Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nathan, Stanley
"Pada skripsi ini dilakukan penelitian terhadap karakterisasi kinerja mesin terhadap pengaruh perubahan sudut cam intake sepeda motor sebagai tahap awal untuk pengembangan variable valve timming. Dengan melakukan perubahan sudut ini maka akan berpengaruh terhadap waktu bukaan dan overlapping yang berdampak pada performa mesin tersebut. Dari hasil percobaan ini akan terlihat pengaruh dari perubahan sudut bukaan yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan parameterparameter dari kondisi sudut bukaan yang efektif pada beberapa kondisi. Dari parameter itulah bisa didapatkan data awal untuk melakukan pengembangan lebih lanjut mengenai mekanisme dari variable valve timming pada camshaft sepeda motor.

This research is about performance characterization of 4-stroke engine in 3 cofiguration, of intake cam degree .As the result,the changing of cam intake degree is effect the intake timming that related with Overlapping time. The result is used to be preliminary data for future development of mechanism of variable valve timming Camshaft. This result data is analyzed to obtain effective parameters of intake timming condition in a certain condition. From that parameter,then it can be used to make a control mechanism for this variable valve timming Camshaft."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1252
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Antoni
"Permasalahan kenaikan bahan bakar minyak dan mulai menipisnya cadangan minyak dibumi merupakan masalah utama yang sedang hangat dibicarakan sekarang ini, begitu juga masalah emisi gas buang yang menyebabkan polusi udara dan global warming. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mekanisme perubah derajat bukaan katup intake dan katup exhaust yang dapat di kontrol dan diubah sesuai kebutuhan. Mekanisme ini dibuat dengan membuat suatu rel diporos yang berfungsi sebagai penggerak. Camshaft standar di bagi menjadi dua antara cam intake dan cam exhaust. Mekanisme ini berjalan dengan mendorong atau menarik poros dari camshaft sehingga terjadilah perubahan derajat bukaan katup. Mekanisme ini diuji dengan pengambilan data emisi dan melakukan dial cam agar diketahui bahwa mekanisme ini bisa berjalan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan penurunan emisi gas buang CO sebesar 20,8% pada posisi 1 dan 43,5% pada posisi 2, CO semakin kecil menandakan bahan bakar yang digunakan semakin irit. Emisi gas buang CO2 mengalami kenaikan sebesar 19,4% pada posisi 1 dan 5,6% pada posisi 2, CO2 semakin tinggi menandakan pembakaran yang terjadi semakin sempurna. Emisi gas buang HC mengalami penurunan sebesar 45,4% pada posisi 1 dan 43,4% pada posisi 2, HC semakin kecil maka pembakaran yang terjadi makin sempurna. Emisi gas buang O2 tidak mengalami perubahan pada posisi 1 sedangkan pada posisi 2 terjadi kenaikan sebesar 7,5%, O2 menandakan terjadinya pembakaran lean combustion atau rich combustion. O2 juga bisa dipengaruhi oleh pengaturan karburator yang kurang tepat antara campuran bahan bakar dengan udara. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa mekanisme single rail ini dapat berjalan dengan baik dengan memaksimalkan proses pembakaran sehingga hasil uji emisi menjadi jauh lebih baik dari pada kondisi standar dan derajat bukaan katub dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan.

