan dan peta lokasi obyek?obyek penghalang. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa, wilayah kecamatan Benda, Neglasari adalah kawasan yang termasuk dalam zona kebisingan tingkat 3 (tiga) artinya kawasan yang paling tidak nyaman untuk ditinggali .Pola wilayah permukiman yang potensial mengganggu operasi pernerbangan pada Bandar udara Internasional Soekarno Hatta tidak beraturan, tetapi yang paling padat dan banyak penghalang berada di sekitar Kecamatan Pasar Kemis kabupaten Tangerang dan kecamatan Benda dan Neglasari di Kota Tangerang

Abstract
Regional Development will never stand alone; the indication of development interaction between Jakarta and the Cities around can be seen from the increasing of aviation frequency from and to Seokartno Hatta International Airport. Since the rule of Aviation Safety and Operation Area is applied to the region around Soekarno Hatta International Airport, the expansion of settlement, construction and also the natural obstacles must be concerned, because it will generate risks to the safety of aviation and its operation. The Increased frequency of aviations is also a direct result of the noise that occurs due to aviation operations that affect its level of amenity in the area around the Soekarno Hatta International Airport.
The data that was used in this study is; thematic map, land use map, administrative map, population density map, aviation safety and operation area map, noise area map, and and map of object barrier around the Soekarno Hatta International Airport. Base on the analysis, Benda district and Neglasari Distric are in the highest level of noise which is mean the lowest amenity area. The pattern of potential settlement which can disturb and interfere the aviation safety and operation is irregular but the most dense with many obstruction are in Pasar Kemis Kabupaten Tangerang and Benda Neglasari Kota Tangeranga."
2012
T31808
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Ryant Setiawan
"PT XYZ adalah salah satu maskapai penerbangan yang berasal dari Indonesia. Hub utama dari PT XYZ terletak di Bandar Udara Internasional ABCD. Salah satu target perusahaan pada tahun 2015 adalah pencapaian On-Time Performance OTP sebesar 85 . Untuk dapat mencapai target tersebut, PT XYZ perlu memiliki sistem yang mampu mendukung kelancaran kegiatan operasionalnya. Bencana merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan terhadap sistem tersebut. Untuk meminimalkan dampak dari bencana, diperlukan adanya rencana pemulihan bencana yang baik berupa Disaster Recovery Plan DRP dalam menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk merancang DRP yang sesuai untuk kegiatan operasional PT XYZ di Bandar Udara Internasional ABCD. Perancangan DRP dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan NIST SP 800-34 yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang termasuk dalam case studies research dan action reseach. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, kuesioner, dan wawancara dengan para pengguna sistem pendukung kegiatan operasional, serta observasi aset-aset yang dimiliki PT XYZ. Dari penelitian ini, diperoleh rancangan dokumen DRP yang sesuai dengan kondisi operasional PT XYZ di Bandar Udara ABCD. Dengan adanya DRP, proses pemulihan bencana yang dilakukan oleh PT XYZ dapat berjalan dengan cepat, terarah, dan tepat sehingga dampak bencana dapat diminimalkan.Kata kunci: bencana, pemulihan bencana, rencana kontingensi, Disaster Recovery Plan
PT XYZ is an airline from Indonesia. The main hub of PT XYZ is located at ABCD International Airport. One of the company 39;s target in 2015 is to achieve 85 of On-Time Performance OTP . In order to achieve it, PT XYZ needs to have a system capable of supporting its operational activities. Disaster is one of the factors that can cause disruption to the system. To minimize the impact of the disaster, it is necessary to have a good Disaster Recovery Plan DRP to deal with the disaster. The objective of this research is to design DRP suitable for PT XYZ operational activities at ABCD International Airport. DRP design is referring to NIST SP 800-34 adjusted to the needs of the organization. This research is a qualitative research including case study research and action reseach. Data collection is done through literature study, interviews with users of support system of operational activities, and observation of assets owned by PT XYZ. From this research, the draft of DRP document according to operational condition of PT XYZ at ABCD International Airport was design. With the DRP, the disaster recovery process undertaken by PT XYZ can be done quickly, direct, and precisely so that the impact of disasters can be minimized. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Gunawan
"ABSTRAK
Penentuan peringkat dan pengembangan perbaikan pelayanan bandara di Indonesia merupakan salah satu tugas berat dan penting yang dihadapi oleh pengambil keputusan/Regulator. Pada kenyataannya, penentuan penanganan bandara dapat dilihat sebagai permasalahan pengambil keputusan yang melibatkan banyak kriteria yang bersifat kompleks. Pada studi ini penentuan peringkat dan evaluasi perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia dilakukan dengan metode Fuzzy AHP dan FTOPSIS yang berdasarkan pada aspek : supply airport, permintaan airlines, permintaan penumpang dan pengawasan. Pada akhirnya penelitian ini digunakan untuk menentukan peringkat dan sebagai pengembangan perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia. Dalam penelitian ini dihasilkan 10 peringkat bandara di Indonesia yaitu Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, Bandara Sultan Hasanudin-Makasar Bandara, Bandara Hang Nadim-Batam, Bandara Ngurah Rai-Bali, Polonia-Medan, Bandara Ahmad Yani-Semarang, Bandara Juanda-Surabaya, Bandara Sentani-Jayapura, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin-Palembang, dan Bandara Adisucipto-Yogyakarta. Prioritas dimensi kualitas pelayanan berdasarkan kriteria yang diharapkan responden dalam menentukan pengembangan perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia yaitu dengan peningkatan pada aspek permintaan penumpang (menyeimbangkan tingkat kepadatan penumpang, mengurangi waktu delay, mengurangi jarak tempuh pejalan kaki, menambah kenyamanan penumpang dan tersedianya pelayanan bandara berstandar) serta peningkatan keselamatan di Bandara. Hasil penelitian ini digunakan untuk membantu dalam pengembangan perbaikan bandara, sehingga memberikan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja bandara di Indonesia.

