Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joessianto Eko Poetro
"BTS merupakan komponen jaringan telekomunikasi seluler yang berhubungan langsung dengan pelanggan yang berada dalam jangkauannya. Untuk mengurangi akumulasi panas dari radiasi matahari dan peralatan BTS, diperlukan sistem pendingin guna meningkatkan kinerja dan umur peralatan BTS. Sistem pendingin BTS menyerap hampir setengah dari konsumsi energi listrik BTS.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi energi pada BTS, dengan melakukan modifikasi dc cooler menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini, akan dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan sistem pendingin dan teknologi termoelektrik. Kemudian merancang prototip dc cooler dengan modifikasi casing, fan, dan heatsink. Selanjutnya prototip-prototip tersebut diuji untuk mengetahui kinerjanya. Hasil pengujian dianalisis dan dibandingkan dengan COP (Coefficient Of Performance) dc cooler awal.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa penggunaan casing panjang yang menutupi seluruh heatsink dan penggunaan fan dengan daya lebih kecil dapat meningkatkan COP sebesar 10.46 %. Dan dapat menghemat energi listrik sebesar 18.5 KWH perunit selama satu tahun.

BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year;BTS is a component of a mobile telecommunications network that relate directly to customers within its range. To reduce the accumulated heat from solar radiation and BTS equipment, cooling systems needed to improve the performance and lifetime of BTS equipment. BTS cooling system absorbs almost half of electrical energy consumption of the BTS.
The purpose of this research is to perform energy conservation efforts at the BTS, by modifying dc cooler becomes more efficient. In this research, will carried out literature studies related to the cooling system and thermoelectric technology. Then design prototype dc cooler with modification of varying the casing, fan, and heatsink. Furthermore, the prototype is tested to determine its performance. The test result are analysed and compared with the COP (Coefficient Of Performance) of the original dc cooler.
From the test results are known that use of long casing that covers the whole heatsink and used of smaller power fan can improve the COP by 10.46 %.. And it can save electricity by 18.5 KWH perunit for one year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29726
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yurianto
"Untuk menghemat energi dan memelihara kondisi BTS dari kerusakan, diperlukan suatu manajemen energi dan sistem data logger. Untuk mendapatkan suatu penghematan yang baik dari sebelumnya, beberapa sistem harus diganti dengan sistem yang memiliki penghematan energi yang lebih baik dari sebelumnya. Sistem energi yang baik adalah sistem sistem yang dapat mengatur energi yang dibutuhkan oleh sistem. Penggunaan beberapa sensor untuk pengaturan energi dan sistem data logger untuk meyimpan data merupakan solusi yang baik untuk penghematan energi. Sistem yang telah dibuat mampu mengendalikan sistem penerangan dan sistem pendingin untuk nilai suhu dan intensitas cahaya yang telah ditentukan sebelum sistem ini bisa digunakan. Data logger yang dirancang pada sistem ini mampu menyimpan data selama 311 hari. Kata kunci: BTS, pengaturan energi, data logger.

For energy saving and protecting BTS condition from damage, it is needed management energy and data logger system. To obtain energy saving that is better than before, some systems must be change with systems that have better energy saving than before. A good energy system is the system can regulate energy that is needed by system. Using some sensors for energy management and data logger is a good solution for enegy saving. This system could control lighting system and cooling system for temperature value and lighting value that was defined before this system could be used. Data logger was designed for this system can store data for 311 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1086
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Perinov
"Suatu sitem tenaga listrik biasanya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pembangkitan, ttransmisi, dan distribusi listrik. Energi listrik dibangkitkan di pembangkit tenaga listrik, ditransminiskan dan kemudian didistribusikan ke beban-beban. Saluran transmisi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik, untuk sistem proteksi, saluran dapat diklasifikasikan dalam sistem radial dan loop.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh perubahan suatu sistem tenaga listrik dari radial menjadi loop pada studi aliran beban dan hubungan singkatnya yang merupakan faktor penting dalam penentuan tetapan sistem proteksinya, dengan melakukan simulasi dan kemudian menganalisisnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudo Wijayanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tugal, Dogan A.