The fuel price shock and decreasing of oil are now becoming a new trend issues. So is the problem about emission that results in global warming. This research is conducted for making from the mechanisms system that results changes of intake and exhaust valve opening degree. The degree of the opening is commonly called the LSA (Lobe Separation Angle). The mechanism is conducted by making a rail on the shaft that functioned as the activator. Standard camshaft is devided into two parts, which are cam intake and cam exhaust. The mechanism is run by either pushing or pulling the shaft of the camshaft that results changes in the degree of valve opening. This mechanism was tested afterwards by taking emission data and by dial cam to conclude that the mechanism could work.
This research results that the decreasing of emission for CO is 20,8% at position 1 and 43,5% at position 2. The lesser CO indicates that the used of the fuel is more efficient. Meanwhile the emission for CO2 increases at 19,4% for position 1 and 5,6% for position 2, the higher CO2 indicates the combustion is more perfect. Emission for HC decreases at 45,4% on position 1 and 43,4% on position 2, the lesser HC indicates the combustion is more perfect. The emission for O2 doesn?t change significantly at position 1 meanwhile at position 2 increases at 7,5%. O2 indicates the lean combustion or rich combustion occurred. O2 is also possibly influenced by the carburator?s inaccurate setting between fuel and air mixture. Based on this research, it is possible to say that single rail mechanism can be operated well by maximize the combustion process so that the result of emission becomes much better on standard condition and the valve opening degree is controlable depends on the needs.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Yudha Bhakti
"Pada sebuah kabinet ruangan data center, panas diproduksi dari pemakaian energi listrik yang dikonsumsi oleh peralatan IT. Jika panas ini tidak tersirkulasikan dengan benar maka akan menimbulkan kerusakan pada sistem kabinet data centernya. Sebuah sistem AC tunggal/sentral masih dianggap belum mampu untuk mengatasi permasalahan ini dikarenakan area beban pendinginan yang dicakup masih terlalu luas. Maka muncullah sebuah ide untuk menggunakan sebuah AC Presisi portable. Yaitu AC yang penggunaannya dengan cara digantungkan pada masing-masing kabinet data centernya. AC Presisi ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan siklus kompresi uap pada umumnya tetapi memiliki dua kondenser yang bekerja secara parallel, dimana kondenser yang satunya lagi berfungsi sebagai kondenser re-heat. Fungsi kondenser re-heat ini adalah memanaskan kembali udara yang keluar dari evaporator sehingga didapatkan udara yang lebih kering dalam hal kelembapannya. Besarnya aliran refrigeran yang masuk ke kondenser re-heat ini diatur oleh mekanisme bukaan katup.
Hal yang akan diujikan dalam eksperimen ini adalah pengaruh dari bukaan katup terhadap temperatur dan RH output AC Presisi serta COP yang dihasilkan pada masing-masing kondisi bukaan katup. Hasilnya adalah temperatur akan meningkat dan RH yang dihasilkan akan semakin kering seiring dengan bukaan katup yang semakin besar. Serta COP sistem juga akan semakin meningkat dengan bukaan katup yang diperbesar. AC Presisi Portable ini menggunakan Refrigeran R134a ( C2H2F4 / Tetrafloretan ) sebagai media pendinginnya, serta menggunakan kompresor DC 12 V branded Danfoos.

In a data center cabinet room, the heat produced from electricity consumed by IT equipment. If this heat did not circulated correctly it will cause damage to the system. A single system AC / central still considered not yet able to overcome this problem because the burden of cooling the area covered is too large. So an idea to use a portable AC Precision has been established. This AC Precision has the same principles work with the vapor compression cycle in general, but has two condenser with work in parallel, where the one condenser works as condenser reheat. The function of condenser re-heat is to heating again the air back out of the evaporator so that the air will more dry in relative humity (RH). The amount of flow refrigerant into condenser re-heat is regulated by the mechanism of the valve openings.
There are several cases will be tested in this experiment, one of them is the influence of valve openings to the temperature and RH output from AC precision and COP values which produced in each condition of the valve. The result is increasing in temperature and RH will be more dry as the openings of the larger valve. COP system also will be increasing if the valve openings enlarged. This AC Precision Portable uses Refrigerant R134a (C2H2F4 / Tetrafloretan) as the refrigerant, and use the compressor 12 V DC branded Danfoos.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50779
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sigit Pamungkas
"Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa exhaust system atau lazim disebut knalpot, merupakan bagian vital dari sebuah kendaraan bermotor.Karena hal itulah di bidang otomotif produk ini mengalami perkembangan pesat dan mempunyai pelanggan yang semakin meningkat. Fungsi knalpot adalah menambah kecepatan, memperindah bentuk dan mendapatkan suara yang enak didengar dan yang paling utama untuk menaikan performa mesin. Namun, hingga saat ini penelitian tentang knalpot masih jarang sehingga orang-orang pada umumnya belum mengetahui parameter apa saja yang mempengaruhi baik-buruknya suatu sistem gas buang.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian langsung model knalpot yang sama dengan tipe mesin yang berbeda tujuannya untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan, insertion loss, kecepatan suara, tekanan balik dan debit aliran sehingga nantinya bisa menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut. Hasil penelitian dicapai pengunaan model knalpot standar lebih cocok dipakai pada mesin motor 125cc dibandingkan pada mesin motor 100cc.