ABSTRACT
Ranking service improvement and development of airports in Indonesia is one of the heavy and important tasks faced by decision makers/government. In fact, the determination of airport management can be seen as a decision-making problem involving many criteria are complex. In this study the ranking and evaluation of airport service quality improvement in Indonesia carried out with Fuzzy AHP and Fuzzy TOPSIS method is based on the aspects: airport supply, demand airlines, demand passengers and supervisory. The decision-making research are used to rank the airports a method that’s used as the development of improved quality of airport services in Indonesia. Generated in this study ranked 10 airports in Indonesia, Soekarno-Hatta Airport-Jakarta, Sultan Hasanuddin Airport- Makassar, Hang Nadim Airport-Batam, Ngurah Rai Airport-Bali, Polonia Airport-Medan, Ahmad Yani Airport-Semarang, Juanda Airport-Surabaya, Sentani airport-Jayapura, Sultan Mahmud Badaruddin airport-Palembang and Adisucipto airport-Yogyakarta. Priority dimensions of service quality based on the criteria in determining the development of the respondents expected improvement of the quality of airport services in Indonesia, with moderate improvement in passenger demand (balancing the density of passengers, reducing the time delay, reduce the distance pedestrians, increase passenger comfort and the availability of standard airport services) and safety improvements at the airport."
2013
T44143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Subekti
"Pemenuhan harapan pengguna kargo terhadap kualitas pelayanan merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan dimensi model Servqual dan waktu pelayanan minimum. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri dari dimensi reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik yang meliputi 15 atribut jasa.
Atribut jasa tersebut digunakan untuk menilai kualitas pelayanan warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa pada terminal kargo Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta. Sampel penelitian kualitas pelayanan terdiri dari 46 pada warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan 33 pada PT Gapura Angkasa. Atribut jasa dianalisis dengan Importance Performance Analysis. Atribut jasa penting yang digunakan dalam rumusan tingkat pelayanan minimum terdiri dari kemampuan pengiriman tepat waktu, menyampaikan catatan/dokumen tanpa kesalahan, komunikasi dengan pelanggan dan mengkoordnasi waktu, layanan yang segera/cepat bagi pelanggan, kompensasi untuk kerusakan atau barang hilang dan kejelasan dan kelengkapan prosedur operasional. Waktu pelayanan kargo dihitung dengan pendekatan teori antrian pada PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa selama 46.90 menit dan 51.51 menit.
Kualitas pelayanan terminal kargo Bandar Udara Soekarno-Hatta berada pada posisi di atas tingkat pelayanan minimum. Peningkatan kualitas pelayanan terminal kargo domestik dapat dilakukan dengan langkah perbaikan pada atribut jasa yang terletak pada kuadran satu dan mengurangi waktu pelayanan. Waktu pelayanan minimum dapat dicapai dengan penambahan jumlah server secara optimal dengan mempertimbangkan komposisi petugas dan alat/mesin.

Fulfillment of user expectations on cargo services quality is important for organizations to face the competition of business services. The quality of service in this study is measured by the dimensions of SERVQUAL model and the minimum service time. Dimensions quality that is used consists of the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible which included 15 service attributes. Service attributes are used to assess the quality of warehouse operator services at PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa at Soekarno-Hatta Airport domestic cargo terminal. The service quality research sample is consisted of 46 in the PT Garuda Indonesia Cargo warehouse operator and 33 in the PT Gapura Angkasa. Service attributes are analyzed by Importance Performance Analysis.
Important service attributes that are used in a minimum level of service formulation consist of delivery capability on time, delivering record / document without errors, communicate with customers and time coordination, the immediately / quickly service for customers, compensation for damage or missing items and the clarity and completeness of operational procedures. Cargo service time is calculated by queuing theory approach to the PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa for 46.90 minutes and 51.51 minutes.
Service quality of Soekarno-Hatta Airport cargo terminal is at a position above the minimum level of service. Improving the service quality of domestic cargo terminal can be done with service attributes refinement that are located in quadrant one and reduces service time. Minimum service time can be achieved with the addition of an o and equipment machinery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>