New York: McGraw-Hill, 1982
621.38 TUG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wandari Ratna
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyaldi Darma
"Pada saat permintaan akan sambungan telepon yang terus meningkat, sedangkan jumlah kanal transmisi terbatas, apalagi pembangunari jaringan telekomunikasi juga mahal, tidak mudah dan lama, maka penggandaan kanal adalah suatu yang sangat menguntungkan dan perlu dilirik sebagai solusi alternatif. Beberapa teknik untuk penggandaan kapasitas kanal transmisi dijital yang biasa dipergunakan adalah : memperbesar kecepatan sinyal dijital, memperkecil kecepatan sinyal yang akan disalurkan dan memanfaatkan waktu diam dalam pembicaraan telepon atau yang dikenal dengan DSI serta menerapkan protokol DICE (Digital Circuit Emulation), VDLC (Virtual Data Link Capability) dan FADCOMP (Facsimile Demodulation and Compression Protocol). PCME (Packet Circuit Multiplication Equipment) adalah salah satu bentuk pengganda kapasitas kanal dengan menggabungkan teknik penggandaan di atas.
PCME dapat mengkompresi sinyal suara, data pita-suara, faksimil, data dijital dan pensinyalan dalam satu kanal transmisi yang sama. PCME ini dapat diterapkan pada semua media transmisi seperti serat optik, gelombang mikro dan satelit, dengan syarat sistim taransmisinya harus dijital. Untuk saat ini, PT.telkom baru menerapkan untuk komunikasi satelit dengan sistem transmisi dijital mempergunakan teknik IDR (Intermediate Data Rate). Pada penulisan tugas akhir ini, akan dibahas tentang langkah-langkah dan analisa penerapan PCME pada IDR untuk meningkatkan kapasitas kanal transmisi berdasarkan trafk yang masuk dan pemakaian lebar-pita transmisi yang disediakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, Luhut
"Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat terutama. di bidang komputer dan telekomunikasi, sehingga perputaran informasi tidak lagi mengenal batas tempat dan batas waktu.
Setelah penggunaan Internet sebagai media pertukaran informasi yang sangat pesat diberbagai penjuru dunia, maka kebutuhan akan kecepatan akses dan besarnya informasi yang ingin dipertukarkan menjadi sesuatu yang sangat penting. Hal ini memacu penyelenggara infrastruktur telekominikasi untuk menyediakan kanal yang dapat menyalurkan informasi sesuai dengan permintaan pengguna.
Pada awal komunikasi data, informasi yang dipertukarkan tidak begitu besar dari segi kapasitas, biasanya hanya dalam bentuk talcs. Jangkuannya juga tidak begitu luas hanya beberapa pengguna saja yang membentuk kelompok sendiri. Misalnya satu perusahaan membentuk jaringan komunikasi data sendiri atau satu organisasi membetuk jaringan sendiri. Setelah berjalannya waktu dan disertai pula dengan perkembangan teknologi informasi seperti perkembangan komputer, perkembangan telekomunikasi dan transportasi, maka dari beberapa kelompok jaringan tersebut berkeinginan untuk dapat saling berkomunikasi tanpa batas waktu tempat dan kapasitas. Sehingga diperlukan sarana dan prasarana untuk mewujudkan hal tersebut.
Saluran telepon dengan Bandwidth frekwensi dari 300 Hz sampai dengan 3400 Hz pada saat awalnya hanya digunakan untuk komunikasi suara. Saiuran telepon tersebut juga digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan rendah, yaitu kecepatan maksimum yang di dapat adalah 9600 bit per second. Untuk komunikasi data dengan kecepatan diatas 9600 bit persecond, diperlukan teknik transmisi maupun peralatan komunikasi yang lebih baik Sehingga para ahli-ahli yang bergerak dibidang tersebut mencari terobosan-terobosan barn, diantaranya teknik ADSL. Dengan teknologi ADSL, data yang ditransmisikan bisa mencapai 8 Megabit per second.
ADSL yang merupakan singkatan dari Asymmetic Digital Subscriber Line adalah teknik transmisi dengan menggunakan saluran telepon sebagai media transmisinya dengan kecepatan tinggi dan waktu tunda yang kecil.
Selama ini aplikasi-aplikasi dengan bandwidth besar hanya bisa dilewatkan melalui saluran phisik berupa fiber optik. Misalnya SONET (Synchronous Optical Network, FDDI (Fiber Distributed Data Interface) dan FTTH (Fiber to the home). Pada tugas akhir ini dibahas traffic dari data yang ditransfer dengan aplikasi yang dipertukarkan adalah yang membutuhkan bandwidth yang besar, dan ditransmisikan melalui kabel telepon (copper) dengan metoda transmisi ADSL. Beberapa aplikasi yang digunakan dapat dilihat pada akhir dari tulisan ini, yang diukur dengan ADSL capture traffic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>