As is well known, that the exhaust system or muffler is a vital part of a motor vehicle. Because it's in the field of automotive products have experienced rapid development and increasing customer. Function of the muffler is picking up speed, shape and beautify a pleasant voice and most of all is to increase engine performance. However, up to date research on the muffler is still rare that people do not know what the parameters affecting the merits of an exhaust system.
The research was conducted by direct testing of the same exhaust model with different types of engines aim to determine the relationship between level of noise, insertion loss, speed of sound, backpressure and flow rate so that later can be could be a reference for further development. The results achieved are standard muffler models more suitable for use on a 125cc motorcycle engine than on a 100cc motorcycle engine.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajardo Yoshia
"Sepeda motor merupakan kendaraan yang banyak digunakan saat ini. Sepeda motor menggunakan motor bakar agar dapat dioperasikan dan menghasilkan gas-gas sisa pembakaran, antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Hydrocarbon (HC), dan Oksigen (O2). Untuk mengurangi produksi polutan tersebut, dilakukan penelitian untuk optimalisasi kinerja motor bakar 4 langkah yang digunakan oleh sepeda motor dengan melakukan modifikasi pada camshaft, yaitu membuat lift bervariasi pada camshaft yang akan digunakan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tinggi bukaan katup yang paling efektif, baik dari segi konsumsi bahan bakar, emisi, maupun daya yang dihasilkan.
Dari hasil penelitian, penggunaan camshaft kondisi 1 dengan intake lift 4 mm dan exhaust lift 3.95 mm, efektif digunakan untuk pengoperasian motor bakar pada putaran mesin < 5000 RPM, dengan penurunan kadar CO 42.07%; kenaikan kadar CO2 5.58%; penurunan kadar HC 21.63%; kenaikan kadar O2 3.54%; penurunan daya yang kecil, yaitu 1.92%; dan penurunan konsumsi bahan bakar 9.95%. Camshaft kondisi 3 dengan intake lift 5 mm dan exhaust lift 4.9 mm, efektif digunakan pada putaran mesin > 5000 RPM, dengan penurunan kadar CO 26.47%; penurunan kadar CO2 4.99%; penurunan kadar HC 20,83%; dan kenaikan kadar O2 3.17%; penurunan daya yang kecil 2.74%; dan penurunan konsumsi bahan bakar 0.71%. Dapat disimpulkan dengan menggunakan camshaft kondisi 1 pada putaran mesin < 5000 RPM dan camshaft kondisi 3 pada putaran mesin > 5000 RPM, maka dapat dilakukan penghematan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi gas beracun hasil proses pembakaran secara signifikan.

A motorcycle is the vehicle that widely used today. To operate this kind of vehicle, motorcycles use internal combustion engine and produces combustion residual gases, such as Carbon Monoxide (CO), Carbon Dioxide (CO2), Hydrocarbon (HC), and Oxygen (O2). In order to reduce the production of these pollutants, a research is done for the optimization of the performance of four strokes engine that used by motorcycle, by doing a modification of the camshaft to make variation lift on camshaft. The purpose is to make the most effective opening valve lift, in terms of fuel consumption, emissions, and power generated.
From this research, the used of ?camshaft 1? with 4 mm intake lift and 3.95 mm exhaust lift, effectively used for the operation of internal combustion engine below 5000 RPM, with 42.07% decreasing of CO levels; 5.58% increasing of CO2 levels; 21.63% decreasing of HC levels; 3.54% increasing of O2 levels; little reduction of power for 1.92%; and fuel consumption decreased of 9.95%. The use of "Camshaft 3" with 5 mm intake lift and 4.9 mm exhaust lift, effectively used for the operation of internal combustion engine above 5000 RPM, with 26.47 decreasing of CO levels; 4.99% decreasing of CO2 levels; 20.83% decreasing of HC levels, 3.17% increasing of O2 levels; little reduction of power for 2.74%; and fuel consumption decreased 0.71%. In conclusion, by using the ?camshaft 1? below 5000 RPM and ?camshaft 3? above 5000 RPM, we can significantly reduce both of fuel consumption and toxic gases, producted by combustion process
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S45685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asrikin
"Pengujian fatigue dilakukan pada material komposit fiber glass berjenis woven roving dengan epoxy sebagai matriksnya. Material yang diuji merupakan material yang lolos uji pada serangkaian uji mekanik statis sebelumnya, yaitu WR 200 asimetris epoxy dan WR 400 asimetris-epoxy. Material ini dibuat dengan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) pada suhu ruang. Hasil pengujian fatigue dilanjutkan dengan ekstrapolasi data dari kurva S-N dengan Matlab 7.4 yang berisi curve fitting probabilitas kegagalan untuk memperkirakan masa pakai material.
Hasil curve fitting menunjukkan material mempunyai daya tahan di atas siklus 108 untuk pemakaian sekitar 20 tahun. Hasil pengamatan dengan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan mekanisme kegagalan material akibat uji fatigue, diawali dengan retaknya matriks, putusnya ikatan permukaan matriks-fiber, diikuti putusnya fiber yang menyebabkan patahnya material.

Fatigue test was carried out on composite materials with the type of woven roving fiberglass with an epoxy as a matrix. The specification of the fatigue tested materials was selected from previous static mechanical tests, namely WR 200 asymmetric-epoxy and WR 400 asymmetric-epoxy. These materials were produced by using Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) at room temperature. The fatigue test result followed by extrapolation of data from the S-N curve with Matlab 7.4 curve fitting, which contains the probability of failure to estimate the lifetime of the materials.
Curve fitting results indicate the materials have a resistance above 108 cycles for the use of about 20 years. The observation with optical microscope and Scanning Electron Microscope (SEM) shows the mechanism of failure due to fatigue test, begins from a matrix cracking, followed by a fiber-matrix interfacial debonding, then a fiber breakage that caused the final fracture.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S28
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theodora Rosary
"Sistem pemantauan putaran drawwork dan persentase aliran lumpur pada proses pengeboran sumur eksplorasi minyak telah dibuat dengan menggunakan dua jenis displacement sensor dan antarmuka LabJack U12. Graphical User Interface (GUI) yang dibuat dengan bahasa Python digunakan untuk pengolahan data dan penampilan hasil keluaran sensor untuk kemudian disimpan dalam database MySQL. Jarak perpindahan vertikal drillstring diketahui dari jumlah putaran drawwork. Sensor proximity digunakan untuk menghitung jumlah putaran roda gigi yang terhubung dengan drawwork. Jumlah putaran roda gigi tiap menit diperoleh dari hasil pengolahan terhadap sinyal biner keluaran dari sensor proximity. Pergeseran drillstring sejauh 108 mm dengan kesalahan relatif 0,1-0,4 diperoleh untuk satu putaran roda gigi searah maupun berlawan arah dengan jarum jam. Arah putaran roda gigi diketahui dengan menggunakan dua sensor proximity dari perbandingan sinyal kedua sensor untuk pembacaan yang berurutan. Sensor potensiometer yang terhubung dengan katup pipa (drillstring) digunakan untuk memantau kelancaran aliran lumpur. Variasi tegangan terhadap lebar bukaan katup diperoleh dari perubahan nilai hambatan dari sensor potensiometer. Variasi bukaan katup dilakukan untuk besar sudut bukaan 0 sampai 90 derajat dengan kenaikan setiap 5 derajat. Hubungan yang linier diperoleh antara tegangan potensiometer terhadap sudut bukaan katup yang juga dapat direpresentasikan sebagai persentase bukaan katup, dengan kesalahan relatif berkisar dari 0,2-0,5.

Drawwork rotation and mud-flow monitoring system for oil-well exploration have been done using two kinds of displacement sensors and U12 LabJack interfacing. Graphical User Interface (GUI) has been made by Python programming language for data processing and presentation, then all data would be kept by MySQL database. Vertical drillstring distances were obtained from drawwork rotation number. Proximity sensor has been used to count gear rotations which was connected to drawwork. Gear rotation numbers per minute have been counted from the sensor binary output signals. Drillstring displacement of about 108 mm with relative error of 0,1-0,4 were obtained for either clock-wise and counter clock-wise gear rotation. The direction of gear rotation has been determined using two proximity sensors. Those sensor binary signals were observed respectively in order to get binary code patterns for each directions (clock-wise and counter clock-wise). Mud flow monitoring has been done using potentiometer sensor which was set to pipe valve. Voltage variations as a result of potentiometer sensor resistance change were associated to valve pipe opening. The openings were varied from 0 to 90 degree of angle with the increment of 5 degree. The linear relation was obtained for potentiometer voltage to opening valve angle, which can be represented by opening valve percentage, and had relative errors of 0,2-0,5."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S29398
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldryan, Michael
"Modifikasi dilakukan untuk mendapatkan peningkatan performa mesin sepeda motor dan mengurangi konsumsi bahan bakar yang optimal. Penelitian dilakukan dengan cara menggunakan sepeda motor 4-tak/125 cc yang berbahan bakar pertamax (oktan 92) serta dilakukan perubahan mekanisme pencampuran antara LPG (propana 10,6% dan butana 78,16%) dan udara sebelum masuk ke dalam karburator dengan menggunakan metode pencampuran yang lebih baik menggunakan venturi mixer 12 lubang menyilang dengan bentuk bluff body silinder dengan penggunaan cyclone yang sudut pengarahnya divariasikan (15°, 30°, 45°). Tujuannya adalah untuk menciptakan campuran yang lebih homogen dibandingkan venturi mixer bluff body diameter 11 mm.

Modification performs to increase motorcycle engine performance and reduce the fuel consumption the optimal way. Research performs by using a 4-stroke/125cc engine motorcycle which is use Pertamax petrol (octane 92) and performs a change of the mechanism of the mixing between the LPG gas (propane 10,6 % and butane 78,16%) and air before it's entering inside the carburettor with better mixing method using venturi mixer 12 crossing holes which has a cilinder bluffbody and using the cyclone that has variation of its guide vane degree (15°, 30°, 45°). The objective are get more homogeny mixture than venturi mixer bluff body 11 mm diameter."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sutrisna
"Data centre memiliki kriteria kondisi kerja yang optimal suhu dan kelembaban relatif guna menjaga performa kerja sebuah server. Kondisi kerja optimum sebuah data centre menurut ASHRAE, 2004 adalah pada suhu 20-25°C dan kelembaban 40-55%. Selama ini proses pendinginan sebuah data centre dilakukan dengan metode Hot-Cold Aisle namun metode tersebut dinilai belum mampu mengakomodir kebutuhan pendinginan akibat area pendinginan yang dicakup terlalu besar. Maka dari itu, diperlukan suatu penerapan sistem pendinginan tersendiri pada sebuah kabinet server. Sistem pendinginan tersendiri tersebut dinamakan AC presisi. Sistem AC Presisi memungkinkan terjadinya pengaturan nilai kelembaban relatif yang dikontrol melalui variasi bukaan katup kondenser reheat yang diparalelkan ke dalam sistem utama. Udara terdinginkan yang biasanya memiliki nilai RH yang tinggi kemudian dilewatkan pada koil kondenser reheat sehingga kelembabannya menurun. Melalui pengujian sistem pada massa refrigeran R 134a 200gram didapatkan kondisi optimum yang memenuhi syarat suhu dan kelembaban udara terpenuhi pada variasi bukaan katup 75% dengan pencapaian nilai suhu 22.8 °C dengan kelembaban relatif 49.8%.

The data center have an criteria condition of temperature and humidity to work optimally. Basic on ASHRAE Publication, 2004, a data centre must be maintained at 20-25°C (68-77°F) and relative humidity at 40-55% for the device can work optimally. In the beginning the cooling process of data center is a comprehensive to data center room by directing air flow evenly to all corners of the room and next with Hot-Cold Aisle concept. Hot-Cold Aisle is still considered not yet able to overcome heat problem of data centre because the area which covered by the cooling load is still too broad. Therefore, to handle this problem needed an application of a separate air conditioning in the data center cabinet. Air conditioning machines, named AC-precision. This refrigeration system can control the value of temperature and humidity the output air. With varying the value of opening valve to the reheat condensor, the humidity air output can controlled. Cooling air which cooled by evaporator must be warmed by the coil condenser reheat to reduce the humidity. AC-precision used R134a as a refrigerant with 200 gram of mass. In this research, the variation opening valve reheat condenser of 75% have the most optimum performance which temperature 22.8 °C and 49.8% of relative rumidity (RH). "
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S925
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>